Limitless Realm berbentuk gurun pasir itu tergoncang saat Aszera bergerak untuk menyerang balik Anryzel. Kekuatan maha dahsyat dari Aszera sanggup menggetarkan ruang. Dimensi tak terbatas yang menahan pertarungan mereka bahkan menunjukkan kesulitan.
Energi yang terlampau besar itu membakar udara, menyebabkan sesuatu di sekeliling tubuh Aszera mendidih karena panas yang dihasilkan. Medan pertarungan dalam sekejap berubah menjadi neraka panas yang sanggup menguapkan apapun di sekitarnya.
Di samping itu, meski Aszera memiliki ukuran yang besar, tetapi tidak bisa disangkal bahwa kecepatan pergerakannya tidak bisa dianggap remeh. Dia dapat dengan lincah melakukan serangan demi serangan dalam tempo yang cepat dan pola serangan yang sangat sulit untuk diprediksi.
Anryzel dengan berbagai macam kesulitan mencoba untuk menghindari setiap serangan berat dari Aszera. Selama pertarungan itu berlangsung, dia mulai berpikir bahwa musuhnya bukanlah program komputer biasa yang memiliki pola serangan tetap, melainkan sebuah program yang bisa beradaptasi tergantung situasi pertempuran yang terjadi.
Dengan kata lain, Anryzel sudah tidak bisa menganalisis pola serangan musuh lagi. Dia harus menganggap bahwa musuhnya adalah seorang player yang memiliki pemikiran, strategi, dan keputusan tersendiri alih-alih sebuah program komputer.
"Pantas saja belum pernah ada yang menang!"
Saat Anryzel disibukkan dengan berbagai macam serangan fisik yang dilancarkan oleh Dragon God Aszera, sebuah firasat buruk kemudian datang, dan itu berbentuk bola energi yang terakumulasi di sekitar rahang Dragon God Aszera.
"True Dragon Breath? Ini tidak bisa dibiarkan!"
Menggunakan kecepatan penuh, Anryzel bergerak ke bawah rahang Dragon God Aszera. Dia menggambil ancang-ancang untuk melakukan tebasan sambil mengaktifkan salah satu skill terkuat yang dimilikinya.
[Anda menggunakan Dimension Divider!]
Divine Sword Nuxuria dilapisi oleh cahaya merah, kemudian sebuah tebasan dilepaskan. Bilah cahaya berwarna merah melesat dan menabrak rahang dari Dragon God Aszera. Tebasan itu mampu memberikan damage signifikan dan membuat Dragon God Aszera meraung kesakitan.
Memanfaatkan momentum setelah serangan, Anryzel menjauh dari Dragon God Aszera. Terlihat dirinya mengapung di udara kosong sejauh beberapa kilometer dari musuhnya.
"Dia benar-benar kuat. Aku rasa semakin lama pertarungan ini berlangsung, semakin aku dirugikan," ucap Anryzel melihat situasi.
Tanpa basa-basi lagi, Anryzel mengibaskan lengan secara horizontal. Kibasan lengan itu menyisakan sebuah cahaya merah dalam satu garis lurus. Cahaya itu kemudian membesar dan membesar, mengubah bentuk menjadi sebuah kubus yang seketika membungkus seluruh area yang ditempati oleh Dragon God Aszera.
[Anda menggunakan Chrono Dysfunction!]
Chrono Dysfunction, salah satu skill terkuat dari class tersembunyi Anryzel, yaitu Blood Ruler. Mampu menciptakan area pengekangan dalam radius yang sangat besar. Efeknya sendiri membuat aliran waktu dalam area tidak berjalan sebagaimana mestinya sehingga beberapa entitas lemah akan mati jika memasuki area ini. Namun untuk Dragon God Aszera, nampaknya itu hanya bisa memperlambat dan membatasi gerakan tubuhnya.
"Aku tidak membayangkan bahwa Dimension Divider hanya akan memberikan luka sebanyak itu padanya," komentar Anryzel dengan sedikit kesal.
Seperti yang dia katakan, Dimension Divider hanya mampu menguras 2% HP milik Dragon God Aszera. Hal yang lebih membuatnya kesal adalah fakta bahwa setelah semua, dia baru menguras 15% HP dari Dragon God Aszera.
Untuk itu, dengan combo Chrono Dysfunction yang merupakan skill pembatasan terkuat miliknya, dia berniat melakukan serangan habis-habisan sebisa mungkin.
"Waktunya serius."
[Anda menggunakan Endless Slashing]
Satu detik kemudian, Anryzel menghilang dari pandangan. Sebagai gantinya, kilatan cahaya muncul dalam jumlah banyak. Satu kilatan cahaya merupakan satu tebasan berkekuatan penuh yang dilancarkan pada Dragon God Aszera. Sedangkan untuk ukuran kilatan pedang itu sendiri sama dengan besarnya area Chrono Dysfunction.
Satu tebasan dari Endless Slashing memiliki kekuatan yang mampu menguras 0.5% HP Dragon God Aszera. Dan setiap tebasan menghabiskan 1% energi yang dimiliki Anryzel. Tebasan dari Endless Slashing tidak akan pernah berhenti kecuali energi yang digunakan sudah habis.
Pada tebasan ke seratus, Endless Slashing secara alami dihentikan karena energi yang dimiliki Anryzel sudah habis. Dia kembali muncul di udara kosong sambil menunjukkan ekspresi yang rumit.
"Setelah semua, aku mengira ini akan segera berakhir. Tetapi, sepertinya developer tidak berniat memberiku kemenangan yang mudah ya?"
Anryzel berhasil menguras sebanyak 65% HP Dragon God Aszera, namun demikian sesuatu tiba-tiba muncul. Sistem memberi peringatan kepada Anryzel bahwa Dragon God Aszera berhasil menghancurkan pengekangan Chrono Dysfunction dan memicu salah satu kemampuan tertinggi, Absolute Defense.
Sejauh ini, medan pertempuran sudah berubah menjadi neraka kekacauan dengan kerusakan dahsyat di mana-mana. Itu kebanyakan disebabkan oleh Endless Slashing yang tidak memandang musuh atau lingkungan, semuanya dihancurkan. Akan tetapi, sosok Dragon God Aszera masih terlihat kuat dan mendominasi. Meskipun sudah kehilangan banyak nyawa, tidak ada satupun luka yang tertinggal di tubuhnya.
Dragon God Aszera menatap tajam ke arah Anryzel. Dia terlihat mendengus lalu sekali lagi mencoba menghimpun energi di antara rahangnya. Kali ini, himpunan energi terbentuk lebih cepat sehingga tidak memberi kesempatan pada Anryzel untuk bereaksi.
Satu tembakan True Dragon Breath diluncurkan dengan kekuatan penuh. Itu menembus ruang, merobek dimensi, menggetarkan realitas dan melintas menuju kehampaan tak terbatas.
Anryzel memang tidak sempat bereaksi untuk menggagalkan True Dragon Breath ini, tetapi dirinya masih cukup beruntung untuk menghindarinya dengan jarak yang sangat tipis. Meski demikian, Absolute Damage yang disebabkan memang sangat berbahaya. Bahkan hempasan angin saja sanggup menguras 80% HP miliknya.
Anryzel dengan cepat menggunakan item yang dapat memulihkan HP dan energi. Dia tidak bisa berkata-kata karena melihat betapa menakutkannya True Dragon Breath dari Dragon God Aszera.
Sayangnya, Dragon God Aszera tampak benar-benar marah dan melancarkan True Dragon Breath sekali lagi. Anryzel menghindar dan terkena damage signifikan lalu memulihkan diri.
Namun, kejadian itu terus berulang hingga berkali-kali yang menyebabkan Anryzel tidak bisa melancarkan serangan balik. Dirinya disibukkan dengan tembakan True Dragon Breath dan fokusnya beralih ke memulihkan diri.
"Sial, efek kemarahan ini begitu mengerikan!"
[Peringatan! Limitless Realm akan hancur!]
[Segera hentikan kemarahan Dragon God Aszera!]
Masalah itu tampaknya sangat besar hingga membuat sistem itu sendiri memperingatkan agar kemarahan Dragon God Aszera segera dihentikan. Namun Anryzel tidak perlu peringatan karena dirinya sendiri sedang mencari celah untuk menghentikannya.
Didorong oleh situasi yang sangat mendesak, Anryzel menggunakan satu-satunya kartu truf-- sebuah item yang dapat menangkal segala bentuk kematian. Dia hanya memiliki satu item, dan itu merupakan hartanya yang paling berharga.
Item digunakan dan berhasil menangkis True Dragon Breath yang diluncurkan oleh Dragon God Aszera. Momentum tersebut memberikan kesempatan kepada Anryzel untuk mengerahkan seluruh sumber daya dan kekuatannya.
[Anda menggunakan Chrono Dysfunction!]
[Anda menggunakan Chrono Dysfunction!]
[Anda menggunakan Chrono Dysfunction!]
[Chrono Dysfunction digunakan sebanyak tiga kali, mengaktifkan efek spesial penguatan!]
Anryzel merasa kesal lalu berkata, "Kali ini sudah berakhir."
[Anda menggunakan "???"]
Satu tebasan vertikal dilancarkan dan seakan memotong segalanya. Tidak ada batasan perspektif terhadap tebasan ini. Tidak ada awal atau akhir, tidak ada yang bisa melihat di mana ujung tebasan ini. Satu hal yang pasti adalah, tebasan ini menulis ulang segala hal. Memutarbalikkan segalanya menjadi sesuatu yang diinginkan sang pengguna.
[Peringatan! Anda kehabisan energi dan HP!]
Sementara itu, tubuh Dragon God Aszera secara alami terbelah menjadi dua bagian yang terpisah. Seperti sebuah layar yang dipisahkan oleh garis hitam kekosongan di tengahnya.
[Peringatan! Limitless Realm hancur!]
[Mencoba mengevakuasi Player ke tempat aman!]
Karakter Anryzel pun terlihat menghilang dari pandangan. Sayup-sayup, sebuah suara menggema di seluruh Limitless Realm yang hancur. Suara itu begitu dalam dan menunjukkan ketidakpercayaan akan sesuatu.
"Ini ... sungguh melanggar hukum."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
Ari Ari
next
2021-07-31
0
¤ĐÆŔĶ¤WØŁF¤ĶĮŇФ
ok
2020-12-13
0
Alif Kanza
Ngulang ah#2
2020-12-07
1