"Dasar hantu sialan"

Pertandingan berlangsung seru, posturnya yang tinggi tapi bergerak dengan lincah dan berteknik. Andra bisa mengecoh lawan dengan skill dribble yang mengundang decak kagum. **S**hoot nya juga jarang sekali melesat, dia kapten basket yang luar biasa. Tak heran jika penonton riuh menyerukan namanya dengan sorakan-sorakan pendukung suasana, termasuk dari tim lawan sendiri. Andra sangat populer jadi tak heran jika banyak yang mengidolakan dirinya. Apalagi dengan kepribadiannya yang ramah tamah menjadikan nilai plus tersendiri.

Tim lawan pun tak kalah tangguh, kejar-kejaran angka dalam detik-detik terakhir. Waktu pertandingan sudah tersisa tinggal sedikit lagi, jika tak ada yang bisa mencetak skor maka pasti akan berakhir seri. Wajah-wajah para siswi tiada hentinya menyanyikan yel-yel untuk mendukung Andra dengan sangat luar biasa, disertai wajah sebagiannya lagi terlihat sangat tegang, apalagi bola masih di kuasai tim lawan.

*J**eritan histeris langsung meluncur dari para siswi ketika Andra menunjukan performa-nya sebagai kapten basket yang baik, ia mencuri bola dengan hebat.

Dengan gerakan bak kilat ia melesat menuju ring basket lawan, melewati beberapa pemain lawan tanpa kesulitan. Kemudian melakukan shooting dari garis three point, bola melayang lalu masuk dengan mulus ke ring basket dengan sempurna tepat ketika peluit itu ditiup, tanda berakhirnya pertandingan dengan diiringi sorak sorai yang langsung pecah tanda menyambut kemenangan dari tim Andra*.

*B*ahkan beberapa siswi pun langsung loncat-loncat kegirangan, tim Andra menang dengan selisih satu point karena tak bisa di pungkiri tim lawan kali ini agak sulit untuk di kalahkan, maka harus membutuhkan energi dengan ekstra keras mencuri angka.

*T*eman satu tim-nya memeluknya bangga, sementara Andra berekspresi tenang, tapi tak menyembunyikan matanya yang berkilat senang lalu senyuman nya pun menggembang.

Setelah pertandingan Andra istirahat sejenak di bangku penonton yang kosong, rasanya lelah dan letih juga. Maka, Andra pun meneguk air mineral miliknya.

"Wow selamat tim mu memenangkan pertandingan, dirimu memang teladan sekali."puji seseorang muncul tiba-tiba,

"Ah, rupanya kau."Andra mengulas senyuman setelah melihat siapa yang datang, rupanya itu Semmy teman sekelasnya.

"*Selain rengking satu kau adalah seorang kapten baseket, ketos, dan banyak gadis yang menyukaimu. Kau sangat luar biasa sekali,"pujinya lagi seraya duduk disamping Andra seraya tertawa.

Andra hanya menampilkan senyuman canggung setelah mendengar pujian itu meluncur dari bibirnya. mungkin karena Andra merasa Semmy terlalu berlebihan dan kalimatnya seperti nada iri*.

"Thanks, aku merasa biasa saja."ucap Andra setelah seperkian detik terdiam.

"Tadi aku pikir tim mu akan kalah, ternyata persaingannya sengit juga."komentarnya.

"Memang,"sahut Andra pendek.

"Tapi, mustahil sekali jika tim mu kalah,"kata Semmy yang membuat Andra menoleh dengan kening alis bertaut bingung.

"Memangnya kenapa?"tanya Andra.

"Kan ada kau, ha..ha..ha.."Semmy tertawa garing sementara Andra hanya tersenyum tipis, senyuman yang sama sekali tak berniat.

"Tidak juga,"sahut Andra tak ingin berbangga diri.

"Tapi, memang benar 'kan, kau yang mencetak skor paling banyak? apalagi pas skor terakhir tadi. Skor penentuan, dan kau melakukannya dengan sangat baik."ucapnya lagi, sementara Andra tak terlalu menanggapi dan hanya menikmati tegukan air mineralnya lagi.

Hening.

"*Terus terang saja aku iri padamu, iri karena kau selalu saja mendapatkan posisi rengking satu. Bahkan, aku sulit mengalahkan kecerdasanmu di kelas. dan kau bisa menjadi ketua osis dan kapten basket secara bersamaan, kau memborong semuanya tanpa memberikan kesempatan orang lain."Semmy berbicara lagi setelah sempat terjeda lalu terkekeh entah karena apa, padahal semuanya tak ada yang lucu.

Mendengar pernyataan Semmy, seketika membuat Andra semakin tak nyaman dengan pembicaraan itu*.

"Aku tidak tahu, aku hanya di pilih. Mungkin sesuai dengan apa yang aku mampu, sehingga aku berhak mendapatkan posisi itu. Meskipun sebenarnya, aku tak terlalu mengharapakan."ucap Andra mengedikan bahu acuh.

"Ya, aku mengerti itu."ia mengangguk sementara Andra sepertinya harus segera pergi.

"Aku pamit dulu, mau berganti pakaian."Andra pamit sembari tersenyum tipis kemudian ia pun melenggang pergi, Sementara Semmy hanya tersenyum misterius.

Andra berjalan di lorong kelas menuju loker untuk mengambil baju seragamnya kembali. Sementara terlihat Semmy yang kini tengah berjalan mengikutinya dari belakang dengan sangat hati-hati. Namun, Andra tak mengetahuinya, Andra bergegas masuk ke toilet dan Semmy menunggunya untuk keluar dengan bersembunyi di belakang tembok, setelah selesai Andra keluar dan pergi entah kemana, Semmy masih saja terus mengikuti dengan tatapan mata tajam dan gigi bergemeletuk benci.

Andra kini berdiri di atas gedung sekolah, dengan kedua tangan berada di saku celananya. Menikmati semilir angin yang berhembus, sampai kedua matanya terpejam.

"BERBICARA DENGANKU ITU ARTINYA KAU AKAN MATI !"

Andra menoleh kanan-kiri mencari sumber suara tersebut, tetapi tak ada siapapun yang berada didekatnya.

"Siapa?"tanya Andra terheran-heran karena tak ada jawaban sama sekali. Merasa tak terlalu peduli Andra hanya mengedikan bahu acuh, lalu kembali menatap lurus kedepan.

"SEBENTAR LAGI KAU AKAN MATI !!!"

Andra langsung menoleh cepat."Siapa itu? siapa yang berbicara?"tetap tak ada jawaban lagi.

*Ta*npa sadar tangannya bergetar dan wajahnya di penuhi peluh keringat.

Andra menggelengkan kepala berusaha menepis pikiran buruk yang kini melintas dalam otaknya.

*M*ungkin itu hanya halusinasinya saja akibat terlalu kelelahan dan kehilangan konsentrasi.

Andra mencoba menghela napas panjang, menghilangkan rasa gundahnya itu dan mencoba menenangkan diri setenang mungkin, meskipun rasa was-was itu kembali hadir.

Namun rasa ragu bahwa ini halusinasi merayap dalam dadanya kembali, ia ingin memastikan. Bahwa suara itu cukup lantang mana mungkin itu hanya halusinasi?

Andra membalikan badannya, saat itu entah mengapa angin cukup kuat berhembus kearahnya, yang membuat Andra spontan melindungi matanya dengan kedua lengannya, ketika angin itu berhenti berhembus Andra mencoba menurunkan lengannya.

Didapatinya wajah yang tak asing, membuat kening alis Andra bertaut bingung. Mengapa dia membawa linggis?

Andra tersadar dengan ucapan lantang itu, jadi? dia akan membunuhnya?

"S-Semmy?"ucap Andra tergagap, dengan perlahan kakinya yang bergerak mundur ketika sosok Semmy berjalan mendekatinya.

Semmy menatap Andra dengan tatapan dalam dan lama. seulas senyum tercipta dari bibirnya."Kemarilah, jangan takut!"serunya melambaikan tangan dengan suara mengerikan.

Andra masih belum mampu untuk berucap, apa yang dilihatnya, apa yang di dengarnya. Semuanya menghilangkan akalnya untuk berpikir karena rasa panik yang melanda.

"Mendekatlah padaku, aku takan menggigit."Semmy tertawa iblis sembari terus mendekat, dan Andra hanya menggeleng sembari berjalan mundur was-was.

*D*ebaran jantung Andra semakin tak karuan, keringatnya bercucuran. Tak dapat menutupi apa yang ia rasakan, bahwa ia ketakutan.

"Apa yang kau inginkan?"Andra bertanya setengah teriak.

"Membunuhmu!"sahutnya lalu terkikik.

"Tapi apa salahku?"sambung Andra cepat.

"SALAHMU KAU INGIN TAHU? SUNGGUH?"sungutnya mengerikan."BETAPA AKU SANGAT MEMBENCI SEMUA ORANG YANG BER-RENGKING SATU, MEMANGNYA ENAK MENJADI SEORANG ANAK YANG SELALU DI BANDING-BANDINGKAN ORANG TUANYA? BAHKAN SELALU DI CACI MAKI JIKA TAK MENDAPATKAN RENGKING SATU? KAU PIKIR AKU TAK PRUSTASI? APALAGI JIKA AYAHKU SELALU MEMBANDINGKAN AKU DENGAN KAU! AYAHKU BERULANG KALI BERKATA, APA GUNANYA SEORANG ANAK YANG MEMILIKI ORANG TUA PEMILIK YAYASAN SEKOLAH JIKA TAK MEMILIKI TINGKAT KECERDASAN YANG BAIK, HAH? KAU PIKIR MENJADI AKU SANGAT MENYENANGKAN? BAHKAN, KAU TAK PERNAH MEMBERIKAN KESEMPATAN ITU PADAKU?!"selorohnya panjang lebar dengan nada membara dengan emosi yang tak terkendali.

"Kau sudah tak waras,"bentak Andra sementara Semmy malah tertawa iblis.

"Memang. Memang aku sudah tak waras, lalu kau mau apa, ha?"Semmy terkikik lagi.

"Jadi kau yang membunuh Larasati anak kelas X IPA1 itu? aku tak habis pikir, kau membunuh orang-orang yang tak bersalah,"Andra menggeleng-gelengkan kepala menatap Semmy tak percaya. Sementara Semmy malah berdecih.

"Bahkan aku menjadi ketagihan untuk membunuh orang-orang ber-rengking satu di sekolah ini, haha..ha..ha.. aku juga ingin menghancurkan yayasan sekolah ayahku ini, aku ingin balas dendam, memangnya kau pikir aku tak sakit hati? bodoh,"bengis Semmy dengan gigi bergemeletuk.

"Kapan kau akan menjadi anak yang membanggakan? kapan kau akan menjadi anak yang berprestasi? mencapai semuanya dengan mudah? Ayah harap kau akan lebih gigih lagi untuk belajar, Ayah tak ingin dipermalukan siapapun, jika kau ingin masih berada dalam keluarga ini jangan menjadi benalu !"

*K*alimat itu terngiang-ngiang bagaikan kalimat iblis yang sedang bernyanyi-nyanyi di kepala Semmy, sampai membuatnya berteriak prustasi. Lalu, darah kebenciannya semakin mendidih menatap Andra dengan picik.

*S*eringai mengerikan dari Semmy kembali muncul, membuat Andra bergemetar hebat. Apa yang harus ia lakukan sementara jalannya sudah buntu, dibelakangnya tepat pijakan terakhir. Jika ia salah melangkah ia akan terpeleset dan jatuh ke bawah yang mengerikan.

"MATILAH KAU!"dengan gerak cepat Semmy mendorong Andra sampai tubuhnya terhuyung kebelakang.

"Aaaaaa....."

Andra berteriak sekeras mungkin, sampai tangannya berusaha menggapai tembok dan berhasil untuk menjadi pertahanannya, melihat kebawah membuat Andra semakin ketakutan. Semmy menghampiri dengan berjongkok lalu gelak tawa terdengar.

"Tolong jangan bunuh aku, aku bisa saja mundur dan melakukan kesalahan agar aku tak mendapati posisi rengking satu lagi, tapi aku mohon bantulah aku, aku tak ingin mati konyol."Andra berkata dengan tenggorokan tercekat, sementara binar matanya tak berhenti memohon namun Semmy hanya terkekeh.

"Kau tak dengar apa yang aku ucapkan? baiklah, biar aku ulangi sekali lagi bahwa aku menjadi ketagihan membunuh orang-orang yang rengking satu disekolah ini, paham?"Semmy tersenyum miring, lalu Semmy meraih linggis yang cukup panjang itu di sampingnya.

*Se*mentara napas Andra sudah tak karuan, keringat bercucuran, wajahnya pucat, dan menggeleng-gelengkan kepala bahwa ia tak menyangka bahwa kisahnya akan berakhir teragis.

Semmy memutar-mutar ujung linggisnya yang sudah berada tepat dijemari-jemari tangan Andra yang tengah kuat berpegangan, Andra meringis kesakitan ketika jemarinya sudah mengeluarkan darah akibat gesekan linggis itu, Semmy tertawa puas, air mata Andra mulai menetes ia berteriak kesakitan darahnya semakin bercucuran dari jemari yang sudah lecet. Sampai akhirnya perlahan tangannya sudah kehilangan kendali, dan ia pun terjatuh dengan sangat cepat disertai teriakan menyayat hati.

"Aaaaaaaaaaaaaaaa........"

Pada akhirnya Andra mendarat kebawah dengan mengerikan, wajahnya merah karena darah yang keluar begitu deras dari kening bak darah sapi yang baru saja disembelih, seiring dengan tengkorak kepala yang retak.

*S*ementara penghuni sekolah berhamburan keluar setelah menyaksikan hal mengerikan itu semua berteriak histeris, Andra sudah tak bernyawa.

________

GELUDUG... GELUDUG...

Gemuruh petir dilangit membuat Lia tersentak, setelah mendengar cerita horror lalu terkejut apakah itu takan membuatnya mati terkena serangan jantung mendadak?

"Aaaaa....."pekik Lia menjerit.

Dengan cepat Lia berhambur memeluk Andra didepannya dengan rasa takut yang menyelimuti.

"Setelah ini apa kau berani tidur sendiri?"tanya Andra sedikit khawatir.

"Berani,"jawab Lia lirih, sesaat hening lalu Lia mendengar helaan napas Andra.

"Syukurlah,"sahut Andra pendek.

"Andra,"Lia malah sesegukan yang membuat Andra kebingungan.

"Kau kenapa? aku menyakitimu?"tanya Andra panik. Namun, Lia menggeleng cepat.

"Aku... Aku kasihan padamu... huk..huk..huk.."tangis Lia pecah dengan nada menyayat hati membuat tangan Andra spontan terulur mengusap puncak rambut Lia, dengan sorot mata sendu nya.

"Tidak perlu kasihani aku,"ucapnya lirih dengan seulas senyuman getir.

"Kau, kau mengapa harus mati di tangan Semmy? bahkan kau tahu, mungkin aku target selanjutnya, aku akan mati sepertimu,"Lia bercucuran air mata, sementara Andra langsung mengangkat dagu Lia karena terkejut dengan apa yang ia ucapkan barusan.

"Apa magsudmu?"tanya Andra tak mengerti sembari menatap mata Lia yang basah oleh air mata.

"Dia sempat memujiku karena nilaiku bagus, aku takut."rengek Lia dengan sesegukannya yang semakin keras.

"Kau percaya, bahwa aku akan menjagamu?"Andra menghapus air mata Lia yang terjatuh sementara Lia hanya mengangguk.

"Jika kau percaya, kau tak perlu takut. Aku akan menjagamu."Andra mengembangkan senyuman untuk menenangkan Lia saat ini, Namun ia memang bersungguh-sungguh untuk menjaga Lia.

"Kau takan pergi?"tanya Lia dengan suara seraknya.

"Aku janji,"jawabnya tersenyum.

"Aku percaya,"Lia kembali mengeratkan pelukannya pada Andra sementara Andra hanya terkekeh.

"Jangan sampai kau jatuh cinta pada hantu,"ucapnya tiba-tiba yang membuat Lia terkesiap.

"Apa? sembarangan!"bergegas Lia menjauh dari Andra karena pelukan itu ternyata tak bagus untuk kondisi jantungnya.

"Aku harap itu takan terjadi,"Andra menahan tawa sementara Lia mencibir.

"Sudah ku pastikan memang takan terjadi, dasar hantu genit,"Lia langsung mencubit perut Andra pelan lalu tawa Andra pun pecah seketika, sementara Lia mendengus sebal. Dasar hantu sialan.

Terpopuler

Comments

Aprilia Amanda

Aprilia Amanda

GBL GBL GBL Ganteng Banget Lohhhhh😂 hantu bisa ganteng gini ya thor🤣

2022-02-07

0

sahanya😍

sahanya😍

wah suka bgt nih cerita model begini, , , g tw kenapa paling suka baca cerita tentang psikopat atw tentang miteri rahasia gt, , , , wah jngn2 ada bibit2 psikopat dlm driku y

2021-11-19

2

Hmzzz࿐♡

Hmzzz࿐♡

huk..huk..huk gw kira batuk anjirr😭 ternyata..

2021-10-31

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 : Murid Pindahan
2 Episode 2 : Misterius
3 Episode 3 : Lelaki Aneh
4 "Pembunuh berdarah dingin"
5 "Mengungkap Tabir"
6 "Dia Muncul"
7 "Andra Menghilang?"
8 "Kerumah Andra"
9 "Semmy"
10 "Handsome Ghost"
11 "Dasar hantu sialan"
12 "Sifa berkhianat?"
13 "Lia, menjadi umpan?"
14 "Andra dan Lia ciuman?"
15 "Cemburu?"
16 "Ciuman pertama dengan cinta pertama"
17 "Li, apa kau mau menerimaku?
18 "Psikopat itu datang?"
19 "Sifa pindah sekolah?"
20 "Gudang"
21 "Kita putus !"
22 "Andres?"
23 "Kerinduan"
24 "Kau mirip sekali dengan pacarku,"
25 "Kita harus masuk kedalam gudang itu."
26 "Apakah aku tak boleh bahagia?"
27 "Cium dulu, baru pulang !"
28 "Cemburu pada Jesllyn."
29 "Andres yang royal"
30 "Rencana Andres dan Lia."
31 "Ma'afkan aku, Li."
32 "Malam yang mencekam"
33 "Perempuan psikopat itu Sifa?"
34 "Tragedi mengerikan."
35 "Penyekapan."
36 "Ada apa dengan Andres?"
37 "Dua psikopat sulit di taklukan."
38 "Misi pertama"
39 "I Remember"
40 "I Love You, Anyway."
41 "Egois!"
42 "Pertemuan Jesllyn dan Semmy"
43 "Misi ke dua"
44 "Misi ke tiga"
45 "Dimana Andres?"
46 "Andres, izinkan aku untuk sebentar saja memelukmu,"
47 "Fakta terungkap."
48 "Perpisahan."
49 "Buku Diary Semmy."
50 "Kenangan tentang Andra dan Sifa,"
51 "Ke rumah calon mertua?"
52 "Kalian pacaran?"
53 "Rahasia."
54 "Si Dia."
55 "Li, apa kau tak pakai bra?"
56 "Ada pertemuan ada perpisahan,"
57 "Ciuman bukan akhir segalanya?"
58 "Kecelakaan,"
59 "Berada di dimensi lain,"
60 "Ayo, kita pulang."
61 "Sadar dari koma,"
62 "Ada tamu? siapa?"
63 "Minta ma'af pada Andres?"
64 "Suka sama dress nya 'kan?"
65 "Terimakasih, Andres."
66 "Tag di facebook,"
67 "Bukan karena datang bulan!"
68 "Aku ke kamar mu,"
69 "Bayu Argantara Wijaya,"
70 "Malapetaka."
71 "Pertarungan yang seru,"
72 "Semuanya belum berakhir."
73 "Stefan dan Nabila."
74 "Seringai jahat,"
75 "Kau flu?"
76 "Perpisahan sekolah."
77 "Amanat dari Nabila"
78 "Ciuman di dapur?"
79 "Mimpi basah 21+"
80 "Sama-sama mimpi basah 21+"
81 "Mati lampu 21+"
82 "Aku terpengaruh olehmu."
83 "Salah Paham,"
84 "Bisa antar aku ke kamar mandi?"
85 "Jangan lumpuhkan ingatanku!"
86 "Magic Hour"
87 "Dia tampan tapi takan menjadi hantu,"
88 "Pilihlah kata hati."
89 "Kabar buruk!"
90 "Pertengkaran,"
91 "Lelaki tampan asli."
92 "Prinsif."
93 "Andres wisuda."
94 "Kado terindah dari Andres."
95 "Pernikahan,"
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Episode 1 : Murid Pindahan
2
Episode 2 : Misterius
3
Episode 3 : Lelaki Aneh
4
"Pembunuh berdarah dingin"
5
"Mengungkap Tabir"
6
"Dia Muncul"
7
"Andra Menghilang?"
8
"Kerumah Andra"
9
"Semmy"
10
"Handsome Ghost"
11
"Dasar hantu sialan"
12
"Sifa berkhianat?"
13
"Lia, menjadi umpan?"
14
"Andra dan Lia ciuman?"
15
"Cemburu?"
16
"Ciuman pertama dengan cinta pertama"
17
"Li, apa kau mau menerimaku?
18
"Psikopat itu datang?"
19
"Sifa pindah sekolah?"
20
"Gudang"
21
"Kita putus !"
22
"Andres?"
23
"Kerinduan"
24
"Kau mirip sekali dengan pacarku,"
25
"Kita harus masuk kedalam gudang itu."
26
"Apakah aku tak boleh bahagia?"
27
"Cium dulu, baru pulang !"
28
"Cemburu pada Jesllyn."
29
"Andres yang royal"
30
"Rencana Andres dan Lia."
31
"Ma'afkan aku, Li."
32
"Malam yang mencekam"
33
"Perempuan psikopat itu Sifa?"
34
"Tragedi mengerikan."
35
"Penyekapan."
36
"Ada apa dengan Andres?"
37
"Dua psikopat sulit di taklukan."
38
"Misi pertama"
39
"I Remember"
40
"I Love You, Anyway."
41
"Egois!"
42
"Pertemuan Jesllyn dan Semmy"
43
"Misi ke dua"
44
"Misi ke tiga"
45
"Dimana Andres?"
46
"Andres, izinkan aku untuk sebentar saja memelukmu,"
47
"Fakta terungkap."
48
"Perpisahan."
49
"Buku Diary Semmy."
50
"Kenangan tentang Andra dan Sifa,"
51
"Ke rumah calon mertua?"
52
"Kalian pacaran?"
53
"Rahasia."
54
"Si Dia."
55
"Li, apa kau tak pakai bra?"
56
"Ada pertemuan ada perpisahan,"
57
"Ciuman bukan akhir segalanya?"
58
"Kecelakaan,"
59
"Berada di dimensi lain,"
60
"Ayo, kita pulang."
61
"Sadar dari koma,"
62
"Ada tamu? siapa?"
63
"Minta ma'af pada Andres?"
64
"Suka sama dress nya 'kan?"
65
"Terimakasih, Andres."
66
"Tag di facebook,"
67
"Bukan karena datang bulan!"
68
"Aku ke kamar mu,"
69
"Bayu Argantara Wijaya,"
70
"Malapetaka."
71
"Pertarungan yang seru,"
72
"Semuanya belum berakhir."
73
"Stefan dan Nabila."
74
"Seringai jahat,"
75
"Kau flu?"
76
"Perpisahan sekolah."
77
"Amanat dari Nabila"
78
"Ciuman di dapur?"
79
"Mimpi basah 21+"
80
"Sama-sama mimpi basah 21+"
81
"Mati lampu 21+"
82
"Aku terpengaruh olehmu."
83
"Salah Paham,"
84
"Bisa antar aku ke kamar mandi?"
85
"Jangan lumpuhkan ingatanku!"
86
"Magic Hour"
87
"Dia tampan tapi takan menjadi hantu,"
88
"Pilihlah kata hati."
89
"Kabar buruk!"
90
"Pertengkaran,"
91
"Lelaki tampan asli."
92
"Prinsif."
93
"Andres wisuda."
94
"Kado terindah dari Andres."
95
"Pernikahan,"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!