Chapter 20 : Cerita dibalik 3 tahun lalu.

R.Styx sebuah Nama yang terukir di puncak Leaderboard. Nama nya terukir dengan Huruf yang bersinar merah. Sementara nama - nama yang lain di ukir dengan warna putih, Nama R.Styx merupakan suatu hal yang berbeda.

Membuat Nama ini begitu mencolok dan terkenal.

-

-

-

-

Ada rumor yang mengatakan bahwa R.Styx sendiri adalah seorang Game Master.

Rumor ini diperkuat oleh Pemain peringkat 2 dalam COTHENIC yang telah mengerahkan seluruh usaha, tenaga, uang dan sebagai nya untuk mengalahkan R.Styx namun hasilnya Nihil.

-

-

-

-

Ketika R.Styx menampakan diri di depan umum, seluruh siaran COTHENIC akan meliputnya. Sosoknya yang memegang sebuah Blood Sword selalu membekas di ingatan para pemain.

Banyak pemain yang mengidolakan R.Styx dan memilih Job Swordsman.

-

-

-

-

Bahkan, R.Styx memiliki Komunitas penggemar secara diam - diam.

Mereka selalu mencari - cari R.Styx dan mengabadikan setiap momen yang dilakukannya.

-

-

Itulah R.Styx, Sosok yang dikatakan seorang Legenda Hidup dalam COTHENIC.

*

*

*

*

*

*

"Maafkan kami semua!" Mereka semua menundukan kepala secara bersamaan.

"Tidak masalah, aku memang sengaja melakukan hal ini. Membiarkan kalian terluka juga merupakan sedikit tanggung jawabku." Ren menjawab.

Setelah mengetahui siapa sosok Ren yang sebenarnya. Perubahan sikap mereka begitu Drastis, mereka berubah menjadi Hormat pada Ren.

Terutama Kazumi dan Arisu, keduanya sangat mengetahui siapa itu R.Styx.

"Anuu... Ren-sama.. Boleh aku meminta tanda tanganmu?" Arisu berbicara sedikit malu.

Reaksi ketiga temannya begitu terkejut, melihat sikap Arisu yang tiba - tiba menjadi aneh seperti ini. Arisu yang pendiam dan begitu sulit untuk diajak bicara bisa bersikap malu seperti ini.

"Apa maksudmu "sama"? aku tidak mengerti" Ren menjawab Arisu dengan Heran.

"Tuan Ren, "sama" adalah kata yang digunakan untuk seseorang yang sangat dihormati atau dikagumi yang berasal dari jepang." Kazumi menjelaskan pada Ren.

"Ya ampun, pantas saja aku tidak asing dengan kata ini. Jadi kalian semua orang jepang?" Ren bertanya pada Kazumi dan temannya.

"Em!" Mereka semua mengangguk.

"Em.. Anu.. Bagaimana? apakah aku boleh meminta tanda tanganmu?" Arisu menyentuhkan dua jari telunjuk nya bersamaan.

"Tentu, tapi untuk apa? tanda tanganku tidak berharga sama sekali."

"Tuan Ren..... Anda mungkin tidak mengerti." Kazumi menggelengkan kepalanya.

"Um? Soal apa?." Ren bertanya kembali.

"Soal Arisu, dia adalah penggemar ber- Emmm!!" Yuki berbicara namun segera di hentikan oleh arisu.

"Ssst!.. Y-Yuki!" Wajah Arisu memerah, dan berusaha menutup mulut Yuki.

"Apakah aku memiliki sesuatu seperti penggemar?" Ren heran.

"Yah, jika kau bersikeras. Baiklah, kau seorang Mage kan? biarkan aku melihat tongkat sihirmu." Ren berbicara pada Arisu.

"Um... Ini." Arisu memberikan tongkat sihirnya.

Ren mengamati Tongkat Arisu dengan seksama. Dia terlihat seperti ilmuwan yang sedang meneliti dengan serius.

"Kelas menengah ya, tidak baik. Tunggu sebentar disini..." Ren beranjak pergi.

Saat sosok Ren telah menghilang sepenuhnya. Yuki berbicara pada Arisu.

"Hey Arisu, bagaimana jika dia palsu?" Ucap Yuki.

"Kau meragukannya? bukankah tadi kau juga terkejut?" Kazumi mengerutkan alisnya.

"Aku hanya terkejut! bukan berarti aku mempercayai dia sepenuhnya. Lagipula aku tidak terlalu mengenalnya selain hanya nama." Yuki menjelaskan.

"Dia asli, aku yakin." Reigin memberikan komentar setelah sekian lama diam.

-

"Ssst... Dia telah kembali." Kazumi berbicara.

Ren sudah kembali, kini dia membawa dua buah tongkat yang berbeda.

"Menurut pengamatanku, Tongkat ini sudah tidak cocok bagimu umm.. Arisu? Yah, sebagai gantinya..." Ren mengeluarkan sebuah tongkat.

Itu adalah sebuah Tongkat yang indah berwarna perak. Di bagian ujung nya, terdapat sebuah kristal berwarna merah terang. Bukan hanya itu, yang paling mencolok dari semua itu adalah aura perak dan merah yang menyelimuti tongkat itu.

"Aku akan memberikan tongkat ini padamu, sebuah Tongkat khusus yang aku buat sendiri dulu. Disini juga terukir nama yang bisa dibilang tanda tanganku." Ren memperlihatkan ukiran namanya di Tongkat itu pada Arisu.

"Apa?! sebuah senjata berefek, diberikan pada Arisu?!" Yuki terkejut.

"Ada masalah?" Ren berbalik pada yuki.

"Ahh...Tidak ada, Hehehe." Yuki menjawab dengan tersenyum canggung.

"Ini Arisu, kuberikan ini untukmu." Ren menyerahkan tongkat itu.

Sementara Kazumi dan Reigin hanya kagum pada Ren yang memberikan Senjata berefek secara cuma - cuma. Kazumi tahu bahwa hanya senjata tingkat tinggi yang dibuat oleh bahan khusus yang mengeluarkan sebuah Efek dan itu sangat berharga.

"Waa... Waa.. T-Teri-ma kasih banyak!!" Arisu terlihat sangat senang dan membungkuk. Beberapa kali Arisu membuka dan menutup mulutnya tak percaya.

"Um.. Tentu." Ren tersenyum, kemudian dia berbalik pada Kazumi.

"Nah ada hal yang ingin kutahu dari kalian." Ren mengubah wajahnya menjadi serius. Membuat Reigin, Kazumi dan Yuki merinding.

"Apa itu Tuan Ren?" Kazumi bertanya.

"Sederhana, aku hanya ingin tahu, apa yang terjadi 3 tahun lalu." Ren menatap Kazumi.

"Glek.. Baiklah, aku akan menceritakan nya."

"Tiga tahun yang lalu, sebelum kami dipindahkan ke dunia ini. Kami sedang bersama pamanku di Ruangan Guild nya.

Pada saat itu muncul jendela yang menawarkan Event itu, kami bersama paman pun memutuskan untuk mengikuti Event itu dan memilih jawaban 'Ya' secara bersamaan. Kami pun kehilangan kesadaran dan bangun di Ibukota Kerajaan Aulzania ini, bersama pemain lain tentu nya. Paman yang menyadari bahwa kami berada di dunia lain langsung bertindak dengan cepat.

Paman dan beberapa pemain kuat lainnya segera membentuk Guild Petualang untuk melindungi para pemula, sama halnya dengan Moon Alliance.

Tapi banyak pemain yang memilih berpetualang sendiri, akibatnya kebanyakan dari mereka meninggal saat melawan mosnter. Kami juga masih sangat lemah dan seorang pemula." Kazumi menarik nafas terlebih dahulu.

"Um.. Lanjutkan." Ren mengangguk dan menginstruksikan Kazumi agar terus bercerita.

"Menurut Informasi dari Pamanku, setengah dari pemain COTHENIC telah dipindahkan ke dunia ini dan tersebar di seluruh benua. Masalah nya, tidak semua pemain ini baik, ada beberapa yang menjadi orang jahat dan bergabung dengan organisasi jahat dunia ini. Salah satunya berada di Kerajaan Aulzania ini yaitu Night Corpse." Kazumi berbicara dengan serius.

"Hooo.. Nama yang tak asing." Ren berkomentar.

"Mereka bahkan tak segan - segan untuk membunuh siapa pun yang menghalangi mereka. Tujuan Organisasi ini sendiri masih sangat misterius."

"Kami yang masih lemah, di didik oleh pamanku selama 2 tahun. Setelah itu, pamanku menyarankan kami pergi ke kota Ceeven ini. Dia mengatakan bahwa kami butuh pengalaman, tapi aku tahu bahwa paman sedang mengalami masalah di ibukota dan tak ingin melibatkan kami berempat."

"Meski kami ingin menolong paman, tapi kekuatan kami masihlah lemah. Kami hanya bisa menuruti permintaannya dan pergi ke Kota ini."

"Itu, sudah semua nya kurasa." Kazumi berbicara.

"Hanya itu?" Ren bertanya.

"Ya,. Beberapa Informasi  tidak bisa kami bocorkan kepada siapa saja. Walaupun itu anda Tuan Ren. Anda pasti lebih mengerti."

Kazumi berbicara.

-

-

-

Sementara Ren dan tiga orang lainnya sedang membicarakan hal yang serius.

Arisu hanya fokus pada tongkat yang Ren berikan. Dia terlihat sangat senang sehingga tidak mempedulikan suasana di sekitarnya.

"Terima kasih, itu informasi yang cukup berguna bagiku. Sekarang terserah kalian, kalian boleh saja jika ingin kembali ke Kota Ceeven. Penyamaranku juga sudah terbongkar. Tapi ada satu hal yang perlu kalian ingat, jangan mengatakan apapun tentangku. Jika kalian melanggarnya...." Ren tersenyum.

"Aku akan memberikan sedikit peringatan."

Ren berkata dengan tersenyum, walaupun perkataannya tenang tapi di dalamnya mengandung emosi yang kuat. Membuat Ketiga orang itu merinding ketakutan.

Mereka mengetahui makna yang sebenarnya, yaitu jika mereka membocorkan Rahasia ini, mereka akan dibunuh.

"Glekk... Um.. Tentu Tuan Ren, Benarkan Yuki, Reigin?" Kazumi menegaskan pada temannya.

"I-Iya kami berjanji" Yuki dengan cepat mengangguk.

"Aku berjanji." Reigin mengatakan hal yang sama.

Mereka dengan cepat mengangguk dan setuju. Dalam pikiran mereka, sosok Ren sangat misterius.

Mereka kira, Ren adalah sosok yang baik hati dan tidak akan membunuh oranv dengan mudah. Tapi semua itu dibantah oleh niat membunuh yang dikeluarkan nya.

-

-

-

Melihat persetujuan ketiga orang itu, Ren kembali ke senyuman nya yang biasa.

Blood Sword masih ada di tangannya, sebelum akhirnya itu menghilang tanpa jejak.

Ren beranjak pergi, dan berencana untuk melanjutkan perjalanan nya menuju Kota Rondelia. Namun langkahnya kemudian berhenti.

"Hmm... Aku tidak mau memiliki hutang budi. Apa ada yang kalian inginkan dariku?"

Ren berbalik dan bertanya.

"Keinginan?" Ketiga orang itu saling memandang, lalu mengangguk.

"Tuan Ren, jika diperkenankan. Kami ingin anda untuk membantu paman di ibukota. Aku yakin dia sedang dalam kesulitan, jadi tolong bantulah pamanku." Kazumi menunduk, diikuti oleh Reigin dan Yuki.

"Akan kupikirkan hal ini dan juga sampaikan salamku pada Arisu."

Ren berjalan menjauhi Kazumi dan temannya sambil melambaikan tangan.

Lama - kelamaan, sosok Ren telah hilang sepenuhnya. Kazumi, Yuki dan Reigin menghela nafas, entah mengapa mereka merasa takut pada Ren. Meskipun Ren sepertinya tidak jahat.

"Pria itu.... Mengerikan." Kazumi mengutarakan pendapatnya.

"Ya, Aku setuju denganmu Kazumi." Yuki membalas ucapan Kazumi.

"Tapi, bukankah dia orang yang baik?" Reigin bertanya dengan wajah polos.

"Ya, maksudku. Mengerikan dalam artian yang berbeda Reigin." Kazumi menghela nafas Reigin masih seperti biasanya.

"Oii Arisu, sadarlah!"

"Kyaa!.. A-Ah?...... Kazumi ya, kupikir itu Ren-sama. Eh? Dimana Ren-sama?"

"Dia telah pergi."

"Ya, Dia telah pergi."

"Dia sudah pergi, Arisu"

Mendengar hal itu dari ketiga temannya, lagi - lagi Arisu terkejut dan membisu.

"Mengapa kalian tidak memberitahuku?!" Arisu yang seorang pendiam berteriak marah.

*

*

*

*

*

"Fyuh... Terkadang, ini melelahkan."

Ren yang sedang berjalan menuju Kota Rondelia bergumam. Sosoknya yang berjalan menatap langit yang cerah.

Pikiran Ren kini dipenuhi dengan betapa melelahkan untuk memiliki beberapa kepribadian yang berbeda.

Meski semua itu bertujuan untuk menyembunyikan kepribadian asli nya.

"Tapi Night Corpse ya, sepertinya ini adalah musuh pertamaku?"

Rambut Hitam, Mata Merah, wajah yang tampan. Tapi dibalik semua itu dia mengeluarkan aura yang menakutkan.

Membuat para Monster tidak berani mendekatinya. Ren dengan sengaja mengeluarkan mana nya, agar para monster tidak ada yang berani untuk menghalangi jalan.

"Sepertinya, aku memiliki alasan tambahan untuk pergi ke ibukota."

Ren menjulurkan lengannya ke arah matahari. Kemudian Ren mengepalkan tangannya seolah Ren telah memiliki Rencana baru untuk dia hidup.

Terpopuler

Comments

Naufal Hakim

Naufal Hakim

lanjut thor

2021-11-10

0

HIRONIME

HIRONIME

gw jadi ngeri anjim.

2021-05-08

1

Ar Win

Ar Win

Apa tu ren-sama gag pernah dengar dan di bahasa indo gag pernah ada kata2 ren-sana

2021-01-20

2

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10 : Makhluk Multi-dimensi
11 Chapter 11 : Persiapan pelelangan
12 Chapter 12 : Pelelangan dimulai!
13 Chapter 13 : Duke Fedel
14 Chapter 14 : Pelatihan
15 Chapter 15 : Perpisahan
16 Chapter 16 : Four springs
17 Chapter 17 : Four Springs II
18 Chapter 18 : Tragedi Four Springs
19 Chapter 19 : Sang Legenda
20 Chapter 20 : Cerita dibalik 3 tahun lalu.
21 Chapter 21 : Reruntuhan Napetha
22 Chapter 22 : Sacred Blood Beast
23 Chapter 23 : Kota Rondelia, dan Vampire.
24 Chapter 24 : Kota Rondelia dan Insiden
25 Chapter 25 : Kota Rondelia dan Insiden II
26 Chapter 26 : Kesedihan dan Amarah
27 Chapter 27 : Sosok Vampire yang sebenarnya
28 Chapter 28 : Percakapan
29 Chapter 29 : Kekaguman dan Sumpah Nirlayn
30 Chapter 30 : Ksatria Aulzania dan Kesepakatan
31 Chapter 31 : Pemakaman dan Lost Magic
32 Chapter 32 : Percakapan II
33 Chapter 33 : Seorang Penjahat, Ren.
34 Chapter 34 : Ras yang terlupakan.
35 Chapter 35 : Melawan Ksatria Aulzania.
36 Chapter 36 : Continents Holder, The Monarch.
37 Chapter 37 : Kelahiran Sosok dan Nama baru.
38 Chapter 38 : Rencana Rahasia
39 Chapter 39 : Penginapan Twin Lotus
40 Chapter 40 : Nirlayn dan Persiapan Konferensi.
41 Chapter 41 : Awal Konferensi
42 Chapter 42 : Masalah Kerajaan Aulzania
43 Chapter 43 : Dua orang penguntit
44 Chapter 44 : Kemunculan kembali Musuh.
45 Chapter 45 : Pengikut baru dan Pembukaan Turnamen.
46 Chapter 46 : Turnamen B-1
47 Chapter 47 : Turnamen B-2
48 Chapter 48 : Turnamen B-3
49 Chapter 49 : Sebuah Pengkhianatan
50 Chapter 50 : Kekacauan Kota Aulzania.
51 Chapter 51 : Mengamuklah, Nuxuria.
52 Chapter 52 : Shadow Executor, Kanza.
53 Chapter 53 : Kekacauan Aulzania : Pandangan orang - orang
54 Chapter 54 : Contoh Kecil Sebuah Keputusasaan
55 Chapter 55 : Pemanggilan Kedua
56 Chapter 56 : True Ancestor - Rusava dan Raytsa
57 Chapter 57 : The Seven True Ancestor
58 Chapter 58 : Ren yang bekerja Keras
59 Chapter 59 : Ren yang bekerja Keras II
60 Chapter 60 : Keyakinan akan Takdir
61 Chapter 61 : Kejadian yang tak terduga
62 Chapter 62 : Pria Misterius yang tidak jelas
63 Chapter 63 : Pesta yang berlangsung cukup lama
64 Chapter 64 : Percakapan dalam Pesta
65 Chapter 65 : Sebuah Percakapan di Kota yang Jauh
66 Chapter 66 : Gelar Pahlawan
67 Chaptet 67 : Perintah dan Tujuan Baru?
68 Chapter 68 : Percobaan Summon di Malam Hari
69 Chapter 69 : Avrogan dan Crundela
70 Chapter 70 : Sedikit Kesedihan dalam Hati Ren
71 Chapter 71 : Indacrus dan Kembalinya Ren ke Istana
72 Chapter 72 : Penciptaan Sihir
73 Chapter 73 : Sihir Baru dan Kenalan lama
74 Chapter 74 : Pertarungan dengan Derrian
75 Chapter 75 : Persiapan Invasi Monster
76 Chapter 76 : Blood Servant dan Awal Invasi
77 Chapter 77 : Invasi Monster
78 Chapter 78 : Invasi Monster II
79 Chapter 79 : Invasi Monster III
80 Chapter 80 : Gigantic Tree
81 Chapter 81 : Pencarian Kebenaran?
82 Chapter 82 : Wanita yang Ambigu
83 Chapter 83 : Sandiwara Ren dan Arystina Myziri
84 Chapter 84 : Kemunculan Masalah Baru
85 Chapter 85 : Kegembiraan Ren
86 Chapter 86 : Perjalanan memastikan Kebenaran
87 Chapter 87 : Bloody Palace of the Monarch
88 Chapter 88 : Pemikiran Ren?
89 Chapter 89 : Tidak Penting!
90 Chapter 90 : Keputusan Mutlak dari Ren!
91 Chapter 91 : Kanza yang menjadi Jahat?
92 Chapter 92 : Pertemuan Dua Raja
93 Chapter 93 : Kemunculan Sang Ular Legendaris
94 Chapter 94 : Anryzel Dirvaren [Lose]
95 Chapter 95 : Secercah Cahaya yang menelan Kegelapan
96 Chapter 96 : Awal Kekejaman
97 Chapter 97 : Ketersiksaan dalam Kehidupan.
98 Chapter 98 : Tidak Sederhana
99 Chapter 99 : Sihir Perlindungan
100 Chapter 100 : Kejayaan untuk Anryzel Dirvaren!
101 Chapter 101 : Milžiniška gyvatė
102 Chapter 102 : Ganzalan dan Ampunan Ren
103 Chapter 103 : Sulit untuk diperkirakan
104 Chapter 104 : Penyimpangan Tujuan
105 Chapter 105 : Kanza di Kota Perbatasan
106 Chapter 106 : Rencana dalam Bayang
107 Chapter 107 : Perampok yang malang
108 Chapter 108 : Keberadaan para Pemain?
109 Chapter 109 : Kembali bekerja
110 Chapter 110 : Kegiatan membosankan
111 Chapter 111 : Masakan Nirlayn
112 Chapter 112 : Sang Kusir, dimulai
113 Chapter 113 : Gru'end
114 Chapter 114 : Dicintai oleh PENJARA
115 Chapter 115 ~ Misi penyamaran
116 Chatper 116 ~ Misi Penyamaran II
117 Chapter 117 ~ Battle Magic
118 Chapter 118 ~ Kekacauan Dimulai Dari Saat Ini
119 Ch. Bonus ~ Si Kecil Yang Menunggu
120 Chapter 119 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral
121 Chapter 120 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral II
122 Ch. Bonus ~ Nivania Zournac
123 Chapter 121 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral III
124 Chapter 122 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral IV
125 Chapter 123 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral V
126 Chapter 124 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral VI
127 Chapter 125 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral VII
128 Chapter 126 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral VIII
129 Chapter 127 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral IX
130 Chapter 128 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral X
131 Chapter 129 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral [End]
132 Ch. 130 ~ Konferensi Tanpa Meja
133 Ch. 131 ~ Suasana Tegang
134 Ch. 132 ~ Mengejutkan
135 Chapter 133 : Merasa Kesulitan
136 Chapter 134 : Aroma Kekacauan
137 Chapter 135 : Prototype Anti-Detection Aircraft
138 Chapter 136 : Roh yang Aneh
139 Chapter 137 : Arystina yang Berusaha
140 Chapter 138 : Prototype VS Wyvern
141 Chapter 139 : Peneliti Sihir dan Pertaruhan Bodoh
142 Chapter 140 : Ketika Monarch Kelelahan
143 Chapter 141 : Kecerdasan Tak Biasa
144 Chapter 142 : Mencari Masalah?
145 Chapter 143 : Mereka yang tidak mengerti
146 Chapter 144 : Tiga Sekawan Yang Cukup Tangguh
147 Chapter 145 : Dibalik Penyerangan
148 Chapter 146 : Keanehan Berlanjut
149 Chapter 147 : Oh Celaka, Mengapa Harus Dia?
150 Chapter 148 : Pergerakan Kekaisaran
151 Chapter 149 : Para Utusan Bersitegang
152 Chapter 150 : Para Utusan Bersitegang II
153 Chapter 151 : Nasib Lorei Zonio
154 Chapter 152 : Kembali Ke Masalah Utama
155 Chapter 153 : Undangan Yang Tak Menyenangkan
156 Chapter 154 : Bukti Untuk Utusan
157 Chapter 155 : Floating Magic Ship?
158 Chapter 156 : Jangan Meremehkan Orang Kaya
159 Chapter 157 : Sang Dewa?
160 Chapter 158 : Hal Kecil Yang Datang Saat Gerimis
161 Chapter 159 : Teknologi dari Floating Magic Ship
162 Chapter 160 : Perempuan yang tangguh
163 Chapter 161 : Pemberitahuan Yang Mengejutkan
164 Chapter 162 : Menyelamatkan Korban
165 Chapter 163 : Membentuk [Crown]
166 Chapter 164 : Penyesalan Anryzel
167 Chapter 165 : Penawaran, dan Persyaratan
168 Chapter 166 : Kelas Pahlawan
169 Chapter 167 : Pelatihan Ksatria
170 Chapter 168 : Pelatihan Ksatria dan Hal Memalukan
171 Chapter 169 : Penyihir dan Acara Perpisahan yang tak biasa
172 Chapter 170 : Turquoise Dragon
173 Chapter 171 : Tindakan Ras Naga
174 Chapter 172 : Pertempuran murid
175 Chapter 173 : Murid Bersatu
176 Chapter 174 : Murid Kesulitan
177 Chapter 175 - Pertunjukkan Khusus
178 Chapter 176 - Monster Yang Malang
Episodes

Updated 178 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10 : Makhluk Multi-dimensi
11
Chapter 11 : Persiapan pelelangan
12
Chapter 12 : Pelelangan dimulai!
13
Chapter 13 : Duke Fedel
14
Chapter 14 : Pelatihan
15
Chapter 15 : Perpisahan
16
Chapter 16 : Four springs
17
Chapter 17 : Four Springs II
18
Chapter 18 : Tragedi Four Springs
19
Chapter 19 : Sang Legenda
20
Chapter 20 : Cerita dibalik 3 tahun lalu.
21
Chapter 21 : Reruntuhan Napetha
22
Chapter 22 : Sacred Blood Beast
23
Chapter 23 : Kota Rondelia, dan Vampire.
24
Chapter 24 : Kota Rondelia dan Insiden
25
Chapter 25 : Kota Rondelia dan Insiden II
26
Chapter 26 : Kesedihan dan Amarah
27
Chapter 27 : Sosok Vampire yang sebenarnya
28
Chapter 28 : Percakapan
29
Chapter 29 : Kekaguman dan Sumpah Nirlayn
30
Chapter 30 : Ksatria Aulzania dan Kesepakatan
31
Chapter 31 : Pemakaman dan Lost Magic
32
Chapter 32 : Percakapan II
33
Chapter 33 : Seorang Penjahat, Ren.
34
Chapter 34 : Ras yang terlupakan.
35
Chapter 35 : Melawan Ksatria Aulzania.
36
Chapter 36 : Continents Holder, The Monarch.
37
Chapter 37 : Kelahiran Sosok dan Nama baru.
38
Chapter 38 : Rencana Rahasia
39
Chapter 39 : Penginapan Twin Lotus
40
Chapter 40 : Nirlayn dan Persiapan Konferensi.
41
Chapter 41 : Awal Konferensi
42
Chapter 42 : Masalah Kerajaan Aulzania
43
Chapter 43 : Dua orang penguntit
44
Chapter 44 : Kemunculan kembali Musuh.
45
Chapter 45 : Pengikut baru dan Pembukaan Turnamen.
46
Chapter 46 : Turnamen B-1
47
Chapter 47 : Turnamen B-2
48
Chapter 48 : Turnamen B-3
49
Chapter 49 : Sebuah Pengkhianatan
50
Chapter 50 : Kekacauan Kota Aulzania.
51
Chapter 51 : Mengamuklah, Nuxuria.
52
Chapter 52 : Shadow Executor, Kanza.
53
Chapter 53 : Kekacauan Aulzania : Pandangan orang - orang
54
Chapter 54 : Contoh Kecil Sebuah Keputusasaan
55
Chapter 55 : Pemanggilan Kedua
56
Chapter 56 : True Ancestor - Rusava dan Raytsa
57
Chapter 57 : The Seven True Ancestor
58
Chapter 58 : Ren yang bekerja Keras
59
Chapter 59 : Ren yang bekerja Keras II
60
Chapter 60 : Keyakinan akan Takdir
61
Chapter 61 : Kejadian yang tak terduga
62
Chapter 62 : Pria Misterius yang tidak jelas
63
Chapter 63 : Pesta yang berlangsung cukup lama
64
Chapter 64 : Percakapan dalam Pesta
65
Chapter 65 : Sebuah Percakapan di Kota yang Jauh
66
Chapter 66 : Gelar Pahlawan
67
Chaptet 67 : Perintah dan Tujuan Baru?
68
Chapter 68 : Percobaan Summon di Malam Hari
69
Chapter 69 : Avrogan dan Crundela
70
Chapter 70 : Sedikit Kesedihan dalam Hati Ren
71
Chapter 71 : Indacrus dan Kembalinya Ren ke Istana
72
Chapter 72 : Penciptaan Sihir
73
Chapter 73 : Sihir Baru dan Kenalan lama
74
Chapter 74 : Pertarungan dengan Derrian
75
Chapter 75 : Persiapan Invasi Monster
76
Chapter 76 : Blood Servant dan Awal Invasi
77
Chapter 77 : Invasi Monster
78
Chapter 78 : Invasi Monster II
79
Chapter 79 : Invasi Monster III
80
Chapter 80 : Gigantic Tree
81
Chapter 81 : Pencarian Kebenaran?
82
Chapter 82 : Wanita yang Ambigu
83
Chapter 83 : Sandiwara Ren dan Arystina Myziri
84
Chapter 84 : Kemunculan Masalah Baru
85
Chapter 85 : Kegembiraan Ren
86
Chapter 86 : Perjalanan memastikan Kebenaran
87
Chapter 87 : Bloody Palace of the Monarch
88
Chapter 88 : Pemikiran Ren?
89
Chapter 89 : Tidak Penting!
90
Chapter 90 : Keputusan Mutlak dari Ren!
91
Chapter 91 : Kanza yang menjadi Jahat?
92
Chapter 92 : Pertemuan Dua Raja
93
Chapter 93 : Kemunculan Sang Ular Legendaris
94
Chapter 94 : Anryzel Dirvaren [Lose]
95
Chapter 95 : Secercah Cahaya yang menelan Kegelapan
96
Chapter 96 : Awal Kekejaman
97
Chapter 97 : Ketersiksaan dalam Kehidupan.
98
Chapter 98 : Tidak Sederhana
99
Chapter 99 : Sihir Perlindungan
100
Chapter 100 : Kejayaan untuk Anryzel Dirvaren!
101
Chapter 101 : Milžiniška gyvatė
102
Chapter 102 : Ganzalan dan Ampunan Ren
103
Chapter 103 : Sulit untuk diperkirakan
104
Chapter 104 : Penyimpangan Tujuan
105
Chapter 105 : Kanza di Kota Perbatasan
106
Chapter 106 : Rencana dalam Bayang
107
Chapter 107 : Perampok yang malang
108
Chapter 108 : Keberadaan para Pemain?
109
Chapter 109 : Kembali bekerja
110
Chapter 110 : Kegiatan membosankan
111
Chapter 111 : Masakan Nirlayn
112
Chapter 112 : Sang Kusir, dimulai
113
Chapter 113 : Gru'end
114
Chapter 114 : Dicintai oleh PENJARA
115
Chapter 115 ~ Misi penyamaran
116
Chatper 116 ~ Misi Penyamaran II
117
Chapter 117 ~ Battle Magic
118
Chapter 118 ~ Kekacauan Dimulai Dari Saat Ini
119
Ch. Bonus ~ Si Kecil Yang Menunggu
120
Chapter 119 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral
121
Chapter 120 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral II
122
Ch. Bonus ~ Nivania Zournac
123
Chapter 121 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral III
124
Chapter 122 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral IV
125
Chapter 123 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral V
126
Chapter 124 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral VI
127
Chapter 125 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral VII
128
Chapter 126 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral VIII
129
Chapter 127 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral IX
130
Chapter 128 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral X
131
Chapter 129 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral [End]
132
Ch. 130 ~ Konferensi Tanpa Meja
133
Ch. 131 ~ Suasana Tegang
134
Ch. 132 ~ Mengejutkan
135
Chapter 133 : Merasa Kesulitan
136
Chapter 134 : Aroma Kekacauan
137
Chapter 135 : Prototype Anti-Detection Aircraft
138
Chapter 136 : Roh yang Aneh
139
Chapter 137 : Arystina yang Berusaha
140
Chapter 138 : Prototype VS Wyvern
141
Chapter 139 : Peneliti Sihir dan Pertaruhan Bodoh
142
Chapter 140 : Ketika Monarch Kelelahan
143
Chapter 141 : Kecerdasan Tak Biasa
144
Chapter 142 : Mencari Masalah?
145
Chapter 143 : Mereka yang tidak mengerti
146
Chapter 144 : Tiga Sekawan Yang Cukup Tangguh
147
Chapter 145 : Dibalik Penyerangan
148
Chapter 146 : Keanehan Berlanjut
149
Chapter 147 : Oh Celaka, Mengapa Harus Dia?
150
Chapter 148 : Pergerakan Kekaisaran
151
Chapter 149 : Para Utusan Bersitegang
152
Chapter 150 : Para Utusan Bersitegang II
153
Chapter 151 : Nasib Lorei Zonio
154
Chapter 152 : Kembali Ke Masalah Utama
155
Chapter 153 : Undangan Yang Tak Menyenangkan
156
Chapter 154 : Bukti Untuk Utusan
157
Chapter 155 : Floating Magic Ship?
158
Chapter 156 : Jangan Meremehkan Orang Kaya
159
Chapter 157 : Sang Dewa?
160
Chapter 158 : Hal Kecil Yang Datang Saat Gerimis
161
Chapter 159 : Teknologi dari Floating Magic Ship
162
Chapter 160 : Perempuan yang tangguh
163
Chapter 161 : Pemberitahuan Yang Mengejutkan
164
Chapter 162 : Menyelamatkan Korban
165
Chapter 163 : Membentuk [Crown]
166
Chapter 164 : Penyesalan Anryzel
167
Chapter 165 : Penawaran, dan Persyaratan
168
Chapter 166 : Kelas Pahlawan
169
Chapter 167 : Pelatihan Ksatria
170
Chapter 168 : Pelatihan Ksatria dan Hal Memalukan
171
Chapter 169 : Penyihir dan Acara Perpisahan yang tak biasa
172
Chapter 170 : Turquoise Dragon
173
Chapter 171 : Tindakan Ras Naga
174
Chapter 172 : Pertempuran murid
175
Chapter 173 : Murid Bersatu
176
Chapter 174 : Murid Kesulitan
177
Chapter 175 - Pertunjukkan Khusus
178
Chapter 176 - Monster Yang Malang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!