Beautiful Mistakes
Ribuan komentar tidak mengenakkan menghujani laman media sosial milik Sara. Semua berisi hujatan mengenai dirinya yang telah merebut suami milik wanita lain.
Bukan hanya itu saja. Pencari berita sering mendatangi rumah pribadinya demi mendapat tanggapan dari Sara sendiri. Mereka, bahkan rela untuk bermalam di gerbang rumah demi menemui Sara, dan alhasil dari keadaan itu, sang pemilik rumah tidak bisa untuk keluar.
"Para pencari berita itu tiada hentinya untuk datang kemari. Apa mereka tidak lelah? Belum lagi labrakan istri dari Indra. Kamu memang harus pergi Sara," ucap Dini.
Sara menghela napas, "Untuk apa aku pergi? Indra sudah berjanji untuk menikahiku, dan dia akan menceraikan istrinya.
"Sadarlah, Sara! Indra tidak akan menikahimu. Jika dia benar-benar serius, maka dalam dua tahun, ia akan menceraikan istrinya."
"Bukan aku yang merebut Indra, tetapi Velia. Dia merebut kekasihku," kata Sara.
"Kamu memang kekasih Indra jauh sebelum mereka menikah. Tapi kamu lihat sendiri keadaannya, Indra malah betah dengan istrinya itu," kata Dini.
Sara menghela dan ia terduduk di tepi tempat tidur. Yang Dini katakan ada benarnya juga. Sudah lima tahun ia dan Indra menjalin hubungan asmara, tetapi kekasihnya itu harus menerima perjodohan dari orang tua dan menikahi wanita lain.
Indra berjanji akan menceraikan Velia, tetapi sudah dua tahun pernikahan itu tetap berlangsung dan Sara yang malah menjadi wanita simpanannya.
Demi cinta sejatinya, Sara rela menjadi yang kedua di dalam kehidupan Indra, asal di dalam hati pria itu, ia tetap menjadi yang pertama.
"Aku tidak tahu bagaimana lagi menasihatimu. Karier yang kamu bangun hancur hanya karena pria brengsek itu. Sekarang ia menyuruhmu untuk bersembunyi di kota lain demi meredam skandal ini. Ya ... untuk yang satu ini aku setuju dengannya. Kamu memang harus pergi dari kota ini," ucap Dini.
"Aku tidak mau karir Indra hancur. Perusahaan miliknya sedang berkembang, dan sekarang ia tengah mengajukan diri untuk terjun ke dunia politik." Sara mengeram. "Gara-gara Velia, semua jadi hancur."
Sara masih ingat kejadian dua hari lalu saat ia dan Indra digerebek oleh Velia. Kejadian itu terjadi saat mereka berdua tengah di dalam apartemen bersama.
"Tidak tahu diri! Murahan! Bisanya hanya merebut suami orang," ucap Velia.
"Kamu yang merebut Indra dariku. Dia kekasihku!" kata Sara.
"Dasar pelakor! Sadar diri kamu! Indra suamiku. Kami terikat hubungan dalam ikatan pernikahan, sedangkan kamu rela menjadi wanita simpanan. Apa kamu sudah tidak laku lagi sampai menggoda suami dari wanita lain?!"
Satu tamparan mendarat di pipi Velia. Cap lima jari itu dilayangkan oleh Sara.
"Sara!" Indra kaget melihat itu.
"Kamu yang tidak laku. Sudah tahu Indra kekasihku, tetapi masih mau menerima perjodohan," ucap Sara.
Velia tersenyum sinis, "Wanita murahan! Sudah tahu begitu, kenapa kamu masih mengharapkan Indra? Pernikahan kami sudah berlangsung dua tahun, dan kami sudah memiliki anak. Sedangkan kamu!" Velia menunjuk wajah Sara. "Kamu itu hanya selingan, Sara!"
"Cukup! Hentikan pertengkaran ini," kata Indra. "Velia ... kamu pulanglah dulu. Kita selesaikan ini di rumah."
"Kali ini aku tidak akan mudah memaafkan kamu, Indra. Aku akan bongkar skandal kalian ini," kata Velia.
"Pulanglah, Velia."
Velia terisak, "Kita sudah punya anak. Putrimu baru saja lahir, dan kamu dengan tega selingkuh dariku. Apa sebagai istri aku masih kurang dalam melayanimu?"
Indra menyugar rambutnya ke belakang. "Kumohon untuk pulang."
Sara yang melihat itu, menjadi kesal. "Indra! Katakan padaku. Kamu pilih aku atau dia?"
Indra tersentak, "Pilihan apa itu?"
"Aku juga butuh kepastian. Sampai kapan hubungan kita akan seperti ini terus? Aku juga ingin pernikahan," kata Sara.
"Sayang ... kumohon untuk tidak membahas ini dulu. Kita akan bicarakan ini nanti," ucap Indra.
Satu tamparan mendarat di pipi Indra. Sara benar-benar kesal dibuatnya. Selalu saja seperti itu jawaban Indra. Pria itu tidak bisa memilih antara istri dan simpanan.
"Pria brengsek! Urus istrimu itu!" Sara meraih tasnya yang tergeletak di sofa, lalu keluar dari apartemen.
"Sara! Dengarkan aku dulu, "teriak Indra.
"Kalian akan merasakan akibatnya nanti. Karir pacarmu akan aku hancurkan," kata Velia.
"Jangan sekali untuk melakukan hal itu, Velia. Jika kamu berani melakukannya, aku tidak akan tinggal diam," ucap Indra mengancam.
Velia mendengus, "Lihat saja nanti."
Ancaman Indra tidak dipedulikan oleh Velia. Ia membeberkan skandal hubungan Sara yang seorang model bersama suaminya yang seorang penguasaha.
Karena kabar itu, karir Sara hancur. Kontraknya dengan pihak iklan, dibatalkan. Hujatan membanjiri kolom komentarnya di media sosial.
Sara berteriak, "Sial! Gara-gara Velia semua hancur."
"Sudah ... jangan diingat-ingat lagi. Aku sudah membereskan pakaianmu. Tinggal menunggu Indra saja," kata Dini.
"Bagaimana dia mau kemari jika pencari berita itu tidak mau pulang," kata Sara.
"Pasti ada cara. Tunggu saja Indra datang."
Suara sirine pihak berwajib terdengar. Beberapa petugas datang untuk mengusir para pencari berita yang betah berdiam diri. Mobil hitam masuk ke halaman rumah. Sara yang melihat dari balik tirai, tahu siapa datang ke rumahnya.
"Sayang ... kamu tidak apa-apa, kan?" Indra memeluk kekasihnya. "Kamu pergi mengungsi dulu, ya. Sampai keadaan reda, baru kamu kembali."
"Sampai kapan aku harus bersembunyi?" tanya Sara.
"Setidaknya selama enam bulan, Sayang. Ini demi karir politikku."
"Apa kita harus pergi sekarang?" tanya Sara.
Indra mengangguk, "Kita harus pergi sekarang. Aku sudah menyiapkan segalanya."
"Baiklah."
Indra mengecup pipi kekasihnya. "Sayang ... jangan cemberut begitu. Aku sangat mencintaimu, dan saat kamu kembali aku berjanji akan menceraikan Velia."
"Dari dua tahun lalu kamu juga bicara seperti ini."
"Bersabarlah sedikit lagi, Sayang. Ini demi kita juga. Demi masa depan kita. Kamu ingin calon suamimu ini sukses, kan? Kamu tahu sendiri berkecimpung dalam dunia politik, adalah keinginan terbesarku selain menjadi pengusaha," tutur Indra.
"Aku akan beri kamu satu kesempatan lagi. Jika kamu lagi-lagi berbohong padaku, aku akan mengakhiri hubungan ini."
Indra memeluk kekasihnya dengan erat. "Aku akan tiada jika hidup tanpamu. Jangan bicara seolah-olah kita akan berpisah."
"Kita akan berpisah, kan? Selama enam bulan aku akan bersembunyi."
"Dua bulan sekali aku akan mengunjungimu," kata Indra.
Sara menghela napas panjang. "Aku pamit dulu pada Dini."
Dini sudah ada di belakang Sara dengan koper di tangan. Sahabat Sara itu sangat tidak menyukai Indra. Baginya Indra hanya seorang pria pengecut. Meski begitu, Sara cinta mati pada pria itu.
"Dini ... aku titip rumah ini. Saat aku sampai di kota tujuan, aku akan segera menghubungimu," kata Sara.
Dini memeluk sahabatnya. "Kamu baik-baik di sana. Aku pasti akan sangat merindukanmu."
Bersambung.
Dukung Author dengan vote, koment, dan follow.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
LENY
DUH SARA WANITA BODOH MAU AJA DIJADIKAN SIMPANAN. SADAR DONG INDEA SDH PUNYA ANAK APA TEGA KL INDRA CERAIKAN ISTRINYA. KAMU HRSNYA YG NGALAH, LAKI2 PENGECUT ITU GAK PANTES DICINTAI. FEELING AKU INDRA INI CUMA OBRAL JANJI😡
2024-09-02
0
Dwi Rahayuni
ikut baca
2024-05-20
0
Yuli maelany
hai kak aku baru tau kalo ada nama pena lain punya kakak d sini
2023-10-13
0