''Lu semua kagak tau siapa Lee? Gue kira lu berdua tau?'' tanya Nanda.
''Beneran gue kagak tau siapa Lee?'' tanya Erra balik.
''Sebentar... 2 tahun gue nangani kantor cabang Tokyo, perasaan gue sekretaris lu bukan Lee. Melainkan Vera yang kecentilan itu?" tanya Nanda.
''Gue pecat! Karena dia berani ngasih gue obat perangsang. Gue hampir di perk*sa sama Vera,'' jawab Erra.
''Terus?'' tanya Imam.
''Gue kasih sama anak-anak Black Dragon. Di gilir habis-habisan sama mereka. Untunglah sekarang sudah nikah sama anak buah gue,'' ujar Erra tersenyum manis.
"Sama siapa?" tanya Nanda.
"Sama Mamat," jawab Erra.
''Terus dapat Lee darimana?'' tanya Nanda menyelidik.
''Rekomended dari Sam,'' jawab Erra.
''Nda, gue pengen tau siapa Lee sebenarnya? Kayaknya gue ngerasa Lee bukan orang biasa dech. Gue sepertinya ingat sama anaknya Paman Andi yang sering gue godain sampai nangis kejer,'' ujar Imam yang mengambil kopinya lalu menyesapnya perlahan.
''Oke... Gue kasih tau siapa Lee? Lee adalah ketua pasukan khusus White Eragon. Dia adalah gadis yang sangat jenius,'' jawab Nanda.
Brakkkkk.
Erra memukul meja karena tak percaya dengan informasi yang di berikan oleh Nanda.
''Sabar bro... lu jangan marah sama Lee. Lee di komandoi oleh papa kamu sendiri dan anggota inti yang dimana ada para papa kita. Meskipun Lee jadi ketua pasukan khusus Lee jago membuat bom, merakit bom dan juga mengamankan bom,'' jawab Nanda santai.
''Kita butuh orang seperti itu,'' Erra menghela nafasnya.
''Pinjem ajha bisa koq. Lee sering membantu Black Dragon. Biasanya Jake yang minta,'' jawab Nanda.
''Ra... Lu lupa siapa Lee? Kalau lu tau siapa Lee sebenarnya yang membuat lu jatuh cinta pertama kali. Dia adalah cinta pertama lu. Lambat laun lu enggak akan melepas Lee gitu saja,'' batin Nanda.
"Ya udah dech, gue cabut. Soalnya ada meeting dengan Jake tentang proyek yang ada di kota Bandung. Mam.. lu masih di sini?" Nanda langsung berdiri.
"Gue mau numpang tidur,'' jawab Imam yang membaringkan tubuhnya di sofa panjang.
"Terserah dech lu," sahut mereka serempak dan langsung melangkah pergi dari hadapan Imam.
Erra berhenti di depan Lee. Sedangkan Nanda langsung menghilang dari hadapan mereka.
"Apakah sudah siap?" tanya Erra.
"Sudah pak,'' ucap Lee berdiri dan langsung mengambil berkasnya.
"Dimana tempat meetingnya?" Erra bertanya sambil berjalan.
"Di restoran Korea pak, dekat kantornya Pak Sam," ujar Lee sambil berjalan cepat lalu mensejajarkan kakinya di samping Erra.
Kemudian mereka menuju lobi. Sesampainya di lobi kantor, Erra menyerahkan kunci mobilnya ke Lee.
"Kamu yang menyetir!'' perintah Erra.
"Siap pak!" sahut Lee.
Kemudian Lee mengambil mobil dan langsung menjemput Erra. Setelah Erra masuk, mereka akhirnya menuju ke restoran Korea.
Di dalam perjalanan, ada 5 mobil yang mengikuti mereka. Lee melihat mobil itu dengan seksama.
"Oh.... Shitt....!" teriak Lee.
"Ada apa Lee?" tanya Erra memasang wajahnya polos dan pura-pura tidak tau.
"Hmmp.... kayaknya kita berurusan dengan orang yang tidak penting pak.," jawab Lee dengan asal.
"Pak, apakah harga mobil bapak murah?" tanya Lee dengan polos.
"Sedikit mahal,'' ucap Erra.
"Bagaimana jika saya merusak mobil bapak?" tanya Lee dengan wajah seriusnya.
"Hmmp... boleh. Tapi dengan syarat. Setelah ini saya akan membawa kamu ke penghulu dan menandatangani surat pernyataan bahwa kamu akan di sampingku seumur hidup saya,'' jawab Erra terkekeh pelan.
"Apa? Syarat apa itu pak? Ini." ujar Lee lalu terdiam.
Beberapa detik kemudian, mobil hitam yang di belakang langsung menghantam keras mobil Erra.
BRAAAK....
"Ah... ****!'' geram Lee yang langsung menginjak rem mendadak.
''Maaf,'' lirih Lee.
''Tidak apa-apa," ucap Erra.
Kemudian mereka keluar lalu melihat 20 orang berbadan kekar di balut dengan baju casual.
"Pak... enggak salah ini... Kenapa juga saya di hadapkan pada orang-orangan sawah begini!'' geram Lee.
"Enggak ada yang salah. Kita memang di hadapkan sama orang-orang sawahan,'' jawab Erra tanpa berdosa.
"Ok... sudah lama gue gak tanding lagi semenjak gue kerja!" tukas Lee yang tertawa sinis.
Salah satu dari mereka mengomandoi untuk menyerang Lee dan Erra. Lee yang sudah lama tidak memakai ilmu bela diri langsung menghajar mereka.
''Argh... kenapa lu main keroyokan sih. Apa lu kagak nyesel ngeroyok perempuan?" tanya Lee menyikut perut orang itu.
Lee mendapatkan lawan sepadan. Dengan gerak cepat dan lincahnya, Lee akhirnya melumpuhkan 10 orang tanpa senjata. Selesai melumpuhkan mereka, Lee bersandar di samping mobil dengan melihat Erra yang hampir selesai melumpuhkan mereka.
Di saat Erra menendang orang yang kuat. Lee langsung mendekati Erra.
"Pak, buat saya. Bapak kesana saja!'' titah Lee sambil mengusir Erra dengan cara melambaikan tangannya.
Erra hanya menganggukkan kepalanya tanda setuju. Lee yang melihat wajah jelek sang penjahat sangat kesal. Kemudian Lee mencari kelemahannya dan langsung menendang area sensitifnya dengan memakai sepatu high heelsnya. Sang penjahat itu, akhirnya tewas di tempat. Erra yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya.
"Kamu tidak apa-apa?" Tanya Erra sambil mendekati Lee.
"Saya baik-baik saja pak,'' Lee tersenyum manis.
"Oke!! kalau begitu kita lanjut lagi!!'' seru Erra langsung masuk ke mobilnya di samping pengemudi.
"Sebentar pak!!!" teriak Lee.
Akhirnya lee menggeledah untuk mencari senjata api lalu menemukan beberapa senjata dan membawanya ke dalam mobil. Sementara itu, Erra menghubungi Garda sang assisten yang tengah sibuk menjalankan bisnis sang ketua mafia. Garda langsung mengangkat ponselnya.
"Hallo bos," sapa Garda sambil mengecek barang yang akan di jual malam ini.
"Segera kamu bereskan. Saya sudah mengirimkan share locknya dan cari tau siapa yang berani melakukan ini semua!" titah Erra dengan aura dingin.
"Siap bos!'' jawab Garda.
Erra akhirnya memutuskan sambungan telepon. Garda yang mendapatkan tugas langsung mengirim anak buahnya untuk membereskan kekacauan yang terjadi.
Selesai menghubungi Garda, Erra melihat Lee yang mengumpulkan pistol dan menggelengkan kepalanya.
"Buat apa kamu mengumpulkan pistol ini?" tanya Erra.
"Aish.... Pak Erra. Ya buat jaga-jaga jika ada kejadian seperti ini pak!" ketus Lee sambil membereskan senjata sitaan tadi.
''Sebaiknya kamu jangan main sama itu. Enggak baik buat kamu!!! Atau kita bermain Game Online!! titah Erra dingin.
''Enggka pak. Saya suka bermain ini ketimbang m yang lainnya,'' jawab Lee yang menyimpan senjata itu.
"Terserahlah! Ayo berangkat ke sana," ujar Erra.
Lee menganggukan kepalanya. Sementara itu, Erra memikirkan cara agar Lee bisa menjadi miliknya. Selama ini Erra ingin mencari tipe gadis yang kuat di segala medan seperti yang diinginkan.
"Gue akan cari cara supaya lu ada di sisi gue selamanya. Gue butuh pendamping hidup kaya lu. Setelah ini Garda yang tak buat pusing ngurus surat pernikahan,'' batin Erra tertawa puas.
Sementara di restoran Korea, seorang pria menggebrak meja karena gagal membunuh Erra. Sedangkan sang sekretaris genitnya mengerti akan kemauan si bosnya.
"Tenang bos!!! Saya sudah menyiapkan obat perangsang. Saya akan mencampurkan obat itu di minumannya. Setelah itu Pak Erra akan meminumnya. Habis gini biar saya yang kerja,'' ujar Rita tertawa puas.
"Kamu bisa di andalkan,'' Puji Aldi kepada Rita.
Tanpa di ketahui oleh mereka berdua, ada seorang pria yang sedang menguping pembicaraan mereka. Pria itu bernama Samuel sang CEO dari perusahaan Tristan Corporation Grup Internasional sekaligus sahabat dekat mereka. Sam baru saja selesai meeting menaruh curiga kepada meja sebelahnya.
''Cih, licik juga lu berdua. Lu enggak tau sedang berhadapan dengan Gunung Merapi dan Singa Betina,'' batin Sam.
Sam langsung memberinya pesan WhatsApp ke Lee. Selesai makan, Sam memang sengaja menunggu mereka berdua. Sam memerintahkan anak buahnya menunggu. Di parkiran mobil, Lee melihat dua orang yang berpakaian kasual. Lee segera mendekati mereka. Kedua pengawal itu memberi hormat.
''Salam kakak besar,'' sapa mereka serempak.
Kedua pengawal itu membungkukkan badannya.
''Salam,'' balas Lee dengan ramah.
Akhirnya Lee dan Erra masuk ke dalam. Lee dengan santainya membaca pesan dari Sam.
Isi pesan Sam.
Lee berhati-hatilah. Karena sekretaris Aldi akan memberikan obat perangsang ke Erra. Jangan sampai Erra meminumnya.
Kemudian Lee dan Erra sudah sampai di hadapan Aldi dan Rita.
"Selamat pagi menjelang siang Pak Aldi,'' sapa Lee dengan santai.
"Selamat pagi, nona,'' ucap Aldi sambil mengangkat kepalanya lalu melihat wajah imut Lee.
"Gila imutnya wajahnya... Sangat menggemaskan,'' bathin Aldi.
Kemudian Rita berdiri dan pamit sebentar ke toilet. Sam menyuruh salah satu anak buahnya mengikuti sang sekretaris genit itu. Tanpa lama-lama, Sam tau apa yang di lakukan oleh Rita. Sam mengirim pesan ke Lee untuk berakting dan menjatuhkan dirinya ke dalam pangkuan Erra. Kemudian Rita balik dengan baju yang sekiranya kurang bahan dan menampilkan gunung kembarnya agar Erra tertarik.
Ting.
Ponsel Lee berbunyi dan langsung mengambilnya. Dengan cepat Lee membaca pesan dari Sam.
Kayaknya kamu harus akting. Berpura-puralah menjatuhkan badanmu di hadapan Erra.
"Silahkan, mau pesan apa pak Erra dan nona Lee?'' tanya Aldi lalu memberikan kode ke pelayan
Pelayan yang di panggil itu segera datang dan menghampiri mereka.
"Jus Alpukat 2 tanpa susu dan tanpa gula,'' jawab Lee.
Akhirnya pelayan itu pergi membuat pesanan mereka. Akhirnya Lee mengirim pesan ke Sam untuk meminta baju ganti untuk Erra dan dirinya. Sam langsung meminta anak buahnya membelikan pakaian Erra dan Lee.
Isi pesan Lee untuk Sam.
Paman... tolong belikan kami baju casual ya. Ukuranku M Indonesia. Ukurannya Bapak Erra XL Eropa.
Meeting berlangsung dengan penuh aura permusuhan. Melihat hal itu, Lee ingin melahap Aldi hidup-hidup karena membaca kesepakatan yang tak masuk aksl. Selesai membaca kesepakatan yang mereka buat. Erra langsung menanda tangani surat perjanjian kerjasama dengan Prata's Grup. Lee meminta salinannya ke Rita.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 483 Episodes
Comments
Cahyaning Fitri
lanjut
2022-07-03
0
Fitri Yani
karna aq suka cerita bunga mawar untuk mue😘😘😘
2021-10-28
2
Emma The@
Next
2021-10-27
1