Di lahan kosong dekat mansion. Ren, Duke Fedel dan Ferlin berdiri disana.
"Nona Ferlin, bisakah anda memperlihatkan salah satu sihir yang anda miliki?"
"Umu... Baiklah, Guru Ren. Fire Cyclone!"
Ferlin membacakan nama sihir yang dia pakai. Seketika udara di sekitar mereka menjadi sedikit panas. Api kecil dan lemah terlihat berusaha membentuk sebuah Topan. Sebelum akhirnya api itu menghilang tertiup angin.
"Anda bisa melihatnya Tuan Ren? Putriku dulu masih bisa menggunakan sihir ini. Tapi sekarang dia tidak mampu melakukannya." Duke menjelaskan dengan wajah sedih.
"Ya, Secara garis besar saya sudah mengetahui masalah apa yang menimpa Nona Ferlin dan juga solusinya."
Mendengar hal ini, Ferlin dan Duke memasang wajah terkejut.
Bukan hanya dengan sekali lihat mengetahui masalah apa tetapi bahkan menemukan solusinya. Pandangan mereka terhadap Ren kini semakin meningkat.
"A-Apa itu benar Guru Ren?!" Ferlin berbicara dengan nada semangat.
"Apa yang sebenarnya dialami putriku Tuan Ren?" Duke bertanya.
"Sederhana, Putrimu mengalami penyimpangan mana." Ren dengan percaya diri menjawab.
"Penyi-mpangan? Mana? apa itu?" Ferlin dan Duke bertanya secara bersamaan.
"Biarkan saya menjelaskan sedikit panjang. Pada dasarnya lemah atau kuat nya sebuah sihir itu tidak luput dari 2 faktor. Pertama kemurnian mana dan kedua seberapa banyak mana yang dimiliki. Tapi, saya disini dengan tegas menyatakan, kemurnian sebuah mana lebih berperan penting dalam kekuatan sihir. Nah, untuk penyimpangan mana sendiri adalah fenomena dimana mana telah menyimpang dan terhambat membuat mana yang lama dan baru tercampur.
Faktor utama yang menyebabkan penyimpangan mana adalah pengendalian pengguna terhadap mana. Mana itu memang mengalir di seluruh tubuh kita. Namun jika dibiarkan dan tidak dikontrol mana akan mengalami penyimpangan seperti yang dialami Nona Ferlin." Ren menjelaskan secara profesional dan elegan.
"Lalu apa solusinya?" Duke bertanya diikuti oleh anggukan Ferlin.
"Itu sangat mudah, Nona Ferlin hanya harus berlatih mengontrol mana dengan baik. Semakin baik Nona Ferlin mengontrol mana, semakin murni mana yang dihasilkannya." Ren menjelaskan kembali.
"Aku mengerti... Jadi seperti itu." Duke mengangguk.
"Baiklah jangan membuang waktu, Nona Ferlin mohon anda ikuti apa yang saya katakan."
" Pertama, anda berdiri di sebelah sana."
"Ya, kurasa disitu cukup. Lalu tutup mata anda Rasakan tubuh anda dengan seksama."
"Jika anda merasakan sebuah perasaan hangat dan mengalir. Cobalah untuk anda mengontrol nya. Itu adalah mana yang ada pada tubuh anda."
Ferlin mendengarkan seluruh instruksi Ren dengan seksama. Tanpa protes sedikit pun Ferlin mencoba melakukan apa yang dikatakan Ren.
Ferlin mencoba merasakan mana di dalam tubuh nya. Perlahan perasaan hangat dan mengalir Ferlin rasakan.
Tapi, Mengontrol perasaan itu tak semudah seperti yang Ren bicarakan.
Ferlin mengeluarkan keringat selama proses pengendalian Mana ini.
"Tuan Ren, saya menitipkan Ferlin kepada anda. Banyak hal yang harus saya kerjakan." Duke Fedel pamit.
"Ya, serahkan pada saya. Tapi anda tidak curiga saya akan melakukan suatu hal yang buruk pada Nona Ferlin?" Ren bertanya heran.
"Hahaha... Saya merasa bahwa anda bukan orang yang licik dan pengecut seperti itu." Duke Fedel tertawa kemudian meninggalkan Ren dan Ferlin disana.
'Orang yang aneh' Pikir Ren.
Perhatian Ren kembali pada Ferlin yang sedang berlatih. Meski Ferlin sudah cukup lama berlatih. Ren bisa merasakan kemajuan yang sangat sedikit.
Kondisi Ferlin yang berkeringat juga menandakan bahwa dia sedang kesulitan dalam mengontrol mana.
1 Jam kemudian....
Prokk. Prokk.
Ren menepuk tangannya, bermaksud untuk menyadarkan Ferlin dari latihannya.
Ferlin yang mendengar suara tepukan membuka mata dan menatap ke arah Ren dengan wajah yang bertanya - tanya.
"Nona Ferlin, untuk hari ini saya yakin sudah cukup."
"A-Apa? Tidak apa - apa Guru! aku hanya sedikit kelelahan. Aku masih dapat melanjutkan hal ini." Ferlin terlihat terburu - buru.
"Nona, aku suka semangat itu. Tapi jika dilanjutkan itu akan berbahaya bagi anda Nona. Mohon mengerti." Ren menjelaskan.
"Aku mengerti Guru." Ferlin hanya bisa pasrah.
"Karena Pelatihan hari ini telah selesai saya mohon pamit Nona. Banyak hal yang harus saya kerjakan. Mungkin ini sedikit tidak sopan untuk pergi tanpa pamitan kepada ayah anda."
"Guru jangan khawatir, aku akan menyampaikan hal ini kepada ayah nanti."
Ren hanya mengangguk tersenyum, kemudian Ren meninggalkan kediaman Duke Fedel.
*
*
*
*
*
*
*
Hari demi hari telah berlalu.
Ren telah melatih Ferlin selama 8 hari.
Pada saat ini pengontrolan mana Ferlin jauh lebih baik dari sebelumnya.
"Nona sekarang Gunakan lah Fire Cyclone" Ren menginstruksikan.
"Baik! Fire Cyclone!"
Sebuah Topan api mini tercipta di lahan kosong itu. Meskipun ukurannya kecil, ini jauh lebih baik dari pertama kali Ferlin menggunakannya.
Ren memperhatikan dengan seksama Topan api ini. Ren merasa ada sesuatu yang kurang pada Topan ini. Setelah 2 menit berlalu, Topan itu menghilang. Ferlin yang menggunakan Topan itu mengeluarkan keringat karena kelelahan akibat penggunaan mana dan pengendalian nya.
"Itu sudah cukup bagus Nona, boleh saya bertanya satu hal?" Ren melontarkan pertanyaan.
"Huf.. Huf... Ya, Terima kasih, apa yang ingin anda tanyakan Tuan Ren?" Ferlin menjawab dengan nafas berat.
Selama 8 hari ini, Ren dan Ferlin semakin akrab. Panggilan Ferlin pada Ren yang asalnya Guru kini menjadi Tuan Ren, meskipun ini disarankan oleh Ren sendiri.
"Kapan seleksi Akademi Aulzania diadakan kembali?" Ren memegang dagunya.
"Itu.. Seharusnya 7 hari dari sekarang." Ferlin bicara dengan nada lesu.
"7 hari ya.. Hm. Jangan khawatirkan hal itu Nona, saya akan merubah Rencana pelatihan ini." Ren berkata dengan percaya diri.
"Perubahan Rencana?" Ferlin hanya memiringkan kepala nya bingung.
"Ya... Perubahan Rencana..."
*
*
*
*
*
*
4 Hari sebelum seleksi akademi.
Pagi ini Ren akan melatih Ferlin dengan cara khusus. Perkembangan Ferlin sudah baik sejauh ini. Namun, Ren selalu merasa ada yang kurang. Untuk itu Ren akan menggunakan Metode khusus yang baru - baru ini dia pelajari untuk menghapus kekurangan itu.
"Eh? Metode Khusus? apa itu Tuan Ren?" Ferlin bertanya.
"Cuma Metode khusus sederhana, saya akan membantu Nona secara langsung untuk mengendalikan mana." Jelas Ren
"???" Ferlin tidak mengerti.
Meskipun Ferlin tak mengerti, dia tetap dengan patuh mengikuti Instruksi Ren.
Ferlin kembali berdiri dan memasuki mode pengendalian mana seperti biasa.
'Mari kita coba' Ren bergumam.
Sebuah Metode khusus yang Ren temukan beberapa hari ini. Metode pemurnian mana, itulah Nama yang Ren berikan.
Ren membuat Metode ini setelah menyadari tentang pemurnian Core yang dia lakukan selama di pelelangan.
Pada awalnya Ren dapat menyimpulkan bahwa, semakin tinggi tingkat monster, semakin tidak murni Core yang dia miliki.
Tapi kesimpulan itu dibantah oleh salah satu Core yang Ren miliki di inventory.
Core Dragon King, Mana yang terkandung di dalamnya sangat murni.
Dari Fakta itulah Ren dapat menyimpulkan,
Semakin tinggi monster, mana yang terkandung dalam Core nya akan semakin banyak. Tapi bukan berarti semua monster tingkat tinggi memiliki Core yang tidak murni. Justru Monster yang tingkat tinggi cenderung memiliki kecerdasan dan bisa mengontrol mana nya dengan baik.
Inilah yang menciptakan sebuah Core murni layaknya Core dragon king.
Merupakan sebuah kebetulan bahwa Great Lion King tidak cukup memiliki kecerdasan untuk mengontrol mana nya dengan baik.
"Yah.. semua itu tidak ada hubungannya dengan Metode ini." Ren bergumam setelah memikirkan hal itu.
Ren mendekati Ferlin, Ren menjulurkan jari telunjuknya mengenai kening Ferlin.
Ren menutup mata, mengendalikan mana yang dia punya untuk membantu proses pengendalian mana Ferlin.
Sebuah Sinar bercahaya biru keluar dari tubuh Ren membentuk sebuah benang yang tak terhitung jumlahnya.
Benang itu kemudian mendekati Ferlin dan masuk ke dalam tubuhnya.
Proses ini membuat tubuh keduanya bersinar terang. Menarik perhatian Duke Fedel dan seluruh yang ada di mansion nya.
Mereka takjub dengan pemandangan kedua orang itu yang mengeluarkan sinar yang terang.
Proses ini memakan waktu selama 15 menit, sampai akhirnya Cahaya itu meredup dan menghilang.
Ren membuka matanya, keringat terlihat di wajahnya. Ren sedikit kesusahan dalam membantu pengendalian mana.
Tidak seperti memurnikan Core, memurnikan manusia jauh lebih sulit bagi Ren.
"Fyuh... Ini melelahkan, lebih susah dari dugaanku." Ren bergumam.
Ren sudah sadar, tapi Ferlin belum ada tanda untuk membuka mata.
Perlahan tubuh Ferlina Goyah, dan akan terjatuh. Ren segera menopang Ferlin yang pingsan.
"Ooppss.... Hampir saja, sepertinya Nona Kecil ini pingsan" Ren berbicara sendiri.
Duke yang menyaksikan putrinya terjatuh segera menghampiri Ren.
Wajahnya memasang Ekspresi cemas Duke takut Ren berbuat jahat pada putrinya.
"Tuan Ren! apa yang terjadi pada putriku?!" Duke berteriak.
"Ahh.. Duke Fedel. Nona Ferlin hanya sedikit kelelahan dan pingsan." Ferlin yang tak sadarkan diri Ren serahkan pada Duke Fedel.
Duke Fedel membawa putrinya untuk diistirahatkan. Ren tentu ingin segera kembali, tapi situasi tak memungkinkan saat ini. Terpaksa Ren berdiam di Mansion duke untuk beberapa saat sampai putri duke terbangun.
*
*
*
*
*
Ferlin telah berlatih bersama Guru barunya, Ren. Selama 11 hari, Ferlin menjadi sedikit akrab dengan gurunya itu.
Meski pada awalnya Ferlin gugup untuk diajari oleh Ren. Lama kelamaan dia merasa terbiasa. Ren yang memiliki sikap sopan, lembut dan baik membuat Ferlin merasa nyaman berada di dekatnya.
Bukan hanya itu, Ren merupakan Guru yang hebat di mata Ferlin. Sampai sebelum Ren tiba, semua guru nya tidak ada yang benar - benar bisa menyelesaikan masalah yang Ferlin alami. Ren merupakan sosok yang Ferlin kagumi. Setiap kali Ferlin berada di dekat Ren dia merasakan jantungnya berdegup kencang.
"Lakukanlah seperti biasa Nona, jangan khawatir saya akan membantu anda."
Suara Ren yang begitu tenang membuat hati Ferlin merasa nyaman.
Kali ini Ferlin melakukan pelatihan seperti biasa, tapi Guru nya Ren, mengatakan akan menggunakan metode khusus.
Meski Ferlin tidak tahu metode seperti apa, Ferlin tetap mempercayai nya dan mengikuti arahan Ren tanpa bertanya sedikitpun.
Ferlin memulai pelatihan pengendalian mana nya.
Sebuah Rasa hangat dan mengalir kembali Ferlin rasakan. Kini dia sudah terbiasa mengendalikan mana itu sedikit demi sedikit. Sesuai dengan petunjuk Ren untuk memusatkan mana di satu titik, Ferlin melakukan hal itu pada bagian hati nya.
Entah apa alasan Ferlin memilih hati, dia juga tak mengetahui nya.
Beberapa saat kemudian, Ferlin merasakan sebuah jari yang hangat menyentuh kening nya. Ferlin yakin ini adalah jari milik Guru nya Ren. Tidak hanya sebatas itu, perasaan hangat dan nyaman tak lama memasuki tubuhnya. Perasaan hangat itu seolah membantu Ferlin mengendalikan mana nya.
Mana Ferlin semakin mudah dikendalikan, Mana itu mengalir dengan lancar.
Mana itu dengan cepat terfokus pada hati Hati Ferlin. Tapi setelah perasaan hangat itu, Ferlin merasakan perasaan sakit di hatinya. Semakin lama semakin terasa, Ferlin tak mampu menahan Rasa sakit itu dan kehilangan kesadaran nya.
"Ahh.. Apakah aku melakukan sebuah kesalahan? Guru Ren maafkan aku." Ferlin bergumam dalam pikirannya.
-
'Dimana aku? gelap sekali.'
'Dingin, menakutkan.'
'Apakah aku sudah mati?'
'Guru Ren tolong aku...'
'Guru Ren, Ayah.... Ibu.. Tolong aku.'
Ferlin terjebak dalam kegelapan tanpa ujung. Dia tak mengetahui dimana ini, Ferlin hanya bisa ketakutan. Menangis dan memohon bantuan dari dalam hatinya.
Ferlin terus mengeluarkan air mata, dia sangat ketakutan dengan kegelapan ini.
'Tenanglah, jangan takut. Saya disini Nona.'
'Eh? Guru Ren?! Dimana kamu Guru?!'
Ferlin melihat kesana kemari, dia mendengar suara guru nya. Ferlin merasa yakin jika itu adalah suaranya.
Ferlin berlari dalam kegelapan mencari Asal suara itu.
Berlari..
Terus berlari..
Tanpa henti..
Ferlin kelelahan, dalam kegelapan tanpa ujung ini. Ferlin terus berlari dan berlari mencari keberadaan guru yang memanggilnya.
Saat Ferlin merasa putus asa dan akan memilih untuk menyerah.
Sebuah Cahaya putih terlihat dalam pandangan nya.
Ferlin berlari kembali..
Menuju satu - satunya cahaya dalam kegelapan ini...
Saat Ferlin semakin dekat dengan Cahaya itu, Cahaya itu meledak dan menelan seluruh tubuh Ferlin...
-
"Haaa!!!...." Ferlin terbangun dan berteriak.
"Anda sudah bangun, Nona Ferlin."
Sebuah suara yang dia kenal terdengar, Ferlin segera melihat ke arah sumber suara itu. Disana... dia melihat sosok Guru nya membaca buku dengan menyilangkan kakinya.
"Hiks... Hiks... Tuan Ren!" Ferlin mengeluarkan air mata.
"Nona? apa yang terjadi?" Ren segera menghampiri Ferlin dengan wajah khawatir.
"Tuan Ren... A-Aku... Takut. Ini benar - benar anda kan?" Ferlin masih menangis.
Melihat Ferlin seperti ini, Ren menyimpulkan bahwa dirinya telah mengalami sebuah mimpi yang buruk.
Tanpa pikir panjang Ren menghapus air mata Ferlin dengan tangan nya.
"Tidak usah takut Nona, saya disini." Ren berbicara dengan tersenyum.
"T-Tu-an R-en.... Huaa....!!" Ferlin memeluk Ren dan terus menangis.
Ren memeluk kembali Ferlin, memutuskan untuk tetap tinggal disini sementara waktu.
Ferlin yang menangis dalam pelukan Ren, terus memanggil namanya.
Membuat Ren bertanya - tanya, apa yang terjadi pada Ferlin?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
Vemas Ardian
thorr jngn bucin ye
2022-03-06
0
Ari Ari
next.
2021-07-31
0
HIRONIME
gw jadi ngeri anjim.
2021-05-08
1