Chapter 7

Nivania duduk lemas, merasa tidak berdaya dengan pandangan kosong. Entah apa yang ia rasakan saat ini, apakah itu kekaguman atau ketakutan? Tidak ada yang bisa memastikan bahkan dirinya sendiri.

Selama bertahun-tahun hidup di dunia, Nivania telah menyaksikan berbagai macam pertempuran. Namun semua pertempuran yang pernah ia saksikan tidak ada yang serupa dengan ini. Pertempuran ini adalah definisi dari kata pembantaian yang sesungguhnya, dimana satu pihak benar-benar unggul secara mutlak.

Anryzel berlari dari kejauhan menghampiri Nivania tanpa mempedulikan mayat-mayat Redwolf yang berserakan. Sesampainya di hadapan Nivania, Anryzel menepuk pundak Nivania untuk menyadarkannya dari lamunan.

"Hei, apa kau tidak apa-apa?"

"Ah!" Nivania tersentak sadar, lalu dengan nada bicara yang lega seolah tidak terlalu peduli dengan pemandangan yang baru saja disaksikan, Nivania berkata pelan, "Ternyata kau, syukurlah kau selamat."

"Aku memang selamat, tapi mengapa kau bisa ada di tempat ini?"

"Ceritanya cukup panjang, aku kesini karena mengkhawatirkanmu."

Anryzel mengerutkan dahi sebagai respon terhadap kata-kata "Mengkhawatirkanmu" dari Nivania. Tidak ada yang salah dengan kata itu, namun secara logika mengkhawatirkan seseorang yang baru dikenal itu kurang masuk akal.

"Hanya karena itu kau masuk ke hutan ini dan mempertaruhkan nyawa?" Anryzel berbicara seraya membantu Nivania untuk berdiri.

"Kau ini, tidak memiliki rasa terima kasih sama sekali ya?" gerutu Nivania sambil bangkit dan membersihkan zirahnya yang kotor. "Memang ada yang salah dengan menyelamatkan orang lain?"

"Aku tidak berpikir itu salah, namun menyelamatkan orang lain yang belum lama kau kenal tanpa berpikir itu cukup bodoh." Anryzel tidak memiliki niat untuk melarang Nivania berbuat baik, hanya saja dia mengingatkan agar Nivania tidak gegabah dalam bertindak.

Sayangnya niat Anryzel nampak tidak tersampaikan dengan baik. Nivania menafsirkan ucapan Anryzel dalam artian yang berbeda. Dalam pandangan Nivania, Anryzel terlihat seperti orang arogan yang menyatakan dirinya tidak membutuhkan bantuan.

"Jika aku tahu kamu sekuat itu, sedikitpun aku tidak ingin mengkhawatirkanmu!" Nivania memalingkan muka dengan perasaan kesal."Sudahlah, aku menyesal pergi ke tempat ini."

Anryzel yang sadar ada sedikit kesalahpahaman di antara mereka berdua memutuskan untuk mengalah. Bagaimanapun, ada seseorang yang ingin menyelamatkan hidupnya, mengapa ia tidak berterima kasih saja?

"Baiklah-baiklah, aku mengerti. Terima kasih karena telah mengkhawatirkanku." Anryzel sedikit menundukkan kepala untuk menunjukkan bahwa dirinya tulus. "Mari kembali, mungkin penduduk desa akan senang mendengar ancaman ini sudah hilang?"

Masih dengan perasaan sedikit kesal Nivania melirik pada sosok Anryzel yang ternyata sudah bergerak untuk pulang. Beberapa kali Nivania melihat tumpukan mayat Redwolf yang masih berserakan dengan perasaan bingung dan heran.

"Hei! Apa kau ingin kembali begitu saja?!"

"Bukankah itu yang kukatakan sebelumnya?"

"Meskipun kamu hilang ingatan, tidakkah kamu sadar betapa berharganya core yang ada dalam mayat para monster itu?!"

"Hah, core?" Anryzel melirik pada mayat Redwolf dan mengingat bahwa monster memang memiliki core dalam dirinya. Ia tidak menyangka di dunia nyata pun monster memiliki hal semacam itu.

Core, atau inti dari monster adalah suatu item dalam game yang bisa didapatkan ketika seorang player berhasil membunuh monster tersebut. Kualitas core itu ditentukan oleh seberapa kuat atau langka monster tersebut. Untuk Redwolf sendiri, dia merasa sedikitpun tidak membutuhkannya saat ini.

"Kau berniat untuk mengambilnya 'kan?" tanya Nivania sambil terlihat meyakinkan.

Namun Anryzel dengan tidak peduli membalas, "Tidak, kau boleh mengambilnya jika mau. Aku tidak butuh."

"Eh, apa?" Nivania merasa tak percaya. "Tidak butuh?" Nivania masih meragukan pendengarannya. "Hei, apa kepalamu sedikit bermasalah?"

Anryzel mencari tempat yang nyaman sambil membalas perkataan Nivania, "Aku benar-benar tidak butuh, ambil saja sesukamu."

Di dalam inventori miliknya, terdapat banyak sekali core monster dari berbagai macam tingkatan. Core monster tingkat rendah semacam ini, Anryzel memilikinya dalam jumlah yang tidak bisa dihitung.

....

Desa Giru adala desa terpencil yang terletak di sebelah selatan Kota Ceeven, bagian dari Kerajaan Aulzania. Sebuah jalan yang terbuat dari tanah terbentang dari Desa Giru menuju Kota Ceeven sejauh 27 km.

Dijalan sepi yang terbuat dari tanah itu, terlihat seorang lelaki berpakaian sederhana berjalan dengan santai. Walaupun dia menggantungkan pedang di sisi pinggangnya tetapi penampilan lelaki itu tak terlihat seperti seorang ksatria sama sekali. Pakaian sederhana, dengan pedang yang sederhana pula, dia lebih terlihat seperti penduduk desa yang membawa sebilah pedang di pinggang.

"Sebenarnya, melarikan diri bukanlah cara yang sesuai dengan orang sepertiku, tapi di dunia lain ini akan aku anggap sebagai pengecualian."

Lelaki yang berbicara sambil terlihat kesal itu tidak lain adalah Anryzel Dirvaren. Setelah melawan Redmoon Wolf dia kembali ke Desa Giru dan dianggap sebagai pahlawan oleh penduduk desa karena telah membasmi ancaman besar.

Perayaan besar-besaran pun dilakukan oleh Nivania dan penduduk desa. Terlebih lagi core Redwolf dianggap sangat berharga dan bernilai jual tinggi sehingga para penduduk desa senang dan bahagia. Mereka pun berencana untuk menggunakan sebagian kecil penghasilan dari penjualan core tersebut untuk berpesta.

Anryzel sebagai orang yang masih sangat penasaran bagaimana dunia ini secara keseluruhan tentu tidak bisa tinggal lebih lama di desa terpencil. Dia harus segera pergi untuk melihat dunia yang lebih luas lagi.

Oleh karena itu, Anryzel memutuskan untuk melarikan diri secara diam-diam dari Desa Giru selagi Nivania dan penduduk desa dalam keadaan lengah.

"Core Redwolf itu masih dianggap berharga ya," ujar Anryzel pada diri sendiri.

Jika core dari monster level rendah masih dianggap berharga berarti rata-rata level penduduk Desa Giru berkisar antara 1-40 dengan pengecualian Nivania yang mungkin berada di level yang lebih tinggi.

Anryzel hanya bisa memperkirakan bahwa level Nivania saat ini berkisar antara 150-300 jika melihat dari beberapa petunjuk seperti kuantitas dan kualitas mana, skill penyembuh yang dia gunakan, kekuatan fisik, serta staminanya untuk berlari.

"Namun ini menarik, game Cothenic tidak memiliki fitur merasakan mana seperti ini. Rasanya seperti merasakan suatu hal yang tidak dapat dibayangkan."

Anryzel memang menyukai hal-hal baru. Ketika ada suatu hal yang baru di sekitarnya, maka dia takkan ragu menghabiskan waktu untuk mempelajarinya. Contohnya dalam kasus merasakan mana, sejak pertama kali membuka inventori, dia terus belajar mengenai mana hingga ke detail-detail kecil yang mungkin orang lain tidak ketahui.

Berdasarkan apa yang telah dia teliti, Anryzel dapat menarik dua kesimpulan sementara mengenai mana. Kesimpulan pertama, mana memiliki karakteristik dan warna yang berbeda tergantung siapa atau apa yang menjadi sumbernya. Kesimpulan yang kedua, hampir semua orang bisa merasakan mana tapi tidak semua orang dapat melihatnya.

Melihat di sini bukan dalam artian melihat menggunakan mata, tetapi menggunakan sesuatu yang lebih dalam dan misterius. Penglihatan mata memiliki batas dan titik buta, tetapi jika penglihatan mana maka keterbatasan itu hampir tidak ada.

Betapa luar biasanya hal itu, sampai-sampai membuat Anryzel lebih bersemangat dibanding ketika dirinya pertama kali memainkan game Cothenic.

"Aku akan menyebutnya persepsi mana. Itu terdengar lebih pantas."

Anryzel lantas melanjutkan perjalanannya hingga mencapai 15 kilometer pertamanya di dunia yang baru. Selama berjalan kaki dengan cukup santai, dia mencoba dan bereksperimen dengan skill yang ada.

Dari semua hasil percobaan yang telah dia lakukan, tidak ada satupun skill yang tidak dapat digunakan. Meski ada beberapa skill atau sihir yang membutuhkan beberapa syarat tertentu agar berlaku semestinya tetapi itu tidak terhitung sebagai kegagalan total.

"Aku tidak pernah merasa sebebas ini. Berjalan tanpa arah, dan hidup tanpa masalah, semuanya terasa begitu menakjubkan."

Tidak bisa dipungkiri bahwa jalanan yang dilalui Anryzel adalah tanah kering yang mengeluarkan sedikit debu ketika terkena oleh hempasan langkah kaki. Meski demikian, suasana alam yang tenang, udara yang segar, tumbuhan yang serba hijau, serta langit yang cerah bagaikan obat alami yang membuat siapapun merasa bahagia.

Ketenangan alam semacam ini telah punah di Bumi, digantikan oleh teknologi yang serba mengeluarkan polusi. Jadi ketika merasakan hal ini, Anryzel merasa sedang berjalan di dunia mimpi.

Terpopuler

Comments

Iksan Asrori

Iksan Asrori

aku suka ni, menolong secukupnya dan gak ngeherem.

2021-10-09

4

Ari Ari

Ari Ari

next.

2021-07-31

0

Alva Gerald

Alva Gerald

mc nya bikin yg kocak dikit thor:v

2021-02-16

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10 : Makhluk Multi-dimensi
11 Chapter 11 : Persiapan pelelangan
12 Chapter 12 : Pelelangan dimulai!
13 Chapter 13 : Duke Fedel
14 Chapter 14 : Pelatihan
15 Chapter 15 : Perpisahan
16 Chapter 16 : Four springs
17 Chapter 17 : Four Springs II
18 Chapter 18 : Tragedi Four Springs
19 Chapter 19 : Sang Legenda
20 Chapter 20 : Cerita dibalik 3 tahun lalu.
21 Chapter 21 : Reruntuhan Napetha
22 Chapter 22 : Sacred Blood Beast
23 Chapter 23 : Kota Rondelia, dan Vampire.
24 Chapter 24 : Kota Rondelia dan Insiden
25 Chapter 25 : Kota Rondelia dan Insiden II
26 Chapter 26 : Kesedihan dan Amarah
27 Chapter 27 : Sosok Vampire yang sebenarnya
28 Chapter 28 : Percakapan
29 Chapter 29 : Kekaguman dan Sumpah Nirlayn
30 Chapter 30 : Ksatria Aulzania dan Kesepakatan
31 Chapter 31 : Pemakaman dan Lost Magic
32 Chapter 32 : Percakapan II
33 Chapter 33 : Seorang Penjahat, Ren.
34 Chapter 34 : Ras yang terlupakan.
35 Chapter 35 : Melawan Ksatria Aulzania.
36 Chapter 36 : Continents Holder, The Monarch.
37 Chapter 37 : Kelahiran Sosok dan Nama baru.
38 Chapter 38 : Rencana Rahasia
39 Chapter 39 : Penginapan Twin Lotus
40 Chapter 40 : Nirlayn dan Persiapan Konferensi.
41 Chapter 41 : Awal Konferensi
42 Chapter 42 : Masalah Kerajaan Aulzania
43 Chapter 43 : Dua orang penguntit
44 Chapter 44 : Kemunculan kembali Musuh.
45 Chapter 45 : Pengikut baru dan Pembukaan Turnamen.
46 Chapter 46 : Turnamen B-1
47 Chapter 47 : Turnamen B-2
48 Chapter 48 : Turnamen B-3
49 Chapter 49 : Sebuah Pengkhianatan
50 Chapter 50 : Kekacauan Kota Aulzania.
51 Chapter 51 : Mengamuklah, Nuxuria.
52 Chapter 52 : Shadow Executor, Kanza.
53 Chapter 53 : Kekacauan Aulzania : Pandangan orang - orang
54 Chapter 54 : Contoh Kecil Sebuah Keputusasaan
55 Chapter 55 : Pemanggilan Kedua
56 Chapter 56 : True Ancestor - Rusava dan Raytsa
57 Chapter 57 : The Seven True Ancestor
58 Chapter 58 : Ren yang bekerja Keras
59 Chapter 59 : Ren yang bekerja Keras II
60 Chapter 60 : Keyakinan akan Takdir
61 Chapter 61 : Kejadian yang tak terduga
62 Chapter 62 : Pria Misterius yang tidak jelas
63 Chapter 63 : Pesta yang berlangsung cukup lama
64 Chapter 64 : Percakapan dalam Pesta
65 Chapter 65 : Sebuah Percakapan di Kota yang Jauh
66 Chapter 66 : Gelar Pahlawan
67 Chaptet 67 : Perintah dan Tujuan Baru?
68 Chapter 68 : Percobaan Summon di Malam Hari
69 Chapter 69 : Avrogan dan Crundela
70 Chapter 70 : Sedikit Kesedihan dalam Hati Ren
71 Chapter 71 : Indacrus dan Kembalinya Ren ke Istana
72 Chapter 72 : Penciptaan Sihir
73 Chapter 73 : Sihir Baru dan Kenalan lama
74 Chapter 74 : Pertarungan dengan Derrian
75 Chapter 75 : Persiapan Invasi Monster
76 Chapter 76 : Blood Servant dan Awal Invasi
77 Chapter 77 : Invasi Monster
78 Chapter 78 : Invasi Monster II
79 Chapter 79 : Invasi Monster III
80 Chapter 80 : Gigantic Tree
81 Chapter 81 : Pencarian Kebenaran?
82 Chapter 82 : Wanita yang Ambigu
83 Chapter 83 : Sandiwara Ren dan Arystina Myziri
84 Chapter 84 : Kemunculan Masalah Baru
85 Chapter 85 : Kegembiraan Ren
86 Chapter 86 : Perjalanan memastikan Kebenaran
87 Chapter 87 : Bloody Palace of the Monarch
88 Chapter 88 : Pemikiran Ren?
89 Chapter 89 : Tidak Penting!
90 Chapter 90 : Keputusan Mutlak dari Ren!
91 Chapter 91 : Kanza yang menjadi Jahat?
92 Chapter 92 : Pertemuan Dua Raja
93 Chapter 93 : Kemunculan Sang Ular Legendaris
94 Chapter 94 : Anryzel Dirvaren [Lose]
95 Chapter 95 : Secercah Cahaya yang menelan Kegelapan
96 Chapter 96 : Awal Kekejaman
97 Chapter 97 : Ketersiksaan dalam Kehidupan.
98 Chapter 98 : Tidak Sederhana
99 Chapter 99 : Sihir Perlindungan
100 Chapter 100 : Kejayaan untuk Anryzel Dirvaren!
101 Chapter 101 : Milžiniška gyvatė
102 Chapter 102 : Ganzalan dan Ampunan Ren
103 Chapter 103 : Sulit untuk diperkirakan
104 Chapter 104 : Penyimpangan Tujuan
105 Chapter 105 : Kanza di Kota Perbatasan
106 Chapter 106 : Rencana dalam Bayang
107 Chapter 107 : Perampok yang malang
108 Chapter 108 : Keberadaan para Pemain?
109 Chapter 109 : Kembali bekerja
110 Chapter 110 : Kegiatan membosankan
111 Chapter 111 : Masakan Nirlayn
112 Chapter 112 : Sang Kusir, dimulai
113 Chapter 113 : Gru'end
114 Chapter 114 : Dicintai oleh PENJARA
115 Chapter 115 ~ Misi penyamaran
116 Chatper 116 ~ Misi Penyamaran II
117 Chapter 117 ~ Battle Magic
118 Chapter 118 ~ Kekacauan Dimulai Dari Saat Ini
119 Ch. Bonus ~ Si Kecil Yang Menunggu
120 Chapter 119 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral
121 Chapter 120 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral II
122 Ch. Bonus ~ Nivania Zournac
123 Chapter 121 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral III
124 Chapter 122 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral IV
125 Chapter 123 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral V
126 Chapter 124 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral VI
127 Chapter 125 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral VII
128 Chapter 126 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral VIII
129 Chapter 127 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral IX
130 Chapter 128 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral X
131 Chapter 129 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral [End]
132 Ch. 130 ~ Konferensi Tanpa Meja
133 Ch. 131 ~ Suasana Tegang
134 Ch. 132 ~ Mengejutkan
135 Chapter 133 : Merasa Kesulitan
136 Chapter 134 : Aroma Kekacauan
137 Chapter 135 : Prototype Anti-Detection Aircraft
138 Chapter 136 : Roh yang Aneh
139 Chapter 137 : Arystina yang Berusaha
140 Chapter 138 : Prototype VS Wyvern
141 Chapter 139 : Peneliti Sihir dan Pertaruhan Bodoh
142 Chapter 140 : Ketika Monarch Kelelahan
143 Chapter 141 : Kecerdasan Tak Biasa
144 Chapter 142 : Mencari Masalah?
145 Chapter 143 : Mereka yang tidak mengerti
146 Chapter 144 : Tiga Sekawan Yang Cukup Tangguh
147 Chapter 145 : Dibalik Penyerangan
148 Chapter 146 : Keanehan Berlanjut
149 Chapter 147 : Oh Celaka, Mengapa Harus Dia?
150 Chapter 148 : Pergerakan Kekaisaran
151 Chapter 149 : Para Utusan Bersitegang
152 Chapter 150 : Para Utusan Bersitegang II
153 Chapter 151 : Nasib Lorei Zonio
154 Chapter 152 : Kembali Ke Masalah Utama
155 Chapter 153 : Undangan Yang Tak Menyenangkan
156 Chapter 154 : Bukti Untuk Utusan
157 Chapter 155 : Floating Magic Ship?
158 Chapter 156 : Jangan Meremehkan Orang Kaya
159 Chapter 157 : Sang Dewa?
160 Chapter 158 : Hal Kecil Yang Datang Saat Gerimis
161 Chapter 159 : Teknologi dari Floating Magic Ship
162 Chapter 160 : Perempuan yang tangguh
163 Chapter 161 : Pemberitahuan Yang Mengejutkan
164 Chapter 162 : Menyelamatkan Korban
165 Chapter 163 : Membentuk [Crown]
166 Chapter 164 : Penyesalan Anryzel
167 Chapter 165 : Penawaran, dan Persyaratan
168 Chapter 166 : Kelas Pahlawan
169 Chapter 167 : Pelatihan Ksatria
170 Chapter 168 : Pelatihan Ksatria dan Hal Memalukan
171 Chapter 169 : Penyihir dan Acara Perpisahan yang tak biasa
172 Chapter 170 : Turquoise Dragon
173 Chapter 171 : Tindakan Ras Naga
174 Chapter 172 : Pertempuran murid
175 Chapter 173 : Murid Bersatu
176 Chapter 174 : Murid Kesulitan
177 Chapter 175 - Pertunjukkan Khusus
178 Chapter 176 - Monster Yang Malang
Episodes

Updated 178 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10 : Makhluk Multi-dimensi
11
Chapter 11 : Persiapan pelelangan
12
Chapter 12 : Pelelangan dimulai!
13
Chapter 13 : Duke Fedel
14
Chapter 14 : Pelatihan
15
Chapter 15 : Perpisahan
16
Chapter 16 : Four springs
17
Chapter 17 : Four Springs II
18
Chapter 18 : Tragedi Four Springs
19
Chapter 19 : Sang Legenda
20
Chapter 20 : Cerita dibalik 3 tahun lalu.
21
Chapter 21 : Reruntuhan Napetha
22
Chapter 22 : Sacred Blood Beast
23
Chapter 23 : Kota Rondelia, dan Vampire.
24
Chapter 24 : Kota Rondelia dan Insiden
25
Chapter 25 : Kota Rondelia dan Insiden II
26
Chapter 26 : Kesedihan dan Amarah
27
Chapter 27 : Sosok Vampire yang sebenarnya
28
Chapter 28 : Percakapan
29
Chapter 29 : Kekaguman dan Sumpah Nirlayn
30
Chapter 30 : Ksatria Aulzania dan Kesepakatan
31
Chapter 31 : Pemakaman dan Lost Magic
32
Chapter 32 : Percakapan II
33
Chapter 33 : Seorang Penjahat, Ren.
34
Chapter 34 : Ras yang terlupakan.
35
Chapter 35 : Melawan Ksatria Aulzania.
36
Chapter 36 : Continents Holder, The Monarch.
37
Chapter 37 : Kelahiran Sosok dan Nama baru.
38
Chapter 38 : Rencana Rahasia
39
Chapter 39 : Penginapan Twin Lotus
40
Chapter 40 : Nirlayn dan Persiapan Konferensi.
41
Chapter 41 : Awal Konferensi
42
Chapter 42 : Masalah Kerajaan Aulzania
43
Chapter 43 : Dua orang penguntit
44
Chapter 44 : Kemunculan kembali Musuh.
45
Chapter 45 : Pengikut baru dan Pembukaan Turnamen.
46
Chapter 46 : Turnamen B-1
47
Chapter 47 : Turnamen B-2
48
Chapter 48 : Turnamen B-3
49
Chapter 49 : Sebuah Pengkhianatan
50
Chapter 50 : Kekacauan Kota Aulzania.
51
Chapter 51 : Mengamuklah, Nuxuria.
52
Chapter 52 : Shadow Executor, Kanza.
53
Chapter 53 : Kekacauan Aulzania : Pandangan orang - orang
54
Chapter 54 : Contoh Kecil Sebuah Keputusasaan
55
Chapter 55 : Pemanggilan Kedua
56
Chapter 56 : True Ancestor - Rusava dan Raytsa
57
Chapter 57 : The Seven True Ancestor
58
Chapter 58 : Ren yang bekerja Keras
59
Chapter 59 : Ren yang bekerja Keras II
60
Chapter 60 : Keyakinan akan Takdir
61
Chapter 61 : Kejadian yang tak terduga
62
Chapter 62 : Pria Misterius yang tidak jelas
63
Chapter 63 : Pesta yang berlangsung cukup lama
64
Chapter 64 : Percakapan dalam Pesta
65
Chapter 65 : Sebuah Percakapan di Kota yang Jauh
66
Chapter 66 : Gelar Pahlawan
67
Chaptet 67 : Perintah dan Tujuan Baru?
68
Chapter 68 : Percobaan Summon di Malam Hari
69
Chapter 69 : Avrogan dan Crundela
70
Chapter 70 : Sedikit Kesedihan dalam Hati Ren
71
Chapter 71 : Indacrus dan Kembalinya Ren ke Istana
72
Chapter 72 : Penciptaan Sihir
73
Chapter 73 : Sihir Baru dan Kenalan lama
74
Chapter 74 : Pertarungan dengan Derrian
75
Chapter 75 : Persiapan Invasi Monster
76
Chapter 76 : Blood Servant dan Awal Invasi
77
Chapter 77 : Invasi Monster
78
Chapter 78 : Invasi Monster II
79
Chapter 79 : Invasi Monster III
80
Chapter 80 : Gigantic Tree
81
Chapter 81 : Pencarian Kebenaran?
82
Chapter 82 : Wanita yang Ambigu
83
Chapter 83 : Sandiwara Ren dan Arystina Myziri
84
Chapter 84 : Kemunculan Masalah Baru
85
Chapter 85 : Kegembiraan Ren
86
Chapter 86 : Perjalanan memastikan Kebenaran
87
Chapter 87 : Bloody Palace of the Monarch
88
Chapter 88 : Pemikiran Ren?
89
Chapter 89 : Tidak Penting!
90
Chapter 90 : Keputusan Mutlak dari Ren!
91
Chapter 91 : Kanza yang menjadi Jahat?
92
Chapter 92 : Pertemuan Dua Raja
93
Chapter 93 : Kemunculan Sang Ular Legendaris
94
Chapter 94 : Anryzel Dirvaren [Lose]
95
Chapter 95 : Secercah Cahaya yang menelan Kegelapan
96
Chapter 96 : Awal Kekejaman
97
Chapter 97 : Ketersiksaan dalam Kehidupan.
98
Chapter 98 : Tidak Sederhana
99
Chapter 99 : Sihir Perlindungan
100
Chapter 100 : Kejayaan untuk Anryzel Dirvaren!
101
Chapter 101 : Milžiniška gyvatė
102
Chapter 102 : Ganzalan dan Ampunan Ren
103
Chapter 103 : Sulit untuk diperkirakan
104
Chapter 104 : Penyimpangan Tujuan
105
Chapter 105 : Kanza di Kota Perbatasan
106
Chapter 106 : Rencana dalam Bayang
107
Chapter 107 : Perampok yang malang
108
Chapter 108 : Keberadaan para Pemain?
109
Chapter 109 : Kembali bekerja
110
Chapter 110 : Kegiatan membosankan
111
Chapter 111 : Masakan Nirlayn
112
Chapter 112 : Sang Kusir, dimulai
113
Chapter 113 : Gru'end
114
Chapter 114 : Dicintai oleh PENJARA
115
Chapter 115 ~ Misi penyamaran
116
Chatper 116 ~ Misi Penyamaran II
117
Chapter 117 ~ Battle Magic
118
Chapter 118 ~ Kekacauan Dimulai Dari Saat Ini
119
Ch. Bonus ~ Si Kecil Yang Menunggu
120
Chapter 119 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral
121
Chapter 120 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral II
122
Ch. Bonus ~ Nivania Zournac
123
Chapter 121 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral III
124
Chapter 122 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral IV
125
Chapter 123 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral V
126
Chapter 124 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral VI
127
Chapter 125 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral VII
128
Chapter 126 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral VIII
129
Chapter 127 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral IX
130
Chapter 128 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral X
131
Chapter 129 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral [End]
132
Ch. 130 ~ Konferensi Tanpa Meja
133
Ch. 131 ~ Suasana Tegang
134
Ch. 132 ~ Mengejutkan
135
Chapter 133 : Merasa Kesulitan
136
Chapter 134 : Aroma Kekacauan
137
Chapter 135 : Prototype Anti-Detection Aircraft
138
Chapter 136 : Roh yang Aneh
139
Chapter 137 : Arystina yang Berusaha
140
Chapter 138 : Prototype VS Wyvern
141
Chapter 139 : Peneliti Sihir dan Pertaruhan Bodoh
142
Chapter 140 : Ketika Monarch Kelelahan
143
Chapter 141 : Kecerdasan Tak Biasa
144
Chapter 142 : Mencari Masalah?
145
Chapter 143 : Mereka yang tidak mengerti
146
Chapter 144 : Tiga Sekawan Yang Cukup Tangguh
147
Chapter 145 : Dibalik Penyerangan
148
Chapter 146 : Keanehan Berlanjut
149
Chapter 147 : Oh Celaka, Mengapa Harus Dia?
150
Chapter 148 : Pergerakan Kekaisaran
151
Chapter 149 : Para Utusan Bersitegang
152
Chapter 150 : Para Utusan Bersitegang II
153
Chapter 151 : Nasib Lorei Zonio
154
Chapter 152 : Kembali Ke Masalah Utama
155
Chapter 153 : Undangan Yang Tak Menyenangkan
156
Chapter 154 : Bukti Untuk Utusan
157
Chapter 155 : Floating Magic Ship?
158
Chapter 156 : Jangan Meremehkan Orang Kaya
159
Chapter 157 : Sang Dewa?
160
Chapter 158 : Hal Kecil Yang Datang Saat Gerimis
161
Chapter 159 : Teknologi dari Floating Magic Ship
162
Chapter 160 : Perempuan yang tangguh
163
Chapter 161 : Pemberitahuan Yang Mengejutkan
164
Chapter 162 : Menyelamatkan Korban
165
Chapter 163 : Membentuk [Crown]
166
Chapter 164 : Penyesalan Anryzel
167
Chapter 165 : Penawaran, dan Persyaratan
168
Chapter 166 : Kelas Pahlawan
169
Chapter 167 : Pelatihan Ksatria
170
Chapter 168 : Pelatihan Ksatria dan Hal Memalukan
171
Chapter 169 : Penyihir dan Acara Perpisahan yang tak biasa
172
Chapter 170 : Turquoise Dragon
173
Chapter 171 : Tindakan Ras Naga
174
Chapter 172 : Pertempuran murid
175
Chapter 173 : Murid Bersatu
176
Chapter 174 : Murid Kesulitan
177
Chapter 175 - Pertunjukkan Khusus
178
Chapter 176 - Monster Yang Malang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!