Chapter 14 : Pelatihan

Di lahan kosong dekat mansion. Ren, Duke Fedel dan Ferlin berdiri disana.

"Nona Ferlin, bisakah anda memperlihatkan salah satu sihir yang anda miliki?"

"Umu... Baiklah, Guru Ren. Fire Cyclone!"

Ferlin membacakan nama sihir yang dia pakai. Seketika udara di sekitar mereka menjadi sedikit panas. Api kecil dan lemah terlihat berusaha membentuk sebuah Topan. Sebelum akhirnya api itu menghilang tertiup angin.

"Anda bisa melihatnya Tuan Ren? Putriku dulu masih bisa menggunakan sihir ini. Tapi sekarang dia tidak mampu melakukannya." Duke menjelaskan dengan wajah sedih.

"Ya, Secara garis besar saya sudah mengetahui masalah apa yang menimpa Nona Ferlin dan juga solusinya."

Mendengar hal ini, Ferlin dan Duke memasang wajah terkejut.

Bukan hanya dengan sekali lihat mengetahui masalah apa tetapi bahkan menemukan solusinya. Pandangan mereka terhadap Ren kini semakin meningkat.

"A-Apa itu benar Guru Ren?!" Ferlin berbicara dengan nada semangat.

"Apa yang sebenarnya dialami putriku Tuan Ren?" Duke bertanya.

"Sederhana, Putrimu mengalami penyimpangan mana." Ren dengan percaya diri menjawab.

"Penyi-mpangan? Mana? apa itu?" Ferlin dan Duke bertanya secara bersamaan.

"Biarkan saya menjelaskan sedikit panjang. Pada dasarnya lemah atau kuat nya sebuah sihir itu tidak luput dari 2 faktor. Pertama kemurnian mana dan kedua seberapa banyak mana yang dimiliki. Tapi, saya disini dengan tegas menyatakan, kemurnian sebuah mana lebih berperan penting dalam kekuatan sihir. Nah, untuk penyimpangan mana sendiri adalah fenomena dimana mana telah menyimpang dan terhambat membuat mana yang lama dan baru tercampur.

Faktor utama yang menyebabkan penyimpangan mana adalah pengendalian pengguna terhadap mana. Mana itu memang mengalir di seluruh tubuh kita. Namun jika dibiarkan dan tidak dikontrol mana akan mengalami penyimpangan seperti yang dialami Nona Ferlin." Ren menjelaskan secara profesional dan elegan.

"Lalu apa solusinya?" Duke bertanya diikuti oleh anggukan Ferlin.

"Itu sangat mudah, Nona Ferlin hanya harus berlatih mengontrol mana dengan baik. Semakin baik Nona Ferlin mengontrol mana, semakin murni mana yang dihasilkannya." Ren menjelaskan kembali.

"Aku mengerti... Jadi seperti itu." Duke mengangguk.

"Baiklah jangan membuang waktu, Nona Ferlin mohon anda ikuti apa yang saya katakan."

" Pertama, anda berdiri di sebelah sana."

"Ya, kurasa disitu cukup. Lalu tutup mata anda Rasakan tubuh anda dengan seksama."

"Jika anda merasakan sebuah perasaan hangat dan mengalir. Cobalah untuk anda mengontrol nya. Itu adalah mana yang ada pada tubuh anda."

Ferlin mendengarkan seluruh instruksi Ren dengan seksama. Tanpa protes sedikit pun Ferlin mencoba melakukan apa yang dikatakan Ren.

Ferlin mencoba merasakan mana di dalam tubuh nya. Perlahan perasaan hangat dan mengalir Ferlin rasakan.

Tapi, Mengontrol perasaan itu tak semudah seperti yang Ren bicarakan.

Ferlin mengeluarkan keringat selama proses pengendalian Mana ini.

"Tuan Ren, saya menitipkan Ferlin kepada anda. Banyak hal yang harus saya kerjakan." Duke Fedel pamit.

"Ya, serahkan pada saya. Tapi anda tidak curiga saya akan melakukan suatu hal yang buruk pada Nona Ferlin?" Ren bertanya heran.

"Hahaha... Saya merasa bahwa anda bukan orang yang licik dan pengecut seperti itu." Duke Fedel tertawa kemudian meninggalkan Ren dan Ferlin disana.

'Orang yang aneh' Pikir Ren.

Perhatian Ren kembali pada Ferlin yang sedang berlatih. Meski Ferlin sudah cukup lama berlatih. Ren bisa merasakan kemajuan yang sangat sedikit.

Kondisi Ferlin yang berkeringat juga menandakan bahwa dia sedang kesulitan dalam mengontrol mana.

1 Jam kemudian....

Prokk. Prokk.

Ren menepuk tangannya, bermaksud untuk menyadarkan Ferlin dari latihannya.

Ferlin yang mendengar suara tepukan membuka mata dan menatap ke arah Ren dengan wajah yang bertanya - tanya.

"Nona Ferlin, untuk hari ini saya yakin sudah cukup."

"A-Apa? Tidak apa - apa Guru! aku hanya sedikit kelelahan. Aku masih dapat melanjutkan hal ini." Ferlin terlihat terburu - buru.

"Nona, aku suka semangat itu. Tapi jika dilanjutkan itu akan berbahaya bagi anda Nona. Mohon mengerti." Ren menjelaskan.

"Aku mengerti Guru." Ferlin hanya bisa pasrah.

"Karena Pelatihan hari ini telah selesai saya mohon pamit Nona. Banyak hal yang harus saya kerjakan. Mungkin ini sedikit tidak sopan untuk pergi tanpa pamitan kepada ayah anda."

"Guru jangan khawatir, aku akan menyampaikan hal ini kepada ayah nanti."

Ren hanya mengangguk tersenyum, kemudian Ren meninggalkan kediaman Duke Fedel.

*

*

*

*

*

*

*

Hari demi hari telah berlalu.

Ren telah melatih Ferlin selama 8 hari.

Pada saat ini pengontrolan mana Ferlin jauh lebih baik dari sebelumnya.

"Nona sekarang Gunakan lah Fire Cyclone" Ren menginstruksikan.

"Baik! Fire Cyclone!"

Sebuah Topan api mini tercipta di lahan kosong itu. Meskipun ukurannya kecil, ini jauh lebih baik dari pertama kali Ferlin menggunakannya.

Ren memperhatikan dengan seksama Topan api ini. Ren merasa ada sesuatu yang kurang pada Topan ini. Setelah 2 menit berlalu, Topan itu menghilang. Ferlin yang menggunakan Topan itu mengeluarkan keringat karena kelelahan akibat penggunaan mana dan pengendalian nya.

"Itu sudah cukup bagus Nona, boleh saya bertanya satu hal?" Ren melontarkan pertanyaan.

"Huf.. Huf... Ya, Terima kasih, apa yang ingin anda tanyakan Tuan Ren?" Ferlin menjawab dengan nafas berat.

Selama 8 hari ini, Ren dan Ferlin semakin akrab. Panggilan Ferlin pada Ren yang asalnya Guru kini menjadi Tuan Ren, meskipun ini disarankan oleh Ren sendiri.

"Kapan seleksi Akademi Aulzania diadakan kembali?" Ren memegang dagunya.

"Itu.. Seharusnya 7 hari dari sekarang." Ferlin bicara dengan nada lesu.

"7 hari ya.. Hm. Jangan khawatirkan hal itu Nona, saya akan merubah Rencana pelatihan ini." Ren berkata dengan percaya diri.

"Perubahan Rencana?" Ferlin hanya memiringkan kepala nya bingung.

"Ya... Perubahan Rencana..."

*

*

*

*

*

*

4 Hari sebelum seleksi akademi.

Pagi ini Ren akan melatih Ferlin dengan cara khusus. Perkembangan Ferlin sudah baik sejauh ini. Namun, Ren selalu merasa ada yang kurang. Untuk itu Ren akan menggunakan Metode khusus yang baru - baru ini dia pelajari untuk menghapus kekurangan itu.

"Eh? Metode Khusus? apa itu Tuan Ren?" Ferlin bertanya.

"Cuma Metode khusus sederhana, saya akan membantu Nona secara langsung untuk mengendalikan mana." Jelas Ren

"???" Ferlin tidak mengerti.

Meskipun Ferlin tak mengerti, dia tetap dengan patuh mengikuti Instruksi Ren.

Ferlin kembali berdiri dan memasuki mode pengendalian mana seperti biasa.

'Mari kita coba' Ren bergumam.

Sebuah Metode khusus yang Ren temukan beberapa hari ini. Metode pemurnian mana, itulah Nama yang Ren berikan.

Ren membuat Metode ini setelah menyadari tentang pemurnian Core yang dia lakukan selama di pelelangan.

Pada awalnya Ren dapat menyimpulkan bahwa, semakin tinggi tingkat monster, semakin tidak murni Core yang dia miliki.

Tapi kesimpulan itu dibantah oleh salah satu Core yang Ren miliki di inventory.

Core Dragon King, Mana yang terkandung di dalamnya sangat murni.

Dari Fakta itulah Ren dapat menyimpulkan,

Semakin tinggi monster, mana yang terkandung dalam Core nya akan semakin banyak. Tapi bukan berarti semua monster tingkat tinggi memiliki Core yang tidak murni. Justru Monster yang tingkat tinggi cenderung memiliki kecerdasan dan bisa mengontrol mana nya dengan baik.

Inilah yang menciptakan sebuah Core murni layaknya Core dragon king.

Merupakan sebuah kebetulan bahwa Great Lion King tidak cukup memiliki kecerdasan untuk mengontrol mana nya dengan baik.

"Yah.. semua itu tidak ada hubungannya dengan Metode ini." Ren bergumam setelah memikirkan hal itu.

Ren mendekati Ferlin, Ren menjulurkan jari telunjuknya mengenai kening Ferlin.

Ren menutup mata, mengendalikan mana yang dia punya untuk membantu proses pengendalian mana Ferlin.

Sebuah Sinar bercahaya biru keluar dari tubuh Ren membentuk sebuah benang yang tak terhitung jumlahnya.

Benang itu kemudian mendekati Ferlin dan masuk ke dalam tubuhnya.

Proses ini membuat tubuh keduanya bersinar terang. Menarik perhatian Duke Fedel dan seluruh yang ada di mansion nya.

Mereka takjub dengan pemandangan kedua orang itu yang mengeluarkan sinar yang terang.

Proses ini memakan waktu selama 15 menit, sampai akhirnya Cahaya itu meredup dan menghilang.

Ren membuka matanya, keringat terlihat di wajahnya. Ren sedikit kesusahan dalam membantu pengendalian mana.

Tidak seperti memurnikan Core, memurnikan manusia jauh lebih sulit bagi Ren.

"Fyuh... Ini melelahkan, lebih susah dari dugaanku." Ren bergumam.

Ren sudah sadar, tapi Ferlin belum ada tanda untuk membuka mata.

Perlahan tubuh Ferlina Goyah, dan akan terjatuh. Ren segera menopang Ferlin yang pingsan.

"Ooppss.... Hampir saja, sepertinya Nona Kecil ini pingsan" Ren berbicara sendiri.

Duke yang menyaksikan putrinya terjatuh segera menghampiri Ren.

Wajahnya memasang Ekspresi cemas Duke takut Ren berbuat jahat pada putrinya.

"Tuan Ren! apa yang terjadi pada putriku?!" Duke berteriak.

"Ahh.. Duke Fedel. Nona Ferlin hanya sedikit kelelahan dan pingsan." Ferlin yang tak sadarkan diri Ren serahkan pada Duke Fedel.

Duke Fedel membawa putrinya untuk diistirahatkan. Ren tentu ingin segera kembali, tapi situasi tak memungkinkan saat ini. Terpaksa Ren berdiam di Mansion duke untuk beberapa saat sampai putri duke terbangun.

*

*

*

*

*

Ferlin telah berlatih bersama Guru barunya, Ren. Selama 11 hari, Ferlin menjadi sedikit akrab dengan gurunya itu.

Meski pada awalnya Ferlin gugup untuk diajari oleh Ren. Lama kelamaan dia merasa terbiasa. Ren yang memiliki sikap sopan, lembut dan baik membuat Ferlin merasa nyaman berada di dekatnya.

Bukan hanya itu, Ren merupakan Guru yang hebat di mata Ferlin. Sampai sebelum Ren tiba, semua guru nya tidak ada yang benar - benar bisa menyelesaikan masalah yang Ferlin alami. Ren merupakan sosok yang Ferlin kagumi. Setiap kali Ferlin berada di dekat Ren dia merasakan jantungnya berdegup kencang.

"Lakukanlah seperti biasa Nona, jangan khawatir saya akan membantu anda."

Suara Ren yang begitu tenang membuat hati Ferlin merasa nyaman.

Kali ini Ferlin melakukan pelatihan seperti biasa, tapi Guru nya Ren, mengatakan akan menggunakan metode khusus.

Meski Ferlin tidak tahu metode seperti apa, Ferlin tetap mempercayai nya dan mengikuti arahan Ren tanpa bertanya sedikitpun.

Ferlin memulai pelatihan pengendalian mana nya.

Sebuah Rasa hangat dan mengalir kembali Ferlin rasakan. Kini dia sudah terbiasa mengendalikan mana itu sedikit demi sedikit. Sesuai dengan petunjuk Ren untuk memusatkan mana di satu titik, Ferlin melakukan hal itu pada bagian hati nya.

Entah apa alasan Ferlin memilih hati, dia juga tak mengetahui nya.

Beberapa saat kemudian, Ferlin merasakan sebuah jari yang hangat menyentuh kening nya. Ferlin yakin ini adalah jari milik Guru nya Ren. Tidak hanya sebatas itu, perasaan hangat dan nyaman tak lama memasuki tubuhnya. Perasaan hangat itu seolah membantu Ferlin mengendalikan mana nya.

Mana Ferlin semakin mudah dikendalikan, Mana itu mengalir dengan lancar.

Mana itu dengan cepat terfokus pada hati Hati Ferlin. Tapi setelah perasaan hangat itu, Ferlin merasakan perasaan sakit di hatinya. Semakin lama semakin terasa, Ferlin tak mampu menahan Rasa sakit itu dan kehilangan kesadaran nya.

"Ahh.. Apakah aku melakukan sebuah kesalahan? Guru Ren maafkan aku." Ferlin bergumam dalam pikirannya.

-

'Dimana aku? gelap sekali.'

'Dingin, menakutkan.'

'Apakah aku sudah mati?'

'Guru Ren tolong aku...'

'Guru Ren, Ayah.... Ibu.. Tolong aku.'

Ferlin terjebak dalam kegelapan tanpa ujung. Dia tak mengetahui dimana ini, Ferlin hanya bisa ketakutan. Menangis dan memohon bantuan dari dalam hatinya.

Ferlin terus mengeluarkan air mata, dia sangat ketakutan dengan kegelapan ini.

'Tenanglah, jangan takut. Saya disini Nona.'

'Eh? Guru Ren?! Dimana kamu Guru?!'

Ferlin melihat kesana kemari, dia mendengar suara guru nya. Ferlin merasa yakin jika itu adalah suaranya.

Ferlin berlari dalam kegelapan mencari Asal suara itu.

Berlari..

Terus berlari..

Tanpa henti..

Ferlin kelelahan, dalam kegelapan tanpa ujung ini. Ferlin terus berlari dan berlari mencari keberadaan guru yang memanggilnya.

Saat Ferlin merasa putus asa dan akan memilih untuk menyerah.

Sebuah Cahaya putih terlihat dalam pandangan nya.

Ferlin berlari kembali..

Menuju satu - satunya cahaya dalam kegelapan ini...

Saat Ferlin semakin dekat dengan Cahaya itu, Cahaya itu meledak dan menelan seluruh tubuh Ferlin...

-

"Haaa!!!...." Ferlin terbangun dan berteriak.

"Anda sudah bangun, Nona Ferlin."

Sebuah suara yang dia kenal terdengar, Ferlin segera melihat ke arah sumber suara itu. Disana... dia melihat sosok Guru nya membaca buku dengan menyilangkan kakinya.

"Hiks... Hiks... Tuan Ren!" Ferlin mengeluarkan air mata.

"Nona? apa yang terjadi?" Ren segera menghampiri Ferlin dengan wajah khawatir.

"Tuan Ren... A-Aku... Takut. Ini benar - benar anda kan?" Ferlin masih menangis.

Melihat Ferlin seperti ini, Ren menyimpulkan bahwa dirinya telah mengalami sebuah mimpi yang buruk.

Tanpa pikir panjang Ren menghapus air mata Ferlin dengan tangan nya.

"Tidak usah takut Nona, saya disini." Ren berbicara dengan tersenyum.

"T-Tu-an R-en.... Huaa....!!" Ferlin memeluk Ren dan terus menangis.

Ren memeluk kembali Ferlin, memutuskan untuk tetap tinggal disini sementara waktu.

Ferlin yang menangis dalam pelukan Ren, terus memanggil namanya.

Membuat Ren bertanya - tanya, apa yang terjadi pada Ferlin?

Terpopuler

Comments

Vemas Ardian

Vemas Ardian

thorr jngn bucin ye

2022-03-06

0

Ari Ari

Ari Ari

next.

2021-07-31

0

HIRONIME

HIRONIME

gw jadi ngeri anjim.

2021-05-08

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10 : Makhluk Multi-dimensi
11 Chapter 11 : Persiapan pelelangan
12 Chapter 12 : Pelelangan dimulai!
13 Chapter 13 : Duke Fedel
14 Chapter 14 : Pelatihan
15 Chapter 15 : Perpisahan
16 Chapter 16 : Four springs
17 Chapter 17 : Four Springs II
18 Chapter 18 : Tragedi Four Springs
19 Chapter 19 : Sang Legenda
20 Chapter 20 : Cerita dibalik 3 tahun lalu.
21 Chapter 21 : Reruntuhan Napetha
22 Chapter 22 : Sacred Blood Beast
23 Chapter 23 : Kota Rondelia, dan Vampire.
24 Chapter 24 : Kota Rondelia dan Insiden
25 Chapter 25 : Kota Rondelia dan Insiden II
26 Chapter 26 : Kesedihan dan Amarah
27 Chapter 27 : Sosok Vampire yang sebenarnya
28 Chapter 28 : Percakapan
29 Chapter 29 : Kekaguman dan Sumpah Nirlayn
30 Chapter 30 : Ksatria Aulzania dan Kesepakatan
31 Chapter 31 : Pemakaman dan Lost Magic
32 Chapter 32 : Percakapan II
33 Chapter 33 : Seorang Penjahat, Ren.
34 Chapter 34 : Ras yang terlupakan.
35 Chapter 35 : Melawan Ksatria Aulzania.
36 Chapter 36 : Continents Holder, The Monarch.
37 Chapter 37 : Kelahiran Sosok dan Nama baru.
38 Chapter 38 : Rencana Rahasia
39 Chapter 39 : Penginapan Twin Lotus
40 Chapter 40 : Nirlayn dan Persiapan Konferensi.
41 Chapter 41 : Awal Konferensi
42 Chapter 42 : Masalah Kerajaan Aulzania
43 Chapter 43 : Dua orang penguntit
44 Chapter 44 : Kemunculan kembali Musuh.
45 Chapter 45 : Pengikut baru dan Pembukaan Turnamen.
46 Chapter 46 : Turnamen B-1
47 Chapter 47 : Turnamen B-2
48 Chapter 48 : Turnamen B-3
49 Chapter 49 : Sebuah Pengkhianatan
50 Chapter 50 : Kekacauan Kota Aulzania.
51 Chapter 51 : Mengamuklah, Nuxuria.
52 Chapter 52 : Shadow Executor, Kanza.
53 Chapter 53 : Kekacauan Aulzania : Pandangan orang - orang
54 Chapter 54 : Contoh Kecil Sebuah Keputusasaan
55 Chapter 55 : Pemanggilan Kedua
56 Chapter 56 : True Ancestor - Rusava dan Raytsa
57 Chapter 57 : The Seven True Ancestor
58 Chapter 58 : Ren yang bekerja Keras
59 Chapter 59 : Ren yang bekerja Keras II
60 Chapter 60 : Keyakinan akan Takdir
61 Chapter 61 : Kejadian yang tak terduga
62 Chapter 62 : Pria Misterius yang tidak jelas
63 Chapter 63 : Pesta yang berlangsung cukup lama
64 Chapter 64 : Percakapan dalam Pesta
65 Chapter 65 : Sebuah Percakapan di Kota yang Jauh
66 Chapter 66 : Gelar Pahlawan
67 Chaptet 67 : Perintah dan Tujuan Baru?
68 Chapter 68 : Percobaan Summon di Malam Hari
69 Chapter 69 : Avrogan dan Crundela
70 Chapter 70 : Sedikit Kesedihan dalam Hati Ren
71 Chapter 71 : Indacrus dan Kembalinya Ren ke Istana
72 Chapter 72 : Penciptaan Sihir
73 Chapter 73 : Sihir Baru dan Kenalan lama
74 Chapter 74 : Pertarungan dengan Derrian
75 Chapter 75 : Persiapan Invasi Monster
76 Chapter 76 : Blood Servant dan Awal Invasi
77 Chapter 77 : Invasi Monster
78 Chapter 78 : Invasi Monster II
79 Chapter 79 : Invasi Monster III
80 Chapter 80 : Gigantic Tree
81 Chapter 81 : Pencarian Kebenaran?
82 Chapter 82 : Wanita yang Ambigu
83 Chapter 83 : Sandiwara Ren dan Arystina Myziri
84 Chapter 84 : Kemunculan Masalah Baru
85 Chapter 85 : Kegembiraan Ren
86 Chapter 86 : Perjalanan memastikan Kebenaran
87 Chapter 87 : Bloody Palace of the Monarch
88 Chapter 88 : Pemikiran Ren?
89 Chapter 89 : Tidak Penting!
90 Chapter 90 : Keputusan Mutlak dari Ren!
91 Chapter 91 : Kanza yang menjadi Jahat?
92 Chapter 92 : Pertemuan Dua Raja
93 Chapter 93 : Kemunculan Sang Ular Legendaris
94 Chapter 94 : Anryzel Dirvaren [Lose]
95 Chapter 95 : Secercah Cahaya yang menelan Kegelapan
96 Chapter 96 : Awal Kekejaman
97 Chapter 97 : Ketersiksaan dalam Kehidupan.
98 Chapter 98 : Tidak Sederhana
99 Chapter 99 : Sihir Perlindungan
100 Chapter 100 : Kejayaan untuk Anryzel Dirvaren!
101 Chapter 101 : Milžiniška gyvatė
102 Chapter 102 : Ganzalan dan Ampunan Ren
103 Chapter 103 : Sulit untuk diperkirakan
104 Chapter 104 : Penyimpangan Tujuan
105 Chapter 105 : Kanza di Kota Perbatasan
106 Chapter 106 : Rencana dalam Bayang
107 Chapter 107 : Perampok yang malang
108 Chapter 108 : Keberadaan para Pemain?
109 Chapter 109 : Kembali bekerja
110 Chapter 110 : Kegiatan membosankan
111 Chapter 111 : Masakan Nirlayn
112 Chapter 112 : Sang Kusir, dimulai
113 Chapter 113 : Gru'end
114 Chapter 114 : Dicintai oleh PENJARA
115 Chapter 115 ~ Misi penyamaran
116 Chatper 116 ~ Misi Penyamaran II
117 Chapter 117 ~ Battle Magic
118 Chapter 118 ~ Kekacauan Dimulai Dari Saat Ini
119 Ch. Bonus ~ Si Kecil Yang Menunggu
120 Chapter 119 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral
121 Chapter 120 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral II
122 Ch. Bonus ~ Nivania Zournac
123 Chapter 121 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral III
124 Chapter 122 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral IV
125 Chapter 123 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral V
126 Chapter 124 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral VI
127 Chapter 125 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral VII
128 Chapter 126 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral VIII
129 Chapter 127 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral IX
130 Chapter 128 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral X
131 Chapter 129 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral [End]
132 Ch. 130 ~ Konferensi Tanpa Meja
133 Ch. 131 ~ Suasana Tegang
134 Ch. 132 ~ Mengejutkan
135 Chapter 133 : Merasa Kesulitan
136 Chapter 134 : Aroma Kekacauan
137 Chapter 135 : Prototype Anti-Detection Aircraft
138 Chapter 136 : Roh yang Aneh
139 Chapter 137 : Arystina yang Berusaha
140 Chapter 138 : Prototype VS Wyvern
141 Chapter 139 : Peneliti Sihir dan Pertaruhan Bodoh
142 Chapter 140 : Ketika Monarch Kelelahan
143 Chapter 141 : Kecerdasan Tak Biasa
144 Chapter 142 : Mencari Masalah?
145 Chapter 143 : Mereka yang tidak mengerti
146 Chapter 144 : Tiga Sekawan Yang Cukup Tangguh
147 Chapter 145 : Dibalik Penyerangan
148 Chapter 146 : Keanehan Berlanjut
149 Chapter 147 : Oh Celaka, Mengapa Harus Dia?
150 Chapter 148 : Pergerakan Kekaisaran
151 Chapter 149 : Para Utusan Bersitegang
152 Chapter 150 : Para Utusan Bersitegang II
153 Chapter 151 : Nasib Lorei Zonio
154 Chapter 152 : Kembali Ke Masalah Utama
155 Chapter 153 : Undangan Yang Tak Menyenangkan
156 Chapter 154 : Bukti Untuk Utusan
157 Chapter 155 : Floating Magic Ship?
158 Chapter 156 : Jangan Meremehkan Orang Kaya
159 Chapter 157 : Sang Dewa?
160 Chapter 158 : Hal Kecil Yang Datang Saat Gerimis
161 Chapter 159 : Teknologi dari Floating Magic Ship
162 Chapter 160 : Perempuan yang tangguh
163 Chapter 161 : Pemberitahuan Yang Mengejutkan
164 Chapter 162 : Menyelamatkan Korban
165 Chapter 163 : Membentuk [Crown]
166 Chapter 164 : Penyesalan Anryzel
167 Chapter 165 : Penawaran, dan Persyaratan
168 Chapter 166 : Kelas Pahlawan
169 Chapter 167 : Pelatihan Ksatria
170 Chapter 168 : Pelatihan Ksatria dan Hal Memalukan
171 Chapter 169 : Penyihir dan Acara Perpisahan yang tak biasa
172 Chapter 170 : Turquoise Dragon
173 Chapter 171 : Tindakan Ras Naga
174 Chapter 172 : Pertempuran murid
175 Chapter 173 : Murid Bersatu
176 Chapter 174 : Murid Kesulitan
177 Chapter 175 - Pertunjukkan Khusus
178 Chapter 176 - Monster Yang Malang
Episodes

Updated 178 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10 : Makhluk Multi-dimensi
11
Chapter 11 : Persiapan pelelangan
12
Chapter 12 : Pelelangan dimulai!
13
Chapter 13 : Duke Fedel
14
Chapter 14 : Pelatihan
15
Chapter 15 : Perpisahan
16
Chapter 16 : Four springs
17
Chapter 17 : Four Springs II
18
Chapter 18 : Tragedi Four Springs
19
Chapter 19 : Sang Legenda
20
Chapter 20 : Cerita dibalik 3 tahun lalu.
21
Chapter 21 : Reruntuhan Napetha
22
Chapter 22 : Sacred Blood Beast
23
Chapter 23 : Kota Rondelia, dan Vampire.
24
Chapter 24 : Kota Rondelia dan Insiden
25
Chapter 25 : Kota Rondelia dan Insiden II
26
Chapter 26 : Kesedihan dan Amarah
27
Chapter 27 : Sosok Vampire yang sebenarnya
28
Chapter 28 : Percakapan
29
Chapter 29 : Kekaguman dan Sumpah Nirlayn
30
Chapter 30 : Ksatria Aulzania dan Kesepakatan
31
Chapter 31 : Pemakaman dan Lost Magic
32
Chapter 32 : Percakapan II
33
Chapter 33 : Seorang Penjahat, Ren.
34
Chapter 34 : Ras yang terlupakan.
35
Chapter 35 : Melawan Ksatria Aulzania.
36
Chapter 36 : Continents Holder, The Monarch.
37
Chapter 37 : Kelahiran Sosok dan Nama baru.
38
Chapter 38 : Rencana Rahasia
39
Chapter 39 : Penginapan Twin Lotus
40
Chapter 40 : Nirlayn dan Persiapan Konferensi.
41
Chapter 41 : Awal Konferensi
42
Chapter 42 : Masalah Kerajaan Aulzania
43
Chapter 43 : Dua orang penguntit
44
Chapter 44 : Kemunculan kembali Musuh.
45
Chapter 45 : Pengikut baru dan Pembukaan Turnamen.
46
Chapter 46 : Turnamen B-1
47
Chapter 47 : Turnamen B-2
48
Chapter 48 : Turnamen B-3
49
Chapter 49 : Sebuah Pengkhianatan
50
Chapter 50 : Kekacauan Kota Aulzania.
51
Chapter 51 : Mengamuklah, Nuxuria.
52
Chapter 52 : Shadow Executor, Kanza.
53
Chapter 53 : Kekacauan Aulzania : Pandangan orang - orang
54
Chapter 54 : Contoh Kecil Sebuah Keputusasaan
55
Chapter 55 : Pemanggilan Kedua
56
Chapter 56 : True Ancestor - Rusava dan Raytsa
57
Chapter 57 : The Seven True Ancestor
58
Chapter 58 : Ren yang bekerja Keras
59
Chapter 59 : Ren yang bekerja Keras II
60
Chapter 60 : Keyakinan akan Takdir
61
Chapter 61 : Kejadian yang tak terduga
62
Chapter 62 : Pria Misterius yang tidak jelas
63
Chapter 63 : Pesta yang berlangsung cukup lama
64
Chapter 64 : Percakapan dalam Pesta
65
Chapter 65 : Sebuah Percakapan di Kota yang Jauh
66
Chapter 66 : Gelar Pahlawan
67
Chaptet 67 : Perintah dan Tujuan Baru?
68
Chapter 68 : Percobaan Summon di Malam Hari
69
Chapter 69 : Avrogan dan Crundela
70
Chapter 70 : Sedikit Kesedihan dalam Hati Ren
71
Chapter 71 : Indacrus dan Kembalinya Ren ke Istana
72
Chapter 72 : Penciptaan Sihir
73
Chapter 73 : Sihir Baru dan Kenalan lama
74
Chapter 74 : Pertarungan dengan Derrian
75
Chapter 75 : Persiapan Invasi Monster
76
Chapter 76 : Blood Servant dan Awal Invasi
77
Chapter 77 : Invasi Monster
78
Chapter 78 : Invasi Monster II
79
Chapter 79 : Invasi Monster III
80
Chapter 80 : Gigantic Tree
81
Chapter 81 : Pencarian Kebenaran?
82
Chapter 82 : Wanita yang Ambigu
83
Chapter 83 : Sandiwara Ren dan Arystina Myziri
84
Chapter 84 : Kemunculan Masalah Baru
85
Chapter 85 : Kegembiraan Ren
86
Chapter 86 : Perjalanan memastikan Kebenaran
87
Chapter 87 : Bloody Palace of the Monarch
88
Chapter 88 : Pemikiran Ren?
89
Chapter 89 : Tidak Penting!
90
Chapter 90 : Keputusan Mutlak dari Ren!
91
Chapter 91 : Kanza yang menjadi Jahat?
92
Chapter 92 : Pertemuan Dua Raja
93
Chapter 93 : Kemunculan Sang Ular Legendaris
94
Chapter 94 : Anryzel Dirvaren [Lose]
95
Chapter 95 : Secercah Cahaya yang menelan Kegelapan
96
Chapter 96 : Awal Kekejaman
97
Chapter 97 : Ketersiksaan dalam Kehidupan.
98
Chapter 98 : Tidak Sederhana
99
Chapter 99 : Sihir Perlindungan
100
Chapter 100 : Kejayaan untuk Anryzel Dirvaren!
101
Chapter 101 : Milžiniška gyvatė
102
Chapter 102 : Ganzalan dan Ampunan Ren
103
Chapter 103 : Sulit untuk diperkirakan
104
Chapter 104 : Penyimpangan Tujuan
105
Chapter 105 : Kanza di Kota Perbatasan
106
Chapter 106 : Rencana dalam Bayang
107
Chapter 107 : Perampok yang malang
108
Chapter 108 : Keberadaan para Pemain?
109
Chapter 109 : Kembali bekerja
110
Chapter 110 : Kegiatan membosankan
111
Chapter 111 : Masakan Nirlayn
112
Chapter 112 : Sang Kusir, dimulai
113
Chapter 113 : Gru'end
114
Chapter 114 : Dicintai oleh PENJARA
115
Chapter 115 ~ Misi penyamaran
116
Chatper 116 ~ Misi Penyamaran II
117
Chapter 117 ~ Battle Magic
118
Chapter 118 ~ Kekacauan Dimulai Dari Saat Ini
119
Ch. Bonus ~ Si Kecil Yang Menunggu
120
Chapter 119 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral
121
Chapter 120 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral II
122
Ch. Bonus ~ Nivania Zournac
123
Chapter 121 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral III
124
Chapter 122 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral IV
125
Chapter 123 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral V
126
Chapter 124 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral VI
127
Chapter 125 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral VII
128
Chapter 126 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral VIII
129
Chapter 127 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral IX
130
Chapter 128 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral X
131
Chapter 129 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral [End]
132
Ch. 130 ~ Konferensi Tanpa Meja
133
Ch. 131 ~ Suasana Tegang
134
Ch. 132 ~ Mengejutkan
135
Chapter 133 : Merasa Kesulitan
136
Chapter 134 : Aroma Kekacauan
137
Chapter 135 : Prototype Anti-Detection Aircraft
138
Chapter 136 : Roh yang Aneh
139
Chapter 137 : Arystina yang Berusaha
140
Chapter 138 : Prototype VS Wyvern
141
Chapter 139 : Peneliti Sihir dan Pertaruhan Bodoh
142
Chapter 140 : Ketika Monarch Kelelahan
143
Chapter 141 : Kecerdasan Tak Biasa
144
Chapter 142 : Mencari Masalah?
145
Chapter 143 : Mereka yang tidak mengerti
146
Chapter 144 : Tiga Sekawan Yang Cukup Tangguh
147
Chapter 145 : Dibalik Penyerangan
148
Chapter 146 : Keanehan Berlanjut
149
Chapter 147 : Oh Celaka, Mengapa Harus Dia?
150
Chapter 148 : Pergerakan Kekaisaran
151
Chapter 149 : Para Utusan Bersitegang
152
Chapter 150 : Para Utusan Bersitegang II
153
Chapter 151 : Nasib Lorei Zonio
154
Chapter 152 : Kembali Ke Masalah Utama
155
Chapter 153 : Undangan Yang Tak Menyenangkan
156
Chapter 154 : Bukti Untuk Utusan
157
Chapter 155 : Floating Magic Ship?
158
Chapter 156 : Jangan Meremehkan Orang Kaya
159
Chapter 157 : Sang Dewa?
160
Chapter 158 : Hal Kecil Yang Datang Saat Gerimis
161
Chapter 159 : Teknologi dari Floating Magic Ship
162
Chapter 160 : Perempuan yang tangguh
163
Chapter 161 : Pemberitahuan Yang Mengejutkan
164
Chapter 162 : Menyelamatkan Korban
165
Chapter 163 : Membentuk [Crown]
166
Chapter 164 : Penyesalan Anryzel
167
Chapter 165 : Penawaran, dan Persyaratan
168
Chapter 166 : Kelas Pahlawan
169
Chapter 167 : Pelatihan Ksatria
170
Chapter 168 : Pelatihan Ksatria dan Hal Memalukan
171
Chapter 169 : Penyihir dan Acara Perpisahan yang tak biasa
172
Chapter 170 : Turquoise Dragon
173
Chapter 171 : Tindakan Ras Naga
174
Chapter 172 : Pertempuran murid
175
Chapter 173 : Murid Bersatu
176
Chapter 174 : Murid Kesulitan
177
Chapter 175 - Pertunjukkan Khusus
178
Chapter 176 - Monster Yang Malang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!