"Psikopat itu datang?"

Lia menguap kembali, tak terasa jika waktu sudah larut. setelah merebahkan tubuhnya, Lia teringat kembali momen saat Andra mengungkapkan cinta. beginikah rasanya cinta? layaknya bunga yang bermekaran setelah tersiram air hujan?

"Apakah aku boleh mencintai hantu?"Lia berkata dengan degup dada yang sudah tak terkendali, sementara Andra masih belum bisa mencerna apa yang Lia katakan barusan.

"K-kau?"

"Aku mencintaimu,"lantang Lia memejamkan mata sementara Andra mengulum senyum.

"Aku juga,"sahutnya yang langsung mengembangkan senyuman, serta binar mata berkilat senang. setelah Lia membuka matanya ia langsung berhambur memeluk erat Andra.

Lia langsung bergerak kegirangan mengingat cuplikan momen yang baru ia rasakan seumur hidupnya. mengenal cinta dan bertemu dengan seseorang yang tepat.

Drt...drt..drt..

ponsel bergetar di nakas membuat Lia menghentikan sejenak cuplikan yang membuat hatinya kembang-kempis, tangan Lia langsung bergerak meraihnya. sebuah pesan singkat masuk, menatap jam dingding sejenak yang menunjukan pukul 23.15. Andra baru saja pergi beberapa menit yang lalu, ia berjanji bahwa ia takan tidur disampingnya lagi. mengingat mereka berdua sudah berpacaran maka Andra berjanji pada Lia bahwa ia akan menjaganya seutuhnya. maka Andra mengatakan bahwa ia akan pergi dari kamar Lia jika ia akan segera bergegas tidur.

Lia membuka pesan singkat itu dari nomor yang tak dikenal. Lia cukup heran karena ia sama sekali tak pernah menyebar nomor ponsel kepada siapapun, kecuali beberapa teman dikota hujan, anggota keluarga dan juga Sifa. bahkan mereka jarang mengirim pesan singkat sms, lebih banyak mereka menghubungi lewat whattsap dan dm ig.

089xxxxxxxxx

Hai Li, sekarang tepat pukul 23.15 jam keramat yang mungkin akan menjadi jam kematianmu nantinya. Maka persiapkan dirimu, kau akan menyusulnya. Aku tahu alamatmu dan aku ada disekitar rumahmu. ayo, kemari lihat aku.

deg !!

lelucon garing, siapa yang mengirimkan pesan random seperti ini. Lia langsung menutup tubuhnya dengan selimut tebal, ia tak ingin berpikiran macam-macam. Andra berkali-kali bilang padanya bahwa ia akan selalu menjaganya. jadi untuk apa harus merasa takut.

matanya terpejam, namun indra pendengarannya masih bisa mendengar suara-suara disekitar.

tak..tak..takk..

suara derap kaki, namun suara itu seperti langkah kaki yang diseret seperti susah berjalan.

beberapa menit setelahnya ia sama sekali tak mendengar apapun, hanya gemericik air hujan dengan hembusan angin yang terdengar. sangat sunyi, dan mencekam.

pikirannya masih melenggang buana, dan sulit untuk tertidur dengan nyenyak. didalam selimut ia merasakan suasana yang sesak, pengap dan panas. bahkan Ac yang menyala pun seolah tak berfungsi.

Lia memberanikan diri untuk membuka selimut, mengedarkan pandangan kesudut ruangan yang tak ada siapapun. pendar lampu tidur yang remang semakin membuat suasana mengerikan, Lia menelan pelan air liurnya dan menyeka keringat yang perlahan bercucuran. berusaha menentramkan degup dadanya yang berpacu lebih cepat.

gembreng....

jantung Lia serasa ingin loncat setelah mendengar sesuatu dari lantai bawah. seperti gelas kaca yang pecah, apakah itu kakak nya yang masih terjaga dan menyenggol sesuatu sampai jatuh ke ubin dan mengeluarkan bunyi nyaring?

Lia berusaha tenang, dan beringsut dari kasurnya.

ceklek..

Lia membuka pintu kamar, dan melangkahkan kaki ditangga. sepi, dan sepertinya keluarganya sudah tidur pulas, apalagi hari semakin larut.

tiba-tiba ruangan gelap. listrik sepertinya mati, untungnya Lia membawa ponsel di genggaman tangannya. Lia bersyukur ia masih bisa melihat dengan menggunakan senter ponsel yang kini tengah menyala. entah mengapa rasa penasaran itu semakin menjadi, setelah mendengar barang yang pecah tadi. sehingga ia menekan rasa takutnya dan berusaha memberanikan diri.

Dengan langkah gontai dan berhati-hati Lia menyusuri ruangan keluarga yang kosong, hanya menyisakan beberapa sampah pelastik kemasan snack mungkin itu bekas kakaknya, yang tak langsung dibersihkan.

Napasnya sedikit tersenggal, peluh keringat membasahi keningnya. Sesekali Lia melirik kesana-kemari dengan penuh ketakutan, berharap pesan singkat yang tadi ia baca hanyalah hoax.

Srakkk...

Lia terbelelak kaget dan langsung menoleh kebelakang, ia bernapas lega. Rupanya suara itu adalah suara sayupan angin kencang yang masuk lewat celah-celah loster.

Baru saja bernapas lega tiba-tiba derap langkah kasar terdengar. yang membuat Lia waspada seketika.

Lia berjalan kearah dapur dan ia menemukan sosok itu. tinggi, berjubah hitam dengan membawa linggis disatu tangannya. sosok itu tengah memunggunginya, menyadari situasi yang terancam Lia mulai berlari kecil dengan menelan air liur berkali-kali, keringat dingin semakin membasahi, jantung berdebar lebih cepat kali ini.

"Apakah itu kau?"suara beratnya terdengar lalu terkikik.

suara itu menggema di ruangan yang sunyi, semakin membuat goncangan yang dahsyat menerpa Lia.

Napasnya semakin menderu, berharap kali ini ia selamat dan takan pernah digapai oleh pria psikopat itu.

"Tuhan..aku harus bagaimana?"Lia ngos-ngosan dan panik sampai ia terjatuh di anak tangga, lalu meringis kesakitan.

Derap langkah semakin terdengar, kepanikan semakin meningkat. Lia tak bisa berfikir lebih jauh lagi, dan tak ada pilihan lagi ketika ia lebih memilih masuk ke satu ruangan.

ia mengurungkan niat untuk melanjutkan langkah ke lantai atas, dan malah berbelok dengan berjalan terpincang-pincang.

Berharap ia selamat, meskipun ia sendiri tak tahu apa yang akan terjadi.

Setelah masuk keruangan yang terlihat seperti gudang, Lia mencoba berfikir meskipun rasanya buntu. Akhirnya, ia melihat lemari dipojokan. Meskipun dari ukurannya yang terlihat sempit tapi tak ada pilihan lain selain bersembunyi disana.

Lia masuk kedalam lemari itu, dan menutupnya rapat-rapat. bersembunyi dalam lemari yang berisikan perabotan yang tidak penting.

Sementara di luar, pria berjubah hitam berkupluk yang membawa linggis itu terhenti di depan pintu yang sedikit terbuka.

Ceklek...

Pintu terbuka lebih lebar, sementara Lia yang berada di dalam lemari melihat dari celah-celah mulai was-was, pria itu terlihat sedang mencari-cari dirinya sembari memainkan linggis.

kenapa pria itu bisa masuk kedalam rumahnya? bagaimana keluarganya? dan dimana Andra? kenapa dia tak ada saat di butuhkan? ia ketakutan dan berharap ia selamat, meskipun kemungkinan selamat itu kecil.

Melihat pemandangan itu, Lia hanya bisa membungkam mulutnya. ia ketakutan, bahkan rasanya ia ingin menangis sekarang, namun semuanya tak berguna dalam situasi genting seperti ini.

"Lia..dimana kau sayang? Kenapa kau harus takut padaku, ha? Kemarilah, akan ku tunjukan surga untukmu sayang. Dan percayalah aku takan menyakitimu."ucap pria gila itu bernada seperti pria romantis yang sedang merayu.

Lia memejamkan matanya bersamaan dengan air mata yang berlinang dan tangan yang bergemetar.

Saat Lia kembali membuka matanya, dan melihat kecelah lemari, terlihat di luar tampak tak ada siapapun.

Dan pada detik itu pula, pria gila itu melotot seraya tersenyum menakutkan dibalik celah lemari dari luar yang menatap Lia yang masih berada di dalam. Yang membuat Lia terperanjat kaget bahkan sampai mengompol dan menjerit.

"Aa....Ibu...."

Lia terbangun dari posisi sebelumnya sembari berteriak nyaring, bertepatan dengan kakaknya yang berlari setelah mendengar sang adik menjerit. ternyata Lia mimpi buruk, bahkan napasnya sudah tak beraturan, mimpi yang seperti nyata dan mengerikan.

"Li, ada apa?"panik sang kakak setelah masuk ke dalam kamar Lia dengan setengah berlari.

Terpopuler

Comments

Aprilia Amanda

Aprilia Amanda

udah deg deg an ini thor. knp harus mimpi😌

2022-02-07

0

Okta Riansyah Riansya

Okta Riansyah Riansya

oh...... aku sangat terkejut tor

2021-12-07

1

Mawungarimau

Mawungarimau

aku bacanya sambil deg degan sumpah, Kayak lagi berasa nonton film horor..Ahh..ternyata cuma mimpi

2021-12-04

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 : Murid Pindahan
2 Episode 2 : Misterius
3 Episode 3 : Lelaki Aneh
4 "Pembunuh berdarah dingin"
5 "Mengungkap Tabir"
6 "Dia Muncul"
7 "Andra Menghilang?"
8 "Kerumah Andra"
9 "Semmy"
10 "Handsome Ghost"
11 "Dasar hantu sialan"
12 "Sifa berkhianat?"
13 "Lia, menjadi umpan?"
14 "Andra dan Lia ciuman?"
15 "Cemburu?"
16 "Ciuman pertama dengan cinta pertama"
17 "Li, apa kau mau menerimaku?
18 "Psikopat itu datang?"
19 "Sifa pindah sekolah?"
20 "Gudang"
21 "Kita putus !"
22 "Andres?"
23 "Kerinduan"
24 "Kau mirip sekali dengan pacarku,"
25 "Kita harus masuk kedalam gudang itu."
26 "Apakah aku tak boleh bahagia?"
27 "Cium dulu, baru pulang !"
28 "Cemburu pada Jesllyn."
29 "Andres yang royal"
30 "Rencana Andres dan Lia."
31 "Ma'afkan aku, Li."
32 "Malam yang mencekam"
33 "Perempuan psikopat itu Sifa?"
34 "Tragedi mengerikan."
35 "Penyekapan."
36 "Ada apa dengan Andres?"
37 "Dua psikopat sulit di taklukan."
38 "Misi pertama"
39 "I Remember"
40 "I Love You, Anyway."
41 "Egois!"
42 "Pertemuan Jesllyn dan Semmy"
43 "Misi ke dua"
44 "Misi ke tiga"
45 "Dimana Andres?"
46 "Andres, izinkan aku untuk sebentar saja memelukmu,"
47 "Fakta terungkap."
48 "Perpisahan."
49 "Buku Diary Semmy."
50 "Kenangan tentang Andra dan Sifa,"
51 "Ke rumah calon mertua?"
52 "Kalian pacaran?"
53 "Rahasia."
54 "Si Dia."
55 "Li, apa kau tak pakai bra?"
56 "Ada pertemuan ada perpisahan,"
57 "Ciuman bukan akhir segalanya?"
58 "Kecelakaan,"
59 "Berada di dimensi lain,"
60 "Ayo, kita pulang."
61 "Sadar dari koma,"
62 "Ada tamu? siapa?"
63 "Minta ma'af pada Andres?"
64 "Suka sama dress nya 'kan?"
65 "Terimakasih, Andres."
66 "Tag di facebook,"
67 "Bukan karena datang bulan!"
68 "Aku ke kamar mu,"
69 "Bayu Argantara Wijaya,"
70 "Malapetaka."
71 "Pertarungan yang seru,"
72 "Semuanya belum berakhir."
73 "Stefan dan Nabila."
74 "Seringai jahat,"
75 "Kau flu?"
76 "Perpisahan sekolah."
77 "Amanat dari Nabila"
78 "Ciuman di dapur?"
79 "Mimpi basah 21+"
80 "Sama-sama mimpi basah 21+"
81 "Mati lampu 21+"
82 "Aku terpengaruh olehmu."
83 "Salah Paham,"
84 "Bisa antar aku ke kamar mandi?"
85 "Jangan lumpuhkan ingatanku!"
86 "Magic Hour"
87 "Dia tampan tapi takan menjadi hantu,"
88 "Pilihlah kata hati."
89 "Kabar buruk!"
90 "Pertengkaran,"
91 "Lelaki tampan asli."
92 "Prinsif."
93 "Andres wisuda."
94 "Kado terindah dari Andres."
95 "Pernikahan,"
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Episode 1 : Murid Pindahan
2
Episode 2 : Misterius
3
Episode 3 : Lelaki Aneh
4
"Pembunuh berdarah dingin"
5
"Mengungkap Tabir"
6
"Dia Muncul"
7
"Andra Menghilang?"
8
"Kerumah Andra"
9
"Semmy"
10
"Handsome Ghost"
11
"Dasar hantu sialan"
12
"Sifa berkhianat?"
13
"Lia, menjadi umpan?"
14
"Andra dan Lia ciuman?"
15
"Cemburu?"
16
"Ciuman pertama dengan cinta pertama"
17
"Li, apa kau mau menerimaku?
18
"Psikopat itu datang?"
19
"Sifa pindah sekolah?"
20
"Gudang"
21
"Kita putus !"
22
"Andres?"
23
"Kerinduan"
24
"Kau mirip sekali dengan pacarku,"
25
"Kita harus masuk kedalam gudang itu."
26
"Apakah aku tak boleh bahagia?"
27
"Cium dulu, baru pulang !"
28
"Cemburu pada Jesllyn."
29
"Andres yang royal"
30
"Rencana Andres dan Lia."
31
"Ma'afkan aku, Li."
32
"Malam yang mencekam"
33
"Perempuan psikopat itu Sifa?"
34
"Tragedi mengerikan."
35
"Penyekapan."
36
"Ada apa dengan Andres?"
37
"Dua psikopat sulit di taklukan."
38
"Misi pertama"
39
"I Remember"
40
"I Love You, Anyway."
41
"Egois!"
42
"Pertemuan Jesllyn dan Semmy"
43
"Misi ke dua"
44
"Misi ke tiga"
45
"Dimana Andres?"
46
"Andres, izinkan aku untuk sebentar saja memelukmu,"
47
"Fakta terungkap."
48
"Perpisahan."
49
"Buku Diary Semmy."
50
"Kenangan tentang Andra dan Sifa,"
51
"Ke rumah calon mertua?"
52
"Kalian pacaran?"
53
"Rahasia."
54
"Si Dia."
55
"Li, apa kau tak pakai bra?"
56
"Ada pertemuan ada perpisahan,"
57
"Ciuman bukan akhir segalanya?"
58
"Kecelakaan,"
59
"Berada di dimensi lain,"
60
"Ayo, kita pulang."
61
"Sadar dari koma,"
62
"Ada tamu? siapa?"
63
"Minta ma'af pada Andres?"
64
"Suka sama dress nya 'kan?"
65
"Terimakasih, Andres."
66
"Tag di facebook,"
67
"Bukan karena datang bulan!"
68
"Aku ke kamar mu,"
69
"Bayu Argantara Wijaya,"
70
"Malapetaka."
71
"Pertarungan yang seru,"
72
"Semuanya belum berakhir."
73
"Stefan dan Nabila."
74
"Seringai jahat,"
75
"Kau flu?"
76
"Perpisahan sekolah."
77
"Amanat dari Nabila"
78
"Ciuman di dapur?"
79
"Mimpi basah 21+"
80
"Sama-sama mimpi basah 21+"
81
"Mati lampu 21+"
82
"Aku terpengaruh olehmu."
83
"Salah Paham,"
84
"Bisa antar aku ke kamar mandi?"
85
"Jangan lumpuhkan ingatanku!"
86
"Magic Hour"
87
"Dia tampan tapi takan menjadi hantu,"
88
"Pilihlah kata hati."
89
"Kabar buruk!"
90
"Pertengkaran,"
91
"Lelaki tampan asli."
92
"Prinsif."
93
"Andres wisuda."
94
"Kado terindah dari Andres."
95
"Pernikahan,"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!