BAB 4

Setelah penandatanganan berkas, Lee langsung mengirim sharelock ke Angela untuk meretas CCTV yang terjadi pengeroyokan. Lee langsung memberinya perintah ke Angela.

"Sebentar lagi lu akan hancur berkeping-keping dan menjadi gelandangan,'' bathin Aldi bersorak.

"Kena dech lu. Umpan empuk nih,'' bathin Erra yang damai dan tenang.

''Hey... Aldi... Lu belum tau siapa yang lu hadapi? Dengan tangan kecil gue, lu sebentar lagi bisa remuk berkepanjangan. Setelah ini seluruh aset lu enggak bisa balik lagi ke tangan lu,'' Bathin Lee bahagia.

Tak selang berapa lama, pesanan mereka pun sampai. Lee langsung memanfaatkan situasi.

"Maaf pak saya mau ke toilet," pamit Lee melewati Erra dari belakang seperti siput.

"Jangan lama-lama,'' balas Erra yang sedang mengambil jus alpukat yang sudah di campur obat perangsang.

Akhirnya Sam pindah tempat dengan menghadap ke arah mereka. Sebelum meminum jus itu, Lee berakting berpura-pura high heelsnya patah. Lee dengan cepat langsung menjatuhkan dirinya di pangkuan Erra. Jus yang di pegang oleh Erra, akhirnya tumpah mengenai baju mereka berdua. Erra dengan santainya, memeluk Lee sambil berbisik.

"Sebentar lagi saya akan menikahi kamu,'' bisik Erra.

Secara tak sadar, Lee menganggukan kepalanya tanda setuju.

Kejadian itu membuat Aldi dan Rita geram. Rencana kedua gagal. Mereka memasang wajah masam.

"Maaf, Pak Erra dan Nona Lee saya undur diri dulu,'' pamit Aldi.

Setelah berpamitan, Aldi dan Rita langsung pergi meninggalkan mereka berdua. Lee langsung melepaskan Erra dan berdiri sambil melihat bajunya kotor.

"Maaf pak, saya tidak sengaja,'' sesal Lee.

"Sudahlah jangan menyesal,'' ucap Erra tersenyum bahagia.

Kemudian Sam berdiri mendekati mereka.

"Lee!!!'' seru Sam. ''Ajak bosmu untuk segera mengganti bajunya!!!''

"Baik paman Sam,'' sahut Lee.

Sesampainya di kantor Prata's Grup. Aldi langsung menghancurkan barang-barang yang ada di depannya.

"Brengsek!!!!'' geram Aldi.

Kemarahan Aldi memuncak. Aldi lantas memutar otaknya untuk menghancurkan bisnis 6 pilar utama dunia selama 4 generasi berturut-turut.

Kemudian Aldi menyusun rencana selanjutnya. Setelah itu Aldi akan bermain licik sekaligus kotor. Lantas, Aldi menghubungi seseorang untuk menghabisi Erra dari dunia bawah tanah. Tanpa di sadari oleh Aldi, Aldi menyuruh Nanda sang sniper dari kelompok mafia White Eragon.

Setelah rencana tersusun rapi, Aldi pun tertawa iblis. Rita yang selesai dari toilet mendengar keributan memutuskan masuk ke dalam. Rita langsung menghubungi OB untuk membersihkan kekacauan tersebut.

Di Mansion mewah, seorang sniper yang agak konyol mendapat pesan dari klien tanpa nama. Nanda membaca pesan sambil mengerutkan keningnya. Seakan tak percaya dengan permintaan kliennya untuk menghabisi sahabatnya sendiri. Nanda langsung menuju ke ruangan kerjanya dan menyelidiki siapa klien itu. Selesai menemukan identitas pengirimnya, Nanda terdiam sejenak.

''Aldi Pratama," batin Nanda.

Di rumah singgah Sam yang sederhana itu. Anak buah Sam memberikan baju ganti untuk mereka berdua. Erra memutuskan untuk mandi terlebih dahulu. Sementara itu Lee duduk manis sambil bermain dengan ponselnya.

Tak selang beberapa lama, Erra keluar dengan balutan handuk putih yang melingkar di pinggang. Lee yang sedang asyik dengan ponselnya langsung mengangkat kepalanya dan melihat tubuh kekar yang indah milik Erra.

Sebagai wanita normal Lee, Lee sangat tergiur dengan bentuk tubuh Erra. Agar tidak terjadi hal yang tidak di inginkan, Lee melemparkan ponselnya dan cepat-cepat berlari masuk kamar mandi. Tanpa di sadari oleh Lee, Lee akhirnya menabrak lemari yang berada di depannya. Dengan kesalnya Lee mengumpati lemari itu.

"Shitt!!!" umpat Lee dengan teriak.

Erra yang melihat kelakukan Lee yang konyol itu langsung tertawa terbahak-bahak.

"Pak Erra, stop tertawa!!! Kalau Bapak tidak berhenti tertawa saya akan meremukkan badan bapak!!!'' teriak Lee.

"Apa tidak kebalikannya ya, calon istriku?" tanya Erra.

Dengan kesalnya, Lee langsung mengepalkan tangannya dan memukul dinding tembok dengan kuat. Selesai mandi, Lee lupa membawa baju. Akhirnya Lee membalutkan badannya memakai handuk. Tiba-tiba saja Lee teringat akan sesuatu pesan dari Sam.

"OMG! Gue ingat kalau Pak Erra g*y. Seumur hidup belum pernah berjalan dengan seorang wanita. Di media sosial, media masa dan media cetak selalu memberitakan kalau Pak Erra g*y. Ya sudahlah, si bos gila juga tidak akan terpancing,'' bathin Lee polos.

Akhirnya Lee keluar dengan balutan handuk. Erra yang sedang sibuk mengecek jurnal mingguan langsung mengangkat kepalanya. Mata Erra membulat sempurna melihat tubuh mungil Lee yang berbalutkan handuk.

Glek....

Erra merasakan sesuatu yang menegang di bawah. Tanpa di sadari ular pitonnya, semakin membesar.

"Shitt!!!'' umpat Erra dalam hati.

Erra akhirnya keluar dari kamar Sam lalu duduk di sofa sambil menormalkan keadaan.

''Baru kali ini ada seorang wanita yang bisa membuat ular pitonku menegang,'' batin Erra.

Selesai berganti pakaian, Lee langsung keluar dan melihat Erra yang sedang menahan hasratnya.

"Sudah hampir jam 12. Bapak mau saya pesanin apa?" tanya Lee.

"Aku mau makan kamu!" titah Erra yang membuang muka sembarang.

"Pak, Bapak jangan bercanda dech. Bapak mau makan apa?" tanya Lee.

"Aku ingin makan kamu siang ini, Lee!'' tegas Erra.

Wajah Erra semakin pucat. Erra akhirnya bangkit lalu mendekati Lee. Erra buru-buru memeluk Lee dan mencari titik kelemahannya Erra sudah tidak tahan lagi ingin memangsa Lee seperti hewan buas yang sedang kelaparan.

"Kamu sekarang adalah wanitaku. Mulai saat ini, aku mau kamu menjadi pendamping hidupku!'' bisik Erra di telinga Lee lalu menghembuskan nafasnya dengan pelan.

Lee yang masih polos belum mengerti apa yang akan dikatakan oleh Erra. Hingga akhirnya Erra mengajak Lee ke kamar Sam dan membaringkan Lee. Erra dengan semangat langsung menindih tubuh mungil Lee. Seketika Lee sadar apa yang di lakukan Erra. Lee dengan cepat membalikan badannya di atas Erra.

"Bermainlah dengan aku siang ini sayang,'' ucap Erra memohon dengan suara lemahnya.

"Maksudnya apa pak?" tanya Lee.

Erra bangun dengan cepat dan menarik tangan Lee hingga jatuh ke pangkuannya.

"Lepasin saya pak!" titah Lee dengan tegas sambil melepaskan dirinya.

"Jangan bergerak! Kalau kamu bergerak terus di bawah akan mengeras!" titah Erra dengan suara parau.

"Maksud bapak?" tanya Lee.

Lee akhirnya mengerti apa yang di maksud dengan Erra. Akhirnya Lee merasakan ada sesuatu yang mengganjal di bawah.

"Omg!!!'' teriak Lee lalu berdiri.

"Apa-apaan ini. Kata paman Sam, Pak Erra g*y. Tapi kenapa bisa terjadi?" bathin Lee.

"Jangan pernah kamu berpikir bahwa aku g*y. Rumor yang kamu lihat dan dengarkan itu bohong. Aku adalah pria normal. Hanya kamu yang bisa membuatnya bangun,'' ucap Erra berkata jujur ke Lee.

"Bahaya ini kalau gue dekat dengan pak bos gila," Bathin Lee.

"Orah usah mbok bathin. Aku ngerti opo seng mbok bathin kui!" bisik Erra.

"Semakin kamu berada disisiku semakin aku berhasrat untuk menjadikan kamu seorang wanitaku!" titah Erra dengan aura dingin sedingin kutub Utara.

Glek.

Lee mendelik kesal karena ulah Erra yang sembarangan bicara. Lee ingin sekali melemparkan bosnya ke sungai Amazon.

Lee pergi ke dapur lalu mengambil air minum itu. Hingga air di dalam gelas itu tidak tersisa. Kemudian Lee masih diam di dapur untuk menetralkan detak jantungnya karena ulah bos gilanya itu.