Chapter 16 : Four springs

Penginapan GreenForest.

Kamar Ren.

Ren sedang memandangi langit - langit kamarnya. Hari ini tidak ada motivasi sedikitpun bagi Ren untuk bangun.

Perasaan ingin tidur kembali memenuhi pikiran dan jiwa nya. Padahal hari ini Ren bertujuan untuk ke Kota Rondelia.

"Hoamm... Ya ampun, aku Rindu kehidupan santai ku, mungkin aku harus benar - benar membeli Rumah dan menyewa pelayan disana." Ren menggerutu sambil perlahan bangkit dari kasurnya.

Tok.Tok.Tok

"Permisi, Tuan Ren, ada sebuah surat untuk anda"

'Hm? sebuah surat?'

Ren yang akan memasuki kamar mandi menghentikan langkahnya. Dia dengan enggan menghampiri pintu masuk kamarnya.

"Ya? Sebuah surat untukku?" Ren membuka pintu dan bertanya.

"Ya, Tuan Re- Kyaaa!!!.." Pelayan itu berteriak kemudian membalikan badan nya.

'Hm? Oh bajuku, aku lupa memakainya.'

Ren menutup pintu dan kembali ke kamarnya. Mengenakan baju seadanya kemudian membuka pintu kembali.

"Maafkan aku, Mana suratnya?"

"I-Ini... Sampai Jumpa!" Pelayan itu memberikan surat kemudian berlari.

Melihat pelayan dengan wajah memerah itu berlari, Ren hanya bisa menggelengkan kepalanya.

Ren kembali ke dalam kamarnya, sebelum ke kamar mandi Ren memutuskan untuk membaca surat itu terlebih dahulu.

[Salam Hormatku Master Ren...]

'Ugh Orang tua satu ini, menjijikan sekali'

Ren tak bisa menahan rasa jijik nya pada surat yang dia pegang.

Dengan pembukaan kata yang berlebihan dan menjijikan seperti itu, Ren sudah bisa menebak bahwa itu dari Fraudlin.

[Salam Hormatku Master Ren, Penelitian Potion yang Master suruh sudah semakin berkembang. Saya sudah menemukan beberapa Rahasia dibalik potion ini, semoga saja semua ini sesuai harapan anda. Maka dari itu saya mohon untuk kedatangan anda ke ibukota. Jika anda mengirim surat balasan untuk kesini, saya akan segera menjemput anda.]

'Ha.. Ha.. Hahaha!'

Ren tidak bisa menahan tawa nya atas apa yang dilakukan Fraudlin. Dia menuruti semua perkataan Ren yang bisa Ren sebut sebagai Lelucon. Tujuan Ren mengirim potion itu hanya untuk kesenangan semata.

'Potion biasa sampai dia teliti? Pfftt... Lucu sekali.'

Ren bisa menebak, yang Fraudlin temukan pasti hanya sekedar proses pembuatan atau bahan yang digunakan. Hal yang sudah jelas tidak perlu di teliti kembali, pikir Ren.

'Pfftt... Sudahlah, tidak baik menertawakan kerja keras orang lain.'

Meskipun usaha Fraudlin itu sia - sia bagi Ren. Tapi Ren tidak sepantasnya meremehkan kerja keras mereka, setidaknya Ren akan sedikit menghargainya. Ren juga bertujuan untuk ke ibukota setelah Kota Rondelia jadi tidak ada masalah untuk mendatangi Fraudlin.

Ren menuju kamar mandi, matahari sudah menampakan dirinya pada saat Ren tanpa sengaja tertawa. Jadi Ren tidak bisa membuang waktu lebih dari ini.

Swooshh ..

Byurr...

Byur...

Suara air terdengar dari kamar mandi tempat Ren berada. Tak lama Ren keluar dari kamar mandi itu, dia sepenuhnya telah disegarkan oleh air.

Ren sudah menyiapkan semuanya untuk hari ini, sebuah penyamaran baru baginya.

Seorang Pedagang Kaya, itulah penyamaran Ren yang baru. Dengan bantuan Duke langsung, Ren dengan mudah mendapat Surat Izin berdagang di kerajaan ini.

Untuk barang yang akan dijual, Ren sudah menyiapkan 300 botol potion tingkat Rendah, 100 Potion tingkat menengah dan beberapa Core.

Selama di Kota ini Ren sudah mengumpulkan berbagai macam informasi, salah satunya adalah tentang Potion.

Meskipun Potion bukan barang yang langka, tapi kebutuhan nya sangat tinggi setiap harinya.

Di dunia yang berbahaya ini potion sangat dibutuhkan untuk melakukan berbagai macam kegiatan.

Orang yang memiliki sihir penyembuh pun cukup langka. Ditambah penggunaan sihir penyembuhan terbatas oleh jumlah mana yang dimiliki.

Alasan inilah yang membuat potion lebih banyak diminati oleh orang - orang dari kalangan atas maupun bawah.

Harga satu botol Potion Rendah adalah 1 koin perak. Sementara potion menengah adalah 10 koin perak.

Untuk Core sendiri, Ren tidak tahu harga pastinya. Mengingat Core yang Ren rencanakan untuk dijual hanya yang terendah dari inventory nya. Mungkin itu berada di kisaran 5-10 koin tembaga.

"Oke, waktunya pergi."

Ren berjalan keluar dari kamar penginapan nya. Seperti biasanya Ren selalu menarik perhatian banyak orang. Apalagi dengan baju pedagang kaya yang baru - baru ini dia pesan dari Penjahit ternama di Kota Ceeven.

Berbeda dari biasanya Ren tidak langsung menuju keluar penginapan. Ren harus memberitahu bahwa dirinya tidak akan menginap lagi.

Setelah memberitahu petugas penginapan dan memberikan kunci pada pelayan penginapan, Ren kemudian pergi.

*

*

*

*

*

Guild Petualang.

Sebuah istilah yang cukup terkenal dalam Game ataupun Novel. Guild petualang merupakan sebuah organisasi yang mengatur para petualang. Di Dunia ini Guild petualang merupakan sebuah hal yang nyata.

Ren mendapatkan informasi keberadaan Guild Petualang beberapa hari lalu.

Mendengar sebuah nama yang tak asing, Ren langsung menyimpulkan bahwa Guild ini dibangun oleh para pemain seperti dirinya.

Pada perjalanan kali ini, Ren akan melibatkan Guild petualang.

Ren akan menyewa beberapa petualang terbaik yang bisa dia sewa untuk mengawalnya menuju Kota Rondelia.

Saat ini Ren sedang Di depan Cabang Guild petualang di Kota Ceeven ini.

Ketika Ren memasuki tempat ini, suasana yang Ren rasakan tak jauh berbeda dari bar biasa. Sekelompok orang berkumpul di meja dan meminum minuman keras.

Namun saat Ren memasuki Guild ini, suasana dengan cepat berubah.

Semua mata menatap pada Ren, tatapan menusuk dari sana - sini Ren rasakan.

"Siapa bocah mencolok ini?"

"Mungkin dia ingin jadi petualang?"

"Pfft dengan badan lemah seperti itu?"

Berbagai macam bisikan suara Ren dengar, tapi Ren dengan tenang mengabaikannya.

Lagipula mereka yang membisikan hal itu pada Ren hanya sekumpulan pria otak otot berbadan besar.

Ren yakin tidak ada satu orang pun pemain yang ada disini.

"Um.. Permisi Nona."

"Ya? apa ada yang bisa saya bantu?"

"Aku membutuhkan seorang pengawal dalam perjalananku? bisakah Guild membuat permintaan khusus soal ini?"

"Tentu, pengawal seperti apa yang anda butuhkan?"

"Jika bisa, sekelompok party terbaik di Kota Ceeven ini."

"Um.. Itu, apakah anda serius? party terbaik memakan biaya yang sangat besar tahu."

Perempuan itu memasang ekspresi wajah yang bermasalah.

"Tidak apa, berapa harganya untuk mengawalku ke Kota Rondelia?"

"Kota Rondelia? perjalanan itu cukup jauh, setidaknya, 250 Koin emas saya Rasa."

"250 Koin emas?!" Ren terkejut.

"Iya, apakah itu terlalu mahal bagi anda? sudah saya katakan bukan." Perempuan itu berusaha meyakinkan Ren.

"Tidak bukan itu, aku kira akan lebih mahal dari itu." Ren menghela nafas lega.

Kata - kata Ren membuat perempuan yang bertugas itu terkejut. 'Bagaimana mungkin 250 Koin emas menjadi hal yang biasa untuk seorang anak muda?' itulah yang dipikirkan oleh perempuan itu.

Namun Ren mengabaikan tatapan terkejut perempuan itu. Ren menyerahkan sejumlah kantong emas untuk menyewa party terbaik kota Ceeven ini.

Perempuan itu kemudian meninggalkan Ren, dia mengatakan akan memanggil para petualang itu yang sedang berada di penginapan khusus petualang.

Ren hanya berdiri di tempat, dia tak tahu harus melakukan apa.

Sebelum akhirnya beberapa langkah kaki yang berat menghampirinya.

"Hehehe, Hey nak. Bagaimana jika kau memberikan semua uangmu pada kami?"

'Tidak mungkin, Sekumpulan orang bodoh ini.' Ren bergumam merasa kasihan pada sekumpulan Pria berotot dihadapan nya.

"Tidak, jika kalian menginginkan uang carilah di papan permintaan sebelah sana" Ren mencibir sambil menunjuk papan permintaan.

"Kurang ajar! Nak, sepertinya kau sudah bosan hidup!"

Lelaki botak berotot yang memimpin, mengepalkan tangannya.

"Terima ini!...."

Lelaki itu mengarahkan sebuah tinju ke arah wajah Ren.

Seorang lelaki besar dan berotot ditambah botak meninju anak muda yang lemah. Pemandangan absurd seperti ini hanya terjadi di dunia penuh kekerasan.

Di mata orang lain, mungkin tinju itu cepat dan susah untuk dihindari. Tapi tidak dimata Ren, tinju itu seakan dilancarkan dengan perlahan. Terlihat seperti sebuah Lelucon.

Ren bisa saja menghindari ataupun menahan tinju ini, tapi Ren tidak melakukan hal ini karena....

Bammm...!

Tinju itu ditahan oleh lengan seseorang, Ren hanya diam menatap tinju itu, berpura - pura tak dapat bereaksi.

"Pak Tua botak, jangan berani menyakiti Klien kami"

Seorang Pria muda muncul dihadapan Ren. Dia menahan tinju dari pria berbadan kekar dan berkepala botak itu hanya dengan satu tangan. Perbedaan kekuatan sangat terlihat jelas disini. Meski pria muda ini bertubuh lebih kecil dari pria botak itu.

"Jika kau melanjutkan hal ini, Guild akan bertindak tegas terhadapmu."

Lelaki itu berbicara dengan santai namun mengancam.

Pria botak hanya bisa menggertakan gigi nya, dia kemudian melepaskan tinju dari pria muda dihadapan nya.

"Tch.. Ayo pergi!"

Sekelompok pria itu meninggalkan Guild dengan wajah kesal.

Sementara, orang yang menahan tinju itu hanya tersenyum sebelum berbalik ke arah Ren.

"Kau adalah Klien kami kan? Maafkan kekasaran pria botak tadi, bagaimana pun dia adalah anggota Guild ini. Ngomong - Ngomong, Namaku Kazumi." Pria itu berbicara dengan Rasa bersalah.

"Mengapa kau memberi keringanan pada para sialan otak otot itu? mereka selalu membawa masalah pada Guild Petualang."

Seorang wanita muda lainnya muncul dari ruangan lain. Berbicara dengan nada kesal pada Pria yang bernama Kazumi.

" Itu tidak dapat dihindari Yuki, peraturan Guild itu cukup bebas, jadi kita tidak bisa sembarang menghukum mereka kecuali pelanggaran sangat berat mereka lakukan."

Kali ini, Muncul seorang wanita yang bertipe tenang dan pintar.

Tak lama seorang pria lainnya datang.

"Yosh, Yosh, Ini bukan waktunya bertengkar. Tidak baik untuk Klien kita, mari kita perkenalkan diri masing - masing. Namaku Kazumi, pemimpin dari party Four springs ini, aku juga seorang Swordsman, Mohon bantuannya Klien." Pria yang menyelamatkan Ren berbicara.

"Hm! Baiklah, Namaku Yuki, Aku seorang Archer di party ini. Mohon Bantuannya."

"Namaku adalah Arisu, seorang mage yang berspesialisasi dalam sihir api dan penyembuhan. Mohon bantuan nya."

"Eh? Namaku Reigin, seorang Tank dari party Four Springs ini. Begitu?"

Dari apa yang mereka katakan, Ren dapat menyimpulkan bahwa, kemungkinan besar mereka adalah player.

"Hallo, Sebuah kehormatan bisa bertemu dengan party terbaik kota ini, Namaku Ren S. Alvian. Seorang pedagang yang baru memulai usahanya." Ren memperkenalkan diri sambil tersenyum.

"Yosha, perkenalan selesai. jadi Klien, kami harus mengawalmu ke kota Rondelia kan?" Kazumi bertanya.

"Itu benar, bisakah kita berangkat hari ini?" Ren menjawab dengan penuh harap.

"Hm. Hm. Tentu, Arisu, Yuki, Reigin, ayo kita bersiap terlebih dahulu!" Kazumi berbicara semangat.

Ren berpamitan pada Party Four springs untuk bersiap terlebih dahulu.

Kedua belah pihak berjanji untuk bertemu di gerbang Kota Ceeven satu jam lagi.

'Perjalanan ini, akan sedikit menarik.'

Ren yang duduk di dalam kereta kuda nya bergumam dengan nada halus.

Menyewa para petualang tidak semata - mata untuk mempermulus penyamaran. Namun Ren akan menggali sebanyak mungkin informasi dari mereka. Karena sepertinya informasi para pemain ini belum menyebar dikalangan orang biasa dari dunia ini.

Bahkan Duke pun tidak mencurigai Ren sebagai pemain, bukti bahwa para pemain menyembunyikan diri dengan baik.

Terpopuler

Comments

Ule 352

Ule 352

rada aneh sih ,hrsnya potion tingkat menengah menurut ren malah sekelas potion tertinggi ,kalo para pemain dah masuk isekai 3 tahun lamanya tapi masa standar nya masih rendah

2021-11-20

1

Ari Ari

Ari Ari

next

2021-07-31

0

Balck

Balck

lumayan gak klise kayak novel yang gw baca sebelum sebelumnya

2021-05-25

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10 : Makhluk Multi-dimensi
11 Chapter 11 : Persiapan pelelangan
12 Chapter 12 : Pelelangan dimulai!
13 Chapter 13 : Duke Fedel
14 Chapter 14 : Pelatihan
15 Chapter 15 : Perpisahan
16 Chapter 16 : Four springs
17 Chapter 17 : Four Springs II
18 Chapter 18 : Tragedi Four Springs
19 Chapter 19 : Sang Legenda
20 Chapter 20 : Cerita dibalik 3 tahun lalu.
21 Chapter 21 : Reruntuhan Napetha
22 Chapter 22 : Sacred Blood Beast
23 Chapter 23 : Kota Rondelia, dan Vampire.
24 Chapter 24 : Kota Rondelia dan Insiden
25 Chapter 25 : Kota Rondelia dan Insiden II
26 Chapter 26 : Kesedihan dan Amarah
27 Chapter 27 : Sosok Vampire yang sebenarnya
28 Chapter 28 : Percakapan
29 Chapter 29 : Kekaguman dan Sumpah Nirlayn
30 Chapter 30 : Ksatria Aulzania dan Kesepakatan
31 Chapter 31 : Pemakaman dan Lost Magic
32 Chapter 32 : Percakapan II
33 Chapter 33 : Seorang Penjahat, Ren.
34 Chapter 34 : Ras yang terlupakan.
35 Chapter 35 : Melawan Ksatria Aulzania.
36 Chapter 36 : Continents Holder, The Monarch.
37 Chapter 37 : Kelahiran Sosok dan Nama baru.
38 Chapter 38 : Rencana Rahasia
39 Chapter 39 : Penginapan Twin Lotus
40 Chapter 40 : Nirlayn dan Persiapan Konferensi.
41 Chapter 41 : Awal Konferensi
42 Chapter 42 : Masalah Kerajaan Aulzania
43 Chapter 43 : Dua orang penguntit
44 Chapter 44 : Kemunculan kembali Musuh.
45 Chapter 45 : Pengikut baru dan Pembukaan Turnamen.
46 Chapter 46 : Turnamen B-1
47 Chapter 47 : Turnamen B-2
48 Chapter 48 : Turnamen B-3
49 Chapter 49 : Sebuah Pengkhianatan
50 Chapter 50 : Kekacauan Kota Aulzania.
51 Chapter 51 : Mengamuklah, Nuxuria.
52 Chapter 52 : Shadow Executor, Kanza.
53 Chapter 53 : Kekacauan Aulzania : Pandangan orang - orang
54 Chapter 54 : Contoh Kecil Sebuah Keputusasaan
55 Chapter 55 : Pemanggilan Kedua
56 Chapter 56 : True Ancestor - Rusava dan Raytsa
57 Chapter 57 : The Seven True Ancestor
58 Chapter 58 : Ren yang bekerja Keras
59 Chapter 59 : Ren yang bekerja Keras II
60 Chapter 60 : Keyakinan akan Takdir
61 Chapter 61 : Kejadian yang tak terduga
62 Chapter 62 : Pria Misterius yang tidak jelas
63 Chapter 63 : Pesta yang berlangsung cukup lama
64 Chapter 64 : Percakapan dalam Pesta
65 Chapter 65 : Sebuah Percakapan di Kota yang Jauh
66 Chapter 66 : Gelar Pahlawan
67 Chaptet 67 : Perintah dan Tujuan Baru?
68 Chapter 68 : Percobaan Summon di Malam Hari
69 Chapter 69 : Avrogan dan Crundela
70 Chapter 70 : Sedikit Kesedihan dalam Hati Ren
71 Chapter 71 : Indacrus dan Kembalinya Ren ke Istana
72 Chapter 72 : Penciptaan Sihir
73 Chapter 73 : Sihir Baru dan Kenalan lama
74 Chapter 74 : Pertarungan dengan Derrian
75 Chapter 75 : Persiapan Invasi Monster
76 Chapter 76 : Blood Servant dan Awal Invasi
77 Chapter 77 : Invasi Monster
78 Chapter 78 : Invasi Monster II
79 Chapter 79 : Invasi Monster III
80 Chapter 80 : Gigantic Tree
81 Chapter 81 : Pencarian Kebenaran?
82 Chapter 82 : Wanita yang Ambigu
83 Chapter 83 : Sandiwara Ren dan Arystina Myziri
84 Chapter 84 : Kemunculan Masalah Baru
85 Chapter 85 : Kegembiraan Ren
86 Chapter 86 : Perjalanan memastikan Kebenaran
87 Chapter 87 : Bloody Palace of the Monarch
88 Chapter 88 : Pemikiran Ren?
89 Chapter 89 : Tidak Penting!
90 Chapter 90 : Keputusan Mutlak dari Ren!
91 Chapter 91 : Kanza yang menjadi Jahat?
92 Chapter 92 : Pertemuan Dua Raja
93 Chapter 93 : Kemunculan Sang Ular Legendaris
94 Chapter 94 : Anryzel Dirvaren [Lose]
95 Chapter 95 : Secercah Cahaya yang menelan Kegelapan
96 Chapter 96 : Awal Kekejaman
97 Chapter 97 : Ketersiksaan dalam Kehidupan.
98 Chapter 98 : Tidak Sederhana
99 Chapter 99 : Sihir Perlindungan
100 Chapter 100 : Kejayaan untuk Anryzel Dirvaren!
101 Chapter 101 : Milžiniška gyvatė
102 Chapter 102 : Ganzalan dan Ampunan Ren
103 Chapter 103 : Sulit untuk diperkirakan
104 Chapter 104 : Penyimpangan Tujuan
105 Chapter 105 : Kanza di Kota Perbatasan
106 Chapter 106 : Rencana dalam Bayang
107 Chapter 107 : Perampok yang malang
108 Chapter 108 : Keberadaan para Pemain?
109 Chapter 109 : Kembali bekerja
110 Chapter 110 : Kegiatan membosankan
111 Chapter 111 : Masakan Nirlayn
112 Chapter 112 : Sang Kusir, dimulai
113 Chapter 113 : Gru'end
114 Chapter 114 : Dicintai oleh PENJARA
115 Chapter 115 ~ Misi penyamaran
116 Chatper 116 ~ Misi Penyamaran II
117 Chapter 117 ~ Battle Magic
118 Chapter 118 ~ Kekacauan Dimulai Dari Saat Ini
119 Ch. Bonus ~ Si Kecil Yang Menunggu
120 Chapter 119 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral
121 Chapter 120 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral II
122 Ch. Bonus ~ Nivania Zournac
123 Chapter 121 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral III
124 Chapter 122 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral IV
125 Chapter 123 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral V
126 Chapter 124 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral VI
127 Chapter 125 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral VII
128 Chapter 126 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral VIII
129 Chapter 127 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral IX
130 Chapter 128 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral X
131 Chapter 129 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral [End]
132 Ch. 130 ~ Konferensi Tanpa Meja
133 Ch. 131 ~ Suasana Tegang
134 Ch. 132 ~ Mengejutkan
135 Chapter 133 : Merasa Kesulitan
136 Chapter 134 : Aroma Kekacauan
137 Chapter 135 : Prototype Anti-Detection Aircraft
138 Chapter 136 : Roh yang Aneh
139 Chapter 137 : Arystina yang Berusaha
140 Chapter 138 : Prototype VS Wyvern
141 Chapter 139 : Peneliti Sihir dan Pertaruhan Bodoh
142 Chapter 140 : Ketika Monarch Kelelahan
143 Chapter 141 : Kecerdasan Tak Biasa
144 Chapter 142 : Mencari Masalah?
145 Chapter 143 : Mereka yang tidak mengerti
146 Chapter 144 : Tiga Sekawan Yang Cukup Tangguh
147 Chapter 145 : Dibalik Penyerangan
148 Chapter 146 : Keanehan Berlanjut
149 Chapter 147 : Oh Celaka, Mengapa Harus Dia?
150 Chapter 148 : Pergerakan Kekaisaran
151 Chapter 149 : Para Utusan Bersitegang
152 Chapter 150 : Para Utusan Bersitegang II
153 Chapter 151 : Nasib Lorei Zonio
154 Chapter 152 : Kembali Ke Masalah Utama
155 Chapter 153 : Undangan Yang Tak Menyenangkan
156 Chapter 154 : Bukti Untuk Utusan
157 Chapter 155 : Floating Magic Ship?
158 Chapter 156 : Jangan Meremehkan Orang Kaya
159 Chapter 157 : Sang Dewa?
160 Chapter 158 : Hal Kecil Yang Datang Saat Gerimis
161 Chapter 159 : Teknologi dari Floating Magic Ship
162 Chapter 160 : Perempuan yang tangguh
163 Chapter 161 : Pemberitahuan Yang Mengejutkan
164 Chapter 162 : Menyelamatkan Korban
165 Chapter 163 : Membentuk [Crown]
166 Chapter 164 : Penyesalan Anryzel
167 Chapter 165 : Penawaran, dan Persyaratan
168 Chapter 166 : Kelas Pahlawan
169 Chapter 167 : Pelatihan Ksatria
170 Chapter 168 : Pelatihan Ksatria dan Hal Memalukan
171 Chapter 169 : Penyihir dan Acara Perpisahan yang tak biasa
172 Chapter 170 : Turquoise Dragon
173 Chapter 171 : Tindakan Ras Naga
174 Chapter 172 : Pertempuran murid
175 Chapter 173 : Murid Bersatu
176 Chapter 174 : Murid Kesulitan
177 Chapter 175 - Pertunjukkan Khusus
178 Chapter 176 - Monster Yang Malang
Episodes

Updated 178 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10 : Makhluk Multi-dimensi
11
Chapter 11 : Persiapan pelelangan
12
Chapter 12 : Pelelangan dimulai!
13
Chapter 13 : Duke Fedel
14
Chapter 14 : Pelatihan
15
Chapter 15 : Perpisahan
16
Chapter 16 : Four springs
17
Chapter 17 : Four Springs II
18
Chapter 18 : Tragedi Four Springs
19
Chapter 19 : Sang Legenda
20
Chapter 20 : Cerita dibalik 3 tahun lalu.
21
Chapter 21 : Reruntuhan Napetha
22
Chapter 22 : Sacred Blood Beast
23
Chapter 23 : Kota Rondelia, dan Vampire.
24
Chapter 24 : Kota Rondelia dan Insiden
25
Chapter 25 : Kota Rondelia dan Insiden II
26
Chapter 26 : Kesedihan dan Amarah
27
Chapter 27 : Sosok Vampire yang sebenarnya
28
Chapter 28 : Percakapan
29
Chapter 29 : Kekaguman dan Sumpah Nirlayn
30
Chapter 30 : Ksatria Aulzania dan Kesepakatan
31
Chapter 31 : Pemakaman dan Lost Magic
32
Chapter 32 : Percakapan II
33
Chapter 33 : Seorang Penjahat, Ren.
34
Chapter 34 : Ras yang terlupakan.
35
Chapter 35 : Melawan Ksatria Aulzania.
36
Chapter 36 : Continents Holder, The Monarch.
37
Chapter 37 : Kelahiran Sosok dan Nama baru.
38
Chapter 38 : Rencana Rahasia
39
Chapter 39 : Penginapan Twin Lotus
40
Chapter 40 : Nirlayn dan Persiapan Konferensi.
41
Chapter 41 : Awal Konferensi
42
Chapter 42 : Masalah Kerajaan Aulzania
43
Chapter 43 : Dua orang penguntit
44
Chapter 44 : Kemunculan kembali Musuh.
45
Chapter 45 : Pengikut baru dan Pembukaan Turnamen.
46
Chapter 46 : Turnamen B-1
47
Chapter 47 : Turnamen B-2
48
Chapter 48 : Turnamen B-3
49
Chapter 49 : Sebuah Pengkhianatan
50
Chapter 50 : Kekacauan Kota Aulzania.
51
Chapter 51 : Mengamuklah, Nuxuria.
52
Chapter 52 : Shadow Executor, Kanza.
53
Chapter 53 : Kekacauan Aulzania : Pandangan orang - orang
54
Chapter 54 : Contoh Kecil Sebuah Keputusasaan
55
Chapter 55 : Pemanggilan Kedua
56
Chapter 56 : True Ancestor - Rusava dan Raytsa
57
Chapter 57 : The Seven True Ancestor
58
Chapter 58 : Ren yang bekerja Keras
59
Chapter 59 : Ren yang bekerja Keras II
60
Chapter 60 : Keyakinan akan Takdir
61
Chapter 61 : Kejadian yang tak terduga
62
Chapter 62 : Pria Misterius yang tidak jelas
63
Chapter 63 : Pesta yang berlangsung cukup lama
64
Chapter 64 : Percakapan dalam Pesta
65
Chapter 65 : Sebuah Percakapan di Kota yang Jauh
66
Chapter 66 : Gelar Pahlawan
67
Chaptet 67 : Perintah dan Tujuan Baru?
68
Chapter 68 : Percobaan Summon di Malam Hari
69
Chapter 69 : Avrogan dan Crundela
70
Chapter 70 : Sedikit Kesedihan dalam Hati Ren
71
Chapter 71 : Indacrus dan Kembalinya Ren ke Istana
72
Chapter 72 : Penciptaan Sihir
73
Chapter 73 : Sihir Baru dan Kenalan lama
74
Chapter 74 : Pertarungan dengan Derrian
75
Chapter 75 : Persiapan Invasi Monster
76
Chapter 76 : Blood Servant dan Awal Invasi
77
Chapter 77 : Invasi Monster
78
Chapter 78 : Invasi Monster II
79
Chapter 79 : Invasi Monster III
80
Chapter 80 : Gigantic Tree
81
Chapter 81 : Pencarian Kebenaran?
82
Chapter 82 : Wanita yang Ambigu
83
Chapter 83 : Sandiwara Ren dan Arystina Myziri
84
Chapter 84 : Kemunculan Masalah Baru
85
Chapter 85 : Kegembiraan Ren
86
Chapter 86 : Perjalanan memastikan Kebenaran
87
Chapter 87 : Bloody Palace of the Monarch
88
Chapter 88 : Pemikiran Ren?
89
Chapter 89 : Tidak Penting!
90
Chapter 90 : Keputusan Mutlak dari Ren!
91
Chapter 91 : Kanza yang menjadi Jahat?
92
Chapter 92 : Pertemuan Dua Raja
93
Chapter 93 : Kemunculan Sang Ular Legendaris
94
Chapter 94 : Anryzel Dirvaren [Lose]
95
Chapter 95 : Secercah Cahaya yang menelan Kegelapan
96
Chapter 96 : Awal Kekejaman
97
Chapter 97 : Ketersiksaan dalam Kehidupan.
98
Chapter 98 : Tidak Sederhana
99
Chapter 99 : Sihir Perlindungan
100
Chapter 100 : Kejayaan untuk Anryzel Dirvaren!
101
Chapter 101 : Milžiniška gyvatė
102
Chapter 102 : Ganzalan dan Ampunan Ren
103
Chapter 103 : Sulit untuk diperkirakan
104
Chapter 104 : Penyimpangan Tujuan
105
Chapter 105 : Kanza di Kota Perbatasan
106
Chapter 106 : Rencana dalam Bayang
107
Chapter 107 : Perampok yang malang
108
Chapter 108 : Keberadaan para Pemain?
109
Chapter 109 : Kembali bekerja
110
Chapter 110 : Kegiatan membosankan
111
Chapter 111 : Masakan Nirlayn
112
Chapter 112 : Sang Kusir, dimulai
113
Chapter 113 : Gru'end
114
Chapter 114 : Dicintai oleh PENJARA
115
Chapter 115 ~ Misi penyamaran
116
Chatper 116 ~ Misi Penyamaran II
117
Chapter 117 ~ Battle Magic
118
Chapter 118 ~ Kekacauan Dimulai Dari Saat Ini
119
Ch. Bonus ~ Si Kecil Yang Menunggu
120
Chapter 119 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral
121
Chapter 120 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral II
122
Ch. Bonus ~ Nivania Zournac
123
Chapter 121 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral III
124
Chapter 122 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral IV
125
Chapter 123 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral V
126
Chapter 124 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral VI
127
Chapter 125 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral VII
128
Chapter 126 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral VIII
129
Chapter 127 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral IX
130
Chapter 128 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral X
131
Chapter 129 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral [End]
132
Ch. 130 ~ Konferensi Tanpa Meja
133
Ch. 131 ~ Suasana Tegang
134
Ch. 132 ~ Mengejutkan
135
Chapter 133 : Merasa Kesulitan
136
Chapter 134 : Aroma Kekacauan
137
Chapter 135 : Prototype Anti-Detection Aircraft
138
Chapter 136 : Roh yang Aneh
139
Chapter 137 : Arystina yang Berusaha
140
Chapter 138 : Prototype VS Wyvern
141
Chapter 139 : Peneliti Sihir dan Pertaruhan Bodoh
142
Chapter 140 : Ketika Monarch Kelelahan
143
Chapter 141 : Kecerdasan Tak Biasa
144
Chapter 142 : Mencari Masalah?
145
Chapter 143 : Mereka yang tidak mengerti
146
Chapter 144 : Tiga Sekawan Yang Cukup Tangguh
147
Chapter 145 : Dibalik Penyerangan
148
Chapter 146 : Keanehan Berlanjut
149
Chapter 147 : Oh Celaka, Mengapa Harus Dia?
150
Chapter 148 : Pergerakan Kekaisaran
151
Chapter 149 : Para Utusan Bersitegang
152
Chapter 150 : Para Utusan Bersitegang II
153
Chapter 151 : Nasib Lorei Zonio
154
Chapter 152 : Kembali Ke Masalah Utama
155
Chapter 153 : Undangan Yang Tak Menyenangkan
156
Chapter 154 : Bukti Untuk Utusan
157
Chapter 155 : Floating Magic Ship?
158
Chapter 156 : Jangan Meremehkan Orang Kaya
159
Chapter 157 : Sang Dewa?
160
Chapter 158 : Hal Kecil Yang Datang Saat Gerimis
161
Chapter 159 : Teknologi dari Floating Magic Ship
162
Chapter 160 : Perempuan yang tangguh
163
Chapter 161 : Pemberitahuan Yang Mengejutkan
164
Chapter 162 : Menyelamatkan Korban
165
Chapter 163 : Membentuk [Crown]
166
Chapter 164 : Penyesalan Anryzel
167
Chapter 165 : Penawaran, dan Persyaratan
168
Chapter 166 : Kelas Pahlawan
169
Chapter 167 : Pelatihan Ksatria
170
Chapter 168 : Pelatihan Ksatria dan Hal Memalukan
171
Chapter 169 : Penyihir dan Acara Perpisahan yang tak biasa
172
Chapter 170 : Turquoise Dragon
173
Chapter 171 : Tindakan Ras Naga
174
Chapter 172 : Pertempuran murid
175
Chapter 173 : Murid Bersatu
176
Chapter 174 : Murid Kesulitan
177
Chapter 175 - Pertunjukkan Khusus
178
Chapter 176 - Monster Yang Malang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!