Chapter 2

Limitless Realm berbentuk gurun pasir itu tergoncang saat Aszera bergerak untuk menyerang balik Anryzel. Kekuatan maha dahsyat dari Aszera sanggup menggetarkan ruang. Dimensi tak terbatas yang menahan pertarungan mereka bahkan menunjukkan kesulitan.

Energi yang terlampau besar itu membakar udara, menyebabkan sesuatu di sekeliling tubuh Aszera mendidih karena panas yang dihasilkan. Medan pertarungan dalam sekejap berubah menjadi neraka panas yang sanggup menguapkan apapun di sekitarnya.

Di samping itu, meski Aszera memiliki ukuran yang besar, tetapi tidak bisa disangkal bahwa kecepatan pergerakannya tidak bisa dianggap remeh. Dia dapat dengan lincah melakukan serangan demi serangan dalam tempo yang cepat dan pola serangan yang sangat sulit untuk diprediksi.

Anryzel dengan berbagai macam kesulitan mencoba untuk menghindari setiap serangan berat dari Aszera. Selama pertarungan itu berlangsung, dia mulai berpikir bahwa musuhnya bukanlah program komputer biasa yang memiliki pola serangan tetap, melainkan sebuah program yang bisa beradaptasi tergantung situasi pertempuran yang terjadi.

Dengan kata lain, Anryzel sudah tidak bisa menganalisis pola serangan musuh lagi. Dia harus menganggap bahwa musuhnya adalah seorang player yang memiliki pemikiran, strategi, dan keputusan tersendiri alih-alih sebuah program komputer.

"Pantas saja belum pernah ada yang menang!"

Saat Anryzel disibukkan dengan berbagai macam serangan fisik yang dilancarkan oleh Dragon God Aszera, sebuah firasat buruk kemudian datang, dan itu berbentuk bola energi yang terakumulasi di sekitar rahang Dragon God Aszera.

"True Dragon Breath? Ini tidak bisa dibiarkan!"

Menggunakan kecepatan penuh, Anryzel bergerak ke bawah rahang Dragon God Aszera. Dia menggambil ancang-ancang untuk melakukan tebasan sambil mengaktifkan salah satu skill terkuat yang dimilikinya.

[Anda menggunakan Dimension Divider!]

Divine Sword Nuxuria dilapisi oleh cahaya merah, kemudian sebuah tebasan dilepaskan. Bilah cahaya berwarna merah melesat dan menabrak rahang dari Dragon God Aszera. Tebasan itu mampu memberikan damage signifikan dan membuat Dragon God Aszera meraung kesakitan.

Memanfaatkan momentum setelah serangan, Anryzel menjauh dari Dragon God Aszera. Terlihat dirinya mengapung di udara kosong sejauh beberapa kilometer dari musuhnya.

"Dia benar-benar kuat. Aku rasa semakin lama pertarungan ini berlangsung, semakin aku dirugikan," ucap Anryzel melihat situasi.

Tanpa basa-basi lagi, Anryzel mengibaskan lengan secara horizontal. Kibasan lengan itu menyisakan sebuah cahaya merah dalam satu garis lurus. Cahaya itu kemudian membesar dan membesar, mengubah bentuk menjadi sebuah kubus yang seketika membungkus seluruh area yang ditempati oleh Dragon God Aszera.

[Anda menggunakan Chrono Dysfunction!]

Chrono Dysfunction, salah satu skill terkuat dari class tersembunyi Anryzel, yaitu Blood Ruler. Mampu menciptakan area pengekangan dalam radius yang sangat besar. Efeknya sendiri membuat aliran waktu dalam area tidak berjalan sebagaimana mestinya sehingga beberapa entitas lemah akan mati jika memasuki area ini. Namun untuk Dragon God Aszera, nampaknya itu hanya bisa memperlambat dan membatasi gerakan tubuhnya.

"Aku tidak membayangkan bahwa Dimension Divider hanya akan memberikan luka sebanyak itu padanya," komentar Anryzel dengan sedikit kesal.

Seperti yang dia katakan, Dimension Divider hanya mampu menguras 2% HP milik Dragon God Aszera. Hal yang lebih membuatnya kesal adalah fakta bahwa setelah semua, dia baru menguras 15% HP dari Dragon God Aszera.

Untuk itu, dengan combo Chrono Dysfunction yang merupakan skill pembatasan terkuat miliknya, dia berniat melakukan serangan habis-habisan sebisa mungkin.

"Waktunya serius."

[Anda menggunakan Endless Slashing]

Satu detik kemudian, Anryzel menghilang dari pandangan. Sebagai gantinya, kilatan cahaya muncul dalam jumlah banyak. Satu kilatan cahaya merupakan satu tebasan berkekuatan penuh yang dilancarkan pada Dragon God Aszera. Sedangkan untuk ukuran kilatan pedang itu sendiri sama dengan besarnya area Chrono Dysfunction.

Satu tebasan dari Endless Slashing memiliki kekuatan yang mampu menguras 0.5% HP Dragon God Aszera. Dan setiap tebasan menghabiskan 1% energi yang dimiliki Anryzel. Tebasan dari Endless Slashing tidak akan pernah berhenti kecuali energi yang digunakan sudah habis.

Pada tebasan ke seratus, Endless Slashing secara alami dihentikan karena energi yang dimiliki Anryzel sudah habis. Dia kembali muncul di udara kosong sambil menunjukkan ekspresi yang rumit.

"Setelah semua, aku mengira ini akan segera berakhir. Tetapi, sepertinya developer tidak berniat memberiku kemenangan yang mudah ya?"

Anryzel berhasil menguras sebanyak 65% HP Dragon God Aszera, namun demikian sesuatu tiba-tiba muncul. Sistem memberi peringatan kepada Anryzel bahwa Dragon God Aszera berhasil menghancurkan pengekangan Chrono Dysfunction dan memicu salah satu kemampuan tertinggi, Absolute Defense.

Sejauh ini, medan pertempuran sudah berubah menjadi neraka kekacauan dengan kerusakan dahsyat di mana-mana. Itu kebanyakan disebabkan oleh Endless Slashing yang tidak memandang musuh atau lingkungan, semuanya dihancurkan. Akan tetapi, sosok Dragon God Aszera masih terlihat kuat dan mendominasi. Meskipun sudah kehilangan banyak nyawa, tidak ada satupun luka yang tertinggal di tubuhnya.

Dragon God Aszera menatap tajam ke arah Anryzel. Dia terlihat mendengus lalu sekali lagi mencoba menghimpun energi di antara rahangnya. Kali ini, himpunan energi terbentuk lebih cepat sehingga tidak memberi kesempatan pada Anryzel untuk bereaksi.

Satu tembakan True Dragon Breath diluncurkan dengan kekuatan penuh. Itu menembus ruang, merobek dimensi, menggetarkan realitas dan melintas menuju kehampaan tak terbatas.

Anryzel memang tidak sempat bereaksi untuk menggagalkan True Dragon Breath ini, tetapi dirinya masih cukup beruntung untuk menghindarinya dengan jarak yang sangat tipis. Meski demikian, Absolute Damage yang disebabkan memang sangat berbahaya. Bahkan hempasan angin saja sanggup menguras 80% HP miliknya.

Anryzel dengan cepat menggunakan item yang dapat memulihkan HP dan energi. Dia tidak bisa berkata-kata karena melihat betapa menakutkannya True Dragon Breath dari Dragon God Aszera.

Sayangnya, Dragon God Aszera tampak benar-benar marah dan melancarkan True Dragon Breath sekali lagi. Anryzel menghindar dan terkena damage signifikan lalu memulihkan diri.

Namun, kejadian itu terus berulang hingga berkali-kali yang menyebabkan Anryzel tidak bisa melancarkan serangan balik. Dirinya disibukkan dengan tembakan True Dragon Breath dan fokusnya beralih ke memulihkan diri.

"Sial, efek kemarahan ini begitu mengerikan!"

[Peringatan! Limitless Realm akan hancur!]

[Segera hentikan kemarahan Dragon God Aszera!]

Masalah itu tampaknya sangat besar hingga membuat sistem itu sendiri memperingatkan agar kemarahan Dragon God Aszera segera dihentikan. Namun Anryzel tidak perlu peringatan karena dirinya sendiri sedang mencari celah untuk menghentikannya.

Didorong oleh situasi yang sangat mendesak, Anryzel menggunakan satu-satunya kartu truf-- sebuah item yang dapat menangkal segala bentuk kematian. Dia hanya memiliki satu item, dan itu merupakan hartanya yang paling berharga.

Item digunakan dan berhasil menangkis True Dragon Breath yang diluncurkan oleh Dragon God Aszera. Momentum tersebut memberikan kesempatan kepada Anryzel untuk mengerahkan seluruh sumber daya dan kekuatannya.

[Anda menggunakan Chrono Dysfunction!]

[Anda menggunakan Chrono Dysfunction!]

[Anda menggunakan Chrono Dysfunction!]

[Chrono Dysfunction digunakan sebanyak tiga kali, mengaktifkan efek spesial penguatan!]

Anryzel merasa kesal lalu berkata, "Kali ini sudah berakhir."

[Anda menggunakan "???"]

Satu tebasan vertikal dilancarkan dan seakan memotong segalanya. Tidak ada batasan perspektif terhadap tebasan ini. Tidak ada awal atau akhir, tidak ada yang bisa melihat di mana ujung tebasan ini. Satu hal yang pasti adalah, tebasan ini menulis ulang segala hal. Memutarbalikkan segalanya menjadi sesuatu yang diinginkan sang pengguna.

[Peringatan! Anda kehabisan energi dan HP!]

Sementara itu, tubuh Dragon God Aszera secara alami terbelah menjadi dua bagian yang terpisah. Seperti sebuah layar yang dipisahkan oleh garis hitam kekosongan di tengahnya.

[Peringatan! Limitless Realm hancur!]

[Mencoba mengevakuasi Player ke tempat aman!]

Karakter Anryzel pun terlihat menghilang dari pandangan. Sayup-sayup, sebuah suara menggema di seluruh Limitless Realm yang hancur. Suara itu begitu dalam dan menunjukkan ketidakpercayaan akan sesuatu.

"Ini ... sungguh melanggar hukum."

Terpopuler

Comments

Ari Ari

Ari Ari

next

2021-07-31

0

¤ĐÆŔĶ¤WØŁF¤ĶĮŇФ

¤ĐÆŔĶ¤WØŁF¤ĶĮŇФ

ok

2020-12-13

0

Alif Kanza

Alif Kanza

Ngulang ah#2

2020-12-07

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10 : Makhluk Multi-dimensi
11 Chapter 11 : Persiapan pelelangan
12 Chapter 12 : Pelelangan dimulai!
13 Chapter 13 : Duke Fedel
14 Chapter 14 : Pelatihan
15 Chapter 15 : Perpisahan
16 Chapter 16 : Four springs
17 Chapter 17 : Four Springs II
18 Chapter 18 : Tragedi Four Springs
19 Chapter 19 : Sang Legenda
20 Chapter 20 : Cerita dibalik 3 tahun lalu.
21 Chapter 21 : Reruntuhan Napetha
22 Chapter 22 : Sacred Blood Beast
23 Chapter 23 : Kota Rondelia, dan Vampire.
24 Chapter 24 : Kota Rondelia dan Insiden
25 Chapter 25 : Kota Rondelia dan Insiden II
26 Chapter 26 : Kesedihan dan Amarah
27 Chapter 27 : Sosok Vampire yang sebenarnya
28 Chapter 28 : Percakapan
29 Chapter 29 : Kekaguman dan Sumpah Nirlayn
30 Chapter 30 : Ksatria Aulzania dan Kesepakatan
31 Chapter 31 : Pemakaman dan Lost Magic
32 Chapter 32 : Percakapan II
33 Chapter 33 : Seorang Penjahat, Ren.
34 Chapter 34 : Ras yang terlupakan.
35 Chapter 35 : Melawan Ksatria Aulzania.
36 Chapter 36 : Continents Holder, The Monarch.
37 Chapter 37 : Kelahiran Sosok dan Nama baru.
38 Chapter 38 : Rencana Rahasia
39 Chapter 39 : Penginapan Twin Lotus
40 Chapter 40 : Nirlayn dan Persiapan Konferensi.
41 Chapter 41 : Awal Konferensi
42 Chapter 42 : Masalah Kerajaan Aulzania
43 Chapter 43 : Dua orang penguntit
44 Chapter 44 : Kemunculan kembali Musuh.
45 Chapter 45 : Pengikut baru dan Pembukaan Turnamen.
46 Chapter 46 : Turnamen B-1
47 Chapter 47 : Turnamen B-2
48 Chapter 48 : Turnamen B-3
49 Chapter 49 : Sebuah Pengkhianatan
50 Chapter 50 : Kekacauan Kota Aulzania.
51 Chapter 51 : Mengamuklah, Nuxuria.
52 Chapter 52 : Shadow Executor, Kanza.
53 Chapter 53 : Kekacauan Aulzania : Pandangan orang - orang
54 Chapter 54 : Contoh Kecil Sebuah Keputusasaan
55 Chapter 55 : Pemanggilan Kedua
56 Chapter 56 : True Ancestor - Rusava dan Raytsa
57 Chapter 57 : The Seven True Ancestor
58 Chapter 58 : Ren yang bekerja Keras
59 Chapter 59 : Ren yang bekerja Keras II
60 Chapter 60 : Keyakinan akan Takdir
61 Chapter 61 : Kejadian yang tak terduga
62 Chapter 62 : Pria Misterius yang tidak jelas
63 Chapter 63 : Pesta yang berlangsung cukup lama
64 Chapter 64 : Percakapan dalam Pesta
65 Chapter 65 : Sebuah Percakapan di Kota yang Jauh
66 Chapter 66 : Gelar Pahlawan
67 Chaptet 67 : Perintah dan Tujuan Baru?
68 Chapter 68 : Percobaan Summon di Malam Hari
69 Chapter 69 : Avrogan dan Crundela
70 Chapter 70 : Sedikit Kesedihan dalam Hati Ren
71 Chapter 71 : Indacrus dan Kembalinya Ren ke Istana
72 Chapter 72 : Penciptaan Sihir
73 Chapter 73 : Sihir Baru dan Kenalan lama
74 Chapter 74 : Pertarungan dengan Derrian
75 Chapter 75 : Persiapan Invasi Monster
76 Chapter 76 : Blood Servant dan Awal Invasi
77 Chapter 77 : Invasi Monster
78 Chapter 78 : Invasi Monster II
79 Chapter 79 : Invasi Monster III
80 Chapter 80 : Gigantic Tree
81 Chapter 81 : Pencarian Kebenaran?
82 Chapter 82 : Wanita yang Ambigu
83 Chapter 83 : Sandiwara Ren dan Arystina Myziri
84 Chapter 84 : Kemunculan Masalah Baru
85 Chapter 85 : Kegembiraan Ren
86 Chapter 86 : Perjalanan memastikan Kebenaran
87 Chapter 87 : Bloody Palace of the Monarch
88 Chapter 88 : Pemikiran Ren?
89 Chapter 89 : Tidak Penting!
90 Chapter 90 : Keputusan Mutlak dari Ren!
91 Chapter 91 : Kanza yang menjadi Jahat?
92 Chapter 92 : Pertemuan Dua Raja
93 Chapter 93 : Kemunculan Sang Ular Legendaris
94 Chapter 94 : Anryzel Dirvaren [Lose]
95 Chapter 95 : Secercah Cahaya yang menelan Kegelapan
96 Chapter 96 : Awal Kekejaman
97 Chapter 97 : Ketersiksaan dalam Kehidupan.
98 Chapter 98 : Tidak Sederhana
99 Chapter 99 : Sihir Perlindungan
100 Chapter 100 : Kejayaan untuk Anryzel Dirvaren!
101 Chapter 101 : Milžiniška gyvatė
102 Chapter 102 : Ganzalan dan Ampunan Ren
103 Chapter 103 : Sulit untuk diperkirakan
104 Chapter 104 : Penyimpangan Tujuan
105 Chapter 105 : Kanza di Kota Perbatasan
106 Chapter 106 : Rencana dalam Bayang
107 Chapter 107 : Perampok yang malang
108 Chapter 108 : Keberadaan para Pemain?
109 Chapter 109 : Kembali bekerja
110 Chapter 110 : Kegiatan membosankan
111 Chapter 111 : Masakan Nirlayn
112 Chapter 112 : Sang Kusir, dimulai
113 Chapter 113 : Gru'end
114 Chapter 114 : Dicintai oleh PENJARA
115 Chapter 115 ~ Misi penyamaran
116 Chatper 116 ~ Misi Penyamaran II
117 Chapter 117 ~ Battle Magic
118 Chapter 118 ~ Kekacauan Dimulai Dari Saat Ini
119 Ch. Bonus ~ Si Kecil Yang Menunggu
120 Chapter 119 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral
121 Chapter 120 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral II
122 Ch. Bonus ~ Nivania Zournac
123 Chapter 121 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral III
124 Chapter 122 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral IV
125 Chapter 123 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral V
126 Chapter 124 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral VI
127 Chapter 125 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral VII
128 Chapter 126 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral VIII
129 Chapter 127 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral IX
130 Chapter 128 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral X
131 Chapter 129 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral [End]
132 Ch. 130 ~ Konferensi Tanpa Meja
133 Ch. 131 ~ Suasana Tegang
134 Ch. 132 ~ Mengejutkan
135 Chapter 133 : Merasa Kesulitan
136 Chapter 134 : Aroma Kekacauan
137 Chapter 135 : Prototype Anti-Detection Aircraft
138 Chapter 136 : Roh yang Aneh
139 Chapter 137 : Arystina yang Berusaha
140 Chapter 138 : Prototype VS Wyvern
141 Chapter 139 : Peneliti Sihir dan Pertaruhan Bodoh
142 Chapter 140 : Ketika Monarch Kelelahan
143 Chapter 141 : Kecerdasan Tak Biasa
144 Chapter 142 : Mencari Masalah?
145 Chapter 143 : Mereka yang tidak mengerti
146 Chapter 144 : Tiga Sekawan Yang Cukup Tangguh
147 Chapter 145 : Dibalik Penyerangan
148 Chapter 146 : Keanehan Berlanjut
149 Chapter 147 : Oh Celaka, Mengapa Harus Dia?
150 Chapter 148 : Pergerakan Kekaisaran
151 Chapter 149 : Para Utusan Bersitegang
152 Chapter 150 : Para Utusan Bersitegang II
153 Chapter 151 : Nasib Lorei Zonio
154 Chapter 152 : Kembali Ke Masalah Utama
155 Chapter 153 : Undangan Yang Tak Menyenangkan
156 Chapter 154 : Bukti Untuk Utusan
157 Chapter 155 : Floating Magic Ship?
158 Chapter 156 : Jangan Meremehkan Orang Kaya
159 Chapter 157 : Sang Dewa?
160 Chapter 158 : Hal Kecil Yang Datang Saat Gerimis
161 Chapter 159 : Teknologi dari Floating Magic Ship
162 Chapter 160 : Perempuan yang tangguh
163 Chapter 161 : Pemberitahuan Yang Mengejutkan
164 Chapter 162 : Menyelamatkan Korban
165 Chapter 163 : Membentuk [Crown]
166 Chapter 164 : Penyesalan Anryzel
167 Chapter 165 : Penawaran, dan Persyaratan
168 Chapter 166 : Kelas Pahlawan
169 Chapter 167 : Pelatihan Ksatria
170 Chapter 168 : Pelatihan Ksatria dan Hal Memalukan
171 Chapter 169 : Penyihir dan Acara Perpisahan yang tak biasa
172 Chapter 170 : Turquoise Dragon
173 Chapter 171 : Tindakan Ras Naga
174 Chapter 172 : Pertempuran murid
175 Chapter 173 : Murid Bersatu
176 Chapter 174 : Murid Kesulitan
177 Chapter 175 - Pertunjukkan Khusus
178 Chapter 176 - Monster Yang Malang
Episodes

Updated 178 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10 : Makhluk Multi-dimensi
11
Chapter 11 : Persiapan pelelangan
12
Chapter 12 : Pelelangan dimulai!
13
Chapter 13 : Duke Fedel
14
Chapter 14 : Pelatihan
15
Chapter 15 : Perpisahan
16
Chapter 16 : Four springs
17
Chapter 17 : Four Springs II
18
Chapter 18 : Tragedi Four Springs
19
Chapter 19 : Sang Legenda
20
Chapter 20 : Cerita dibalik 3 tahun lalu.
21
Chapter 21 : Reruntuhan Napetha
22
Chapter 22 : Sacred Blood Beast
23
Chapter 23 : Kota Rondelia, dan Vampire.
24
Chapter 24 : Kota Rondelia dan Insiden
25
Chapter 25 : Kota Rondelia dan Insiden II
26
Chapter 26 : Kesedihan dan Amarah
27
Chapter 27 : Sosok Vampire yang sebenarnya
28
Chapter 28 : Percakapan
29
Chapter 29 : Kekaguman dan Sumpah Nirlayn
30
Chapter 30 : Ksatria Aulzania dan Kesepakatan
31
Chapter 31 : Pemakaman dan Lost Magic
32
Chapter 32 : Percakapan II
33
Chapter 33 : Seorang Penjahat, Ren.
34
Chapter 34 : Ras yang terlupakan.
35
Chapter 35 : Melawan Ksatria Aulzania.
36
Chapter 36 : Continents Holder, The Monarch.
37
Chapter 37 : Kelahiran Sosok dan Nama baru.
38
Chapter 38 : Rencana Rahasia
39
Chapter 39 : Penginapan Twin Lotus
40
Chapter 40 : Nirlayn dan Persiapan Konferensi.
41
Chapter 41 : Awal Konferensi
42
Chapter 42 : Masalah Kerajaan Aulzania
43
Chapter 43 : Dua orang penguntit
44
Chapter 44 : Kemunculan kembali Musuh.
45
Chapter 45 : Pengikut baru dan Pembukaan Turnamen.
46
Chapter 46 : Turnamen B-1
47
Chapter 47 : Turnamen B-2
48
Chapter 48 : Turnamen B-3
49
Chapter 49 : Sebuah Pengkhianatan
50
Chapter 50 : Kekacauan Kota Aulzania.
51
Chapter 51 : Mengamuklah, Nuxuria.
52
Chapter 52 : Shadow Executor, Kanza.
53
Chapter 53 : Kekacauan Aulzania : Pandangan orang - orang
54
Chapter 54 : Contoh Kecil Sebuah Keputusasaan
55
Chapter 55 : Pemanggilan Kedua
56
Chapter 56 : True Ancestor - Rusava dan Raytsa
57
Chapter 57 : The Seven True Ancestor
58
Chapter 58 : Ren yang bekerja Keras
59
Chapter 59 : Ren yang bekerja Keras II
60
Chapter 60 : Keyakinan akan Takdir
61
Chapter 61 : Kejadian yang tak terduga
62
Chapter 62 : Pria Misterius yang tidak jelas
63
Chapter 63 : Pesta yang berlangsung cukup lama
64
Chapter 64 : Percakapan dalam Pesta
65
Chapter 65 : Sebuah Percakapan di Kota yang Jauh
66
Chapter 66 : Gelar Pahlawan
67
Chaptet 67 : Perintah dan Tujuan Baru?
68
Chapter 68 : Percobaan Summon di Malam Hari
69
Chapter 69 : Avrogan dan Crundela
70
Chapter 70 : Sedikit Kesedihan dalam Hati Ren
71
Chapter 71 : Indacrus dan Kembalinya Ren ke Istana
72
Chapter 72 : Penciptaan Sihir
73
Chapter 73 : Sihir Baru dan Kenalan lama
74
Chapter 74 : Pertarungan dengan Derrian
75
Chapter 75 : Persiapan Invasi Monster
76
Chapter 76 : Blood Servant dan Awal Invasi
77
Chapter 77 : Invasi Monster
78
Chapter 78 : Invasi Monster II
79
Chapter 79 : Invasi Monster III
80
Chapter 80 : Gigantic Tree
81
Chapter 81 : Pencarian Kebenaran?
82
Chapter 82 : Wanita yang Ambigu
83
Chapter 83 : Sandiwara Ren dan Arystina Myziri
84
Chapter 84 : Kemunculan Masalah Baru
85
Chapter 85 : Kegembiraan Ren
86
Chapter 86 : Perjalanan memastikan Kebenaran
87
Chapter 87 : Bloody Palace of the Monarch
88
Chapter 88 : Pemikiran Ren?
89
Chapter 89 : Tidak Penting!
90
Chapter 90 : Keputusan Mutlak dari Ren!
91
Chapter 91 : Kanza yang menjadi Jahat?
92
Chapter 92 : Pertemuan Dua Raja
93
Chapter 93 : Kemunculan Sang Ular Legendaris
94
Chapter 94 : Anryzel Dirvaren [Lose]
95
Chapter 95 : Secercah Cahaya yang menelan Kegelapan
96
Chapter 96 : Awal Kekejaman
97
Chapter 97 : Ketersiksaan dalam Kehidupan.
98
Chapter 98 : Tidak Sederhana
99
Chapter 99 : Sihir Perlindungan
100
Chapter 100 : Kejayaan untuk Anryzel Dirvaren!
101
Chapter 101 : Milžiniška gyvatė
102
Chapter 102 : Ganzalan dan Ampunan Ren
103
Chapter 103 : Sulit untuk diperkirakan
104
Chapter 104 : Penyimpangan Tujuan
105
Chapter 105 : Kanza di Kota Perbatasan
106
Chapter 106 : Rencana dalam Bayang
107
Chapter 107 : Perampok yang malang
108
Chapter 108 : Keberadaan para Pemain?
109
Chapter 109 : Kembali bekerja
110
Chapter 110 : Kegiatan membosankan
111
Chapter 111 : Masakan Nirlayn
112
Chapter 112 : Sang Kusir, dimulai
113
Chapter 113 : Gru'end
114
Chapter 114 : Dicintai oleh PENJARA
115
Chapter 115 ~ Misi penyamaran
116
Chatper 116 ~ Misi Penyamaran II
117
Chapter 117 ~ Battle Magic
118
Chapter 118 ~ Kekacauan Dimulai Dari Saat Ini
119
Ch. Bonus ~ Si Kecil Yang Menunggu
120
Chapter 119 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral
121
Chapter 120 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral II
122
Ch. Bonus ~ Nivania Zournac
123
Chapter 121 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral III
124
Chapter 122 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral IV
125
Chapter 123 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral V
126
Chapter 124 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral VI
127
Chapter 125 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral VII
128
Chapter 126 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral VIII
129
Chapter 127 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral IX
130
Chapter 128 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral X
131
Chapter 129 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral [End]
132
Ch. 130 ~ Konferensi Tanpa Meja
133
Ch. 131 ~ Suasana Tegang
134
Ch. 132 ~ Mengejutkan
135
Chapter 133 : Merasa Kesulitan
136
Chapter 134 : Aroma Kekacauan
137
Chapter 135 : Prototype Anti-Detection Aircraft
138
Chapter 136 : Roh yang Aneh
139
Chapter 137 : Arystina yang Berusaha
140
Chapter 138 : Prototype VS Wyvern
141
Chapter 139 : Peneliti Sihir dan Pertaruhan Bodoh
142
Chapter 140 : Ketika Monarch Kelelahan
143
Chapter 141 : Kecerdasan Tak Biasa
144
Chapter 142 : Mencari Masalah?
145
Chapter 143 : Mereka yang tidak mengerti
146
Chapter 144 : Tiga Sekawan Yang Cukup Tangguh
147
Chapter 145 : Dibalik Penyerangan
148
Chapter 146 : Keanehan Berlanjut
149
Chapter 147 : Oh Celaka, Mengapa Harus Dia?
150
Chapter 148 : Pergerakan Kekaisaran
151
Chapter 149 : Para Utusan Bersitegang
152
Chapter 150 : Para Utusan Bersitegang II
153
Chapter 151 : Nasib Lorei Zonio
154
Chapter 152 : Kembali Ke Masalah Utama
155
Chapter 153 : Undangan Yang Tak Menyenangkan
156
Chapter 154 : Bukti Untuk Utusan
157
Chapter 155 : Floating Magic Ship?
158
Chapter 156 : Jangan Meremehkan Orang Kaya
159
Chapter 157 : Sang Dewa?
160
Chapter 158 : Hal Kecil Yang Datang Saat Gerimis
161
Chapter 159 : Teknologi dari Floating Magic Ship
162
Chapter 160 : Perempuan yang tangguh
163
Chapter 161 : Pemberitahuan Yang Mengejutkan
164
Chapter 162 : Menyelamatkan Korban
165
Chapter 163 : Membentuk [Crown]
166
Chapter 164 : Penyesalan Anryzel
167
Chapter 165 : Penawaran, dan Persyaratan
168
Chapter 166 : Kelas Pahlawan
169
Chapter 167 : Pelatihan Ksatria
170
Chapter 168 : Pelatihan Ksatria dan Hal Memalukan
171
Chapter 169 : Penyihir dan Acara Perpisahan yang tak biasa
172
Chapter 170 : Turquoise Dragon
173
Chapter 171 : Tindakan Ras Naga
174
Chapter 172 : Pertempuran murid
175
Chapter 173 : Murid Bersatu
176
Chapter 174 : Murid Kesulitan
177
Chapter 175 - Pertunjukkan Khusus
178
Chapter 176 - Monster Yang Malang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!