Marahnya Indra

Indra membunyikan klakson mobil tiada henti saat mobil putih di hadapannya terkesan sangat lambat, padahal lampu lalu lintas sudah berubah warna hijau. Ia kesal karena waktunya terbuang sia-sia.

Kemarahan bersemayam dalam otak dan hatinya. Jika digambarkan mungkin kepala Indra keluar asap dan bertanduk saking amarah itu memuncak.

Lelaki mana yang tidak marah jika melihat kekasih yang ia cintai malah berselingkuh dengan pria lain, dan lelaki selingkuhannya, adalah seseorang yang Indra anggap tidak pantas untuk selevel dengannya.

Ya, masalah fisik memang Saka sangat tampan. Namun, apa guna dari ketampanan itu jika tidak dibarengi dengan isi dompet yang tebal. Memangnya wanita bisa kenyang hanya karena tampan.

Indra yakin sekali jika Saka hanya memanfaatkan Sara untuk menunjang hidup miskinnya. Indra tidak akan membiarkan hal itu terjadi dan ia akan menghalangi niat buruk dari Saka.

Mobil berhenti tidak jauh dari kediaman Sara. Seperti biasa, Indra akan menyamar agar wajahnya tidak diketahui oleh para pencari berita yang mungkin saja tengah bersembunyi untuk memata-matai sang kekasih.

Indra keluar dari dalam mobil dan berjalan menuju rumah Sara. Ia mendonggak saat penjaga rumah bertanya mengenai dirinya.

"Apa kamu akan terus lupa dengan wajahku? Aku ini kekasih atasanmu." Indra mendorong penjaga agar ia dapat masuk ke dalam rumah. Sudah emosi, ditambah lagi dengan penjaga yang selalu lupa akan wajahnya, benar-benar membuat Indra kesal.

Pintu didorong karena memang tidak dikunci. Dini yang ada di ruang tamu hanya mendengus dan membiarkan Indra masuk begitu saja ke dalam kamar Sara. Ia bergegas menutup pintu rumah agar suara ribut antara sepasang kekasih itu tidak akan terdengar sampai keluar.

"Jelaskan padaku," pinta Indra saat ia sudah berada di kamar sembari melepas topi dan membuka masker.

"Kamu sudah tahu kebenarannya dan sekarang aku ingin kita putus."

"Sialan!" Satu tamparan mendarat di pipi mulus Sara. "Berani sekali kamu selingkuh dariku. Apa kamu tidak tahu siapa orang yang mendekatimu, hah?!"

"Apa?" tantang Sara. "Terserah, Saka itu orang yang seperti apa. Aku menyukainya!"

"Apa yang kamu lakukan semalam dengannya? Katakan padaku yang sejujurnya?!"

"Aku tidur dengannya."

"Kamu jangan bohong!" bentak Indra.

Sara membuka pakaian atasnya dan sangat jelas tanda-tanda dari Saka masih berada di tubuhnya. Ada banyak sekali sehingga membuat Indra sangat murka.

"Sialan kamu, Sara!" Indra menampar kedua pipi Sara dan mencekik lehernya. "Kamu memberikan tubuhmu kepada pria yang baru dikenal! Kenapa, hah? Kenapa?"

"Lepaskan aku," Sara berucap sembari mengumpat Indra. Ia mendorong tubuh sang kekasih, dan terbatuk-batuk akibat cekikan Indra. Sara meraih pakaiannya yang terjatuh di lantai, lalu memakainya. "Seharusnya aku melakukan ini sejak lama. Sejak kamu menikahi Velia dan mengkhianatiku!"

"Velia istriku!"

"Aku tahu! Sangat tahu dan sekarang istrimu itu sedang mengandung anak kedua." Sara melipat tangan di atas perut. "Katakan padaku, Indra. Berapa kali kamu meniduri istrimu?"

"Dia berbeda denganmu."

"Jelas kami berbeda! Dia istri sah yang keluarga dan orang lain akui dan aku hanya wanita bodoh yang kamu jadikan simpanan." Sara kembali mengumpat. Jika membunuh itu tidak berdosa, Sara ingin sekali menusuk-nusuk Indra hingga pria itu meregang nyawa.

"Kamu cintaku! Wanita yang aku cintai."

"Sampai kapan, hah? Katakan padaku, sampai kapan aku akan terus menunggumu?" tanya Sara.

Indra mematung atas ucapan Sara. Ya, sampai kapan Sara harus menunggu dirinya yang tidak pernah memberi keputusan. Selalu janji-janji yang ia berikan, tapi Indra sendiri tidak tahu apakah janji itu bisa ia wujudkan.

"Aku lelah, Indra. Aku ingin mengakhiri hubungan kita dan memang seharusnya aku mengakhiri hubungan ini. Kamu sudah berkeluarga dan aku lihat kamu sangat bahagia dengan keluarga kecilmu," kata Sara.

Indra menggeleng, "Itu hanya sandiwara, Sayang. Aku tidak bisa pisah denganmu. Aku cinta dan sampai kapanpun itu. Jika kamu tidak ingin bersamaku, lebih baik aku mati saja."

Sara selalu geram mendengar kata-kata mati dari Indra. "Cukup omong kosongmu itu! Jika kamu ingin mati, maka mati saja."

"Aku memberimu waktu. Kamu boleh berpacaran dengan pria lain, tetapi kamu tidak boleh menikah dengannya. Kamu harus selalu bersamaku dan aku juga menginginkan kamu," ucap Indra.

Sara melebarkan mata tidak percaya. Indra berkata dengan posesifnya. Lelaki yang Sara kenal bertahun-tahun merelakannya bersama pria lain asal tidak menikah, dan juga Indra menginginkan dirinya.

"Omong kosong apa itu, Indra!"

"Kenapa? Aku tidak boleh menidurimu? Kamu dengan murahannya menyerahkan tubuhmu kepadanya, lalu kenapa denganku kamu tidak bersedia?" kata Indra kesal.

"Saka, adalah kekasihku, dan mulai hari ini kita putus! Tidak peduli kamu menerimanya atau tidak."

Indra mengepal geram. "Aku tidak akan pernah menerima. Titik! Aku akan bongkar siapa itu Saka. Dia pria tidak baik untukmu dan kupastikan kamu akan menyesal."

Indra mengambil topi dan masker yang sempat ia buang, lalu memakainya kembali. Indra keluar dari kamar dengan bibir penuh umpatan.

Sara melihat kepergian Indra dari kusen jendela kamarnya. Ini keputusan tepat yang ia buat. Sebaiknya ia melepas Indra yang sudah beristri dan menjalin hubungannya bersama Saka.

"Kamu berhasil?" tanya Dini.

"Dia masih tidak menerimanya."

"Perlu waktu. Hubunganmu dengan Saka serius? Aku takut dia hanya memanfaatkanmu saja. Aku sedikit setuju atas ucapan Indra," kata Dini.

"Apa karena Saka orang tidak punya?" Sara menatap Dini. "Aku pernah diposisinya dan aku bersedia untuk jatuh ke dasar bawah lagi."

"Sayangnya kamu terkenal, Sara. Mereka akan mengasihanimu dan membuatmu diperolok saja."

"Jadi, kamu setuju aku kembali bersama Indra?"

"Bukan begitu, kamu sudah putus dengan Indra dan sebaiknya mencari pria yang sederajat," saran Dini.

...****************...

"Aku butuh pekerjaan," kata Saka kepada sahabatnya Azka.

"Pekerjaan banyak asal kamu mau saja mengerjakannya. Mau kasar, halus, sesuai keinginanmu."

Saka sudah berada di rumah kontrakan Azka. Pria yang semalam mengantar Saka ke hotel dan juga Saka buat kaget mengenai kabar yang mengejutkan.

Azka tidak percaya jika sahabatnya bisa pacaran dan keluar hotel bersama seorang model ternama Sara. Azka bahkan mencubit lengannya berkali-kali untuk memastikan video itu memang menampilkan sahabatnya.

"Melamar saja di cafe atau di perusahaan. Terserahlah," kata Azka.

"Sepertinya aku butuh kendaraan. Apa aku beli motor saja?" Saka menghela, "Jika beli motor, uangku akan sisa sedikit. Tapi enggak apa-apa. Ini semua demi Sara."

"Baiknya begitu. Kendaraan juga penting untuk mencari kerja. Ngomong-ngomong, uang warisan kakekmu enggak habis-habis," kata Azka.

"Jelas tidak habis. Aku hidup di pulau dengan makan seadanya. Hidupku hemat malah, tapi sekarang berbeda. Aku ingin melamar Sara untuk menjadi istriku."

Bersambung

Terpopuler

Comments

Elly Watty

Elly Watty

gpp walaupun Saka cwok pas2an yg pnting kamu bahagia Sara n g di cap perusak rumah tangga orang lain

2023-03-11

0

Felisha Almaira

Felisha Almaira

udah gk setia ,tukang mukul lagi ....enyah kan saja si Indra ini

2023-01-22

0

Felisha Almaira

Felisha Almaira

bisa lah ...paling enggak tuh muka gk bikin enek klo mau bobo dan bngun tidur😅😅😅...ketimbang gnteng dompet tebel tp tiap hari dskitin Mulu ..yg penting lelaki nya mau tanggung jawab dan kerja keras....setia juga perlu bro.....wlu tak munafik uang juga perlu tp klo hati tenang dan nyaman mnjalani toh hidup juga bakal bahagia

2023-01-22

0

lihat semua
Episodes
1 Skandal
2 Sembunyi
3 Saka
4 Godaan Saka
5 Ingin Ikut
6 Mabuk Laut
7 Jadian
8 Jalan-jalan
9 Tidak Terkontrol
10 Gundah
11 Hanya Melihat
12 Izin Pulang
13 Kebahagian Indra
14 Kedatangan Saka
15 Saka Akan Tinggal
16 Marahnya Indra
17 Patah Hati Indra
18 Melamar
19 Sah
20 Menerangkan
21 Tersirat
22 Makan Malam
23 Kesenangan Malam
24 Siapa Saka?
25 Terganggu
26 Pindah
27 Naik Motor
28 Ingin Saka Habis
29 Bertemu Adik Tiri
30 Pesan Indra
31 Curhat
32 Datang Ke Keluarga Hartawan
33 Keluarga Saka
34 Belanja Hadiah
35 Pesta Ulang Tahun
36 Pembagian Harta
37 Sara Kecewa
38 Meminta
39 Pembahasan Saka
40 Setuju Memberikan
41 Cengkeraman Saka
42 Kelelahan
43 Tidak Membiarkan
44 Kebencian Belinda
45 Menolak Pulang
46 Kabar Bahagia
47 Mendapat Hak Waris
48 Rencana Menghabisi
49 Duka Saka
50 Kelakuan Arya
51 Naik Panggung
52 Menghabisi Saka
53 Kepergian Sahabat
54 Neraka Bagi Sara
55 Menyelamatkan Saka
56 Tahanan
57 Hancurnya Kedudukan
58 Kesedihan Saka
59 Bayi Perempuan
60 Awal Dendam
61 Kematian Pelindung Utama
62 Musuh Tewas
63 Hidup Sara dan Flora
64 Perilaku Arya
65 Dokter Ferdi
66 Kerja Sama
67 Menjatuhkan Indra
68 Balasan Untuk Velia
69 Selanjutnya
70 Hadiah Saka
71 Saka dan Sara
72 Bermain-main
73 Pembebasan Velia
74 Tewasnya Indra
75 Semua Harus Habis
76 Transaksi
77 Bantuan
78 Habis Semua
79 Pindah
80 Bersama Selamanya
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Skandal
2
Sembunyi
3
Saka
4
Godaan Saka
5
Ingin Ikut
6
Mabuk Laut
7
Jadian
8
Jalan-jalan
9
Tidak Terkontrol
10
Gundah
11
Hanya Melihat
12
Izin Pulang
13
Kebahagian Indra
14
Kedatangan Saka
15
Saka Akan Tinggal
16
Marahnya Indra
17
Patah Hati Indra
18
Melamar
19
Sah
20
Menerangkan
21
Tersirat
22
Makan Malam
23
Kesenangan Malam
24
Siapa Saka?
25
Terganggu
26
Pindah
27
Naik Motor
28
Ingin Saka Habis
29
Bertemu Adik Tiri
30
Pesan Indra
31
Curhat
32
Datang Ke Keluarga Hartawan
33
Keluarga Saka
34
Belanja Hadiah
35
Pesta Ulang Tahun
36
Pembagian Harta
37
Sara Kecewa
38
Meminta
39
Pembahasan Saka
40
Setuju Memberikan
41
Cengkeraman Saka
42
Kelelahan
43
Tidak Membiarkan
44
Kebencian Belinda
45
Menolak Pulang
46
Kabar Bahagia
47
Mendapat Hak Waris
48
Rencana Menghabisi
49
Duka Saka
50
Kelakuan Arya
51
Naik Panggung
52
Menghabisi Saka
53
Kepergian Sahabat
54
Neraka Bagi Sara
55
Menyelamatkan Saka
56
Tahanan
57
Hancurnya Kedudukan
58
Kesedihan Saka
59
Bayi Perempuan
60
Awal Dendam
61
Kematian Pelindung Utama
62
Musuh Tewas
63
Hidup Sara dan Flora
64
Perilaku Arya
65
Dokter Ferdi
66
Kerja Sama
67
Menjatuhkan Indra
68
Balasan Untuk Velia
69
Selanjutnya
70
Hadiah Saka
71
Saka dan Sara
72
Bermain-main
73
Pembebasan Velia
74
Tewasnya Indra
75
Semua Harus Habis
76
Transaksi
77
Bantuan
78
Habis Semua
79
Pindah
80
Bersama Selamanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!