Lia menggeliatkan tubuhnya, ini adalah momen ketika pertama kali membuka mata di pagi hari bisa sesantai ini, di hari weekend seperti ini, ia bisa bergelung ditempat tidur semaunya. Untuk sejenak ia bisa terbebas dari rutinitas sekolah yang melelahkan.
Lia menguap lebar, udara Ac yang dingin membuat ia semakin merapatkan selimut. Jam dingding menunjukan pukul setengah enam.
Saat libur begini Lia memang paling malas untuk mandi pagi, apalagi kalau ia sama sekali tak punya acara. Biasanya ia akan mencuci muka lalu sikat gigi, setelah itu berlanjut untuk malas-malasan sembari memainkan ponsel di tangannya.
"Kau pasti belum mandi,"suara berat itu terdengar, membuat Lia langsung menoleh dan didapatinya sosok Andra yang rebahan disampingnya dengan kepala yang bersandar di kepala ranjang, dengan kedua tangan bersidekap di dada, serta matanya menatap Lia dengan senyuman jahil. Membuat mata milik Lia langsung terbelalak.
"Kau? kau sama sekali tidak pulang?"tanya Lia nada protes sembari ia langsung terduduk dikasur.
"Pulang kemana? ke kuburan? Aish, kau jahat sekali,"Andra meringis lalu ikut terduduk dikasur berhadapan dengan Lia.
"Kau benar-benar hantu sungguhan. muncul dimana-mana sesukamu, untung saja aku tidak takut padamu, jadi aku tak pernah terkena serangan jantung mendadak, karena kau selalu muncul secara tiba-tiba."cibir Lia sementara Andra hanya manggut-manggut.
"Ya, ya, ya."sahut Andra yang membuat Lia memutar bola mata.
"Jangan bilang kalau kau semalam tidur disampingku?!"tuduh Lia sembari melotot, sementara Andra hanya tersenyum kecik.
"Jika aku tidur disampingmu, bagaimana?"godanya.
"Kau ini, kenapa kau harus tidur disampingku? kenapa kau tidak tidur di ubin saja?"protesnya lalu memukul pelan lengan Andra dengan tatapan mata gemasnya.
"Aish, kau jahat sekali menyuruhku tidur di ubin. Jika aku kedinginan bagaimana?"
"Aku tak peduli kondisimu,"
"Kau gadis yang tak berperikemanusiaan,"komentar Andra terkekeh.
"Hanya padamu saja,"Lia mencabikan bibirnya.
"Jangan begitu, nanti kau tertarik padaku."ucapnya yang membuat Lia terkesiap.
"Heh, kau ini hantu. Maka, bersikap waraslah. Mana mungkin aku jatuh cinta padamu. Jika kau masih hidup mungkin iya,"Lia mendegus sebal, sementara Andra mengedikan bahu singkat.
"Seandainya aku masih hidup? begitu ya? hmm.."Andra mengalihkan pandangan matanya menatap langit-langit, sementara Lia hanya menghela napas malas.
"Omong-omong aku jadi penasaran, apa dulu kau pernah punya pacar?"tanya Lia setelah terdiam untuk beberapa saat, yang membuat Andra mengulum tawa."Aku serius,"sambungnya lagi sembari mendengus sebal pada Andra.
"Kau pikir pria setampan ini tidak laku?"Andra berkata jumawa sementara Lia langsung tersenyum kecut mendengar ucapannya barusan.
"Heh, kau ini sangat menyebalkan,"cibir Lia memutar bola matanya lagi.
"Kau judes sekali,"komentarnya yang membuat Lia tak terima dengan perkataannya.
"Apa? judes katamu? aku yang sebaik ini, kau bilang aku judes? aku sama sekali tidak judes! kau paham?!"bantahnya sementara Andra hanya manggut-manggut.
"Oh, berarti kau judesnya hanya padaku saja, right?"Andra menyimpulkan dan Lia berdecak.
"Aku bukannya judes, hanya saja kau selalu bertindak menyebalkan. Dan tentu saja aku harus menjaga jarak denganmu, sementara kau selalu saja ingin dekat-dekat denganku. Bahkan, kau selalu tidur seranjang denganku. Padahal kau bukan siapa-siapa. Meskipun kau hantu, tentu saja itu bisa mempengaruhiku."cerocos Lia sembari menyindir.
"Oh__"Andra hanya ber-oh panjang, yang lagi-lagi membuat Lia semakin kesal.
"Kau pikir aku gadis macam apa? aku bukan gadis rendahan, apa kau paham? apa kau dengar?"pelotot Lia dongkol.
"Menurutmu begitu?"tanya Andra lagi dengan sangat menyebalkan, sembari menatap Lia lekat.
"Begitu apanya?"Lia balik bertanya dengan judes.
"Meskipun aku hantu, ternyata kau bisa terpengaruh juga?"godanya yang membuat pipi Lia serasa terbakar, mungkin sekarang pipinya sudah semerah tomat busuk.
"A-apa?"
"Aku paham dan Aku dengar,"Andra tersenyum jahil seraya menatap manik mata Lia lekat.
"Jangan berpikir macam-macam!"Lia langsung mengalihkan pandangan sementara Andra hanya terkekeh.
"Jika apa yang aku pikirkan ternyata salah, mengapa kau menghindari tatapanku? why is that?"
Lia menghela napas panjang, lalu ia pun kembali menatap Andra yang duduk berhadapan dengannya. Matanya yang kelam membuat sensasi aneh itu muncul kembali, debaran jantung yang sama sekali tak bisa dibilang normal. Jantungnya betalu-talu menyakitkan, namun ia berusaha tak mengalihkan pandangan lagi.
"See? aku sama sekali masih bisa bertahan untuk menatap mu."kata Lia memangpangkan ekspresi kemenangannya.
Andra tersenyum kecil, tangannya bergerak membelai rambut Lia yang belum terkena sentuhan sisir. Kemudian ia menyelipkan helaian rambut itu di sisi telinganya.
Sementara tubuh Lia serasa terkena sengatan listrik yang membuatnya serasa bergetar.
"Kau kedinginan? Apa Ac-nya perlu dimatikan?"
Andra salah mengira, bahwa rasa menggigil itu dari hawa yang dingin akibat terkena Ac. Padahal nyatanya tidak demikian, namun Lia hanya menggelengkan kepala agar Ac itu tetap menyala, disituasi tegang seperti ini pasti suhunya akan berubah menjadi agak panas dari gairah dan tentu saja masih membutuhkan Ac untuk tetap menyala.
"Ok, tadi kau bertanya mengenai apakah aku pernah pacaran atau tidak, jawabanya pernah. Tapi, aku takan membicarakannya karena aku tak ingin kau merasakan cemburu."kata Andra seraya tersenyum manis, teramat manis sampai-sampai semut pun pasti ingin mengerubutinya.
"Siapa yang cemburu?"serang Lia cepat dengan sepasang mata melotot.
"Kau,"sahutnya penuh percaya diri.
"Aku hanya bertanya, bahkan sebelum kau menjawabnya kau sudah mengklaim bahwa aku akan cemburu. sungguh tak masuk akal sama sekali,"cibir Lia menghela napas sebal.
"Okeeee,"nada bicara Andra seperti kalimat yang diseret sembari manggut-manggut meledek, membuat Lia kembali kesal.
"Ih, menyebalkan."dengan refleks Lia langsung mencubit lengan Andra, alih-alih meringis kesakitan malah gelak tawa yang malah semakin jelas terdengar meluncur dari Andra.
"Wah, kau berani mencubit. Aku yakin, pasti sebentar lagi kau akan berani ciuman."ledeknya, Lia hanya mentapanya sembari berkali- kali menghela napas sabar, mencoba untuk mengabaikannya.
Hening.
"Li, bertemu denganmu membuatku merasa sedikit ceria."ucap Andra serius.
"Hanya sedikit?"Lia mengedikan dagunya angkuh.
"Aku akan lebih ceria dan bahagia jika kau terus bersamaku,"sahutnya yang membuat Lia berlagak berpikir.
"Emmmpp.. mungkin aku takan betah jika kau terus bersikap menyebalkan."Lia mengedikan bahu sebentar yang membuat bibir Andra berkedut lalu mengembangkan senyuman.
"Aku serius, kau membuatku sangat nyaman. Meskipun kau judes dan galak."ucapnya lagi dengan nada serius serta terselip ledekan, lalu ia terkekeh.
Sepasang matanya yang sayu membuat Lia salah tingkah. Rasanya Lia tak sanggup membalas tatapannya untuk lebih lama lagi, maka ia memutuskan untuk menurunkan pandangan.
Sebuah keputusan yang salah, karena tatapan matanya malah meluncur pada bibirnya. Bibir merah yang seperti tak pernah terkena sentuhan racun nikotin. Bibir yang terlihat sensual.
"Li,"Andra memanggil lirih Lia dengan nada yang terdengar sangat merdu.
Tiba-tiba tangannya terulur merengkuh pipi kanan milik Lia, dengan sentuhan yang halus dan membuat otot tegang itu bereaksi.
Entah mengapa jarak antara mereka berdua terasa sangat dekat, padahal tadi tidak sedekat itu. Kapan Andra bergerak? dan kini mereka saling berpandangan, pandangan yang terkunci. Andra memiringkan kepalanya membuat Lia semakin tak karuan dan hanya bisa menggigit bibir bawahnya pelan, entah harus berbuat apa, bahkan ia tak bisa bergerak sedikitpun. Seolah akalnya sudah kabur entah kemana.
Bibir mereka semakin dekat, bahkan kedua mata mereka berdua pun sudah terpejam untuk melakukan sesi ciuman antara manusia cantik, bersama dengan hantu tampan.
satu detik.
dua detik.
"Sayang, sudah bangun belum? kita sarapan yuk?!"itu suara Ibu Lia memanggil nyaring dari luar kamar, membuat Lia terkesiap dan langsung loncat dari kasurnya.
Sial, ciuman itu gagal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Irma Tjondroharto
keren thor.. ceritamu keren.. sampai lupa komen.. tp aku like trs sih.. wah gagal ciuman deh.. pdhl aku dah siap2 lho.. wkwkkwk
2022-09-23
0
Aprilia Amanda
heh. mana ada hantu bisa nyium😂
2022-02-07
1
(IG:@dee_hwang_author)
ceritanya bagus kak 😊👍 gak terasa baca sampe sini
kalo boleh ngasih saran itu ada bbrapa kata yg salah tulis misal sikaf yg harusnya sikap, atau magsud yg harusnya maksud.
baca besok lagi ya seru bgt
2022-01-06
0