Lia berjalan seorang diri di kolidor sekolah yang panjang, sepi dan sunyi. masih terlalu pagi untuk pergi ke sekolah sebenarnya. hanya ada beberapa murid yang melintas, masih belum terlalu ramai.
hati Lia dilanda resah yang berlebihan, ia hanya bisa memelintir jari-jemarinya berulang kali yang terasa basah oleh keringat.
ia masih memikirkan Semmy, benar-benar terasa sangat di hantui. yang membuatnya semakin ketakutan dengan luar biasa.
Lia memutuskan untuk menenangkan diri ditaman sekolah, sebelum ia naik memasuki ruangan kelasnya.
kemudian ia terduduk di bangku taman tepat dibawah pohon rindang yang menaungi, lalu ia merogoh buku dari ransel miliknya. buku mengenai psikopat, yang ia beli di perpustakaan kota. akibat terlalu penasaran. Lia membuka lembaran buku itu dan mulai membaca dalam batin.
halaman satu.
Psikopat adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang tidak memiliki emosi, perasaan, dan hati nurani. Meski sering digunakan, psikopat bukanlah istilah medis yang tepat untuk kondisi ini, melainkan gangguan kepribadian antisosial.
Seorang psikopat dapat bersikap gegabah, merusak, dan kasar terhadap orang lain tanpa merasa bersalah. Kendati demikian, seorang psikopat juga bisa penuh perhitungan dalam bertindak dan tak jarang terlihat karismatik juga menawan.
Penyebab Psikopat:
Belum diketahui secara pasti penyebab seseorang bisa menjadi psikopat. Namun, kondisi ini diduga dapat dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan, seperti:
-Memiliki gangguan kepribadian saat kanak-kanak.
-Mengalami kekerasan, pelecehan, atau penelantaran saat kanak-kanak.
-Memiliki anggota keluarga yang menderita gangguan kepribadian antisosial atau gangguan perilaku dan mental lainnya.
-Memiliki kecanduan alkohol.
-Berjenis kelamin laki-laki.
Menurut penelitian, adanya kelainan pada struktur otak yang mengatur emosi juga dapat menyebabkan seseorang menjadi psikopat. Kelainan ini dapat terjadi akibat kecacatan atau cedera selama masa perkembangan otak.
Kelainan tersebut bahkan juga dapat menyebabkan perubahan fungsi dasar tubuh. Sebagai contoh, ketika melihat darah atau kekerasan, orang umumnya akan mengalami jantung berdebar, napas menjadi lebih cepat, dan telapak tangan berkeringat. Namun, seorang psikopat justru akan merasa lebih tenang ketika melihat hal-hal tersebut.
Gejala Psikopat:
Gejala psikopat merujuk pada gejala gangguan kepribadian antisosial. Seseorang umumnya dapat dikatakan sebagai psikopat jika memiliki gejala berikut ini:
1).Sangat mudah marah.
2).Memiliki sikap arogan atau terlalu percaya diri.
3).Memiliki sikap agresif dan suka melakukan tindak kekerasan.
4).Memiliki perilaku yang bertentangan dengan norma sosial.
5).Mengabaikan atau melanggar hak orang lain.
6).Tidak mampu membedakan antara benar dan salah.
7).Tidak menunjukkan rasa penyesalan dan empati.
8).Sering berbohong.
9).Tidak segan memanipulasi atau menyakiti orang lain untuk mendapatkan keinginannya.
10).Berulang kali melakukan tindak kriminal.
11).Tidak peduli terhadap tanggung jawab.
halaman dua.
belum sempat membaca, tiba-tiba lembaran buku itu berhembus cepat dari lembaran ke lembaran lainnya, sebab diterpa angin yang berhembus kencang. angin pun menggoyangkan dedaunan pohon rindang itu, Lia mendongkakkan kepalanya. langit berawan gelap dan mendung, bertanda hujan akan turun.
segera ia memasukan kembali buku itu kedalam ransel kemudian dicangklongnya ransel itu, dan ia akan bergegas pergi.
mata milik Lia terbelalak, jantungnya seperti akan tercabut dari tempatnya. Dihadapannya sudah berdiri sosok jangkung terbalut jaket hitam dan kupluknya. dengan seringai menyeramkan.
"Mau kemana?"tanya Semmy dengan senyuman mengerikan, beserta mata menyipit.
"K-kau mau apa?"Lia langsung gelagapan dan perlahan berjalan mundur.
"Kenapa kau terlihat takut padaku?"Semmy tertawa kecik sembari terus mendekati Lia.
"Jangan mendekat atau aku akan teriak!"Lia berseru keras yang membuat Semmy tertawa terbahak-bahak. karena menyaksikan Lia yang terlihat sangat ketakutan.
"Kau lucu,"komentarnya tersenyum miring, kemudian pergi begitu saja meninggalkan Lia. tentu saja hal itu membuat Lia merasa curiga, dengan rencana liciknya yang dengan mudahnya melepaskan dirinya.
tak ingin berlama-lama, akhirnya Lia langsung saja kabur dari sana dengan berigidig ngeri. baru saja sampai di kolidor, hujan deras turun membasahi ubin. untung ia sudah aman, maka dengan cepat Lia pun langsung bergegas naik menuju kelasnya, dengan setengah berlari. takut jika Semmy mengejarnya dari belakang. untung saja, sekarang ia tak diperlakukan apapun oleh Semmy. meskipun begitu, ia harus berhati-hati dan pura-pura untuk tidak mengetahui bahwa Semmy lah otak dari semua terror yang terjadi. untuk memastikan bahwa ia akan tetap aman dan terlindungi dari sosok psikopat itu. sebelum ia akan memecah kasus itu dengan segera.
setelah tiba, terlihatlah suasana kelasnya yang mulai ramai, sementara sepasang matanya menangkap bangku Sifa yang kosong.
sekejap Lia tercenung, kemudian ia pun berjalan dan duduk di kursinya. tiba-tiba pikirannya melenggang buana. kemana Sifa? apakah dia sakit? ataukah mencoba menghindar darinya? sehingga ia tidak masuk sekolah pada hari ini? Lia tersenyum kecut dan mencoba untuk tak memedulikan orang yang sudah berkhianat padanya. untuk apa, memikirkan Sifa? mungkin itulah yang Lia ucapkan dalam batinnya.
"Sifa pindah sekolah,"kata si keribo yang duduk dibangku tepat didepan Lia, sembari membalikan badan.
"Kata siapa?"tanya Lia yang seketika berubah penasaran.
"Dia sempat mengirimkan pesan padaku,"jawabnya.
"Kenapa dia tidak memberi tahu padaku?"protes Lia, sementara si keribo hanya mengedikan bahu tak tahu.
"Kau bertengkar dengannya?"tanya si keribo, namun Lia tak menjawabnya, dan lebih memilih untuk mengalihkan perhatian pada buku pelajaran yang ia ambil dari kolong bangkunya. seolah ia malas untuk membahas hal tersebut.
"Ah, pasti kau sedang bertengkar dengannya. sudahlah baikan saja dengan Sifa. Sifa itu baik loh, bahkan sebelum kau meminta maaf padanya Sifa sudah lebih dulu pindah. kau melewati momen perpisahan dengannya, apa kau tidak akan menyesal?"kata si keribo mengedikan dagu. yang membuat Lia menutup buku pelajaran miliknya dengan kasar. yang membuat si keribo agak terkejut.
"Kenapa harus aku yang meminta maaf? dan kenapa juga harus aku yang akan menyesal pada akhirnya? jelas-jelas dia yang bersalah padaku."Lia menyahut dengan sewot, seolah tak terima dengan perkataan si keribo yang terlontar barusan. yang menurut Lia merasa bertolak belakang.
"Ya, baiklah. aku tak tahu. jangan sewot padaku,"si keribo berkata acuh, lalu si keribo pun pergi meninggalkan bangkunya, karena kesal dengan Lia. sementara Lia menghela napas kasar.
setelah beberapa menit terdiam, Lia pun melirik sekilas pada kursi milik Sifa yang kosong. entah mengapa bayangan Sifa yang sedang tertawa tercetak jelas disana. apakah Lia merasa bahwa ia merindukan Sifa? buru-buru Lia langsung membuyarkan bayangan Sifa dipikirannya. sungguh ia sangat tak peduli dengan kepindahan Sifa, baginya Sifa telah berkhianat dan membuatnya kecewa. maka merindukan sosok Sifa adalah hal yang mustahil, dan takan pernah ada waktu untuk memikirkannya.
"Sifa, aku tak peduli padamu. jadi untuk apa aku memikirkanmu. kau sudah mengecewakan aku, bahkan kau lebih memilih untuk melindungi si psikopat itu, aku sungguh kecewa."batin Lia menggerutu, lalu menghela napas panjang sembari bersandar di kepala kursi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Hmzzz࿐♡
sambil belajar dong
2021-11-04
1