Happy Reading....
Kania sedang dalam perjalanan menuju ke tempat dia dan calon mertuanya juga Ray janjian untuk fitting baju pengantin yang akan digunakannya dan Ray nanti saat pernikahan mereka yang akan dilaksanakan kurang dari satu bulan lagi.
Calon mertuanya memintanya untuk langsung ke butik miliknya untuk melihat-melihat dulu ada atau tidaknya baju yang sesuai dengan keinginannya di butiknya itu. Jika ada itu artinya Kania akan memakai baju pengantin dari butik itu dan jika tidak ada maka terpaksa dia harus mencari baju yang pas dengan keinginan Kania dari tempat lain.
Mobil Kania telah sampai di butik Adelia yang lumayan terkenal bahkan sampai ke beberapa negara itu. butik yang dulunya tidak seberapa kini butik itu telah jadi butik yang besar bahkan sudah memiliki beberapa cabang hasil dari kerja keras Adelia dan Maira.
Saat sopirnya sudah membukakan pintu mobil untuknya yang berhenti tepat berada di depan pintu masuk ke butik itu Kania turun dari mobilnya dan mengucapkan terima kasih kepada sopir itu.
Di depan pintu masuk sudah ada seorang wanita yang masih muda menyambutnya dan mengarahkan Kania untuk ke ruangan calon mertuanya.
Kania langsung mengikuti langkah wanita itu memasuki lift untuk sampai di ruangan Adelia.
Saat lift berhenti dan mereka keluar dari lift menuju ke sebuah pintu yang terletak di bagian ujung. Kania melihat sekelilingnya tampak sepi tidak seramai dilantai dasar tadi.
Wanita di depannya mengetuk pintu berwarna putih bersih yang lumayan besar itu dan saat mendapatkan sahutan dari dalam barulah dia membuka pintu dan mengajak Kania untuk masuk.
"Nyonya, Nona Kania sudah sampai," kata karyawan wanita Adelia itu. membuat Adelia yang sedang serius membenahi sebuah gaun yang terlihat sederhana tapi elegan langsung membalikkan badannya dan tersenyum kepada Kania.
"Mom," sapa Kania mendekati Adelia dan mencium tangan Adelia.
"Bagaimana kabar kamu Kan?" tanya Adelia tersenyum kepada Kania.
"Alhamdulillah baik Mom," jawab Kania yang ikut tersenyum.
"Syukurlah, oh iya ini Mommy ada beberapa contoh kebaya buat acara akad, ini gaun-gaun untuk acara resepsinya, kamu bisa mencobanya dulu kalau ada yang pas berarti kita tidak perlu mencari lagi. ini belum Mommy pasarkan, gaun-gaun ini baru saja selesai beberapa hari yang lalu," terang Adelia menunjuk beberapa kebaya modern dan gaun yang terpasang di patung.
"Apa ini tidak terlalu berlebihan Mom, Kania sampai bingung mau memilih yang mana semuanya bagus," kata Kania apa adanya dia memang bingung mau memilih yang gaun-gaun itu sangat indah dengan berbagai model.
"Makanya kamu coba aja dulu biar tau mana yang cocok dan mana yang tidak cocok denganmu," kata Adelia.
"Baiklah Mom, Kania nitip tas Kania ya," kata Kania menyimpan tasnya di meja yang ada didepan sofa.
"Iya simpanlah di sana," kata Adelia.
"Kamu bantuin Nona Kania untuk mencoba semuanya," perintah Adelia kepada karyawannya itu.
"Baik Nyonya, mari Nona Kania," jawab karyawan itu.
Karyawan itu membawa satu persatu gaun dan baju kebaya yang akan Kania gunakan untuk acara sakralnya.
Saat Kania sedang mencoba baju-bajunya ponselnya Kania berbunyi dan Adelia tidak menghiraukannya karena ponselnya berada di dalam tas Kania.
Saat ponsel Kania beberapa kali ada panggilan masuk dan kembali diam. kini giliran ponselnya yang berbunyi, Adelia mengambil ponselnya yang ada di meja. dia melihat nomor anaknya Ray yang menelponnya.
"Ada apa Ray? kenapa belum sampai?" tanya Adelia saat mengangkat panggilannya.
Mom, apa Kania sudah sampai di sana? tanya Ray dibalik sambungan telpon.
"Sudah dia sedang mulai mencoba baju-bajunya, kamu masih dimana kenapa belum sampai?" tanya Adelia.
Ray tidak bisa ke sana Mom, karena aku dan Daddy harus meeting dengan klien yang datang dari luar negeri.
"Loh, kok mendadak?" tanya Adelia.
Iya Mom, pihak kliennya baru memberitahukannya barusan karena dia sedang terburu-buru jadi mau dipercepat jadwal meetingnya.
"Baiklah kalau gitu kamu bisa mencobanya nanti," kata Adelia.
Tepat setelah dia selesai mengucap itu pintu ruangannya terbuka dan muncullah Ras. Adelia tersenyum karena dia mendapatkan ide yang pas.
"Kebetulan kamu datang di saat yang tepat, Ras," kata Adelia berdiri dan langsung menghampiri Ras.
"Kenapa Mom?" tanya Ras heran.
Adelia tidak memperdulikan kebingungan Ras dia malah melanjutkan lagi pembicaraannya dengan Ray.
"Ray, kamu masih ada 'kan?" tanya Adelia.
Masih Mom, emang mau apalagi, Ray harus segera mematikan telponnya karena sebentar lagi meetingnya dimulai.
"Di sini ada Ras gimana kalau dia yang gantikan kamu mencoba baju-bajunya," saran Adelia.
Iya Mom, atur saja gimana baiknya Ray matikan ya telponnya kliennya sudah datang. Setelah itu sambungan telpon antara Ray dan Adelia.
"Maksudnya apa sih Mom?" tanya Ras yang masih belum mengerti.
"Sudah jangan banyak bertanya, ini cepat coba baju ini," kata Adelia menyerahkan beberapa setel baju pakaian kepada Ras dan mendorong Ras untuk masuk ke dalam ruang ganti.
Meskipun Ras bingung tapi dia tetap mengikuti apa yang Mommy-nya perintahkan itu. dia memasuki ruang ganti yang berada di sebelah ruang ganti Kania dan memakai pakaian yang Adelia berikan.
Setelah beberapa saat kemudian Kania keluar dengan baju kebaya yang menurutnya paling pas dengannya dan dengan seleranya. baju kebaya modern berwarna putih bersih dengan lengan panjang dan tanpa leher sehingga tulang selangkanya terlihat tapi tidak terlalu rendah.
"Sepertinya Kania mau yang ini saja Mom, lebih sederhana," kata Kania berdiri di depan calon mertuanya.
Adelia tersenyum melihat baju itu begitu pas dengan tubuh Kania.
"Iya ini sangat cantik di pakai olehmu," kata Adelia tersenyum dengan menganggukkan kepalanya. Kania hanya tersenyum.
"Tunggu sebentar," kata Adelia. dia berjalan menuju ke sebuah pintu yang menjadi tempat Ras mencoba baju pengantin Ray.
"Sudah selesai belum cepatlah keluar," kata Adelia sambil mengetuk pintu ruangan itu. dan terdengar sahutan pria dari dalam ruangan itu.
Kania tersenyum karena mengira bahwa pria yang ada di ruangan itu adalah Ray.
Pintu ruangan itu mulai terbuka dan saat Ras keluar dari ruangan itu Kania mengerutkan keningnya karena dia tahu jika itu bukanlah Ray.
Meskipun Ray dan Ras sangat mirip tapi Kania tetap bisa membedakan mana Ray dan mana Ras. tapi, kenapa Ras yang berada di sana dan memakai pakaian yang senada dengannya. Kania hanya diam dengan menatap Ras.
Begitupun dengan Ras dia terdiam beberapa detik di depan pintu saat melihat Kania berada di ruangan itu dengan baju pengantin yang dipakainya.
"Tuh 'kan ditubuh kamu pas dan sangat cocok berarti di Ray juga cocok," perkataan Adelia membuat Kania dan Ras yang sebelumnya saling menatap langsung mengalihkan perhatian mereka ke arah lain.
"Tadi Ray, telpon Mom dia mengatakan jika dia tidak bisa datang karena ada meeting mendadak. tadi juga kayaknya dia menelpon ke ponselmu karena ponselmu berbunyi beberapa kali, berhubung Ras ke sini di waktu yang tepat akhirnya Mom suruh dia yang mencoba bajunya," jelas Adelia karena melihat ekspresi bingung dari wajah Kania dan Ras.
Kania hanya menganggukkan kepalanya dan tersenyum tipis mendengar penjelasan calon mertuanya itu.
"Apakah sudah selesai Mom, Ras mau melepaskan lagi bajunya dulu karena tidak nyaman," kata Ras kepada Adelia.
"Tunggu sebentar Mom mau foto kalian dulu untuk dikirimkan ke Ray," kata Adelia membuat Kania dan Ras kaget.
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Umi Ningsih Mujung
❤️❤️❤️
2021-09-22
0