Di saat Lee sedang duduk di bawah pohon kelapa. Ia mendapat telepon dari Suci.
Lee melihat nama panggilannya kemudian mengangkat ponselnya.
''Halo.''
''Kakak pulang segera. Kami rindu kakak.''
''Baiklah. Besok kakak akan pulang.''
Sambungan terputus.
Kemudian Lee memutuskan teleponnya. Lee beranjak dari duduknya dan langsung pergi ke kamar. Lee melihat Erra yang sedang mengerjakan tugas-tugas kantor.
''Pak saya besok pagi balik ke kota Jakarta,'' ucap Lee duduk di samping Erra.
''Kamu ninggalin aku begitu?'' tanya Erra.
''Ya enggak ninggalin Bapak. Suci menyuruh saya segera pulang,'' Jawab Lee.
''Ok! Kita pulang ke kota Jakarta. Hubungi Garda untuk menyiapkan sebuah apartemen mewah. Aku akan bersembunyi di situ!'' titah Erra.
''Baik Pak,'' jawab Lee mengangguk patuh.
''Dan selidiki kasus penjualan 25 apartemen yang tidak masuk ke laporan keuangan!'' titah Erra.
''Siap pak. Ada lagi?'' tanya Lee.
''Tidak,'' jawab Erra.
''Baiklah saya berkemas,'' ujar Lee berdiri sambil menuju keluar kamar.
''Ngapain kamu berkemas?'' tanya Erra yang masih asyik dengan laptopnya.
Lee langsung berdiri sambil memperhatikan Erra.
''Terus saya harus ngapain?'' tanya Lee kembali.
''Temani aku di sini,'' jawab Erra.
''Sayangku!!! Mari kita pacaran,'' batin Erra yang bersorak-sorai.
Lee kembali di hadapan Erra. Lee duduk di sofa yang berada di pojok ruangan.
Erra melihat Lee yang duduk di sofa bagian pojok lalu menatap tajam ke arah Lee yang sedang mode diam.
Lee yang menguap lalu tidur dengan damai. Erra yang melihatnya hanya tersenyum manis. Kemudian Erra menghubungi Garda untuk meminta laporan penjualan senjata bulan ini.
Malampun tiba dengan santainya, Lee melihat bulan di belakang mansion. Lee melihat bintang-bintang yang bertaburan di langit.
Sedangkan Erra masih bersama Imam.
''Udah lu unboxing adik kecil gue?'' tanya Imam.
''Belum!!! Jujur gue kagak berani. Setelah gue tau siapa Lee sebenarnya?'' jawab Erra.
''Lu tau kenapa Lee jadi keras? Lu tau kenapa Lee jadi wanita tangguh?'' tanya Imam balik.
''Gue nyesel setelah berpisah dari lee,'' jawab Erra terdiam.
''Bukan salah lu semuanya. Paman Andi sudah menggembleng Lee dengan jiwa kesatria. Papa Andi tidak mau terulang lagi masa lalunya yang harus kehilangan Bunda Tika dan Brucce,'' tutur Imam yang menghela nafasnya dengan berat.
''Kejadian itu? Apakah Mama Alicia ikut terlibat?'' tanya Erra.
''Mama Alicia tidak pernah terlibat pada waktu Bunda Tika dan Brucce kecelakaan. Mereka baru kenal setelah usianya Lee 12 tahun. Mama Alicia orangnya sangat baik dan tegas. Meskipun begitu Mama Alicia sangat menyayangi Lee melebihi nyawanya. Tapi gue belum sepenuhnya percaya 100%,'' jawab Imam.
''Berarti kurang lebih 10 tahun Lee baru ketemu dengan Alicia?'' tanya Erra.
''Lu bener. Apa lu ngerasa bahwa Brucce masih hidup dan dia berkeliaran disini?'' Tanya Imam yang mengambil pulpen.
''Brucce... Brucce sudah mati kali Mam. Pas mobil bunda Tika masuk jurang dan meledak sebelum sampe bawah. Coba lu pikir, mana mungkin Brucce hidup lagi,'' jawab Erra berpikir dengan keras.
''Kalau gue pake logika. Brucce masih hidup. Lu tau kalo Brucce itu jenius. Lu masih ingat enggak? Kejadian-kejadian di luar nalar yang pernah di alami Brucce?'' tanya Imam.
''Sering dan itu juga gue alami juga sampe detik ini,'' Jawab Erra melihat jam.
''Apakah kita harus mencari informasi tentang kecelakaan mobil itu?'' tanya Imam.
''Gue setuju. Gue dari dulu sudah curiga kalau kecelakaan mobil itu di sengaja. Bunda Tika hobinya balapan mobil. Perlahan tapi pasti semua akan terkuak. Besok balik ke kota Jakarta,'' ujar Erra beranjak dari duduknya lalu pergi ke belakang rumah.
Sedangkan Lee, Lee mendapat email dari Garda. Lee mendapatkan sebuah apartemen yang besar dengan 3 kamar dan di lengkapi sistem keamanan yang tinggi.
''Dasar horang kaya. Pengen dech gue ajarin cara bersembunyi di tempat terpencil'' gumam Lee yang di dengar oleh Erra.
''Siapa yang horang kaya? Makanya ajarin suamimu ini hal yang gila,'' sahut Erra duduk di samping Lee.
''Perasaan lu ketua mafia tersadis di antero jagat. Seluruh mafia di dunia jika denger nama lu sudah ketakutan. Kenapa gue harus ngajari lu bersembunyi? Argh... Gue kagak mau kalau lu melihat gue punya kegilaan tingkat tinggi,'' bathin Lee.
''Jangan mengumpati suami kamu. Memangnya kamu enggak takut nyawa kamu melayang di tanganku!'' sergah Erra menatap tajam ke arah Lee.
''Cih... Ngapain harus takut? Apakah saya harus tunduk sama bapak dan menjadi wanita lemah gitu. No pak! Gue bukan tipe cewek yang bisa mengeluarkan air mata. Asal tau ajha pak. Penderitaan saya sejak kecil sudah banyak,'' jawab Lee memasang wajah garangnya.
''Oh... No...! Gue salah ngomong sama anggota inti White Eragon. Bisa-bisa nyawa gue yang berakhir di tangan singa betina. Kan enggak lucu jika gue di jadikan berita pagi dan berita petang nasional bahwa CEO ASCO Corporation Group international meninggal di tangan istrinya," batin Erra bergidik ngeri sambil membayangkan nasibnya.
''Jangan berpikiran seperti itu pak. Saya tidak akan kejam kepada bapak. Karena saya menghormati bapak sebagai suami saya, bos gila saya...," jelas Lee berbicara dengan sangat lembut.
''Eh... Saya di katakan bos gila,'' jawab Erra langsung mencium bibir Lee dengan penuh semangat dan mel***tnya hingga bertukar Saliva dan tangannya sudah mulai nakal kemudian melepaskan ciuman panasnya.
''Nafas dulu sana,'' ujar Erra berkata lembut.
Lee akhirnya mengambil oksigen sebanyak-banyaknya.
''Koq bapak ngajarin saya mesum sih?'' tanya Lee pun melototi Erra.
''Kan sudah nikah. Enggak apa-apa sedikit mesum apalagi banyak,'' jawab Erra sangat gemas sekali kepada Lee.
''Tak bilangin sama Paman Bayu jika Bapak mesum sama saya,'' sergah Lee sangat marah sekali dengan kelakuan Erra.
Lee mengenal Erra sebagai atasan yang sangat bersih dari skandal cinta. Karena Lee tidak pernah mendengar kisah percintaan sang bos. Hari ini Lee baru menyadari kalau Erra mesum.
''Bilang aja sana gih. Sekalian aja kamu ngadu ke papaku,'' Erra tersenyum menyeringai.
''Oke!'' Lee mengambil ponselnya lalu mencari nomor Bayu.
Sementara di sebuah kamar yang mewah ada sepasang suami istri yang usianya tidak muda sedang membicarakan sesuatu.
''Sayang! Bocah tengil diam-diam sudah menikah,'' ucap Bayu sambil meremas buah melonnya Rani.
''Ha... Sama siapa??'' Rani kaget sekaligus kepo.
''Sama ketua tim pasukan khusus White Eragon,'' jawab Bayu *******-***** buah melon Rani.
''Maksud kamu Lee?'' tanya Rani lagi sambil melihat Bayu.
''Iya,'' ujar Bayu tersenyum manis.
''Ah... Syukurlah...'' timpal Rani yang tersenyum bahagia.
''Aku ingin Erra membuatkan cucu buatku!!!'' seru Bayu sambil membayangkan Erra mempunyai anak banyak.
''Sebentar... apakah bocah tengil itu bisa unboxing singa betina?'' tanya Rani.
''Papa dulu dingin kaya balok es. Nikah sama mama bisa unboxing. Jadilah bocah tengil itu kan ma,''' jawab Bayu tertawa terbahak-bahak.
Rani pun ketawa karena mengingat kepolosan Bayu yang belum pernah menyentuh perempuan. Dengan terpaksa Rani belajar dari teman seperjuangannya yang berada di The Black Crowe untuk meluluhkan Bayu di ranjang.
''Kalau seluruh penduduk dunia tau penerus Asco generasi 3 enggak pernah menyentuh wanita sebelum menikah apa jadinya?'' tanya Rani dengan heran.
''Ya... Aku tidak membenci wanita. Aku juga tidak menyakiti perasaan wanita. Dulu banyak wanita yang ingin menjadi kekasihku. Tapi apa boleh buat aku tidak tertarik sama sekali meskipun wanita itu hanya memakai lingerie seksi. Hanya kamu yang bisa membuatku merasakan kehangatan,'' jawab Bayu jujur dan tulus.
Rani memeriksa mata elang Bayu. Rani tidak menemukan sebuah kebohongan. Meskipun Rani anggota mafia dari The Black Crowe, Rani adalah wanita yang sangat lemah lembut meskipun agak somplak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 483 Episodes
Comments