Semua orang berbondong-bondong untuk menepi, mereka tidak memedulikan sekitar saat melakukannya karena takut menghambat rombongan kereta kuda. Anryzel yang berada di antara mereka, tidak sempat untuk berpindah tempat. Alhasil ketika rombongan itu hendak lewat, keberadaan Anryzel tetap berada di tengah jalan.
"Minggir dari sana kau orang miskin!" hardik seorang pengawal.
Nada yang tinggi, kata-kata yang kurang sopan, dan memerintahkan orang seenaknya, Anryzel seketika merasa tidak suka dengan tingkah laku mereka. Alih-alih menuruti perintah, Anryzel dengan sengaja berdiam diri sambil memandang mereka yang kian mendekat.
Rombongan itu pun terpaksa berhenti, beberapa pengawal yang memimpin dengan cepat mengelilingi Anryzel. Mereka mungkin menganggap bahwa Anryzel adalah ancaman yang bisa membahayakan.
Seorang pengawal yang menaiki kuda lantas berkata, "Dasar bocah tak tahu diri! Tidakkah kau melihat siapa yang akan lewat? Apa kau sanggup menanggung konsekuensi karena menghambat perjalanan putri duke?"
Secara serentak, mereka menodongkan senjata ke arah Anryzel, mencoba untuk mengancam agar Anryzel mengakui kesalahan dan menerima hukuman. Anryzel menunjukkan senyum halus yang mengisyaratkan bahwa dirinya tidak merasa terancam sama sekali.
"Aku awalnya ingin menepi, tapi kalian begitu tidak sabar dan langsung menghardik ku. Bukankah itu sedikit tidak pantas, pengawal duke yang bermartabat?"
"Apa kau bilang, bocah miskin?!" geram pengawal berkuda itu semakin marah. "Hanya orang miskin dan lemah sepertimu, beraninya melawan kekuasaan seorang duke?!"
Pengawal berkuda itu mengangkat tombaknya tinggi-tinggi, menunjukkan cahaya yang berpendar. Dia sepertinya akan mengayunkan tombak itu untuk memenggal kepala Anryzel, sebagai pelajaran sekaligus hukuman terhadap siapapun yang berani menentang kekuasaan duke.
Namun saat tangan pengawal itu bergetar hendak mengayunkan, sebuah suara yang berasal dari kereta kuda dengan tegas menghentikannya.
"Hentikan itu, Goner!"
Sosok yang menghentikan Goner adalah putri satu-satunya Duke Fedel yang bernama Ferlin Alvadio. Ferlin segera turun dari kereta kuda dengan cara yang anggun, tindakannya itu sekaligus membuat semua orang di sekitar berdecak kagum.
"Goner, apa maksudmu hendak mengeksekusi penduduk biasa secara sembarangan?" tanya Ferlin dengan nada tidak senang.
Goner menurunkan tombaknya, lalu dengan suara bergetar menjawab, "Sa-Saya ... saya hanya berusaha mempertahankan martabat Anda, Nona."
Ferlin membantah, "Jelas sekali perbuatanmu itu salah. Sejak kapan martabat keluarga Ku ditegakkan dengan cara haus darah? Kau telah melanggar kode etik kebangsawanan. Aku akan berbicara kepada Ayah soal masalah ini!"
Semua orang di sekitar menahan napas. Ferlin secara terang-terangan menganggap bahwa Goner telah melanggar kode etik. Jika begitu, bukankah secara tidak langsung Ferlin telah menpermalukan Goner dengan cara memecatnya di depan umum?
Goner menggertakan gigi sambil bergumam, "A-Apa salahku ...? Sial, ini semua gara-gara orang miskin ini."
Ferlin menarik napas dalam-dalam. Itu sudah cukup lama sejak terakhir kali dia berkata dengan nada yang panjang dan dipenuhi oleh emosi. Demi menjaga martabat ayahnya, Ferlin harus melakukan tindakan yang tegas.
"Kamu ... siapa namamu?" tanya Ferlin pada Anryzel yang sedari tadi diam memerhatikan.
Melihat dari ujung kepala hingga ujung kaki, tidak ada sesuatu yang istimewa, Ferlin hanya melihat Anryzel sebagai pemuda lusuh yang membawa pedang rusak.
"Aku Gian Roudenfiel, seorang penduduk desa biasa," balas Anryzel dengan ekspresi datar.
Anryzel sendiri melakukan pengamatan yang sama. Menurutnya, Ferlin hanya seorang gadis yang ceroboh. Bagaimanapun, dia tidak perlu menjawab jujur kepada seseorang yang mungkin tidak akan berperan penting dalam hidupnya.
"Gian Roudenfiel?" Ferlin sedikit membulatkan mata karena nama palsu yang diberikan Anryzel terdengar seperti nama seseorang yang berasal dari keluarga bangsawan. Meski begitu, tidak ada keluarga bangsawan Roudenfiel di seluruh Kerajaan Aulzania. Jadi, mungkinkah itu berasal dari luar kerajaan?
"Oh, Aku hampir lupa. Maafkan kecerobohan pengawal ku, dia akan segera menerima pelajaran akibat perbua-" Perkataan Ferlin terhenti oleh teriakan dari salah seorang pengawalnya.
"Nona awas!" seru pengawal tersebut sambil menarik Ferlin ke arah samping.
Goner yang menunggang kuda ternyata menerjang ke arah Anryzel dengan tombak yang terhunus. Semua orang dapat melihat bahwa Goner hendak menyerang Anryzel. Ferlin mencoba menghentikan Goner, tetapi itu sudah tidak berguna--Goner sudah dibutakan oleh kemarahan.
"Mati kau!!"
*SHING*
Ferlin dan penduduk biasa memalingkan muka karena khawatir pemandangan buruk akan memenuhi mata mereka. Sementara para pengawal tetap memerhatikan, untuk kemudian menunjukkan keterkejutan.
"Ti-tidak mungkin!" seru pengawal yang tadi menarik Ferlin.
Seolah ditarik oleh pandangan pengawal itu, Ferlin menatap ke arah yang sama. Ferlin melihat, bahwa Goner yang sudah mengayunkan tombak, dibuat kesulitan karena ayunan tombak itu berhasil ditahan oleh satu pedang yang rusak.
Anryzel menyeringai, "Begitu tidak sabar untuk mati ya?"
Goner menegang semakin marah, menarik tombaknya lalu mengayunkan tombak itu berkali-kali. Berharap bahwa satu dari sekian banyak serangan itu berhasil membunuh pemuda miskin yang dibencinya.
"Mengapa, mengapa, mengapa!" jeritnya tak percaya.
Setiap ayunan tombak yang berisi seluruh kekuatannya tidak berdaya di hadapan Anryzel. Alih-alih mendorong musuh agar terpojok, Goner malah merasa dipojokkan bahkan ketika Anryzel tidak membalas serangan.
Di serangan yang ke sekian kali, pedang Anryzel akhirnya hancur, mungkin tidak kuat menahan benturan terlalu banyak. Hal itu membuat Goner menyeringai di balik topengnya, merasa bahwa itu adalah kesempatan untuk membunuh.
Tombak Goner dilapisi oleh mana, memberi tanda bahwa dia akan menggunakan teknik ayunan tombak terkuat miliknya. Semua orang berteriak histeris, berusaha menghentikan kegilaan Goner yang ingin membunuh seseorang di depan umum.
"Berakhir sudah, bajingan!"
Mengambil ancang-ancang, Goner mengayunkan tombaknya secara diagonal, membuat kilatan cahaya di udara yang membentuk lintasan serangan. Saat tombak Goner berada satu sentimeter di dekat pundak Anryzel, dunia seakan diperlambat sehingga segala sesuatu terlihat berhenti kecuali Anryzel yang masih bersikap normal.
"Efek ini sangat mengesankan," puji Anryzel terhadap kemampuannya.
Apa yang terjadi sebenarnya bukan waktu yang diperlambat, melainkan proses berpikir Anryzel yang berkali-kali lipat lebih cepat. Itu membuatnya dapat memproses segala kejadian dalam satu waktu yang super singkat dan memberikannya kesempatan untuk mengambil keputusan terbaik.
"Ini akan menjadi pertama kalinya aku membunuh manusia. Bagaimana rasanya?"
Selain mempercepat pikiran, Anryzel juga mempercepat seluruh kinerja tubuhnya hingga dapat menyamai kecepatan pemikirannnya. Dalam waktu satu detik, dia melompat untuk melakukan manuver yang hebat, lalu mengarahkan tendangan pada kepala Goner secara vertikal ke bawah.
Setelah melakukan itu, Anryzel pergi dari tempat itu dengan cara berjalan. Namun karena kecepatan dan pikirannya berada di tingkat yang tidak bisa dipahami orang lain, maka mereka tidak bisa melihat seluruh kejadian yang terjadi.
Dunia terlihat normal kembali, semua orang yang tidak ingin menyaksikan pembunuhan dengan cepat memalingkan muka. Namun yang terjadi, sebuah ledakan besar tercipta di tempat Goner. Membuat semua orang bertanya-tanya, apa yang sebenarnya terjadi?
Saat kepulan asap debu yang terbuat dari ledakan mereda, mereka dapat melihat bahwa Goner sudah tergeletak dengan kepala yang hancur. Tidak hanya itu, orang yang mungkin melakukannya sudah tidak ada lagi di sana.
Ferlin menunjukkan wajah yang pucat. Tidak hanya dia, tetapi seluruh orang yang berada di tempat itu menunjukkan ekspresi yang sama. Mereka berpikir bahwa pemuda yang dikira lemah dan tidak berdaya, ternyata menjadi sesuatu yang sangat berbahaya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
Ari Ari
next.
2021-07-31
0
Gz'baker
ngebangunin iblis luu huu
2020-11-11
1
Takeru Hajimasa
Kok nama nona ferlin alvaido gaasing ya seperti pemain juga dan btw bagaimana jika seandainya seluruh pemain mengetahui kebaraadan mc pasti gempar tuh. Oiya thor kok knp mc doang ya yang lama pindah nya dah mengapa juga mereka smua ikut pindah ku kira mc doang yang di pindahkan. Jika seandainya smua pemain ikut pindah kan total nya lebih dr 2millar org dan pasti akan membuat keributan dan curiga lantas bagaimana org trsb apakah mereka mengaku?
2020-11-02
3