Setelah dari dapur, Lee meraih ponselnya di atas meja. Selang berapa menit, Angela mengirimkan file yang tadi di minta oleh Lee. Lee menyuruh Angela diam dan memintanya untuk tidak gegabah melakukan penyerangan terhadap Aldi.
''Baiklah Prata's Grup. Lu sudah buat gue olahraga siang. Tunggu sebentar lagi dimana akan terjadi kehancuran,'' batin Lee bersorak.
Erra berdiri lalu mendekati Lee dengan jarak beberapa centimeter. Mata mereka saling beradu pandang. Lee yang dulu seorang gadis yang cuek, dingin dan tak pernah mengenal cinta kini merasakan jatuh cinta untuk pertama kalinya. Jantungnya berdetak lebih kencang.
"Jantungku, kenapa kamu berdetak sangat kencang sekali. Apakah aku sedang mengidap penyakit jantung akut? Aku butuh dokter spesialis jantung," batin Lee.
Erra juga merasakan hal yang sama. Tanpa permisi Erra langsung memeluk dan mencium bibir mungil Lee yang tanpa lipstick itu. Erra menyesapnya hingga dalam.
Tanpa sadar Lee menikmati ciuman sang bos gilanya dan membalasnya.
Sam yang selesai mengecek laporan bulanan memutuskan untuk pulang. Sesampainya di rumah, Sam langsung membuka pintu.
Ceklek.
Sam melihat Lee yang sedang berciuman dengan mesranya hingga kaget. Sam yang tau kalau Erra g*y, ternyata tertarik dengan namanya makhluk perempuan. Hingga Sam berdehem dengan keras. Lee yang tersadar langsung mendorong Erra hingga jatuh terjengkang.
"Augh.... Shitt...!" teriak Erra sambil memegangi pinggangnya lalu berdiri.
Sam yang melihat Erra terjengkang tertawa terbahak-bahak. Setelah berdiri, Erra menatap tajam ke arah. Sedangkan Lee berusaha menahan tawa. Dengan wajah polosnya, Lee bertanya ke Erra.
"Pak Erra tidak apa-apa?" tanya Lee memasang wajah imutnya.
Sangking imutnya seperti anak kecil yang meminta kue kepada ibunya. Erra menjadi gemas dan ingin sekali mencubit pipinya Lee. Amarah Erra yang sedang membara lenyap.
"Gimana gue bisa marah? Kalau lu masang wajah imut dan membuat gue gemes. Ah... rasanya pengen ngabisin lu," batin Erra.
"Pak... Ada yang sakit?" tanya Lee.
"Oh... tidak... Saya baik-baik saja," jawab Erra dengan berbohong.
Kemudian Lee melihat Sam yang tertawa terbahak-bahak di luar bersama anak buahnya. Seketika Lee mendekati Sam dengan tatapan tajam dan ingin sekali menghajar Sam kemudian melemparkannya ke sumur tua yang tidak berpenghuni.
Glek.
Sam menelan salivanya dengan susah payah. Sam memasang wajah memelasnya di hadapan Lee.
"Hey... Kalian... Jangan mendekati area ini jika kalian tidak ingin masuk rumah sakit dengan konyol!" ancam Lee dengan emosi.
Kemudian anak buah Sam kabur dengan sendirinya. Sam hanya menghela nafasnya.
"Ada apa Lee? Kenapa kamu mengusir mereka? Apa salah mereka kepadamu?" tanya Sam bertubi-tubi.
"Mereka enggak salah kepada aku Paman. Tapi paman yang salah kepada aku. Paman menyuruh aku bekerja di ASCO Corporation Group Iternational sebagai Sekretarisnya Pak Erra. Paman pernah bilang, kalau Pak Erra mempunyai kelainan. Paman bilang sendiri kalau Pak Erra menyukai sesama jenis,'' ucap Lee mengintimidasi Sam.
"Sini aku jelasin adik kecil. aku taunya sejak kami berlima sering kumpul bareng sejak TK sampai detik ini. Itu orang kagak kenal dan kagak mau di sentuh sama yang namanya manusia yang berjenis kelamin perempuan kecuali Ibunya. Kami berempat sudah sering menjodohkan dengan perempuan dari dalam negeri hingga mancanegara. Bos kamu tidak pernah bergeming sedikitpun. Nah, kami berpendapat kemungkinan bos kamu itu mengidap penyakit kelainan se*s," ucap Sam pun menjelaskan dengan panjang kali lebar kali tinggi.
"Apanya, pak Erra g*y? Pak Erra tadi hampir memperkosa aku. Kalau sampai terjadi aku bisa hamil," ujar Lee pun mengerucutkan bibirnya karena kesal.
''Ya baguslah kalau kamu hamil. Paman Bayu sama Tante Rani sudah tidak pusing-pusing mencarikan Erra jodoh,'' Bathin Sam bersorak kegirangan.
Sedangkan Erra memperhatikan mereka berdebat. Erra ingin sekali menendang Sam hingga ke Planet Pluto karena memberikan info salah.
"Aku berharap kamu bener-bener hamil. Jika itu terjadi, tidak akan terjadi perjodohan. Setelah itu kamu akan tetap milikku. Persetan dengan calon istriku yang lenyap di telan bumi. Jika dia kembali aku tidak akan pernah menemuinya lagi,'' batin Erra.
Sementara itu Sam yang mendengar kata hati Erra ingin melemparkannya ke Planet Uranus.
''Yang lu cari kekasih masa kecil aslinya sudah ketemu. Gue memang sengaja mendekatkan Lee sebagai Sekretaris lu. Lu kapan sih sadarnya? Masa lu enggak bisa merasakan sesuatu dari dalam hati lu,'' Bathin Sam yang kesal.
"Tenang ajha adik kecil, Erra mau koq tanggung jawab. Kamu tau kalau Erra pengen nyoba ular pitonnya yang tidak pernah bergerak sedikitpun jika wanita mendekat. Barangkali jika berdekatan dengan kamu, ular pitonnya bisa bangun," jawab Sam tanpa berdosa sedikitpun.
Lee hanya menepuk jidatnya. Karena ulah Sam wajah Lee memerah karena peristiwa tadi.
Setelah itu Sam melihat Erra dengan wajah yang datar. Sam yang mengerti akan situasi yang pengap akhirnya pergi meninggalkan mereka. Kemudian Erra mendekati Lee.
"Kamu masih percaya dengan makhluk hidup yang satu itu kalau aku mempunyai kelainan. Asal tau ajha, aku bisa membuat kamu hamil. Jangan kamu kira, kalau aku tidak normal sebagai laki-laki. Aleeyach Sebastian!" geram Erra.
Lee hanya menelan salivanya lalu memancarkan kekuatannya dan menantang Erra.
"Kalau gitu buktikan jika anda normal sebagai pria sejati!" titah Lee dengan sungguh-sungguh.
"Baik! akan aku lakukan sekarang juga kalau kamu mau!" seru Erra.
Kemudian Erra menggendong Lee seperti karung beras. Lee kaget dan berteriak agar Erra menurunkannya. Tapi Erra tidak bergeming sedikitpun. Hingga sampai di kamar tamu milik Sam. Erra langsung membaringkan tubuh Lee di ranjang dan langsung menindihnya.
"Kenapa kamu harus berteriak? Katanya kamu perlu bukti,'' gumam Erra.
Erra melihat wajah Lee dengan seksama. Erra sangat mengenali wajah Lee ketika usianya 3 tahun. Akhirnya Erra melepaskan Lee dan duduk di tepi ranjang kemudian mengambil ponselnya. Setelah itu, Erra mencari foto Lee yang masih kecil hingga remaja. Darah Erra berdesir hebat karena tanpa sengaja menemukan cinta monyetnya yang lama hilang. Erra tidak akan pernah melepaskan Lee begitu saja dan ingin menikahinya.
Sementara itu, Lee mengingat potongan masa kecilnya. Lee mengingat bahwa dulu ada seorang kakak berwajah tampan yang selalu mengajaknya bermain dengan ceria. Air mata Lee menetes. Tanpa di sadari oleh Lee, air matanya lolos begitu saja. Hati Lee ingin berteriak dan memanggil kakak tampannya. Lee sudah berjanji pada dirinya sendiri. Lee akan tetap menunggu kakak tampannya dan akan menikahinya.
"Kakak tampan, Lee sangat rindu pada kakak,'' lirih Lee yang masih di dengar Erra.
"Bersiaplah... kita akan makan siang dan langsung ke kota Bekasi. Setelah itu kita pergi ke butik. Bantulah aku untuk menggagalkan rencana mamaku malam ini!" titah Erra dengan penekanan yang tegas.
"Baiklah pak!" sahut Lee.
Siang itu, Lee dan Erra makan siang lalu melanjutkan perjalanan untuk melihat pembangunan apartemen mewah di Bekasi.
Di mansion Erra, sudah ada yang berkumpul yaitu Imam dan Jake. Sedangkan Nanda dan Sam baru sampai dan langsung menuju ke halaman belakang. Imam yang sedang menyesap kopi, melihat ada pesan masuk dari Sam. Setelah menaruh kopi, Imam langsung membuka sebuah video. Betapa kagetnya Imam yang sedang lihat adegan Lee dengan Erra. Benda pipih itu hampir kelempar dengan kuat. Dengan cepat, Jake langsung menangkapnya. Jake tidak sengaja melihat adegan panas sang ketua mafia dengan sekretarisnya itu.
"Oh... Shitt...!" teriak Jake.
"Kenapa Jake?" tanya Imam.
"Baru kali ini gue lihat si Erra berani mencium perempuan bahkan menindihnya,'' jawab Jake tersenyum bahagia.
''Runtuh juga akhirnya tembok pertahanan Erra. Tapi siapa yang berani meruntuhkan tembok pertahanan Erra?'' tanya Jake.
"Gue kagak tau,'' jawab Imam.
Dengan penasarannya, Imam melihat adegan itu dan tertawa kecil.
''Akhirnya,'' gumam Imam menghela nafasnya dengan lega.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 483 Episodes
Comments
Fina Ina
Nex Thor 💪
2022-09-29
1
Fina Ina
Nex Thor 💪💪💪
2022-09-29
1
Fitri Yani
gileee nie crta seru juga tp sepi ya
2021-10-28
2