Lee Adalah Wanita Tangguhku
Di sebuah rumah yang sangat sederhana tinggallah keluarga yang bahagia. Mereka sedang melaksanakan sarapan pagi. Di sela-sela sarapan. Mereka berbincang sedikit tentang perjodohan untuk putri satu-satunya.
"Lee,'' panggil Alicia lembut.
''Iya ma,'' jawab Lee.
Usia kamu sudah menginjak dua puluh lima tahun. Kamu juga belum mempunyai calon suami. Sekarang kamu harus terima perjodohan dengan anak sahabat mama nanti malam ya,'' Ucap mama Alicia.
Duarrrrrrr.....
Seluruh dunia Lee runtuh semuanya. Lee yang biasanya ceria jadi mendung mendadak.
"Kenapa sih pake jodoh jodohan segala. Bisa enggak sih, ini zaman Siti Nurhaliza. Eh... zaman Siti Nurbaya enggak usah terulang lagi di zaman ini. Lagian juga gue masih pengen sendiri,'' bathin Lee menangis.
"Mama... Bisakah aku tidak menerima perjodohan ini? Ini bukan jaman Siti Nurbaya ma?" sergah Lee dengan wajah yang di buat sendu.
"Oh... tidak bisa sayang... Mama sudah memberikan kamu kesempatan selama tiga tahun. Dan selama tiga tahun itu, seharusnya kamu mencari pacar dan di kenalkan pada mama papa. Mama lihat tiga tahun ini kamu belum berhasil mendapatkan pacar. Makanya mama sepakat sama mama Rani akan menjodohkan kalian sayang,'' jawab Alicia yang tanpa dosa sedikitpun.
"Tiga tahun, ya tiga tahun belakangan ini gue sibuk mengurusi kejahatan-kejahatan yang di buat manusia di muka bumi ini. Khususnya Red Devils. Bahkan pasukan khusus White Eragon selalu aja ada job jika Jum'at malam sampai malam Senin," bathin Lee meringis.
''Ya udah ma. Akan aku coba. Kapan ma? Jam berapa? Dimana aku bisa ketemu?'' tanya Lee.
''Sepertinya kamu sangat antusias sekali. Baiklah mama akan kasih tau. Malam ini jam 7. Di restoran Sam Wagiki. Jangan sampai telat ya,'' ujar Alicia yang tersenyum manis.
''Pak bos... berikan aku pekerjaan yang banyak agar aku bisa menghindari perjodohan ini,'' bathin Lee merengek.
"Semoga pekerjaanku tidak banyak ma. Nanti aku usahakan pulang cepat,'' jawab Lee tersenyum manis di hadapan Alicia.
Lee segera menghabiskan sarapan paginya. Setelah selesai, Lee berdiri sambil membawa tas dengan langkah gontainya lalu keluar rumah. Lee sangat membenci yang namanya perjodohan.
Lee akhirnya memesan ojek online agar bisa cepat di kantor. Sesampainya di kantor, Lee langsung duduk di kursi sekretaris. Lee berharap banyak pekerjaan hari ini.
Sementara di mansion mewah hiduplah seorang pria yang sudah menginjak usia 32 tahun. Sampai saat ini, pria itu belum mendapatkan jodoh. Sang mama pun menyuruh putranya untuk mencari seorang kekasih dari tiga tahun lalu.
"Erra.... Nanti malam jam 7 datang ya ke restoran Wagiki. Mama akan mengenalkan kamu dengan seorang gadis," titah Rani sang mama Erra.
"Argh... Sial... Kenapa ada perjodohan segala sih... padahal gue adalah ketua mafia. Mana ada ketua mafia di jodohin segala.'' bathin Erra sambil mengumpat.
"Jangan mengumpati mama dalam hati, Ra. Pokoknya kamu harus datang di acara perjodohan ini. Mama sudah menyuruh sekretaris kamu memasukan jadwal u hari ini!'' teriak Rani menggelegar.
Rani pun membuang sendoknya dengan kuat sampai berbunyi. Kalau sudah bunyi, hati Erra langsung menciut.
"Aku usahakan ma," jawab Erra memutar bola matanya jengah.
Erra tidak menyelesaikan sarapannya karena sudah tidak ***** untuk makan. Dengan langkah gontainya, Erra masuk ke dalam mobil langsung menyalakan mobil itu. Erra melajukan mobilnya menuju ke Asco Corporation Grup Internasional.
Sesampainya di sebuah gedung besar dan mewah. Sang pria tampan berkulit putih itu masuk dengan aura dingin. Seluruh karyawan yang masih belum serius bekerja dan mengobrol pun langsung kabur ke divisinya masing-masing. Pria itu berjalan dengan sangat elegan. Banyak gadis-gadis dan para wanita yang sudah menikah bahkan ada yang sudah memiliki anak terpikat oleh ketampanan sang CEO. Tapi apa boleh buat, mereka tidak bisa menyentuh sama sekali. Sesampainya di pintu lift, pria itu mempunyai sebuah ide.
Tiinggg...
Pintu lift itu terbuka. Sang pria itu memasuki lift untuk menuju ke lantai 38. Sesampainya di sana, sang pria melihat sang sekretaris berwajah imut dan mendekatinya.
"Apa jadwalku hari ini, Lee?" suara bariton sang pria memecahkan konsentrasinya yang sedang menyusun laporan.
Lee akhirnya berdiri dan mengambil ipadnya. Erra langsung memasuki ruangannya dengan di ikuti Lee.
"Jadwal hari ini adalah pertemuan dengan Pak Aldi dari Prata's Grup jam 10 pagi. Selesai makan siang anda harus meninjau pembangunan di kota Bekasi. Dan jam 7 malam bapak harus mengikuti acara keluarga di restoran Wagiki,'' jawab Lee.
"Ok!'' sahut Erra dengan nada malasnya.
Sebelum kamu pergi. Saya ingin berbicara sebentar dengan kamu. Duduklah di sana!'' titah Erra sambil menunjuk ke arah sofa. Lee akhirnya menuruti kemauan Erra.
Kemudian Lee duduk di sofa single. Erra berjalan mendekati Lee dan duduk di sofa panjang sambil menatap Lee.
"Maukah kamu menolongku?'' tanya Erra penuh harap.
"Hmmp.... apa itu pak?" jawab Lee dengan santai.
"Nanti malam ada acara perjodohan. Bisakah kamu bersandiwara menjadi kekasih saya dan kamu sedang mengandung calon bayi saya?'' tanya Erra mendekatkan wajahnya ke wajah Lee.
Duaaaarrrrr.......
"Apakah ada cara lain pak? Ngapain juga saya harus berpura-pura hamil anak bapak? Saya kan masih perawan. Kalau sampai orang tua saya tau. Bapak tanggung jawab loh atas hidup saya,'' ujar Lee dengan mata melotot.
Disaat Lee melotot, Erra melihat mata indah Lee. Kemudian Erra mengingat kejadian masa lalu. Dimana Erra sedang mengajak gadis kecil yang masih berusia 3 tahun yang berhasil membuat hati Erra kacau. Meskipun usia Erra saat itu masih 10 tahun. Erra sangat menyukai gadis kecil itu.
"Mata indah itu, jika sedang memandang gue... Argh... rasanya gue ingat anak kecil itu,'' bathin Erra menangis.
"Pak... Pak Erra melamun, ya,'' ucap Lee yang membuyarkan lamunan Erra.
Erra pun tersentak kaget.
"Ah... tidak... Lee bisakah kamu menolong saya? Kalau sampai orang tua kamu denger. Saya akan bertanggung jawab untuk membersihkan nama kamu. Saya janji itu,'' jawab Erra yang sedang bingung.
"Baiklah,'' jawab Lee sambil berdiri.
"Saya undur diri dulu pak. Saya akan menyiapkan seluruh dokumen untuk meeting,'' ucap Lee sambil membungkuk sebagai tanda hormat.
Seketika Lee pun menghilang dari hadapan Erra. Akhirnya Erra bisa menghembuskan nafas lega. Erra beranjak dari duduknya lalu menuju ke tempat duduk kebesarannya. Beberapa saat kemudian, Garda mengirim pesan bahwa ada sesuatu yang gawat.
Erra langsung membaca pesan itu. Bahwa persediaan senjata yang sedang di kirim melalui jalur laut di bajak oleh orang yang tidak di kenal. Alhasil, Erra membanting asbak di atas meja kerjanya.
''Kenapa bisa terjadi sih?'' teriak Erra frustasi.
Tak selang berapa lama, datanglah Nanda dan Imam. Nanda melihat wajah imut Lee. Mata Nanda membulat seketika.
"Lee... Kaukah itu?" tanya Nanda.
"Iyalah,'' sahut Lee melihat Nanda dengan wajah tengilnya.
"Bosmu ada?'' tanya Nanda.
"Ada... habis membanting sesuatu tadi. Kayaknya asbak dech,'' jawab Lee sambil menggigiti pulpen.
Kemudian Nanda dan Imam masuk.
"Bro... gawat... senjata kita di bajak sama orang yang tidak di kenal,'' tegas Imam.
"Gue enggak bisa kemana-mana. Soalnya ada meeting sama Prata's Grup. Nanti jam 10.00," jawab Erra.
"Prata's Grup?" seru Nanda dan Imam pun serempak.
"Lu serius Ra?" tanya Imam.
"Serius!'' ketus Erra.
"Ra... Gue bilangin ama lu ya tentang Prata's Grup. Lu jangan mau kerjasama bareng sama itu perusahaan. Lu tau beberapa perusahaan bahkan puluhan dan ratusan perusahaan hancur karena Prata's Grup." Ungkap Nanda yang mengambil ponselnya.
"Gue tau. Kemaren sekretaris gue yang jago otak atik sudah memberi tau gue. Buktinya sudah ada. Nah, makanya itu pengen gue jebak. Ini umpan buat Prata's Grup." ujar Erra.
Tak lama kemudian Lee bersama Office Boy datang keruangan sambil membawa kopi 3 cangkir dan menaruhnya di depan mereka. Lee akhirnya keluar dari ruangan.
"Gue akan ikut alur permainan mereka. Belum tau siapa gue?'' jawab Erra mengambil gelas kopinya lalu menyesapnya perlahan.
"Gue ikut. Lu tau kan kalau gue punya dendam sama si Aldi,'' jawab Imam.
"Iya dech... Gue masih ingat dendam itu,'' tutur Erra sambil menaruh gelasnya di meja.
"Dendam yang mana sih? Koq gue kagak tau?'' tanya Nanda yang kepo.
"Sudah 3 tahun lalu Nda. Kalau enggak salah lu ngambil S3 di Harvard pada waktu itu,'' jawab Erra.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 483 Episodes
Comments
❄️ sin rui ❄️
bahasa masih campur aduk, pormal dan non pormal, baku dan non baku masih campur2
2023-01-27
0
❄️ sin rui ❄️
untuk awal dialog gunakan tanda petik ", untuk narasi atau bicara dalam hati gak usah pake tanda petik
2023-01-27
0
Ayuk Noy
terima kasih yang sudah mau mampir, maaf aku masih amatir
2022-12-06
0