Keputusan akhir.

Happy Reading....

"Apa Anda serius Tuan ELVANO ADHITAMA apa Anda pikir anak Saya ini adalah barang yang bisa Anda pindahkan dari anak Anda yang lain ke anak Anda yang satunya!" Kean menekankan setiap perkataannya kepada Vano.

"Tidak, bukan seperti itu Tuan Kean. tapi, coba Anda pikirkan apa pendapat orang yang besok akan hadir ke acara pernikahan itu, bahkan hari ini tamu undangan dari luar kota atau dari luar negeri pasti sudah mulai berdatangan," jelas Vano.

"Aku tidak perduli! kalau kalian tetap ingin meneruskan acara pernikahan itu kalian nikahkan saja mereka, keluargaku sudah tidak perduli," kata Kean dengan lantang.

"Tapi Tuan coba anda pikirkan anak Anda Kania, dia akan dipandang sebelah mata karena dia tidak jadi menikah, kita melakukan ini bukan karena kita mau mempertahankan nama baik kita saja. tapi, kita berpikir untuk anak-anak kita juga kedepannya," kata Adelia membuka suara setelah beberapa saat terdiam.

"Kiran, coba kamu pikirkan apa yang akan mereka katakan pada Kania kedepannya karena masalah ini, mereka pasti akan berpikiran yang tidak-tidak tentang Kania," kata Adelia menatap Kiran dengan serius.

Kiran dan Kean tidak menjawabnya dia membenarkan apa yang Adelia katakan karena masalah ini pasti akan berdampak pada Kania kedepannya mengingat keluarganya bukan keluarga yang sembarangan.

"Kami tau kalian marah pada anak kami, tolong ijinkan kami menebusnya dengan menikahkan Kania dengan anak kami yang satunya, kami sama sekali tidak pernah menganggap Kania sebagai barang, kami sudah menyayangi Kania apalagi Saya, Saya sungguh sangat menginginkan Kania menjadi menantuku." Adelia menatap Kean dan Kiran dengan tatapan memohon.

Kiran mengusap lembut tangan Kean, memberikan isyarat agar Kean mau menerima saran Adelia.

"Apa kalian yakin anak kalian itu tidak akan melakukan hal yang sama dengan saudaranya? apa dia bisa menerima dan mencintai anakku nantinya?" tanya Kean menatap Ras dengan serius.

Adelia menatap Ras dengan tatapan memohon agar dia mau menerima pernikahan itu.

"Saya tidak akan melakukan hal yang sama dengannya, saya juga akan berusaha untuk mencintai Kania kedepannya," jawab Ras dengan yakin tidak terlihat sedikitpun keraguan dalam ucapannya itu.

Kania menatap Ras dengan tidak percaya karena dia mengira jika Ras akan menolak permintaan orang tuanya itu.

Dia berpikir jika Ras melakukan itu untuk menyelamatkan nama baik kakaknya dan keluarganya yang saat ini sedang dipertaruhkan.

"Kania apa kamu mau melanjutkan pernikahan itu?" tanya Kiran kepada Kania.

"Ya Kania mau," jawab Kania datar.

Ray menatap Kania dengan tatapan sedih dia tidak menyangka semua itu terjadi pada mereka, mimpi-mimpinya untuk bisa bersama Kania, menghabiskan waktu bersama Kania sebagai pasangannya, lenyap begitu saja seperti debu yang tertiup angin.

"Baiklah jika begitu besok pernikahan akan tetap dilaksanakan dan itu adalah pernikahan Ras dan Kania. dan untuk Ray dan Tisha kalian akan menikah sebulan kemudian," kata Vano kepada semua orang yang ada di sana.

Setelah semuanya sepakat mereka pun memutuskan untuk membubarkan diri dan kembali ke rumah mereka masing-masing.

"Maafkan Ray, ya Nak," kata Adelia saat dia berpelukan dengan Kania.

"Iya Mom," jawab Kania menganggukkan kepalanya dan tersenyum tipis.

Setelah selesai berpamitan dengan Adelia dan Vano Kania melanjutkan langkahnya menyusul kedua orang tuanya dan adiknya yang sudah berada di mobil.

Kania berjalan dengan pandangan lurus ke depan bahkan saat dia melewati Tisha dan Ray dia sama sekali tidak melirik mereka.

Kania bahkan tidak melirik pria yang besok akan melakukan janji suci dengannya yaitu Ras.

Dia masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi belakang, dia satu mobil dengan Kai sedangkan orang tuanya di mobil terpisah.

Kania tidak membuka suaranya sedikitpun saat memasuki mobil itu dia hanya diam menatap ke luar jendela di sampingnya.

Kai juga tidak membuka suaranya dia tahu, kakaknya saat ini tidak ingin di ganggu dia bisa melihat kesedihan di mata kakaknya itu meskipun dia bersikap seolah dia baik-baik saja.

Mobil mereka telah sampai di rumahnya Kania langsung turun dari mobilnya dan langsung masuk ke rumahnya.

"Kania apa kamu serius mau menikah dengan Ras?" tanya Kean saat mereka sudah sampai di dalam rumah.

"Iya Pa, Kania serius memangnya kenapa?" Kania membalikkan badannya menatap kedua orang tuanya.

"Kamu tidak perlu memaksakan diri seperti itu jika kamu tidak mau menikah kita bisa membatalkannya," kata Kean lagi.

"Kania tidak apa-apa Pa, lagian apa bedanya Kania nikah sama Ray atau Ras bukankah mereka sama," jawab Kania memasang senyumannya.

"Kania mau ke kamar dulu Kania mau istirahat." Kania pergi menaiki tangga menuju ke kamarnya.

Sedangkan Kean dan Kiran hanya menghela napas berat. mereka tahu jika anaknya sedang berusaha menyembunyikan kesedihannya di depan mereka.

"Semua salahku seandainya aku tidak mengenalkan Ray padanya mungkin Kania tidak akan mengalami hal seperti ini," kata Kean yang menyalahkan dirinya sendiri atas apa yang terjadi pada anaknya.

"Kamu sudah berusaha melakukan yang terbaik untuknya. tapi, yang menentukan adalah Allah. mungkin ini sudah jadi jalan hidup Kania seperti ini, sekarang kita berdoa saja semoga pernikahannya kelak selalu baik-baik saja dan mereka bisa saling mencintai satu sama lainnya," kata Kiran menenangkan Kean.

"Semoga saja Ras tidak melakukan kesalahan yang sama dan membuat anak kita sedih lagi," kata Kean. Kiran menganggukkan kepalanya.

Sementara itu Kania yang sudah sampai di kamarnya segera menutup pintu kamarnya dia langsung duduk di ranjangnya dan menumpahkan air mata yang sedang tadi ditahannya.

"Kenapa semua ini terjadi, kenapa Ray membuatku melayang dan menjatuhkanku hingga ke dasar seperti ini," gumamnya dengan air mata yang mengalir di pipinya.

Dia menekan dadanya yang terasa sesak. dia baru saja akan merasakan cinta itu. tapi, dia sudah merasa sakit duluan.

Kania menangis beberapa saat untuk melampiaskan kekecewaannya. dia bertekad mulai sekarang dia tidak akan mudah percaya dengan perkataan manis dari pria termasuk suaminya kelak.

"Mungkin mereka memang sama aja, aku yakin dia juga setuju dengan pernikahan ini hanya untuk menyelamatkan nama baik Kakak dan keluarganya, begitupun denganku aku menikah dengannya hanya untuk menjaga nama baikku dan keluargaku, aku akan mengakhiri pernikahan ini saat waktunya sudah tepat," gumam Kania melihat bayangan dirinya di cermin.

...****************...

Di kediaman Vano masih belum tenang, masih terjadi ketegangan di sana, dimana Ray sedang meminta kepada orang tuanya untuk memberikannya waktu agar dia bisa membuktikan jika dia tidak bersalah.

"Kamu bersalah atau tidak, kamu harus tetap menikah dengannya Ray," kata Vano tegas.

"Tapi Dad, Ray tidak mau menikah dengan Tisha, selain Ray sudah menganggapnya seperti adik dia juga pacarnya Kak Iden," kata Ray menatap Daddy-nya dengan tatapan sedih.

"Kamu sudah tidur dengannya apa kamu pikir Kakak kamu akan menerimanya hah! dan coba pikirkan bagaimana nasibnya setelah ini," kata Vano dengan sedikit menaikan nada bicaranya.

Terdengar suara benda jatuh di belakang mereka hingga membuat mereka menoleh untuk melihat ke asal suara dan terlihat Iden sedang mematung di ambang pintu.

"Iden, Kak," kata Vano, Adelia dan Ray secara bersamaan.

"Apa yang Unkle katakan tadi?" tanya Iden menatap tak percaya pada keluarga Vano.

Aiden memang tidak tahu apa yang terjadi karena dia baru kembali dari luar kota untuk masalah pekerjaan, jadi dia tidak menghadiri acara ulang tahun adik perempuannya dan dia langsung ke rumah itu untuk memberikan kado untuk adiknya.

"Kalian salah bicara 'kan tadi," kata Iden masih menuntut jawaban dari apa yang didengarnya tadi.

"Maaf Kak, Ray benar-benar tidak tau kenapa semua ini bisa terjadi," kata Ray menundukkan kepalanya tidak berani menatap Iden.

"Tidak, kamu pasti bohong 'kan Ray, besok hari pernikahanmu bagaimana bisa semua ini terjadi," kata Iden menggeleng tak percaya.

"Maaf," hanya itu yang bisa Ray ucapkan sekarang.

.

.

.

.

.

.

Bersambung....

Episodes
1 Keluarga GAHARU.
2 Pertemuan.
3 Anak Laki-laki itu.
4 Dua Saudara.
5 Ingin lebih serius.
6 Bercerita kepada Kiran.
7 Keputusan.
8 Pertunangan.
9 fitting.
10 Perasaan apa.
11 Prewedding.
12 Pikiran jelek Kean
13 Ulang tahun Zanitha.
14 Incident.
15 Kecewa.
16 Keputusan akhir.
17 Pernikahan.
18 Rumah baru.
19 Teka-teki.
20 Datar vs lempeng.
21 Kebebasan Kania.
22 Jalan-jalan
23 Ke kantor Kean.
24 Makan siang bersama
25 Berkunjung.
26 Ikuti alurnya, nikmati prosesnya.
27 Cinta dari lama.
28 Belum lepas dari masa lalu.
29 Makan malam ke rumah Vano
30 Cinta dan keegoisan.
31 Tidak bisa masak.
32 Saling Membuka hati.
33 Pernyataan Ras.
34 Kegundahan hati (Ray dan Tisha)
35 Hari pernikahan (Ray dan Tisha)
36 Pernikahan (Ray dan Tisha)#2
37 Kecelakaan.
38 Tidak Terlalu Serius.
39 Rebutan Ponsel.
40 Apanya yang aneh.
41 Menerima.
42 Kebenaran.
43 Keberangkatan Ras.
44 Selalu ribut.
45 Apakah ini rindu.
46 Pulang.
47 Apa kamu cemburu.
48 Jalan-jalan bertiga.
49 Hampir celaka.
50 Pembicaraan di dalam mobil.
51 Berbicara dengan Kean.
52 Perhatian Ras.
53 Persiapan.
54 Bulan madu #1
55 Bulan madu#2
56 Pulang dari bulan madu.
57 Kemarahan Ray.
58 Penjelasan #1
59 Penjelasan #2
60 Kesedihan Tisha.
61 Mendiamkan Ras.
62 Ungkapkan cinta.
63 Permintaan maaf Ras.
64 Istri Galakku
65 Iden dan Bella.
66 Mencari informasi.
67 Ngambek lagi!
68 BAB 68
69 Kita Pernah Berremu.
70 Masalah.
71 Orang misterius.
72 Harus pergi.
73 Kania Hilang.
74 Diculik.
75 Ketakutan Kania.
76 Belum ada petunjuk.
77 Kejadian nahas.
78 Kesedihan Kania.
79 Ada Petunjuk.
80 Penyelamatan.
81 Kesedihan.
82 Cerita Kania.
83 Sambutan Dari Para Keluarga.
84 Perubahan Sikap Kania.
85 Bertemu Orang Tua Griffin.
86 Liburan Bersama.
87 Kejutan yang WOW!
88 Belum Dikaruniai Anak
89 Bertemu Bella.
90 Berbicara Dengan Bella.
91 Kesedihan Iden.
92 Mimpi Buruk.
93 Kesalahan Ras.
94 Menghabiskan Waktu Bersama.
95 Merasa Aneh.
96 Curiga.
97 Muntah-muntah.
98 Alergi.
99 Terbongkar.
100 Emosi Sesaat.
101 Merasa Kosong.
102 Kembali.
103 Memamerkan Kemesraan.
104 Niat Jahat Ayu.
105 Senjata Makan Tuan.
106 Ada Apa Dengan Ras.
107 Ras Yang Aneh.
108 Habis Kesabaran.
109 Akhir Cerita Ayu.
110 Kekhawatiran Kania.
111 Tidak Ada Yang Salah.
112 Kabar Bahagia.
113 Masih Dalam Suasana Bahagia.
114 Ingin Makan Masakan Kania.
115 Ngidam.
116 Ngidam#2
117 Insecure.
118 Kontraksi.
119 Lahir Dengan Selamat.
120 Twins 3A
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Keluarga GAHARU.
2
Pertemuan.
3
Anak Laki-laki itu.
4
Dua Saudara.
5
Ingin lebih serius.
6
Bercerita kepada Kiran.
7
Keputusan.
8
Pertunangan.
9
fitting.
10
Perasaan apa.
11
Prewedding.
12
Pikiran jelek Kean
13
Ulang tahun Zanitha.
14
Incident.
15
Kecewa.
16
Keputusan akhir.
17
Pernikahan.
18
Rumah baru.
19
Teka-teki.
20
Datar vs lempeng.
21
Kebebasan Kania.
22
Jalan-jalan
23
Ke kantor Kean.
24
Makan siang bersama
25
Berkunjung.
26
Ikuti alurnya, nikmati prosesnya.
27
Cinta dari lama.
28
Belum lepas dari masa lalu.
29
Makan malam ke rumah Vano
30
Cinta dan keegoisan.
31
Tidak bisa masak.
32
Saling Membuka hati.
33
Pernyataan Ras.
34
Kegundahan hati (Ray dan Tisha)
35
Hari pernikahan (Ray dan Tisha)
36
Pernikahan (Ray dan Tisha)#2
37
Kecelakaan.
38
Tidak Terlalu Serius.
39
Rebutan Ponsel.
40
Apanya yang aneh.
41
Menerima.
42
Kebenaran.
43
Keberangkatan Ras.
44
Selalu ribut.
45
Apakah ini rindu.
46
Pulang.
47
Apa kamu cemburu.
48
Jalan-jalan bertiga.
49
Hampir celaka.
50
Pembicaraan di dalam mobil.
51
Berbicara dengan Kean.
52
Perhatian Ras.
53
Persiapan.
54
Bulan madu #1
55
Bulan madu#2
56
Pulang dari bulan madu.
57
Kemarahan Ray.
58
Penjelasan #1
59
Penjelasan #2
60
Kesedihan Tisha.
61
Mendiamkan Ras.
62
Ungkapkan cinta.
63
Permintaan maaf Ras.
64
Istri Galakku
65
Iden dan Bella.
66
Mencari informasi.
67
Ngambek lagi!
68
BAB 68
69
Kita Pernah Berremu.
70
Masalah.
71
Orang misterius.
72
Harus pergi.
73
Kania Hilang.
74
Diculik.
75
Ketakutan Kania.
76
Belum ada petunjuk.
77
Kejadian nahas.
78
Kesedihan Kania.
79
Ada Petunjuk.
80
Penyelamatan.
81
Kesedihan.
82
Cerita Kania.
83
Sambutan Dari Para Keluarga.
84
Perubahan Sikap Kania.
85
Bertemu Orang Tua Griffin.
86
Liburan Bersama.
87
Kejutan yang WOW!
88
Belum Dikaruniai Anak
89
Bertemu Bella.
90
Berbicara Dengan Bella.
91
Kesedihan Iden.
92
Mimpi Buruk.
93
Kesalahan Ras.
94
Menghabiskan Waktu Bersama.
95
Merasa Aneh.
96
Curiga.
97
Muntah-muntah.
98
Alergi.
99
Terbongkar.
100
Emosi Sesaat.
101
Merasa Kosong.
102
Kembali.
103
Memamerkan Kemesraan.
104
Niat Jahat Ayu.
105
Senjata Makan Tuan.
106
Ada Apa Dengan Ras.
107
Ras Yang Aneh.
108
Habis Kesabaran.
109
Akhir Cerita Ayu.
110
Kekhawatiran Kania.
111
Tidak Ada Yang Salah.
112
Kabar Bahagia.
113
Masih Dalam Suasana Bahagia.
114
Ingin Makan Masakan Kania.
115
Ngidam.
116
Ngidam#2
117
Insecure.
118
Kontraksi.
119
Lahir Dengan Selamat.
120
Twins 3A

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!