Chapter 17 : Four Springs II

Rombongan Ren dan para pengawalnya telah berangkat menuju Kota Rondelia.

Melalui sebuah jalan yang terbuat dari tanah, meski begitu Jalan ini bisa dikatakan cukup bagus dan luas karena menghubungkan dua kota penting yang berbeda.

Sepanjang perjalanan, Ren akan melewati berbagai tempat. Hutan, Padang Rumput, dan area pegunungan. Jalan yang menghubungkan kedua kota ini tentu tidak lah aman. Karena berbagai tempat yang dilewatinya, ada banyak monster - monster yang berkeliaran.

Ren membawa Dua kereta kuda, satu sebagai tempat menyimpan barang dagangan dan satu lagi untuk Ren sendiri.

Untuk pengawalannya, Kereta Ren sendiri dijaga oleh Reigin dan Arisu, sementara kereta barang dijaga oleh Yuki dan Kazumi.

Posisi kereta sendiri saling beriringan dengan Kereta Ren yang memimpin jalan di depan.

Kereta Ren terlihat layaknya kereta kuda seorang bangsawan. Setelah melihat kereta kuda yang Ren miliki, keempat orang itu akhirnya mengerti, mengapa Ren mempunyai Koin Emas yang banyak untuk menyewa mereka.

-

-

Ren hanya melakukan kegiatan seperti biasa, melihat ke arah luar jendela kereta kuda dan menopang dagunya. Hanya saja pakaian dan wajah yang Ren gunakan berbeda dari biasanya. Ren telah menggunakan beberapa teknik khusus untuk merubah penampilan nya.

Membuat para orang - orang yang ada di party Four Springs tidak menyadari bahwa Ren adalah orang yang selalu membawa perhatian akhir - akhir ini di Kota Ceeven.

"Jika dunia ini memang mirip, harus nya istanaku ada disuatu tempat di dunia ini kan?"

Ren terpikirkan akan istana yang sudah susah payah dia dapatkan. Hanya beberapa hari Ren menikmati tinggal di istana itu kemudian dipindahkan ke dunia ini.

Istana ini juga menjadi beberapa tujuan utama Ren saat ini. Jika Ren bisa mendapatkan istana itu, Ren bisa hidup dengan santai dan bebas.

Berbagai hal telah terjadi selama Ren berada di dunia ini. Ren juga belum sempat mencoba semua keterampilannya di dunia ini. Salah satunya adalah Skill Khusus Ras, yaitu Blood Art.

Blood Art, skill yang bisa meniru sebuah objek apapun. Blood Art dapat meniru hingga 70 - 80% statistik dari objek aslinya. Meski begitu, kekurangan skill ini ada pada mana, Objek yang ditiru oleh Blood Art harus dialiri oleh mana setiap saat untuk mempertahankan keberadaan nya. Tapi jika dalam sebuah pertarungan, skill ini sangat cocok untuk mengejutkan musuh dan menghancurkan strategi lawan.

-

-

"Blood Art : Sword"

Ren menggumamkan beberapa kata, kemudian sebuah aura berwarna merah darah merembes keluar dari tubuh Ren.

Perlahan - lahan membentuk sebuah pedang di hadapan Ren.

Sebuah Pedang Berwarna merah darah murni tercipta disana. Ren mengambil dan memegang pedang itu, Pedang yang sama yang Ren gunakan dalam melawan Dragon Emperor.

Pedang ini merupakan tiruan dari Pedang Nuxuria miliknya. Berapa persen kekuatan yang berhasil Blood Art tiru dari Pedang Nuxuria bahkan Ren tidak tahu.

Pada akhirnya, meski sanggup melawan Dragon Emperor, pedang ini hilang setelah Ren menggunakan salah satu skill terkuat dari Job Swordsman nya.

"Indah sekali, berbeda dengan dunia game, disini aku bisa merasakan sensasi nya langsung." Ren bergumam takjub melihat Blood Sword di tangan nya.

Tuk.Tuk.Tuk.

"Klien, Hari sudah mulai gelap, kita akan istirahat ditempat ini."

Suara Kazumi terdengar dari luar kereta, Ren terlalu sibuk mengagumi Blood Sword hingga lupa bahwa kereta kuda nya telah berhenti. Ren segera menghilangkan Blood Sword, Ren juga menghilangkan Skill penghalang miliknya.

Skill penghalang milik Ren adalah Anti-Mana Detection, sebuah Skill yang menciptakan Ruang isolasi agar mana tidak merembes keluar dan terdeteksi.

Di luar Kereta kuda milik Ren, ada Arisu yang merupakan seorang Mage. Deteksi mana Arisu pasti lebih baik dari ketiga orang lainnya.

"Ehm. Baiklah Tuan Kazumi, kita akan istirahat disini malam ini."

Ren turun dari kereta kudanya, Rombongan mereka berhenti di sebuah lahan kosong.

Cocok untuk dijadikan sebagai perkemahan.

*

*

*

*

*

Malam sudah tiba.

Orang - Orang dari party Four springs telah mendirikan dua tenda. Satu untuk laki - laki dan satu untuk perempuan.

Semua orang sedang berkumpul di sekitar api unggun yang mereka buat begitu pula dengan Ren.

"Hey, Klien. Namamu Ren kan? boleh kupanggil Ren mulai saat ini?" Kazumi bertanya pada Ren yang duduk disampingnya.

"Um. Tentu saja, aku tidak keberatan, lagipula aku tidak terlalu mempedulikan Formalitas." Ren menjawab.

"Haha aku suka itu! Aku juga tidak suka dengan Formalitas yang berlebihan atau semacam nya." Kazumi tertawa.

"Tuan Kazumi, apakah Nona Arisu selalu membaca buku dengan serius seperti itu?" Ren bertanya tentang Arisu yang berada tidak jauh darinya.

"Huh? Gadis itu, dia selalu mempelajari segala sesuatu tentang sihirnya dengan serius. Saat dia sedang dalam mode seperti ini, susah sekali untuk diganggu." Kazumi berbicara dengan Nada menyerah.

"Oh, begitu. Kalian berempat dekat sekali ya." Ren berbicara terlihat kesepian.

"Ya.. Itu benar, karena suatu kejadian beberapa tahun lalu. Kami akhirnya memutuskan untuk berpetualang bersama." Kazumi berbicara memandang langit, seakan bernostalgia.

"Yah, itu tidak masalah. yang penting.." Kazumi meregangkan tubuhnya dan berdiri.

"Mari kita makan terlebih dahulu, yuki dan Reigin sudah selesai memasak." Kazumi mengajak Ren.

"Um..."

Ren mengangguk setuju dengan ajakan Kazumi. Mereka berlima pun berkumpul untuk makan malam dan saling bercerita satu sama lain. Kedekatan Party Four springs ini sedikit membuat Ren kesepian.

-

*

*

*

*

-

Pagi hari.

Ren dan Four springs sudah bergerak kembali. Menurut peta yang Ren dapatkan kawasan yang akan Ren lewati selanjutnya merupakan kawasan monster yang berbahaya.

Jarak antara dua kereta kuda pun di dekatkan, agar mereka tidak terpisah terlalu jauh jika ada penyerangan monster.

Ren juga memutuskan untuk mengendarai kereta kuda nya sendiri dan menyuruh Reigin untuk menaiki kuda biasa.

Walaupun Para orang dari Party menentang dengan keras Ren keluar dari kereta kuda.

"Klien, tidakkah sebaiknya kau masuk kereta kuda saja? di dalam lebih aman dibanding disini." Reigin bertanya dengan khawatir.

"Tidak apa, aku hanya ingin melihat kawasan berbahaya tersebut." Ren berbicara dengan nada semangat.

Tentu itu semua hanya alasan belaka, Ren sebenarnya ingin melihat kemampuan para orang dari party ini.

Jika ada sesuatu yang tidak diinginkan terjadi, Ren dapat menolong mereka langsung. Bagaimanapun Ren berpikir bahwa mereka semua adalah orang yang baik.

"Ssttt... Arisu, apakah kau mendeteksi sesuatu di sekitar sini?"

Reigin bertanya sambil waspada dengan sekitarnya. Kereta Kuda juga berhenti berjalan.

"Um.. Aku merasakannya. Reigin, Ada empat keberadaan yang mengawasi kita, Satu disemak, satu di balik pohon, dan dua lagi di dekat pohon sana."

Arisu menjelaskan dengan teliti, Reigin hanya mengangguk dan menyiapkan perisai nya. Sebagai seorang tank Reigin harus memancing keluar para monster ini.

"Reigin, provokasi mereka agar menampakan diri. Aku dan Yuki akan membereskan yang sebelah sini, sementara Arisu kau menangani yang di depan ok?"

Reigin mengangguk dan maju kedepan dia mengankat perisainya.

Perisai itu bersinar redup dan tak lama setelah itu 4 Ekor beruang bertanduk muncul dari dalam hutan.

"Horned Bear?! Tch.. Yuki, aku akan menyerang dua Horned Bear sekaligus! kau bantu aku dari belakang."

Kazumi berlari ke arah dua horned bear dan menyisakan dua lainnya untuk ditangani oleh Reigin dan arisu.

Dua Horned Bear yang meliha kedatangan Kazumi langsung berbalik arah menyerang kazumi.

Kazumi tidak tinggal diam dan langsung berlari untuk memancing agar menjauh dari arah kereta.

Setelah cukup jauh, Kazumi berbalik dan menghunuskan pedang nya.

Sementara Horned Bear masih terus berlari menuju arah kazumi.

"Haaa...!"

Kazumi berlari menuju arah Horned Bear, dalam sekejap keduanya bertemu.

Kazumi langsung melancarkan serangan memutar. Satu Horned bear terkena oleh serangan kazumi namun dampak yang dihasilkan tidak terlalu besar.

Horned Bear lainnya mencoba menyerang dari belakang kazumi. Dengan cepat kazumi melompat dan menghindarinya.

Kazumi yang sudah menghindar kemudian menyerang balik pada Horned Bear.

Disitulah Horned Bear lainnya tiba - tiba menghalangi Kazumi.

Kazumi yang kehilangan keseimbangan terpaksa mundur beberapa langkah kebelakang.

Syutttt...

Sebuah panah bercahaya melaju dengan cepat dan menusuk bahu Horned Bear.

Melihat kesempatan ini, Kazumi dengan cepat berlari dan melompat ke arah Horned bear.

Pedang yang kazumi genggam mengeluarkan cahaya biru, kemudian Kazumi melancarkan serangan Horizontal menuju kepala Horned Bear.

Horned Bear yang kehilangan Fokus karena panah di bahu nya tidak dapat menghindari serangan Kazumi.

Serangan Kazumi dengan Lancar memotong kepala Horned Bear. Melihat teman nya dipotong, Horned bear lainnya mengamuk dan menyerang Kazumi dengan sembarangan.

Kazumi tidak bisa memblokir semua serangan secara acak. Kazumi terkena cakaran Horned Bear di bagian paha nya.

Darah mengucur dari sana, Kazumi yang terluka mengeluarkan keringat.

"Uh.. Horned Bear, kenapa kalian ada disini!." Kazumi berdecak kesal.

Beruntung panah - panah lainnya melesat dan mengenai Horned Bear. Kazumi dengan segenap tenaga yang tersisa berlari, bermaksud untuk membunuh Horned Bear yang terluka.

Kazumi melesat, melancarkan sebuah serangan menusuk yang mematikan ke arah jantung Horned Bear.

Tapi Horned Bear kali ini lebih pintar dari yang sebelumnya, dengan segera dia menghindar walau dihujani oleh panah.

Serangan kazumi meleset dan hanya menusuk udara kosong. Horned Bear yang menghindari serangan kazumi berbalik dan menyerang Kazumi yang kehabisan tenaga.

Cakar Horned Bear meluncur menuju tubuh Kazumi.

Swooshhh!!!!

Sebuah Gelombang sinar ditembakan, membuat Tangan Horned bear hancur tak bersisa. Kemudian Gelombang kedua ditembakan, menghancurkan kepala Horned Bear tanpa tersisa.

Semua itu adalah serangan pamungkas milik Yuki, dengan cepat dia berlari menuju kazumi.

"K-kazumi! Kau terluka! Hey Klien! Apa kau mempunyai obat atau semacamnya?!" Yuki dengan panik bertanya.

Kazumi yang tergeletak segera dipangku oleh yuki. Ren yang melihat semua ini tidak tinggal diam. Ren mengangguk dan mengambil satu potion tingkat Menengah.

"Cepat berikan ini, Nona yuki" Ren berlari dan memberikan potion itu.

Yuki menerima nya dengan cepat dan langsung meminumkan pada Kazumi.

Perlahan, Kondisi kazumi membaik, seluruh tubuhnya mengeluarkan Cahaya dan Luka nya menutup.

"Ahh.. Hampir saja, aku bahkan belum serius." Kazumi mengoceh di pangkuan Yuki.

"Apa yang kau katakan bodoh?! kau hampir saja mati karena Ceroboh!" Yuki memarahi Kazumi, matanya sedikit berkaca - kaca.

-

-

-

-

Sementara itu, Reigin yang melihat Kazumi mengalihkan dua ekor Horned Bear terkejut. Tanpa tank seperti Reigin menangani dua Horned Bear akan sulit bagi kazumi walau dibantu yuki sekalipun.

Tapi, Reigin tidak bisa mengalihkan perhatian nya dari Dua Horned bear yang dia tahan saat ini.

"Arisu! Sekarang!"

"Oke. Fire Blast!"

Dua Horned Bear yang berada di depan Reigin terkejut. Sebuah Api besar tiba - tiba muncul seperti bola. Beberapa detik kemudian Api itu menghasilkan Ledakan yang luar biasa. Reigin melindungi diri dengan perisainya dari ledakan itu.

Tapi Kulit Horned Bear sangat keras, Skill api milik Arisu tidak langsung menghancurkan nya. Hanya meninggalkan bekas luka bakar yang parah.

Arisu tidak tinggal diam dan langsung melancarkan sihir berikutnya.

"Fire Cyclone!"

Sebuah Topan api muncul diantara Horned Bear. Membakar kulit mereka dengan api yang sangat panas. Kedua Horned Bear mengaum kesakitan, mereka perlahan terbakar dan menjadi debu.

Reigin dan Arisu menghela Napas, Horned Bear merupakan musuh yang tangguh.

Jika ada empat dari mereka itu setara dengan Flame Lizard King.

"Bagus sekali Arisu! Sihirmu hebat seperti biasa!" Reigin memuji arisu dari kejauhan.

"Terima kasih atas pujian nya, Reigin."

Keduanya berkumpul kembali, dan melihat Kondisi Kazumi serta Yuki.

Mereka hanya bisa menggelengkan kepala setelah melihat Kazumi yang ceroboh terluka.

"Kazumi, kau ini benar - benar ceroboh sekali." Reigin menasihati Kazumi.

"Reigin benar, mengapa kau begitu ceroboh?" Arisu menimpa kata - kata Reigin.

"Ugh.. Kalian ini, aku hanya ingin bertindak keren tau?" Kazumi berbicara dengan nada percaya diri.

"Aku mengerti perasaan Tuan Kazumi..." Ren berbicara dengan ekspresi tersentuh.

"Ahh.. Klien! hanya kau yang mengerti!" Kazumi berbicara pada Ren dengan mata berkilauan.

Ketiga orang lainnya hanya bisa menggelengkan kelapa melihat tingkah Ren dan Kazumi.

"Tapi, Bukankah terlalu awal untuk senang? disana ada 3 monster lainnya loh." Ren berbicara sambil menunjuk sebuah tempat.

Keempat orang itu memasang ekspresi tanda tanya diatas kepala mereka.

Kemudian mereka berbalik, Ekspresi mereka kemudian membeku.

"B-Bagai-mana Mung-kin?" [Yuki]

"Tch! Monster seperti itu, kenapa muncul disini?!" [Kazumi]

"Oh, Tidak.... Buruk sekali." [Reigin]

"Nasib sial menimpa kita..." [Arisu]

'Tiga Ekor Lion King, Seharusnya mereka tidak bisa menghadapi ini'

Ren bergumam dalam hatinya, melihat tiga ekor Lion King yang berdiri tak jauh dari Ren. Dengan kemampuan Four springs mereka tidak akan sanggup melawan Tiga ekor Lion King sekaligus.

Meski Lion King berbeda jauh kekuatannya dengan Great Lion King. Tapi dengan adanya tiga ekor disini, seharusnya kekuatan mereka hampir setara.

'Mari lihat, bagaimana Four Springs menangani ini'

Ren bergumam dengan senyuman jahat melengkung di wajahnya.

Terpopuler

Comments

HIRONIME

HIRONIME

gw jadi ngeri anjim

2021-05-08

1

Surya Aryan

Surya Aryan

kalian para pembaca terlalu banyak nanya,tinggal baca dan selesai
jika ngak suka tinggalkan
banyak protes...bikin khayalan jadi sebuah tulisan itu susah lo,,,😑😑😑

2021-01-18

2

Takeru Hajimasa

Takeru Hajimasa

Thor seharus nya si seluruh pemain jangan di transfer aja. Lebih baik mc sndiri aja yg di transfer karna jika smua nya di transfer kedengeran nya agak aneh aja. Dan org org di dunia baru pun seakan terlihat lemah sangat. Apalagi party ini mengatakan party terkuat tpi kok keliatan lemah ya karna lawan gitu aja kena damage

2020-11-03

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10 : Makhluk Multi-dimensi
11 Chapter 11 : Persiapan pelelangan
12 Chapter 12 : Pelelangan dimulai!
13 Chapter 13 : Duke Fedel
14 Chapter 14 : Pelatihan
15 Chapter 15 : Perpisahan
16 Chapter 16 : Four springs
17 Chapter 17 : Four Springs II
18 Chapter 18 : Tragedi Four Springs
19 Chapter 19 : Sang Legenda
20 Chapter 20 : Cerita dibalik 3 tahun lalu.
21 Chapter 21 : Reruntuhan Napetha
22 Chapter 22 : Sacred Blood Beast
23 Chapter 23 : Kota Rondelia, dan Vampire.
24 Chapter 24 : Kota Rondelia dan Insiden
25 Chapter 25 : Kota Rondelia dan Insiden II
26 Chapter 26 : Kesedihan dan Amarah
27 Chapter 27 : Sosok Vampire yang sebenarnya
28 Chapter 28 : Percakapan
29 Chapter 29 : Kekaguman dan Sumpah Nirlayn
30 Chapter 30 : Ksatria Aulzania dan Kesepakatan
31 Chapter 31 : Pemakaman dan Lost Magic
32 Chapter 32 : Percakapan II
33 Chapter 33 : Seorang Penjahat, Ren.
34 Chapter 34 : Ras yang terlupakan.
35 Chapter 35 : Melawan Ksatria Aulzania.
36 Chapter 36 : Continents Holder, The Monarch.
37 Chapter 37 : Kelahiran Sosok dan Nama baru.
38 Chapter 38 : Rencana Rahasia
39 Chapter 39 : Penginapan Twin Lotus
40 Chapter 40 : Nirlayn dan Persiapan Konferensi.
41 Chapter 41 : Awal Konferensi
42 Chapter 42 : Masalah Kerajaan Aulzania
43 Chapter 43 : Dua orang penguntit
44 Chapter 44 : Kemunculan kembali Musuh.
45 Chapter 45 : Pengikut baru dan Pembukaan Turnamen.
46 Chapter 46 : Turnamen B-1
47 Chapter 47 : Turnamen B-2
48 Chapter 48 : Turnamen B-3
49 Chapter 49 : Sebuah Pengkhianatan
50 Chapter 50 : Kekacauan Kota Aulzania.
51 Chapter 51 : Mengamuklah, Nuxuria.
52 Chapter 52 : Shadow Executor, Kanza.
53 Chapter 53 : Kekacauan Aulzania : Pandangan orang - orang
54 Chapter 54 : Contoh Kecil Sebuah Keputusasaan
55 Chapter 55 : Pemanggilan Kedua
56 Chapter 56 : True Ancestor - Rusava dan Raytsa
57 Chapter 57 : The Seven True Ancestor
58 Chapter 58 : Ren yang bekerja Keras
59 Chapter 59 : Ren yang bekerja Keras II
60 Chapter 60 : Keyakinan akan Takdir
61 Chapter 61 : Kejadian yang tak terduga
62 Chapter 62 : Pria Misterius yang tidak jelas
63 Chapter 63 : Pesta yang berlangsung cukup lama
64 Chapter 64 : Percakapan dalam Pesta
65 Chapter 65 : Sebuah Percakapan di Kota yang Jauh
66 Chapter 66 : Gelar Pahlawan
67 Chaptet 67 : Perintah dan Tujuan Baru?
68 Chapter 68 : Percobaan Summon di Malam Hari
69 Chapter 69 : Avrogan dan Crundela
70 Chapter 70 : Sedikit Kesedihan dalam Hati Ren
71 Chapter 71 : Indacrus dan Kembalinya Ren ke Istana
72 Chapter 72 : Penciptaan Sihir
73 Chapter 73 : Sihir Baru dan Kenalan lama
74 Chapter 74 : Pertarungan dengan Derrian
75 Chapter 75 : Persiapan Invasi Monster
76 Chapter 76 : Blood Servant dan Awal Invasi
77 Chapter 77 : Invasi Monster
78 Chapter 78 : Invasi Monster II
79 Chapter 79 : Invasi Monster III
80 Chapter 80 : Gigantic Tree
81 Chapter 81 : Pencarian Kebenaran?
82 Chapter 82 : Wanita yang Ambigu
83 Chapter 83 : Sandiwara Ren dan Arystina Myziri
84 Chapter 84 : Kemunculan Masalah Baru
85 Chapter 85 : Kegembiraan Ren
86 Chapter 86 : Perjalanan memastikan Kebenaran
87 Chapter 87 : Bloody Palace of the Monarch
88 Chapter 88 : Pemikiran Ren?
89 Chapter 89 : Tidak Penting!
90 Chapter 90 : Keputusan Mutlak dari Ren!
91 Chapter 91 : Kanza yang menjadi Jahat?
92 Chapter 92 : Pertemuan Dua Raja
93 Chapter 93 : Kemunculan Sang Ular Legendaris
94 Chapter 94 : Anryzel Dirvaren [Lose]
95 Chapter 95 : Secercah Cahaya yang menelan Kegelapan
96 Chapter 96 : Awal Kekejaman
97 Chapter 97 : Ketersiksaan dalam Kehidupan.
98 Chapter 98 : Tidak Sederhana
99 Chapter 99 : Sihir Perlindungan
100 Chapter 100 : Kejayaan untuk Anryzel Dirvaren!
101 Chapter 101 : Milžiniška gyvatė
102 Chapter 102 : Ganzalan dan Ampunan Ren
103 Chapter 103 : Sulit untuk diperkirakan
104 Chapter 104 : Penyimpangan Tujuan
105 Chapter 105 : Kanza di Kota Perbatasan
106 Chapter 106 : Rencana dalam Bayang
107 Chapter 107 : Perampok yang malang
108 Chapter 108 : Keberadaan para Pemain?
109 Chapter 109 : Kembali bekerja
110 Chapter 110 : Kegiatan membosankan
111 Chapter 111 : Masakan Nirlayn
112 Chapter 112 : Sang Kusir, dimulai
113 Chapter 113 : Gru'end
114 Chapter 114 : Dicintai oleh PENJARA
115 Chapter 115 ~ Misi penyamaran
116 Chatper 116 ~ Misi Penyamaran II
117 Chapter 117 ~ Battle Magic
118 Chapter 118 ~ Kekacauan Dimulai Dari Saat Ini
119 Ch. Bonus ~ Si Kecil Yang Menunggu
120 Chapter 119 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral
121 Chapter 120 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral II
122 Ch. Bonus ~ Nivania Zournac
123 Chapter 121 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral III
124 Chapter 122 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral IV
125 Chapter 123 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral V
126 Chapter 124 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral VI
127 Chapter 125 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral VII
128 Chapter 126 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral VIII
129 Chapter 127 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral IX
130 Chapter 128 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral X
131 Chapter 129 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral [End]
132 Ch. 130 ~ Konferensi Tanpa Meja
133 Ch. 131 ~ Suasana Tegang
134 Ch. 132 ~ Mengejutkan
135 Chapter 133 : Merasa Kesulitan
136 Chapter 134 : Aroma Kekacauan
137 Chapter 135 : Prototype Anti-Detection Aircraft
138 Chapter 136 : Roh yang Aneh
139 Chapter 137 : Arystina yang Berusaha
140 Chapter 138 : Prototype VS Wyvern
141 Chapter 139 : Peneliti Sihir dan Pertaruhan Bodoh
142 Chapter 140 : Ketika Monarch Kelelahan
143 Chapter 141 : Kecerdasan Tak Biasa
144 Chapter 142 : Mencari Masalah?
145 Chapter 143 : Mereka yang tidak mengerti
146 Chapter 144 : Tiga Sekawan Yang Cukup Tangguh
147 Chapter 145 : Dibalik Penyerangan
148 Chapter 146 : Keanehan Berlanjut
149 Chapter 147 : Oh Celaka, Mengapa Harus Dia?
150 Chapter 148 : Pergerakan Kekaisaran
151 Chapter 149 : Para Utusan Bersitegang
152 Chapter 150 : Para Utusan Bersitegang II
153 Chapter 151 : Nasib Lorei Zonio
154 Chapter 152 : Kembali Ke Masalah Utama
155 Chapter 153 : Undangan Yang Tak Menyenangkan
156 Chapter 154 : Bukti Untuk Utusan
157 Chapter 155 : Floating Magic Ship?
158 Chapter 156 : Jangan Meremehkan Orang Kaya
159 Chapter 157 : Sang Dewa?
160 Chapter 158 : Hal Kecil Yang Datang Saat Gerimis
161 Chapter 159 : Teknologi dari Floating Magic Ship
162 Chapter 160 : Perempuan yang tangguh
163 Chapter 161 : Pemberitahuan Yang Mengejutkan
164 Chapter 162 : Menyelamatkan Korban
165 Chapter 163 : Membentuk [Crown]
166 Chapter 164 : Penyesalan Anryzel
167 Chapter 165 : Penawaran, dan Persyaratan
168 Chapter 166 : Kelas Pahlawan
169 Chapter 167 : Pelatihan Ksatria
170 Chapter 168 : Pelatihan Ksatria dan Hal Memalukan
171 Chapter 169 : Penyihir dan Acara Perpisahan yang tak biasa
172 Chapter 170 : Turquoise Dragon
173 Chapter 171 : Tindakan Ras Naga
174 Chapter 172 : Pertempuran murid
175 Chapter 173 : Murid Bersatu
176 Chapter 174 : Murid Kesulitan
177 Chapter 175 - Pertunjukkan Khusus
178 Chapter 176 - Monster Yang Malang
Episodes

Updated 178 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10 : Makhluk Multi-dimensi
11
Chapter 11 : Persiapan pelelangan
12
Chapter 12 : Pelelangan dimulai!
13
Chapter 13 : Duke Fedel
14
Chapter 14 : Pelatihan
15
Chapter 15 : Perpisahan
16
Chapter 16 : Four springs
17
Chapter 17 : Four Springs II
18
Chapter 18 : Tragedi Four Springs
19
Chapter 19 : Sang Legenda
20
Chapter 20 : Cerita dibalik 3 tahun lalu.
21
Chapter 21 : Reruntuhan Napetha
22
Chapter 22 : Sacred Blood Beast
23
Chapter 23 : Kota Rondelia, dan Vampire.
24
Chapter 24 : Kota Rondelia dan Insiden
25
Chapter 25 : Kota Rondelia dan Insiden II
26
Chapter 26 : Kesedihan dan Amarah
27
Chapter 27 : Sosok Vampire yang sebenarnya
28
Chapter 28 : Percakapan
29
Chapter 29 : Kekaguman dan Sumpah Nirlayn
30
Chapter 30 : Ksatria Aulzania dan Kesepakatan
31
Chapter 31 : Pemakaman dan Lost Magic
32
Chapter 32 : Percakapan II
33
Chapter 33 : Seorang Penjahat, Ren.
34
Chapter 34 : Ras yang terlupakan.
35
Chapter 35 : Melawan Ksatria Aulzania.
36
Chapter 36 : Continents Holder, The Monarch.
37
Chapter 37 : Kelahiran Sosok dan Nama baru.
38
Chapter 38 : Rencana Rahasia
39
Chapter 39 : Penginapan Twin Lotus
40
Chapter 40 : Nirlayn dan Persiapan Konferensi.
41
Chapter 41 : Awal Konferensi
42
Chapter 42 : Masalah Kerajaan Aulzania
43
Chapter 43 : Dua orang penguntit
44
Chapter 44 : Kemunculan kembali Musuh.
45
Chapter 45 : Pengikut baru dan Pembukaan Turnamen.
46
Chapter 46 : Turnamen B-1
47
Chapter 47 : Turnamen B-2
48
Chapter 48 : Turnamen B-3
49
Chapter 49 : Sebuah Pengkhianatan
50
Chapter 50 : Kekacauan Kota Aulzania.
51
Chapter 51 : Mengamuklah, Nuxuria.
52
Chapter 52 : Shadow Executor, Kanza.
53
Chapter 53 : Kekacauan Aulzania : Pandangan orang - orang
54
Chapter 54 : Contoh Kecil Sebuah Keputusasaan
55
Chapter 55 : Pemanggilan Kedua
56
Chapter 56 : True Ancestor - Rusava dan Raytsa
57
Chapter 57 : The Seven True Ancestor
58
Chapter 58 : Ren yang bekerja Keras
59
Chapter 59 : Ren yang bekerja Keras II
60
Chapter 60 : Keyakinan akan Takdir
61
Chapter 61 : Kejadian yang tak terduga
62
Chapter 62 : Pria Misterius yang tidak jelas
63
Chapter 63 : Pesta yang berlangsung cukup lama
64
Chapter 64 : Percakapan dalam Pesta
65
Chapter 65 : Sebuah Percakapan di Kota yang Jauh
66
Chapter 66 : Gelar Pahlawan
67
Chaptet 67 : Perintah dan Tujuan Baru?
68
Chapter 68 : Percobaan Summon di Malam Hari
69
Chapter 69 : Avrogan dan Crundela
70
Chapter 70 : Sedikit Kesedihan dalam Hati Ren
71
Chapter 71 : Indacrus dan Kembalinya Ren ke Istana
72
Chapter 72 : Penciptaan Sihir
73
Chapter 73 : Sihir Baru dan Kenalan lama
74
Chapter 74 : Pertarungan dengan Derrian
75
Chapter 75 : Persiapan Invasi Monster
76
Chapter 76 : Blood Servant dan Awal Invasi
77
Chapter 77 : Invasi Monster
78
Chapter 78 : Invasi Monster II
79
Chapter 79 : Invasi Monster III
80
Chapter 80 : Gigantic Tree
81
Chapter 81 : Pencarian Kebenaran?
82
Chapter 82 : Wanita yang Ambigu
83
Chapter 83 : Sandiwara Ren dan Arystina Myziri
84
Chapter 84 : Kemunculan Masalah Baru
85
Chapter 85 : Kegembiraan Ren
86
Chapter 86 : Perjalanan memastikan Kebenaran
87
Chapter 87 : Bloody Palace of the Monarch
88
Chapter 88 : Pemikiran Ren?
89
Chapter 89 : Tidak Penting!
90
Chapter 90 : Keputusan Mutlak dari Ren!
91
Chapter 91 : Kanza yang menjadi Jahat?
92
Chapter 92 : Pertemuan Dua Raja
93
Chapter 93 : Kemunculan Sang Ular Legendaris
94
Chapter 94 : Anryzel Dirvaren [Lose]
95
Chapter 95 : Secercah Cahaya yang menelan Kegelapan
96
Chapter 96 : Awal Kekejaman
97
Chapter 97 : Ketersiksaan dalam Kehidupan.
98
Chapter 98 : Tidak Sederhana
99
Chapter 99 : Sihir Perlindungan
100
Chapter 100 : Kejayaan untuk Anryzel Dirvaren!
101
Chapter 101 : Milžiniška gyvatė
102
Chapter 102 : Ganzalan dan Ampunan Ren
103
Chapter 103 : Sulit untuk diperkirakan
104
Chapter 104 : Penyimpangan Tujuan
105
Chapter 105 : Kanza di Kota Perbatasan
106
Chapter 106 : Rencana dalam Bayang
107
Chapter 107 : Perampok yang malang
108
Chapter 108 : Keberadaan para Pemain?
109
Chapter 109 : Kembali bekerja
110
Chapter 110 : Kegiatan membosankan
111
Chapter 111 : Masakan Nirlayn
112
Chapter 112 : Sang Kusir, dimulai
113
Chapter 113 : Gru'end
114
Chapter 114 : Dicintai oleh PENJARA
115
Chapter 115 ~ Misi penyamaran
116
Chatper 116 ~ Misi Penyamaran II
117
Chapter 117 ~ Battle Magic
118
Chapter 118 ~ Kekacauan Dimulai Dari Saat Ini
119
Ch. Bonus ~ Si Kecil Yang Menunggu
120
Chapter 119 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral
121
Chapter 120 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral II
122
Ch. Bonus ~ Nivania Zournac
123
Chapter 121 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral III
124
Chapter 122 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral IV
125
Chapter 123 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral V
126
Chapter 124 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral VI
127
Chapter 125 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral VII
128
Chapter 126 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral VIII
129
Chapter 127 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral IX
130
Chapter 128 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral X
131
Chapter 129 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral [End]
132
Ch. 130 ~ Konferensi Tanpa Meja
133
Ch. 131 ~ Suasana Tegang
134
Ch. 132 ~ Mengejutkan
135
Chapter 133 : Merasa Kesulitan
136
Chapter 134 : Aroma Kekacauan
137
Chapter 135 : Prototype Anti-Detection Aircraft
138
Chapter 136 : Roh yang Aneh
139
Chapter 137 : Arystina yang Berusaha
140
Chapter 138 : Prototype VS Wyvern
141
Chapter 139 : Peneliti Sihir dan Pertaruhan Bodoh
142
Chapter 140 : Ketika Monarch Kelelahan
143
Chapter 141 : Kecerdasan Tak Biasa
144
Chapter 142 : Mencari Masalah?
145
Chapter 143 : Mereka yang tidak mengerti
146
Chapter 144 : Tiga Sekawan Yang Cukup Tangguh
147
Chapter 145 : Dibalik Penyerangan
148
Chapter 146 : Keanehan Berlanjut
149
Chapter 147 : Oh Celaka, Mengapa Harus Dia?
150
Chapter 148 : Pergerakan Kekaisaran
151
Chapter 149 : Para Utusan Bersitegang
152
Chapter 150 : Para Utusan Bersitegang II
153
Chapter 151 : Nasib Lorei Zonio
154
Chapter 152 : Kembali Ke Masalah Utama
155
Chapter 153 : Undangan Yang Tak Menyenangkan
156
Chapter 154 : Bukti Untuk Utusan
157
Chapter 155 : Floating Magic Ship?
158
Chapter 156 : Jangan Meremehkan Orang Kaya
159
Chapter 157 : Sang Dewa?
160
Chapter 158 : Hal Kecil Yang Datang Saat Gerimis
161
Chapter 159 : Teknologi dari Floating Magic Ship
162
Chapter 160 : Perempuan yang tangguh
163
Chapter 161 : Pemberitahuan Yang Mengejutkan
164
Chapter 162 : Menyelamatkan Korban
165
Chapter 163 : Membentuk [Crown]
166
Chapter 164 : Penyesalan Anryzel
167
Chapter 165 : Penawaran, dan Persyaratan
168
Chapter 166 : Kelas Pahlawan
169
Chapter 167 : Pelatihan Ksatria
170
Chapter 168 : Pelatihan Ksatria dan Hal Memalukan
171
Chapter 169 : Penyihir dan Acara Perpisahan yang tak biasa
172
Chapter 170 : Turquoise Dragon
173
Chapter 171 : Tindakan Ras Naga
174
Chapter 172 : Pertempuran murid
175
Chapter 173 : Murid Bersatu
176
Chapter 174 : Murid Kesulitan
177
Chapter 175 - Pertunjukkan Khusus
178
Chapter 176 - Monster Yang Malang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!