Rombongan Ren dan para pengawalnya telah berangkat menuju Kota Rondelia.
Melalui sebuah jalan yang terbuat dari tanah, meski begitu Jalan ini bisa dikatakan cukup bagus dan luas karena menghubungkan dua kota penting yang berbeda.
Sepanjang perjalanan, Ren akan melewati berbagai tempat. Hutan, Padang Rumput, dan area pegunungan. Jalan yang menghubungkan kedua kota ini tentu tidak lah aman. Karena berbagai tempat yang dilewatinya, ada banyak monster - monster yang berkeliaran.
Ren membawa Dua kereta kuda, satu sebagai tempat menyimpan barang dagangan dan satu lagi untuk Ren sendiri.
Untuk pengawalannya, Kereta Ren sendiri dijaga oleh Reigin dan Arisu, sementara kereta barang dijaga oleh Yuki dan Kazumi.
Posisi kereta sendiri saling beriringan dengan Kereta Ren yang memimpin jalan di depan.
Kereta Ren terlihat layaknya kereta kuda seorang bangsawan. Setelah melihat kereta kuda yang Ren miliki, keempat orang itu akhirnya mengerti, mengapa Ren mempunyai Koin Emas yang banyak untuk menyewa mereka.
-
-
Ren hanya melakukan kegiatan seperti biasa, melihat ke arah luar jendela kereta kuda dan menopang dagunya. Hanya saja pakaian dan wajah yang Ren gunakan berbeda dari biasanya. Ren telah menggunakan beberapa teknik khusus untuk merubah penampilan nya.
Membuat para orang - orang yang ada di party Four Springs tidak menyadari bahwa Ren adalah orang yang selalu membawa perhatian akhir - akhir ini di Kota Ceeven.
"Jika dunia ini memang mirip, harus nya istanaku ada disuatu tempat di dunia ini kan?"
Ren terpikirkan akan istana yang sudah susah payah dia dapatkan. Hanya beberapa hari Ren menikmati tinggal di istana itu kemudian dipindahkan ke dunia ini.
Istana ini juga menjadi beberapa tujuan utama Ren saat ini. Jika Ren bisa mendapatkan istana itu, Ren bisa hidup dengan santai dan bebas.
Berbagai hal telah terjadi selama Ren berada di dunia ini. Ren juga belum sempat mencoba semua keterampilannya di dunia ini. Salah satunya adalah Skill Khusus Ras, yaitu Blood Art.
Blood Art, skill yang bisa meniru sebuah objek apapun. Blood Art dapat meniru hingga 70 - 80% statistik dari objek aslinya. Meski begitu, kekurangan skill ini ada pada mana, Objek yang ditiru oleh Blood Art harus dialiri oleh mana setiap saat untuk mempertahankan keberadaan nya. Tapi jika dalam sebuah pertarungan, skill ini sangat cocok untuk mengejutkan musuh dan menghancurkan strategi lawan.
-
-
"Blood Art : Sword"
Ren menggumamkan beberapa kata, kemudian sebuah aura berwarna merah darah merembes keluar dari tubuh Ren.
Perlahan - lahan membentuk sebuah pedang di hadapan Ren.
Sebuah Pedang Berwarna merah darah murni tercipta disana. Ren mengambil dan memegang pedang itu, Pedang yang sama yang Ren gunakan dalam melawan Dragon Emperor.
Pedang ini merupakan tiruan dari Pedang Nuxuria miliknya. Berapa persen kekuatan yang berhasil Blood Art tiru dari Pedang Nuxuria bahkan Ren tidak tahu.
Pada akhirnya, meski sanggup melawan Dragon Emperor, pedang ini hilang setelah Ren menggunakan salah satu skill terkuat dari Job Swordsman nya.
"Indah sekali, berbeda dengan dunia game, disini aku bisa merasakan sensasi nya langsung." Ren bergumam takjub melihat Blood Sword di tangan nya.
Tuk.Tuk.Tuk.
"Klien, Hari sudah mulai gelap, kita akan istirahat ditempat ini."
Suara Kazumi terdengar dari luar kereta, Ren terlalu sibuk mengagumi Blood Sword hingga lupa bahwa kereta kuda nya telah berhenti. Ren segera menghilangkan Blood Sword, Ren juga menghilangkan Skill penghalang miliknya.
Skill penghalang milik Ren adalah Anti-Mana Detection, sebuah Skill yang menciptakan Ruang isolasi agar mana tidak merembes keluar dan terdeteksi.
Di luar Kereta kuda milik Ren, ada Arisu yang merupakan seorang Mage. Deteksi mana Arisu pasti lebih baik dari ketiga orang lainnya.
"Ehm. Baiklah Tuan Kazumi, kita akan istirahat disini malam ini."
Ren turun dari kereta kudanya, Rombongan mereka berhenti di sebuah lahan kosong.
Cocok untuk dijadikan sebagai perkemahan.
*
*
*
*
*
Malam sudah tiba.
Orang - Orang dari party Four springs telah mendirikan dua tenda. Satu untuk laki - laki dan satu untuk perempuan.
Semua orang sedang berkumpul di sekitar api unggun yang mereka buat begitu pula dengan Ren.
"Hey, Klien. Namamu Ren kan? boleh kupanggil Ren mulai saat ini?" Kazumi bertanya pada Ren yang duduk disampingnya.
"Um. Tentu saja, aku tidak keberatan, lagipula aku tidak terlalu mempedulikan Formalitas." Ren menjawab.
"Haha aku suka itu! Aku juga tidak suka dengan Formalitas yang berlebihan atau semacam nya." Kazumi tertawa.
"Tuan Kazumi, apakah Nona Arisu selalu membaca buku dengan serius seperti itu?" Ren bertanya tentang Arisu yang berada tidak jauh darinya.
"Huh? Gadis itu, dia selalu mempelajari segala sesuatu tentang sihirnya dengan serius. Saat dia sedang dalam mode seperti ini, susah sekali untuk diganggu." Kazumi berbicara dengan Nada menyerah.
"Oh, begitu. Kalian berempat dekat sekali ya." Ren berbicara terlihat kesepian.
"Ya.. Itu benar, karena suatu kejadian beberapa tahun lalu. Kami akhirnya memutuskan untuk berpetualang bersama." Kazumi berbicara memandang langit, seakan bernostalgia.
"Yah, itu tidak masalah. yang penting.." Kazumi meregangkan tubuhnya dan berdiri.
"Mari kita makan terlebih dahulu, yuki dan Reigin sudah selesai memasak." Kazumi mengajak Ren.
"Um..."
Ren mengangguk setuju dengan ajakan Kazumi. Mereka berlima pun berkumpul untuk makan malam dan saling bercerita satu sama lain. Kedekatan Party Four springs ini sedikit membuat Ren kesepian.
-
*
*
*
*
-
Pagi hari.
Ren dan Four springs sudah bergerak kembali. Menurut peta yang Ren dapatkan kawasan yang akan Ren lewati selanjutnya merupakan kawasan monster yang berbahaya.
Jarak antara dua kereta kuda pun di dekatkan, agar mereka tidak terpisah terlalu jauh jika ada penyerangan monster.
Ren juga memutuskan untuk mengendarai kereta kuda nya sendiri dan menyuruh Reigin untuk menaiki kuda biasa.
Walaupun Para orang dari Party menentang dengan keras Ren keluar dari kereta kuda.
"Klien, tidakkah sebaiknya kau masuk kereta kuda saja? di dalam lebih aman dibanding disini." Reigin bertanya dengan khawatir.
"Tidak apa, aku hanya ingin melihat kawasan berbahaya tersebut." Ren berbicara dengan nada semangat.
Tentu itu semua hanya alasan belaka, Ren sebenarnya ingin melihat kemampuan para orang dari party ini.
Jika ada sesuatu yang tidak diinginkan terjadi, Ren dapat menolong mereka langsung. Bagaimanapun Ren berpikir bahwa mereka semua adalah orang yang baik.
"Ssttt... Arisu, apakah kau mendeteksi sesuatu di sekitar sini?"
Reigin bertanya sambil waspada dengan sekitarnya. Kereta Kuda juga berhenti berjalan.
"Um.. Aku merasakannya. Reigin, Ada empat keberadaan yang mengawasi kita, Satu disemak, satu di balik pohon, dan dua lagi di dekat pohon sana."
Arisu menjelaskan dengan teliti, Reigin hanya mengangguk dan menyiapkan perisai nya. Sebagai seorang tank Reigin harus memancing keluar para monster ini.
"Reigin, provokasi mereka agar menampakan diri. Aku dan Yuki akan membereskan yang sebelah sini, sementara Arisu kau menangani yang di depan ok?"
Reigin mengangguk dan maju kedepan dia mengankat perisainya.
Perisai itu bersinar redup dan tak lama setelah itu 4 Ekor beruang bertanduk muncul dari dalam hutan.
"Horned Bear?! Tch.. Yuki, aku akan menyerang dua Horned Bear sekaligus! kau bantu aku dari belakang."
Kazumi berlari ke arah dua horned bear dan menyisakan dua lainnya untuk ditangani oleh Reigin dan arisu.
Dua Horned Bear yang meliha kedatangan Kazumi langsung berbalik arah menyerang kazumi.
Kazumi tidak tinggal diam dan langsung berlari untuk memancing agar menjauh dari arah kereta.
Setelah cukup jauh, Kazumi berbalik dan menghunuskan pedang nya.
Sementara Horned Bear masih terus berlari menuju arah kazumi.
"Haaa...!"
Kazumi berlari menuju arah Horned Bear, dalam sekejap keduanya bertemu.
Kazumi langsung melancarkan serangan memutar. Satu Horned bear terkena oleh serangan kazumi namun dampak yang dihasilkan tidak terlalu besar.
Horned Bear lainnya mencoba menyerang dari belakang kazumi. Dengan cepat kazumi melompat dan menghindarinya.
Kazumi yang sudah menghindar kemudian menyerang balik pada Horned Bear.
Disitulah Horned Bear lainnya tiba - tiba menghalangi Kazumi.
Kazumi yang kehilangan keseimbangan terpaksa mundur beberapa langkah kebelakang.
Syutttt...
Sebuah panah bercahaya melaju dengan cepat dan menusuk bahu Horned Bear.
Melihat kesempatan ini, Kazumi dengan cepat berlari dan melompat ke arah Horned bear.
Pedang yang kazumi genggam mengeluarkan cahaya biru, kemudian Kazumi melancarkan serangan Horizontal menuju kepala Horned Bear.
Horned Bear yang kehilangan Fokus karena panah di bahu nya tidak dapat menghindari serangan Kazumi.
Serangan Kazumi dengan Lancar memotong kepala Horned Bear. Melihat teman nya dipotong, Horned bear lainnya mengamuk dan menyerang Kazumi dengan sembarangan.
Kazumi tidak bisa memblokir semua serangan secara acak. Kazumi terkena cakaran Horned Bear di bagian paha nya.
Darah mengucur dari sana, Kazumi yang terluka mengeluarkan keringat.
"Uh.. Horned Bear, kenapa kalian ada disini!." Kazumi berdecak kesal.
Beruntung panah - panah lainnya melesat dan mengenai Horned Bear. Kazumi dengan segenap tenaga yang tersisa berlari, bermaksud untuk membunuh Horned Bear yang terluka.
Kazumi melesat, melancarkan sebuah serangan menusuk yang mematikan ke arah jantung Horned Bear.
Tapi Horned Bear kali ini lebih pintar dari yang sebelumnya, dengan segera dia menghindar walau dihujani oleh panah.
Serangan kazumi meleset dan hanya menusuk udara kosong. Horned Bear yang menghindari serangan kazumi berbalik dan menyerang Kazumi yang kehabisan tenaga.
Cakar Horned Bear meluncur menuju tubuh Kazumi.
Swooshhh!!!!
Sebuah Gelombang sinar ditembakan, membuat Tangan Horned bear hancur tak bersisa. Kemudian Gelombang kedua ditembakan, menghancurkan kepala Horned Bear tanpa tersisa.
Semua itu adalah serangan pamungkas milik Yuki, dengan cepat dia berlari menuju kazumi.
"K-kazumi! Kau terluka! Hey Klien! Apa kau mempunyai obat atau semacamnya?!" Yuki dengan panik bertanya.
Kazumi yang tergeletak segera dipangku oleh yuki. Ren yang melihat semua ini tidak tinggal diam. Ren mengangguk dan mengambil satu potion tingkat Menengah.
"Cepat berikan ini, Nona yuki" Ren berlari dan memberikan potion itu.
Yuki menerima nya dengan cepat dan langsung meminumkan pada Kazumi.
Perlahan, Kondisi kazumi membaik, seluruh tubuhnya mengeluarkan Cahaya dan Luka nya menutup.
"Ahh.. Hampir saja, aku bahkan belum serius." Kazumi mengoceh di pangkuan Yuki.
"Apa yang kau katakan bodoh?! kau hampir saja mati karena Ceroboh!" Yuki memarahi Kazumi, matanya sedikit berkaca - kaca.
-
-
-
-
Sementara itu, Reigin yang melihat Kazumi mengalihkan dua ekor Horned Bear terkejut. Tanpa tank seperti Reigin menangani dua Horned Bear akan sulit bagi kazumi walau dibantu yuki sekalipun.
Tapi, Reigin tidak bisa mengalihkan perhatian nya dari Dua Horned bear yang dia tahan saat ini.
"Arisu! Sekarang!"
"Oke. Fire Blast!"
Dua Horned Bear yang berada di depan Reigin terkejut. Sebuah Api besar tiba - tiba muncul seperti bola. Beberapa detik kemudian Api itu menghasilkan Ledakan yang luar biasa. Reigin melindungi diri dengan perisainya dari ledakan itu.
Tapi Kulit Horned Bear sangat keras, Skill api milik Arisu tidak langsung menghancurkan nya. Hanya meninggalkan bekas luka bakar yang parah.
Arisu tidak tinggal diam dan langsung melancarkan sihir berikutnya.
"Fire Cyclone!"
Sebuah Topan api muncul diantara Horned Bear. Membakar kulit mereka dengan api yang sangat panas. Kedua Horned Bear mengaum kesakitan, mereka perlahan terbakar dan menjadi debu.
Reigin dan Arisu menghela Napas, Horned Bear merupakan musuh yang tangguh.
Jika ada empat dari mereka itu setara dengan Flame Lizard King.
"Bagus sekali Arisu! Sihirmu hebat seperti biasa!" Reigin memuji arisu dari kejauhan.
"Terima kasih atas pujian nya, Reigin."
Keduanya berkumpul kembali, dan melihat Kondisi Kazumi serta Yuki.
Mereka hanya bisa menggelengkan kepala setelah melihat Kazumi yang ceroboh terluka.
"Kazumi, kau ini benar - benar ceroboh sekali." Reigin menasihati Kazumi.
"Reigin benar, mengapa kau begitu ceroboh?" Arisu menimpa kata - kata Reigin.
"Ugh.. Kalian ini, aku hanya ingin bertindak keren tau?" Kazumi berbicara dengan nada percaya diri.
"Aku mengerti perasaan Tuan Kazumi..." Ren berbicara dengan ekspresi tersentuh.
"Ahh.. Klien! hanya kau yang mengerti!" Kazumi berbicara pada Ren dengan mata berkilauan.
Ketiga orang lainnya hanya bisa menggelengkan kelapa melihat tingkah Ren dan Kazumi.
"Tapi, Bukankah terlalu awal untuk senang? disana ada 3 monster lainnya loh." Ren berbicara sambil menunjuk sebuah tempat.
Keempat orang itu memasang ekspresi tanda tanya diatas kepala mereka.
Kemudian mereka berbalik, Ekspresi mereka kemudian membeku.
"B-Bagai-mana Mung-kin?" [Yuki]
"Tch! Monster seperti itu, kenapa muncul disini?!" [Kazumi]
"Oh, Tidak.... Buruk sekali." [Reigin]
"Nasib sial menimpa kita..." [Arisu]
'Tiga Ekor Lion King, Seharusnya mereka tidak bisa menghadapi ini'
Ren bergumam dalam hatinya, melihat tiga ekor Lion King yang berdiri tak jauh dari Ren. Dengan kemampuan Four springs mereka tidak akan sanggup melawan Tiga ekor Lion King sekaligus.
Meski Lion King berbeda jauh kekuatannya dengan Great Lion King. Tapi dengan adanya tiga ekor disini, seharusnya kekuatan mereka hampir setara.
'Mari lihat, bagaimana Four Springs menangani ini'
Ren bergumam dengan senyuman jahat melengkung di wajahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
HIRONIME
gw jadi ngeri anjim
2021-05-08
1
Surya Aryan
kalian para pembaca terlalu banyak nanya,tinggal baca dan selesai
jika ngak suka tinggalkan
banyak protes...bikin khayalan jadi sebuah tulisan itu susah lo,,,😑😑😑
2021-01-18
2
Takeru Hajimasa
Thor seharus nya si seluruh pemain jangan di transfer aja. Lebih baik mc sndiri aja yg di transfer karna jika smua nya di transfer kedengeran nya agak aneh aja. Dan org org di dunia baru pun seakan terlihat lemah sangat. Apalagi party ini mengatakan party terkuat tpi kok keliatan lemah ya karna lawan gitu aja kena damage
2020-11-03
0