Sah

Saka memeluk Sara erat. "Besok, kita harus menikah. Aku tidak mau kehilangan kamu."

Sara mengangguk. "Iya, besok kita harus menikah."

Sara yakin akan pilihan hatinya. Meski ada beberapa rasa janggal terhadap sosok pria yang kini menjadi calon suaminya. Sara memang belum mengenal lama Saka, tetapi ia memiliki kemantapan untuk menjadi pendamping pria itu.

"Aku tau kamu ingin mengenal keluargaku. Aku beritahu, Sara. Aku sendirian di dunia ini dan kamu akan menjadi keluargaku," ucap Saka.

Sara memandang lekat lelaki dengan mata sendu. Ada sebuah luka di sana, Sara yakin Saka juga sama seperti dirinya. Mereka tidak diinginkan dalam keluarga masing-masing. Mungkin ini namanya takdir. Keduanya berjodoh. Sepasang insan yang sama-sama haus akan kehangatan keluarga.

"Aku menghormatimu dan tidak akan menanyakan keluargamu," ucap Sara.

Saka mengusap lembut puncak kepala sang kekasih. "Maukah kamu berjuang bersamaku? Aku janji akan bekerja keras."

Sara mengangguk, lalu tersenyum. "Tentu saja aku mau."

Keduanya saling berpelukan. Mereka sudah mandiri, cukup umur, dan keduanya bisa melaksanakan pernikahan. Orang tua? Keluarga? Saka dan Sara tidak membutuhkan sosok dewasa itu. Mereka yakin mampu berdiri sendiri dan keduanya sudah membuktikan hal itu.

Besok paginya, Sara kembali ke kediaman. Indra sedari pagi menelepon, menanyakan kedatangan dari sang kekasih. Sara beralasan kalau ia perlu waktu berpikir, berbohong jika ia masih syok atas pernyataan Velia yang menyetujui Sara menjadi istri kedua. Indra memakluminya, memberi waktu kepada Sara.

"Kamu yakin ingin menikah dengan Saka?" tanya Dini.

"Seratus persen yakin."

"Astaga, Sara! Kamu mikir enggak pakai otak? Kita saja enggak tau asal-usul Saka. Latar belakangnya, apa yang pria itu kerjakan selama ini. Menikah itu memang gampang. Tinggal ijab kabul selesai. Tapi menjalankan pernikahan itu yang enggak gampang. Bagaimana kalau sosok Saka itu adalah psychopath? Penjudi, pemabuk, pengedar atau apalah. Kamu enggak takut?" ucap Dini panjang lebar.

Memang yang dikatakan Dini ada benarnya. Seorang pria akan kelihatan sifat yang sesungguhnya jika sudah hidup bersama. Apa yang dilihat selama pacaran tidak akan sama seperti hidup bersama dalam rumah tangga.

"Aku yakin Saka adalah pria baik. Aku sudah tidur dengannya dan dia harus bertanggung jawab," kata Sara.

"Alasan konyol apa itu? Kamu mau hidup menderita dengannya? Aku sebagai sahabat tidak ingin menghalangi kebahagianmu, tetapi aku mengkhawatirkanmu. Aku ingin kamu hidup bahagia."

"Sudahlah, Din. Siapkan saja semuanya. Saka akan datang dengan membawa penghulu dan saksi. Aku ingin bersiap sekarang."

Dini menghela napas panjang. "Baiklah, terserah kamu. Yang penting aku sudah memberi nasihat."

Pukul empat sore, Saka datang bersama tiga orang pria. Satu penghulu, sahabat Saka yang bernama Azka, dan satu lagi adalah saksi yang penghulu itu bawa sendiri.

Saka membawa mereka dengan mengunakan mobil Sara dan semuanya memakai masker tutup mulut untuk menghindari sorotan kamera yang mungkin saja tengah mengintai. Pintu gerbang segera ditutup rapat oleh penjaga. Dini segera menyambut tamu-tamu yang hadir karena pernikahan ini hanya dilakukan secara siri.

"Saka, kamu naiklah ke atas. Sara ingin bicara sebentar denganmu," ucap Dini.

Saka mengangguk, lalu mengikuti Dini yang mengantarkannya menuju kamar mempelai perempuan.

"Masuklah. Aku tinggal sebentar," ucap Dini.

Saka melangkah masuk ke dalam. Ia tersenyum melihat Sara dengan gamis putih dan kerudungnya. Saka menahan diri untuk memeluk calonnya, ia menjaga jarak.

"Kamu cantik," ucap Saka.

"Terima kasih," balas Sara dengan wajah tersipu malu. Namun, Sara lekas mengubah raut mukanya dengan kesedihan. "Maafkan aku, Saka."

"Ada apa?" tanya Saka.

"Aku tidak bisa menikah denganmu. Aku mencintai Indra. Istrinya sudah setuju untuk kami menikah. Ini kesempatanku untuk bersamanya," ungkap Sara.

Saka terkesiap. Apa ini? Mimpikah atau Sara selama ini mempermainkannya? Kenapa harus sekarang? Kenapa pembatalan nikah ini terjadi ketika Saka sudah membeli mahar untuk pernikahan? Dari awal ia memang harus menjauh dari wanita bernama Sara.

"Maafkan aku. Hubunganku bersama Indra lebih penting," ucap Sara.

Saka mendekat, lalu meraih tangan Sara. "Pergilah. Raih kebahagianmu bersama Indra. Aku tidak ingin menghalanginya."

"Kenapa kamu tidak marah?" tanya Sara.

"Kenapa harus marah? Kamu mencintai Indra. Kebahagianmu lebih penting. Aku tidak ingin kamu tersiksa ketika kita sudah hidup bersama. Lebih baik sakit diawal," jawab Saka.

Sara langsung memeluk Saka. "Sekarang aku yakin kamu adalah pria yang cocok untukku. Ayo, kita menikah sekarang."

Saka tertegun. Apa yang diucapkan Sara? Tadi bilang tidak ingin menikah, lalu sekarang mau menikah. Sungguh wanita yang berada dalam pelukannya sangat pandai berlakon.

"Sara, jangan mempermainkanku," kata Saka.

"Maaf, aku hanya ingin mengujimu. Dini bilang kalau kamu adalah penjahat. Aku takut setelah menikah, kamu akan memukulku. Aku ingin menguji dengan membuatmu marah, tetapi kamu sama sekali tidak terpancing."

Sara yakin seorang pria itu bisa dilihat sifatnya dari cara membuatnya marah. Jika marah, ia masih bersifat baik, maka ambillah sebagai calon suami. Apabila sebaliknya, maka menghindar saja.

"Sekarang kamu membuatku marah. Aku ingin melemparmu dari lantai atas," ucap Saka.

"Kenapa kamu jadi begitu kejam?"

"Untung aku enggak punya sakit jantung. Kamu ingin membuat calon suamimu tiada?" tanya Saka.

"Tentu saja tidak," jawab Sara cepat.

"Kenapa bicara seperti itu? Ingat ini, omongan itu adalah doa."

"Maaf, aku hanya mengujimu. Sekarang jadi nikah enggak? Keburu penghulu pulang lagi," ucap Sara.

"Kamu yang mengulur waktu. Awas saja! Nanti malam, aku akan menghukummu," bisik Saka.

"Aku tunggu."

Keduanya menuruni anak tangga satu per satu. Untuk saat ini hanya pernikahan siri yang keduanya bisa lakukan. Seiring berjalannya waktu nanti, Saka akan mendaftarkan pernikahan mereka secara resmi.

Menikahi Sara untuk saat ini agar wanita itu menjadi miliknya. Mengikat Sara dalam sebuah pernikahan sah secara agama. Dengan ini tidak ada lagi gangguan yang akan merebut Sara dari tangan Saka termasuk Indra.

Saka menjabat tangan penghulu. Mengucap ijab kabul secara lantang, membuat para saksi mengatakan sah atas pernikahan keduanya. Uang senilai satu juta rupiah, seperangkat alat sholat sebagai maharnya. Saka menyematkan cincin pernikahan di jari manis Sara, ia kecup kening wanita yang telah resmi menjadi istrinya.

"Selamat, kalian sudah menjadi pasangan suami istri," ucap penghulu.

"Terima kasih, Pak. Terima kasih atas bantuannya," balas Saka.

"Selamat menempuh hidup baru," ucap Azka.

"Terima kasih, Sob," sahut Saka. "Sara, kenalkan, dia sahabatku, Azka."

Sara mengulurkan tangan. "Sara."

"Saya Azka, Nona." Azka salah tingkah dibuatnya.

"Sahabatku, selamat untukmu," ucap Dini.

Sara tersenyum. "Terima kasih, Dini. Kamu sahabatku paling baik dan pengertian. Aku yakin dengan pilihanku kali ini."

Dini mengangguk. "Aku percaya."

Acara penutup dilanjutkan dengan makan-makan. Dini dan pelayan rumah menghidangkan makanan serta minuman bagi tamu-tamu mereka.

Selanjutnya, apa yang akan terjadi?

Bersambung

Terpopuler

Comments

pipi gemoy

pipi gemoy

EA.... tapi boong
gubrak 🤣
hampir ketipu pemirsa

2023-04-16

0

Elly Watty

Elly Watty

knp cma nikah siri sih......

2023-03-11

0

Wrin Budayani

Wrin Budayani

indra potong nadi lagi deh ...

2022-11-08

0

lihat semua
Episodes
1 Skandal
2 Sembunyi
3 Saka
4 Godaan Saka
5 Ingin Ikut
6 Mabuk Laut
7 Jadian
8 Jalan-jalan
9 Tidak Terkontrol
10 Gundah
11 Hanya Melihat
12 Izin Pulang
13 Kebahagian Indra
14 Kedatangan Saka
15 Saka Akan Tinggal
16 Marahnya Indra
17 Patah Hati Indra
18 Melamar
19 Sah
20 Menerangkan
21 Tersirat
22 Makan Malam
23 Kesenangan Malam
24 Siapa Saka?
25 Terganggu
26 Pindah
27 Naik Motor
28 Ingin Saka Habis
29 Bertemu Adik Tiri
30 Pesan Indra
31 Curhat
32 Datang Ke Keluarga Hartawan
33 Keluarga Saka
34 Belanja Hadiah
35 Pesta Ulang Tahun
36 Pembagian Harta
37 Sara Kecewa
38 Meminta
39 Pembahasan Saka
40 Setuju Memberikan
41 Cengkeraman Saka
42 Kelelahan
43 Tidak Membiarkan
44 Kebencian Belinda
45 Menolak Pulang
46 Kabar Bahagia
47 Mendapat Hak Waris
48 Rencana Menghabisi
49 Duka Saka
50 Kelakuan Arya
51 Naik Panggung
52 Menghabisi Saka
53 Kepergian Sahabat
54 Neraka Bagi Sara
55 Menyelamatkan Saka
56 Tahanan
57 Hancurnya Kedudukan
58 Kesedihan Saka
59 Bayi Perempuan
60 Awal Dendam
61 Kematian Pelindung Utama
62 Musuh Tewas
63 Hidup Sara dan Flora
64 Perilaku Arya
65 Dokter Ferdi
66 Kerja Sama
67 Menjatuhkan Indra
68 Balasan Untuk Velia
69 Selanjutnya
70 Hadiah Saka
71 Saka dan Sara
72 Bermain-main
73 Pembebasan Velia
74 Tewasnya Indra
75 Semua Harus Habis
76 Transaksi
77 Bantuan
78 Habis Semua
79 Pindah
80 Bersama Selamanya
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Skandal
2
Sembunyi
3
Saka
4
Godaan Saka
5
Ingin Ikut
6
Mabuk Laut
7
Jadian
8
Jalan-jalan
9
Tidak Terkontrol
10
Gundah
11
Hanya Melihat
12
Izin Pulang
13
Kebahagian Indra
14
Kedatangan Saka
15
Saka Akan Tinggal
16
Marahnya Indra
17
Patah Hati Indra
18
Melamar
19
Sah
20
Menerangkan
21
Tersirat
22
Makan Malam
23
Kesenangan Malam
24
Siapa Saka?
25
Terganggu
26
Pindah
27
Naik Motor
28
Ingin Saka Habis
29
Bertemu Adik Tiri
30
Pesan Indra
31
Curhat
32
Datang Ke Keluarga Hartawan
33
Keluarga Saka
34
Belanja Hadiah
35
Pesta Ulang Tahun
36
Pembagian Harta
37
Sara Kecewa
38
Meminta
39
Pembahasan Saka
40
Setuju Memberikan
41
Cengkeraman Saka
42
Kelelahan
43
Tidak Membiarkan
44
Kebencian Belinda
45
Menolak Pulang
46
Kabar Bahagia
47
Mendapat Hak Waris
48
Rencana Menghabisi
49
Duka Saka
50
Kelakuan Arya
51
Naik Panggung
52
Menghabisi Saka
53
Kepergian Sahabat
54
Neraka Bagi Sara
55
Menyelamatkan Saka
56
Tahanan
57
Hancurnya Kedudukan
58
Kesedihan Saka
59
Bayi Perempuan
60
Awal Dendam
61
Kematian Pelindung Utama
62
Musuh Tewas
63
Hidup Sara dan Flora
64
Perilaku Arya
65
Dokter Ferdi
66
Kerja Sama
67
Menjatuhkan Indra
68
Balasan Untuk Velia
69
Selanjutnya
70
Hadiah Saka
71
Saka dan Sara
72
Bermain-main
73
Pembebasan Velia
74
Tewasnya Indra
75
Semua Harus Habis
76
Transaksi
77
Bantuan
78
Habis Semua
79
Pindah
80
Bersama Selamanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!