Jalan-jalan

Selepas dari mall, Saka dan Sara menuju pasar dengan menumpang ojek online. Sesuai janji Saka, ia akan membelikan pacar barunya itu sebuah ponsel.

"Kamu mau yang mana? Sepertinya ponsel milikmu tidak dijual di sini," kata Saka.

"Padahal ponselku itu keluaran terbaru."

Saka berbicara kepada penjaga toko keturunan oriental. Sara sedikit mengerti pembicaraan mereka meski bahasa indonesia dicampur aksen dari bahasa setempat.

"Tuh, kamu dengar sendiri. Mau pesan dulu ke Jakarta. Apa kamu mau tunggu? Bulan depan kita ke sini lagi," kata Saka.

"Aku beli yang biasa saja kalau begitu. Yang penting bisa buat nonton TV sama main sosial media," ucap Sara.

Saka mengeluarkan uang dari tas kecil sejumlah lima juta rupiah. Sara memperhatikan pria yang baru saja menjadi pacar keduanya.

"Kamu kerja apa sebenarnya?" tanya Sara penasaran.

Saka tersenyum mendengarnya. "Aku tidak bekerja. Maksudku aku lelah bekerja dan sekarang waktunya menghabiskan hasil jerih payahku."

Pemilik tokoh menyerahkan ponsel baru milik Sara yang sudah terisi data-data dari ponsel lama. Bagi Sara ponsel seharga lima juta sangatlah murah, tetapi itu pembelian dari Saka dan rasanya ia senang menerimanya.

"Terima kasih ponselnya."

"Aku membuat ponselmu terendam air laut. Sudah kewajibanku untuk menggantinya," kata Saka.

"Tetap saja aku harus berterima kasih. Oh, ya, habis ini kita mau ke mana?"

"Kita istirahat di hotel. Aku lelah dan ingin tiduran," jawab Saka.

Kembali Saka memesan ojek online untuk mereka pergi menginap di hotel. Saka bisa saja menginap di rumah kenalannya yang tidak jauh dari pasar, tetapi sekarang ia membawa Sara dan wanita itu seorang model lagi. Saka berasa mimpi bisa berkenalan dengan wanita seperti Sara terlebih wanita itu sekarang, adalah kekasihnya meski menjadi yang kedua.

Keduanya menginap di hotel Prempatan. Lokasinya tidak jauh dari jalan pasar, dan pastinya saat malam hari ada orang yang berjualan makanan di sekitar hotel. Hanya dengan berjalan kaki saja, Saka dan Sara akan bisa menikmati makan malam mereka nanti.

"Kamu mau satu kamar atau dua kamar," bisik Saka.

"Ish, dua kamar," jawab Sara.

Saka berpura-pura kecewa. "Iya, deh."

Keduanya masuk ke dalam lift. Suasana jadi hening hanya karena Sara menolak untuk tidur di dalam kamar yang sama.

"Kecewa?" tanya Sara.

"Kecewa kenapa?"

"Kamu diam saja." Sara melirik Saka.

Pintu lift terbuka. Keduanya tiba di kamar masing-masing dan saling bersebelahan.

"Aku enggak diam. Hanya capek dan mau tidur," kata Saka.

Sara memandang Saka lekat. "Jika kamu ingin tidur denganku, ya, kita harus menikah." Sara mengedipkan sebelah matanya, lalu masuk ke dalam kamar dan segera menutup pintu.

"Entar aku nikahin, kamu, ya, enggak mau. Aku sudah punya kekasih dan aku sangat mencintainya." Saka menirukan suara wanita. "Lagian kamu pasti sudah tidur dengan kekasih brengsekmu itu."

Pintu tiba-tiba terbuka. Saka kaget dan melihat Sara bersedekap tangan. "Ngomong apa barusan?"

"Ti-tidak," kata Saka.

"Kemarikan tasku," pinta Sara.

Saka memberikan ransel milik kekasihnya. "Ini, Sayang."

Sara mendengus, "Awas saja kamu bicara yang aneh-aneh."

Saka mengangguk cepat. Pintu ditutup lagi dan Saka dapat bernapas lega.

"Dasar cewek! Tajam banget instingnya."

*****

Saka merasa terganggu akan ketukan di pintu kamarnya. Dengan rasa malas ia bangun untuk membuka pintu. Rupanya senyuman manis dan sapaan dari Sara yang telah membangunkannya dari tidur lelap.

"Masuklah," kata Saka, lalu bergeser sedikit agar Sara dapat masuk.

Sara duduk di sisi tempat tidur. Hari sudah gelap dan Sara datang untuk meminta Saka memberinya makan. Saka yang masih mengantuk, kembali merebahkan diri di atas tempat tidur.

Sara mengerutkan kening saat melihat bekas luka di pinggul Saka. Saat mereka mandi laut, Sara memang tidak memperhatikan tubuh lelaki itu.

Kekasihnya itu punya bentuk tubuh bagus. Pundak lebar, perut rata serta pinggul yang ramping. Warna kulit Saka juga terkesan seksi. Kulit yang sering terkena sinar mentari. Otot-otot pahanya kekar dengan kaki panjang nan ramping.

Sara meraba bekas luka itu dan membuat Saka kaget. "Ini bekas luka apa?"

"Hanya luka kecil," jawab Saka dengan membalik diri dan menarik Sara hingga wanita itu terjatuh di tubuh bidangnya.

"Luka karena apa?" tanya Sara sekali lagi dengan meraba tubuh bidang Saka.

"Tergores benda tajam." Saka merapikan rambut Sara ke belakang. Ia ingin melihat wajah cantik kekasihnya tanpa terhalang. "Kamu sangat cantik."

"Baru sadar aku cantik?" Sara mengecup leher Saka dan berhasil membuat pria itu mengerang.

"Kamu ingin menggodaku?"

Sara terkekeh, lalu bangkit dari tubuh Saka, tetapi pria itu malah memeluknya erat dan membalik posisi mereka.

Mata keduanya saling menatap. Saka menyentuh hidung Sara yang mancung kecil, pipi halus, lalu berpindah pada bibir penuh yang menggoda untuk dikecup.

Saka mengecup kening Sara lembut kemudian lekas bangun dari posisinya. Saka mengembuskan napas kasar sembari menyugar rambutnya ke belakang.

"Aku mandi dulu. Setelah itu, kita cari makan malam," kata Saka.

"Iya, aku akan menunggumu."

Sara tertawa sendiri mengingat kejadian tadi. Saka memang sangat menggoda dan rasanya pria itu mampu membuat dirinya terbuai.

"Apa aku memang memerlukan hal itu? Aku saja belum tidur bersama Indra meski kami sering bersama," gumam Sara.

Pintu kamar mandi terbuka. Saka keluar dan lagi-lagi pria itu menampilkan sosoknya yang luar biasa. Tetesan air dari rambut jatuh ke leher, terus ke pundak lebar, lalu mengalir ke perut rata hingga bagian yang Sara sendiri tidak dapat membayangkan bentuknya.

"Kamu kuat untuk jalan kaki, kan?" tanya Saka.

"Aku ini model. Jelas aku sangat kuat untuk berjalan."

"Baguslah kalau begitu," jawab Saka dengan kembali masuk ke kamar mandi untuk memakai baju.

Keduanya keluar dari kamar hotel. Saka mengulurkan tangannya. Sara terdiam sejenak, memandang Saka lekat. Sejurus kemudian ia tersenyum dan menyambut uluran tangan kekasih barunya.

"Nah, kalau begini sudah seperti pacaran beneran," kata Saka.

Sara tertawa, "Iya, Sayang."

Saka mencubit pipi kekasihnya. "Gemes banget!"

"Sakitt!"

Saka langsung mengusap pipi Sara dengan lembut. "Sayang. Sini aku obati."

"Enggak mau. Ini di sudah di jalan. Dilihat orang malu." Sara tahu pasti Saka akan mengecup pipinya.

Saka menghela, "Nanti di kamar, ya?"

Sara dan Saka berjalan menuju warung lamongan yang tidak jauh dari hotel. Keduanya makan malam, lalu setelah itu berjalan ke sekitar pasar.

"Kita singgah di cafe itu dulu. Aku lagi menunggu seseorang," kata Saka.

"Siapa?"

"Teman," jawab Saka.

Tidak lama, dua orang pengunjung datang ke cafe penjual jus dan menghampiri Saka.

"Woi!" seru seorang pria.

"Datang juak sak, ye," sahut Saka. "Kitak minumlah dolok. Aku makai motor kitak." (Datang juga akhirnya. Kalian minum dulu. Aku pakai motor)

"Mereka siapa?" tanya Sara.

"Yang baju putih namanya Andi. Yang baju hitam namanya Deki," jawab Saka sembari menunjuk kedua temannya. "Yak, kenalkan cewekku, Sara." (Guys, kenalin pacarku)

Keduanya saling bersalaman dengan Sara. Namun, mereka merasa wajah Sara sangat familiar.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Jasmine

Jasmine

Akhirnya ga jomblo lg...
bisa jd ke pelaminan nih

2022-08-16

0

Ety Nadhif

Ety Nadhif

sara jadi yg kedua dan saka juga d jadikan yg kedua🤦🏻‍♀️

2022-07-23

0

Junaedi

Junaedi

kagum

2022-05-27

0

lihat semua
Episodes
1 Skandal
2 Sembunyi
3 Saka
4 Godaan Saka
5 Ingin Ikut
6 Mabuk Laut
7 Jadian
8 Jalan-jalan
9 Tidak Terkontrol
10 Gundah
11 Hanya Melihat
12 Izin Pulang
13 Kebahagian Indra
14 Kedatangan Saka
15 Saka Akan Tinggal
16 Marahnya Indra
17 Patah Hati Indra
18 Melamar
19 Sah
20 Menerangkan
21 Tersirat
22 Makan Malam
23 Kesenangan Malam
24 Siapa Saka?
25 Terganggu
26 Pindah
27 Naik Motor
28 Ingin Saka Habis
29 Bertemu Adik Tiri
30 Pesan Indra
31 Curhat
32 Datang Ke Keluarga Hartawan
33 Keluarga Saka
34 Belanja Hadiah
35 Pesta Ulang Tahun
36 Pembagian Harta
37 Sara Kecewa
38 Meminta
39 Pembahasan Saka
40 Setuju Memberikan
41 Cengkeraman Saka
42 Kelelahan
43 Tidak Membiarkan
44 Kebencian Belinda
45 Menolak Pulang
46 Kabar Bahagia
47 Mendapat Hak Waris
48 Rencana Menghabisi
49 Duka Saka
50 Kelakuan Arya
51 Naik Panggung
52 Menghabisi Saka
53 Kepergian Sahabat
54 Neraka Bagi Sara
55 Menyelamatkan Saka
56 Tahanan
57 Hancurnya Kedudukan
58 Kesedihan Saka
59 Bayi Perempuan
60 Awal Dendam
61 Kematian Pelindung Utama
62 Musuh Tewas
63 Hidup Sara dan Flora
64 Perilaku Arya
65 Dokter Ferdi
66 Kerja Sama
67 Menjatuhkan Indra
68 Balasan Untuk Velia
69 Selanjutnya
70 Hadiah Saka
71 Saka dan Sara
72 Bermain-main
73 Pembebasan Velia
74 Tewasnya Indra
75 Semua Harus Habis
76 Transaksi
77 Bantuan
78 Habis Semua
79 Pindah
80 Bersama Selamanya
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Skandal
2
Sembunyi
3
Saka
4
Godaan Saka
5
Ingin Ikut
6
Mabuk Laut
7
Jadian
8
Jalan-jalan
9
Tidak Terkontrol
10
Gundah
11
Hanya Melihat
12
Izin Pulang
13
Kebahagian Indra
14
Kedatangan Saka
15
Saka Akan Tinggal
16
Marahnya Indra
17
Patah Hati Indra
18
Melamar
19
Sah
20
Menerangkan
21
Tersirat
22
Makan Malam
23
Kesenangan Malam
24
Siapa Saka?
25
Terganggu
26
Pindah
27
Naik Motor
28
Ingin Saka Habis
29
Bertemu Adik Tiri
30
Pesan Indra
31
Curhat
32
Datang Ke Keluarga Hartawan
33
Keluarga Saka
34
Belanja Hadiah
35
Pesta Ulang Tahun
36
Pembagian Harta
37
Sara Kecewa
38
Meminta
39
Pembahasan Saka
40
Setuju Memberikan
41
Cengkeraman Saka
42
Kelelahan
43
Tidak Membiarkan
44
Kebencian Belinda
45
Menolak Pulang
46
Kabar Bahagia
47
Mendapat Hak Waris
48
Rencana Menghabisi
49
Duka Saka
50
Kelakuan Arya
51
Naik Panggung
52
Menghabisi Saka
53
Kepergian Sahabat
54
Neraka Bagi Sara
55
Menyelamatkan Saka
56
Tahanan
57
Hancurnya Kedudukan
58
Kesedihan Saka
59
Bayi Perempuan
60
Awal Dendam
61
Kematian Pelindung Utama
62
Musuh Tewas
63
Hidup Sara dan Flora
64
Perilaku Arya
65
Dokter Ferdi
66
Kerja Sama
67
Menjatuhkan Indra
68
Balasan Untuk Velia
69
Selanjutnya
70
Hadiah Saka
71
Saka dan Sara
72
Bermain-main
73
Pembebasan Velia
74
Tewasnya Indra
75
Semua Harus Habis
76
Transaksi
77
Bantuan
78
Habis Semua
79
Pindah
80
Bersama Selamanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!