Impian Sang Presdir

Impian Sang Presdir

Rooftop

Ting! Pintu lift terbuka. Shasa yang sendirian di lift itu, melangkah cepat keluar lift. Tanpa tengok kanan-kiri, wanita itu membuka pintu rooftop gedung kantornya dengan kasar. Brukkk! Pintu tertutup keras. Shasa tetap melanjutkan derap langkahnya dengan napas terengah-engah. Setelah sampai di tengah-tengah halaman rooftop, Shasa membanting tasnya.

"Berengsek!!!" Teriak Shasa kemudian menutup wajahnya. Tangisnya pecah.

"Lelaki macam apa kau! Musnah saja kau dari bumi ini!" Tangisnya tak berhenti. Shasa menumpahkan semua kekesalannya.

Hari ini adalah hari terburuk bagi Shasa. Dia menyaksikan bagaimana pacarnya selingkuh dengan teman kantornya sendiri. Shasa dan Dion telah berpacaran 3 tahun. Namun hari ini, sepertinya hubungan 3 tahun itu tak ada artinya lagi.

Sebelumnya, Shasa begitu yakin kalau Dion yang akan menjadi suaminya kelak. Tetapi di belakang Shasa, Dion memiliki hubungan gelap dengan Gia yang telah berjalan setahun.

'Gila! Dasar kalian gila!' Shasa membatin.

Setelah menangis beberapa saat, Shasa menghapus air matanya. Dia tersenyum getir. Pikirannya kosong.

"Baiklah kalau itu mau kalian. Silahkan lanjutkan hubungan kalian. Dasar pasangan bodoh!"

"Hei! Kau kenapa?"

Hah! Shasa terlonjak kaget karena tiba-tiba ada seorang laki-laki yang berdiri tidak cukup dekat dan tidak cukup jauh dari tempatnya berdiri.

"Kau bicara sendirian?" Lelaki itu mendengus.

"Kau siapa? Kau manusia?" Shasa masih tak percaya apakah yang bertanya itu benar-benar manusia.

Lelaki itu tertawa keras. "Sudahlah... Tak ada gunanya menangisi laki-laki" Tersenyum sinis ke Shasa. "Lelaki itu sedang bahagia sekarang. Dan kau? Kau hanya akan semakin terpuruk dengan menangisinya" melanjutkan berbicara seolah tahu apa yang dialami Shasa.

"Kau bicara apa? Suasana hatiku akan semakin buruk mendengar ocehanmu itu!" Shasa bergegas mengambil tasnya yang dia lempar tadi. Kemudian dia pun berjalan pergi dari rooftop meninggalkan lelaki itu sendirian sambil menghapus air matanya.

Tiba-tiba ponsel lelaki di rooftop itu berdering.

"Tuan Leo, anda dimana? Apakah saya perlu.menjemput anda? Komisaris Gusta telah menunggu anda" tanya penelpon di seberang sana.

"Har, apa-apan kamu ini! Aku bukan sedang melarikan diri. Aku hanya sedang mencari udara segar. Iya, sebentar lagi aku turun!" Leo menjawabnya dengan kesal.

Leo pun berbalik keluar dari rooftop. Langkahnya terhenti dan berbalik kembali. Dia melihat ID pegawai tergeletak jatuh.

'Shafira Millia: 6610. Ini kan punya wanita tadi.'

*****

Di perusahaan XY Group. Lantai VIP.

" Tuan Leo, mari saya antar ke ruangan komisaris."

Asisten Haris menyambut Leo yang baru sampai.

Beberapa staf di lantai VIP itu memberi hormat dengan menundukkan kepalanya saat Leo masuk.

Hari ini adalah hari pertama kedatangan Leo dari luar negeri. Dia langsung dibawa bertemu ayahnya. Leo adalah anak tunggal dari Komisaris Gusta. Meskipun Leo lama tinggal di luar negeri bersama ibunya, dia tidak bisa lari dari takdirnya hari ini. Kembalinya Leo menandakan XY Group akan memiliki presdir baru.

"Wah, kita akan punya presdir muda yang tampan. Rasanya aku akan betah berlama-lama di kantor" kata salah satu staf wanita.

" Tapi lihat itu. Senyum sedikit pun tidak." Balas staf wanita lainnya dengan kecewa.

"Hei, kau ini! Begitu lah VIP. Senyumnya terlalu mahal untuk diberikan ke orang-orang rendah seperti kita"

Seketika itu juga, asisten Haris menoleh dan menatap kedua staf wanita yang berbisik-bisik itu.

"Jaga bicara kalian!" Asisten Haris kemudian melanjutkan masuk ke ruangan komisaris. Kedua staf tadi sudah menunduk ketakutan.

Di ruangan komisaris.

"Leo... Ini dia presdir kita!" Sambut Komisaris Gusta dengan bangga sambil bangkit dari kursinya.

"Pa, aku masih tamu disini. Belum menjadi presdir." Balas Leo datar.

"Hei, apa maksudmu! Tamu? Kau adalah pemilik perusahaan ini, bagaimana mungkin kau menyebut dirimu tamu. Bagaimana penerbanganmu tadi? Jet itu baru papa beli dan pertama kali dipakai untuk menjemputmu. Dan ini, asisten Haris." Komisaris Gusta menunjuk ke arah Haris yang berdiri di belakang Leo. "Dia akan menjadi asistenmu. Kau bisa meminta apapun darinya."

Leo tidak menanggapi dan memilih duduk di sofa. Begitupun Komisaris Gusta menyusul duduk di sofa.

"Besok aku akan mengenalkanmu dengan jajaran direksi. Ruanganmu pun sudah siap. Betulkan Haris?" Komisaris Gusta melirik Haris.

"Betul Tuan Komisaris. Segalanya sudah dipersiapkan dengan baik." Jawab Haris.

"Aku boleh melakukannya dengan caraku kan? Perusahaan ini, aku boleh mengelolanya dengan caraku kan?" Tanya Leo seraya menyandarkan punggungnya ke sofa.

" Tentu saja! Lakukanlah dengan caramu." Jawab Komisaris Gusta dengan yakin.

"Papa, aku telah mewujudkan impianmu. Aku harap kau tidak memiliki mimpi lainnya. Aku lakukan ini bukan untukku ataupun untukmu. Aku lakukan ini untuk mama." Tegas Leo.

"Ah iya, satu lagi, apartemenku sudah siap kan?" Tambah Leo sambil melirik Haris.

"Sudah Tuan. Semua sudah sesuai permintaan anda" Haris menjawab.

"Kenapa kau tidak tinggal bersama papa saja? Di rumah juga memiliki fasilitas yang kamu mau." Ajak Komisaris Gusta.

"Pa, baru saja aku mengatakan jangan memiliki mimpi lain." Sahut Leo dingin.

*****

bersambung...

Terpopuler

Comments

Maulana ya_Rohman

Maulana ya_Rohman

mampir thor...

2022-05-21

0

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

like ❤️

2021-11-28

0

Dirah Guak Kui

Dirah Guak Kui

keliatan Leo sangat menyayangin mamanya, lelaki yg menyayangin mamanya umumnya juga menyayangin pasangannya😁 karna saya juga mempunyai 2putra yg sangat menyayangin saya/istrinya juga😇

2021-11-23

0

lihat semua
Episodes
1 Rooftop
2 Presdir Baru
3 Semua Bermula Disini
4 Impian Untuk Mama
5 Anda?!
6 Curhat
7 Taman
8 Tour Guide
9 Cafeteria
10 Tugas Luar Kota
11 Gagal
12 Makan Malam
13 Oleh-Oleh
14 Meeting
15 Cari Tahu
16 Taman Hiburan
17 Baru Ingin Memulai
18 Sakit Kaki
19 Malam Peluncuran
20 Rumah Baca
21 Pulang
22 Janji
23 Tanpa Kata
24 Restu
25 Pernikahan
26 Satu Rumah
27 Pagi Pertama
28 Belajar Tentangnya
29 Waktu Untuknya
30 Hujan Malam
31 Merawatnya
32 CCTV
33 Berangkat Bersama
34 Pertemuan
35 Kode
36 Cincin
37 Wanita
38 Keluarga Gusta
39 Sesi Foto
40 Outing
41 Rayuan
42 Malam Pentas
43 Kejutan
44 Persiapan
45 Rumah Keluarga Gusta
46 Obrolan Panjang
47 Impian
48 Kamar Baru
49 Penampilan Baru
50 Tidak Peka
51 Etika
52 Temu Kangen
53 Pertunangan
54 Pertemuan Pejabat
55 Kejutan
56 Wartawan
57 Senja
58 Undangan
59 Pesta
60 Perjalanan
61 Pulau
62 Laut Biru
63 Anak
64 Pulang
65 Yayasan
66 Kegiatan
67 Perubahan
68 Festival Budaya
69 Rumah Sakit
70 Jalan-Jalan
71 Panti Asuhan
72 Nasehat
73 Makan Siang
74 Rencana Shasa
75 Perpisahan
76 Tersindir
77 Pemeriksaan
78 Ulang Tahun
79 Pengawal
80 Kamar Nyaman
81 Jalan Kaki
82 Teman Lama
83 Dansa
84 Merasa Bersalah
85 Istri yang Baik
86 Area Bermain
87 Undangan
88 Main Golf
89 Hadiah Pernikahan
90 Akhir Pekan
91 Pewaris
92 Perubahan
93 Alasan
94 Serba Salah
95 Kesal
96 Tiket Kemana Saja
97 Tengah Malam
98 Acara Yayasan
99 Pingsan
100 Gengsi
101 Luka
102 Kisah Lama
103 Kembali
104 Keinginan Shasa
105 Piyama
106 Pesta Piyama Part 1
107 Pesta Piyama Part 2
108 Pengumuman
109 Tanpa Sakit
110 Jebakan
111 Bimbang
112 Kembali
113 Rencana Shasa
114 Nama
115 Sendiri
116 Rindu
117 Apartemen
118 Waktu Kecil
119 Malam Mengejutkan
120 Bayi Pertama
121 Separuh Hidup Lagi
122 Gusar
123 Datang dan Pergi
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Rooftop
2
Presdir Baru
3
Semua Bermula Disini
4
Impian Untuk Mama
5
Anda?!
6
Curhat
7
Taman
8
Tour Guide
9
Cafeteria
10
Tugas Luar Kota
11
Gagal
12
Makan Malam
13
Oleh-Oleh
14
Meeting
15
Cari Tahu
16
Taman Hiburan
17
Baru Ingin Memulai
18
Sakit Kaki
19
Malam Peluncuran
20
Rumah Baca
21
Pulang
22
Janji
23
Tanpa Kata
24
Restu
25
Pernikahan
26
Satu Rumah
27
Pagi Pertama
28
Belajar Tentangnya
29
Waktu Untuknya
30
Hujan Malam
31
Merawatnya
32
CCTV
33
Berangkat Bersama
34
Pertemuan
35
Kode
36
Cincin
37
Wanita
38
Keluarga Gusta
39
Sesi Foto
40
Outing
41
Rayuan
42
Malam Pentas
43
Kejutan
44
Persiapan
45
Rumah Keluarga Gusta
46
Obrolan Panjang
47
Impian
48
Kamar Baru
49
Penampilan Baru
50
Tidak Peka
51
Etika
52
Temu Kangen
53
Pertunangan
54
Pertemuan Pejabat
55
Kejutan
56
Wartawan
57
Senja
58
Undangan
59
Pesta
60
Perjalanan
61
Pulau
62
Laut Biru
63
Anak
64
Pulang
65
Yayasan
66
Kegiatan
67
Perubahan
68
Festival Budaya
69
Rumah Sakit
70
Jalan-Jalan
71
Panti Asuhan
72
Nasehat
73
Makan Siang
74
Rencana Shasa
75
Perpisahan
76
Tersindir
77
Pemeriksaan
78
Ulang Tahun
79
Pengawal
80
Kamar Nyaman
81
Jalan Kaki
82
Teman Lama
83
Dansa
84
Merasa Bersalah
85
Istri yang Baik
86
Area Bermain
87
Undangan
88
Main Golf
89
Hadiah Pernikahan
90
Akhir Pekan
91
Pewaris
92
Perubahan
93
Alasan
94
Serba Salah
95
Kesal
96
Tiket Kemana Saja
97
Tengah Malam
98
Acara Yayasan
99
Pingsan
100
Gengsi
101
Luka
102
Kisah Lama
103
Kembali
104
Keinginan Shasa
105
Piyama
106
Pesta Piyama Part 1
107
Pesta Piyama Part 2
108
Pengumuman
109
Tanpa Sakit
110
Jebakan
111
Bimbang
112
Kembali
113
Rencana Shasa
114
Nama
115
Sendiri
116
Rindu
117
Apartemen
118
Waktu Kecil
119
Malam Mengejutkan
120
Bayi Pertama
121
Separuh Hidup Lagi
122
Gusar
123
Datang dan Pergi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!