Cari Tahu

Leo masuk ke ruangannya. Tentu saja, diikuti asisten Haris di belakangnya. Leo menjatuhkan tubuhnya di kursi. Kemudian dia merapatkan kedua tangannya di dagu. Leo terlihat berpikir keras hingga asisten Haris penasaran dengan apa yang dipikirkan Leo.

"Haris, kau menyadari keanehan tadi kan?" Leo tiba-tiba bertanya tetapi matanya tidak menatap asisten Haris.

'Maksud anda yang mana Tuan? Keanehan sikap nona Shasa terhadap dua temannya atau keanehan anda yang pertama kalinya membawa wanita masuk ke lift VIP?' asisten Haris betanya-tanya dalam hati. Belum berani menebak yang dipikirkan Leo.

Selama XY Group berdiri, lift VIP hanya digunakan oleh Komisaris Gusta, istrinya, Presdir Leo, atau tamu-tamu penting/asisten/orang kepercayaan Komisaris ataupun Presdir. Tak ada satupun yang berani memasuki lift itu tanpa ijin. Dan hari ini, sepertinya Leo menambah daftar orang baru yang dapat memasuki lift itu.

"Haris, cari tahu dua orang yang tadi bersama Shafira di luar ruang meeting. Cari tahu hubungan ketiganya." Leo memerintahkan asisten Haris. "Dan kau tahu kan kelanjutan kalimatku?"

"Cari tahu tanpa ada yang tahu." Asisten Haris menjawab dengan lugas. Sorot matanya menatap Leo di hadapannya.

*****

"Iya Bu. Aku sehat Bu, aku baik-baik saja. Ibu dan ayah bagaimana? Iya? Belum bisa Bu. Iya iya. Oke Bu, nanti aku telpon lagi ya." Shasa sibuk dengan ponselnya sedangkan tangan satunya lagi memegang keranjang belanja.

Ibu menelpon Shasa dan menanyakan kabarnya. Tak hanya itu, ibu juga meminta Shasa untuk berkunjung ke rumah. Sudah cukup lama Shasa tidak pulang. Karena beban pekerjaan yang sedang banyak-banyaknya, Shasa belum cukup punya waktu luang untuk pulang ke rumah.

Shasa melanjutkan belanjanya. Dia membeli beberapa makanan untuk dimasak dan beberapa perlengkapan sehari-hari lainnya. Selesai memasukkan semua yang dia butuhkan ke dalam keranjang, Shasa menuju kasir.

Ketika ingin keluar dari swalayan, Shasa tak sengaja bertemu lagi dengan Gia.

"Hai, Sha." Gia tersenyum menyapanya. Shasa tidak menanggapi sapaannya dan hanya menunjukkan wajah datar.

"Kebetulan banget ya kita ketemu. Mau ngopi sebentar dulu?" Karena tidak ada balasan dari Shasa, Gia memilih melanjutkan kalimatnya.

Biar bagaimana, Gia juga pernah jadi teman dekat Shasa sewaktu kuliah. Shasa tak bisa benar-benar menolak ajakannya.

Akhirnya mereka pun duduk di kursi kedai kopi di area swalayan. Gia membawakan kopi untuk Shasa. Gia tahu betul kopi yang disukai Shasa.

"Terima kasih." Ucap Shasa masih dengan wajah datar.

"Sha, aku minta maaf." Gia tertunduk. "Aku tahu, mungkin kata maaf saja tidak cukup. Tapi aku tidak bisa mengatakan yang lain selain maaf."

"Dion sudah meminta maaf untukmu." Jawab Shasa.

"Apa?" Gia tertunduk lagi.

"Cuma mau ngomong itu aja kan?" Shasa bergerak untuk beranjak dari kursinya.

"Sha, sebentar." Gia menahan Shasa di kursinya. "Sha, aku mau kita tetap berteman seperti dulu. Aku, kamu, Gaby, aku masih ingin berteman dengan kalian.

"Kalo kamu memang masih ingin punya teman, ya kamu harus jaga hubungan pertemanan itu. Bukan merusaknya! Kamu sadar gak sih, apa yang sudah kamu lakukan? Kamu pacaran dengan pacar teman kamu sendiri. Menurut kamu pantas gak seorang teman melakukan itu ke temannya?" Shasa mulai kesal.

"Sha, kami saling suka dan mencintai."

'Cih, dia sama gilanya dengan lelaki berengsek itu!' gerutu Shasa dalam hati.

"Oh, gitu ya?! Oke, lakukan semau kalian. Aku malas menanggapi kalian berdua. Entah itu kamu, atau Dion, jangan pernah lagi muncul di kehidupanku!" Shasa bangkit dari kursinya dan segera pergi. Gia hanya terdiam di kursinya, menatap dua gelas kopi di meja.

Shasa pulang ke apartemen dengan membawa kekesalan di hatinya. Sesampainya di apartemen, Shasa membanting belanjaannya di meja makan dan berlari ke kasur. Dia menangis sesegukan. Menangis sendirian.

*****

Asisten Haris saat ini sedang berada di apartemen Leo. Dia berbicara dengan Leo di ruangan kerjanya.

"Tuan, saya sudah mencari tahu yang anda inginkan." Leo yang sedang bersandar di sofa, memajukan sedikit badannya menunggu kata-kata asisten Haris berikutnya.

"Lelaki itu bernama Dion. Dia bekerja di tim produk. Lelaki itu adalah pacar nona Shasa, em... mungkin sekarang sudah menjadi mantan pacar. Mereka berpacaran tanpa banyak yang tahu, termasuk tim nona Shasa sendiri, rasanya tak ada yang tahu mereka berpacaran." Wajah Leo mulai berkerut mendengarnya.

"Wanita yang satunya lagi bernama Gia. Dia bekerja di tim humas. Dia adalah sahabat nona Shasa sejak masa kuliah. Mereka dekat hingga masuk ke XY Group. Tetapi, sepertinya kemudian nona mengetahui kalau wanita ini berpacaran dengan pacarnya." Lanjut asisten Haris.

"Lelaki itu berselingkuh dengan sahabat pacarnya sendiri? Hahahaha... Dunia memang menarik." Leo tersenyum sinis.

"Semenjak itu, hubungan ketiganya menjadi renggang." Asisten Haris sudah mengatakan semua yang dia tahu.

Leo menggeleng-gelengkan kepalanya. "Kenapa dia bisa se-sial itu? Diselingkuhi pacarnya dan dikhianati temannya sendiri."

"Apa ada yang perlu saya lakukan lagi, Tuan?"

" Tidak. Kau bisa pergi. Kau sudah bekerja keras, terima kasih." Asisten Haris tergelak karena ini pertama kalinya Leo mengucapnkan terima kasih padanya.

"Baik, Tuan." Asisten Haris menundukkan kepalanya dan meninggalkan ruang kerja Leo.

*****

Akhir pekan telah tiba. Leo masih tak mengerti karena Shasa hanya mengirim pesan padanya untuk mempersiapkan diri. Leo tidak mengerti apa yang dimaksud Shasa, mempersiapkan diri hanya untuk jalan-jalan? Pikir Leo, dia akan diminta menyiapkan mobil, reservasi tempat, atau apapun yang dibutuhkan untuk jalan-jalannya.

Tepat jam 9, Leo sudah ada di taman. Tetapi, Shasa belum terlihat batang hidungnya. Tak lama, Shasa agak sedikit berlari menuju taman.

"Halo Tuan. Maaf aku sedikit terlambat." Shasa menyapa.

"7 menit."

"Apa?"

"Kau terlambat 7 menit."

"Hihihi, maaf Tuan. Wanita perlu waktu sedikit lebih lama untuk mempersiapkan segala sesuatu."

Mendengar itu, Leo menengok kanan dan kiri Shasa. Dia coba mencari apa yang telah disiapkan Shasa. Dia tidak melihat apapun, selain tas kecil yang diselempangkan di bahu Shasa.

"Memang apa yang kau persiapkan?" Leo bertanya curiga.

Shasa hanya tersenyum. Dia tidak bisa mengatakan kalau dia terlambat bangun pagi ini.

"Tuan, apa yang kau bawa di belakang itu?" Shasa mengalihkan pembicaraan dan menunjuk-nunjuk ke arah belakang Leo. Di belakangnya sudah ada sebuah mobil dan asisten Haris yang berdiri tepat di samping mobil itu.

"Hei, kau tidak mungkin mengajakku jalan kaki kan?"

"Tuan, seperti yang ku bilang waktu itu. Ikutilah aturanku selama jalan-jalan ini. Aku kan tour guide-mu." Shasa menepuk-nepuk dadanya. "Jalan-jalan hari ini, kita tidak menggunakan mobil pribadi seperti itu. Kita akan pergi dengan bus umum dan kereta bawah tanah." Shasa tersenyum senang mengatakannya.

"Aku tidak salah dengar?" Leo meminta penjelasan. Tetapi yang didapatnya hanyalah gelengan kepala Shasa.

"Tuan percayalah padaku, ini akan menjadi jalan-jalan yang seru dan tidak akan pernah anda lupakan sepanjang hidup anda." Shasa tersenyum menyeringai.

'Baiklah... Permainan dimulai!' batin Shasa riang.

*****

bersambung...

Terpopuler

Comments

Dirah Guak Kui

Dirah Guak Kui

teman mkn teman seperti itu tdk penting utk dibaikin/dikenang, harusnya dibuang jauh2 makin jauh makin baek, kl perlu dibuang ke Neraka aja, kl dibuang ke bln itu terlalu enak buat mereka😡😡😡😡

2021-11-23

0

sry rahayu

sry rahayu

tenang sha, kamu oasti akan bahagia.. lupain mantan pacar dan mantan temanmu

2021-11-09

0

Irma sariany

Irma sariany

punya teman kayak gia ogah,,jijik sahbat kok kyak gitu

2021-10-29

0

lihat semua
Episodes
1 Rooftop
2 Presdir Baru
3 Semua Bermula Disini
4 Impian Untuk Mama
5 Anda?!
6 Curhat
7 Taman
8 Tour Guide
9 Cafeteria
10 Tugas Luar Kota
11 Gagal
12 Makan Malam
13 Oleh-Oleh
14 Meeting
15 Cari Tahu
16 Taman Hiburan
17 Baru Ingin Memulai
18 Sakit Kaki
19 Malam Peluncuran
20 Rumah Baca
21 Pulang
22 Janji
23 Tanpa Kata
24 Restu
25 Pernikahan
26 Satu Rumah
27 Pagi Pertama
28 Belajar Tentangnya
29 Waktu Untuknya
30 Hujan Malam
31 Merawatnya
32 CCTV
33 Berangkat Bersama
34 Pertemuan
35 Kode
36 Cincin
37 Wanita
38 Keluarga Gusta
39 Sesi Foto
40 Outing
41 Rayuan
42 Malam Pentas
43 Kejutan
44 Persiapan
45 Rumah Keluarga Gusta
46 Obrolan Panjang
47 Impian
48 Kamar Baru
49 Penampilan Baru
50 Tidak Peka
51 Etika
52 Temu Kangen
53 Pertunangan
54 Pertemuan Pejabat
55 Kejutan
56 Wartawan
57 Senja
58 Undangan
59 Pesta
60 Perjalanan
61 Pulau
62 Laut Biru
63 Anak
64 Pulang
65 Yayasan
66 Kegiatan
67 Perubahan
68 Festival Budaya
69 Rumah Sakit
70 Jalan-Jalan
71 Panti Asuhan
72 Nasehat
73 Makan Siang
74 Rencana Shasa
75 Perpisahan
76 Tersindir
77 Pemeriksaan
78 Ulang Tahun
79 Pengawal
80 Kamar Nyaman
81 Jalan Kaki
82 Teman Lama
83 Dansa
84 Merasa Bersalah
85 Istri yang Baik
86 Area Bermain
87 Undangan
88 Main Golf
89 Hadiah Pernikahan
90 Akhir Pekan
91 Pewaris
92 Perubahan
93 Alasan
94 Serba Salah
95 Kesal
96 Tiket Kemana Saja
97 Tengah Malam
98 Acara Yayasan
99 Pingsan
100 Gengsi
101 Luka
102 Kisah Lama
103 Kembali
104 Keinginan Shasa
105 Piyama
106 Pesta Piyama Part 1
107 Pesta Piyama Part 2
108 Pengumuman
109 Tanpa Sakit
110 Jebakan
111 Bimbang
112 Kembali
113 Rencana Shasa
114 Nama
115 Sendiri
116 Rindu
117 Apartemen
118 Waktu Kecil
119 Malam Mengejutkan
120 Bayi Pertama
121 Separuh Hidup Lagi
122 Gusar
123 Datang dan Pergi
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Rooftop
2
Presdir Baru
3
Semua Bermula Disini
4
Impian Untuk Mama
5
Anda?!
6
Curhat
7
Taman
8
Tour Guide
9
Cafeteria
10
Tugas Luar Kota
11
Gagal
12
Makan Malam
13
Oleh-Oleh
14
Meeting
15
Cari Tahu
16
Taman Hiburan
17
Baru Ingin Memulai
18
Sakit Kaki
19
Malam Peluncuran
20
Rumah Baca
21
Pulang
22
Janji
23
Tanpa Kata
24
Restu
25
Pernikahan
26
Satu Rumah
27
Pagi Pertama
28
Belajar Tentangnya
29
Waktu Untuknya
30
Hujan Malam
31
Merawatnya
32
CCTV
33
Berangkat Bersama
34
Pertemuan
35
Kode
36
Cincin
37
Wanita
38
Keluarga Gusta
39
Sesi Foto
40
Outing
41
Rayuan
42
Malam Pentas
43
Kejutan
44
Persiapan
45
Rumah Keluarga Gusta
46
Obrolan Panjang
47
Impian
48
Kamar Baru
49
Penampilan Baru
50
Tidak Peka
51
Etika
52
Temu Kangen
53
Pertunangan
54
Pertemuan Pejabat
55
Kejutan
56
Wartawan
57
Senja
58
Undangan
59
Pesta
60
Perjalanan
61
Pulau
62
Laut Biru
63
Anak
64
Pulang
65
Yayasan
66
Kegiatan
67
Perubahan
68
Festival Budaya
69
Rumah Sakit
70
Jalan-Jalan
71
Panti Asuhan
72
Nasehat
73
Makan Siang
74
Rencana Shasa
75
Perpisahan
76
Tersindir
77
Pemeriksaan
78
Ulang Tahun
79
Pengawal
80
Kamar Nyaman
81
Jalan Kaki
82
Teman Lama
83
Dansa
84
Merasa Bersalah
85
Istri yang Baik
86
Area Bermain
87
Undangan
88
Main Golf
89
Hadiah Pernikahan
90
Akhir Pekan
91
Pewaris
92
Perubahan
93
Alasan
94
Serba Salah
95
Kesal
96
Tiket Kemana Saja
97
Tengah Malam
98
Acara Yayasan
99
Pingsan
100
Gengsi
101
Luka
102
Kisah Lama
103
Kembali
104
Keinginan Shasa
105
Piyama
106
Pesta Piyama Part 1
107
Pesta Piyama Part 2
108
Pengumuman
109
Tanpa Sakit
110
Jebakan
111
Bimbang
112
Kembali
113
Rencana Shasa
114
Nama
115
Sendiri
116
Rindu
117
Apartemen
118
Waktu Kecil
119
Malam Mengejutkan
120
Bayi Pertama
121
Separuh Hidup Lagi
122
Gusar
123
Datang dan Pergi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!