Penginapan GreenForest.
Kamar Ren.
Ren sedang memandangi langit - langit kamarnya. Hari ini tidak ada motivasi sedikitpun bagi Ren untuk bangun.
Perasaan ingin tidur kembali memenuhi pikiran dan jiwa nya. Padahal hari ini Ren bertujuan untuk ke Kota Rondelia.
"Hoamm... Ya ampun, aku Rindu kehidupan santai ku, mungkin aku harus benar - benar membeli Rumah dan menyewa pelayan disana." Ren menggerutu sambil perlahan bangkit dari kasurnya.
Tok.Tok.Tok
"Permisi, Tuan Ren, ada sebuah surat untuk anda"
'Hm? sebuah surat?'
Ren yang akan memasuki kamar mandi menghentikan langkahnya. Dia dengan enggan menghampiri pintu masuk kamarnya.
"Ya? Sebuah surat untukku?" Ren membuka pintu dan bertanya.
"Ya, Tuan Re- Kyaaa!!!.." Pelayan itu berteriak kemudian membalikan badan nya.
'Hm? Oh bajuku, aku lupa memakainya.'
Ren menutup pintu dan kembali ke kamarnya. Mengenakan baju seadanya kemudian membuka pintu kembali.
"Maafkan aku, Mana suratnya?"
"I-Ini... Sampai Jumpa!" Pelayan itu memberikan surat kemudian berlari.
Melihat pelayan dengan wajah memerah itu berlari, Ren hanya bisa menggelengkan kepalanya.
Ren kembali ke dalam kamarnya, sebelum ke kamar mandi Ren memutuskan untuk membaca surat itu terlebih dahulu.
[Salam Hormatku Master Ren...]
'Ugh Orang tua satu ini, menjijikan sekali'
Ren tak bisa menahan rasa jijik nya pada surat yang dia pegang.
Dengan pembukaan kata yang berlebihan dan menjijikan seperti itu, Ren sudah bisa menebak bahwa itu dari Fraudlin.
[Salam Hormatku Master Ren, Penelitian Potion yang Master suruh sudah semakin berkembang. Saya sudah menemukan beberapa Rahasia dibalik potion ini, semoga saja semua ini sesuai harapan anda. Maka dari itu saya mohon untuk kedatangan anda ke ibukota. Jika anda mengirim surat balasan untuk kesini, saya akan segera menjemput anda.]
'Ha.. Ha.. Hahaha!'
Ren tidak bisa menahan tawa nya atas apa yang dilakukan Fraudlin. Dia menuruti semua perkataan Ren yang bisa Ren sebut sebagai Lelucon. Tujuan Ren mengirim potion itu hanya untuk kesenangan semata.
'Potion biasa sampai dia teliti? Pfftt... Lucu sekali.'
Ren bisa menebak, yang Fraudlin temukan pasti hanya sekedar proses pembuatan atau bahan yang digunakan. Hal yang sudah jelas tidak perlu di teliti kembali, pikir Ren.
'Pfftt... Sudahlah, tidak baik menertawakan kerja keras orang lain.'
Meskipun usaha Fraudlin itu sia - sia bagi Ren. Tapi Ren tidak sepantasnya meremehkan kerja keras mereka, setidaknya Ren akan sedikit menghargainya. Ren juga bertujuan untuk ke ibukota setelah Kota Rondelia jadi tidak ada masalah untuk mendatangi Fraudlin.
Ren menuju kamar mandi, matahari sudah menampakan dirinya pada saat Ren tanpa sengaja tertawa. Jadi Ren tidak bisa membuang waktu lebih dari ini.
Swooshh ..
Byurr...
Byur...
Suara air terdengar dari kamar mandi tempat Ren berada. Tak lama Ren keluar dari kamar mandi itu, dia sepenuhnya telah disegarkan oleh air.
Ren sudah menyiapkan semuanya untuk hari ini, sebuah penyamaran baru baginya.
Seorang Pedagang Kaya, itulah penyamaran Ren yang baru. Dengan bantuan Duke langsung, Ren dengan mudah mendapat Surat Izin berdagang di kerajaan ini.
Untuk barang yang akan dijual, Ren sudah menyiapkan 300 botol potion tingkat Rendah, 100 Potion tingkat menengah dan beberapa Core.
Selama di Kota ini Ren sudah mengumpulkan berbagai macam informasi, salah satunya adalah tentang Potion.
Meskipun Potion bukan barang yang langka, tapi kebutuhan nya sangat tinggi setiap harinya.
Di dunia yang berbahaya ini potion sangat dibutuhkan untuk melakukan berbagai macam kegiatan.
Orang yang memiliki sihir penyembuh pun cukup langka. Ditambah penggunaan sihir penyembuhan terbatas oleh jumlah mana yang dimiliki.
Alasan inilah yang membuat potion lebih banyak diminati oleh orang - orang dari kalangan atas maupun bawah.
Harga satu botol Potion Rendah adalah 1 koin perak. Sementara potion menengah adalah 10 koin perak.
Untuk Core sendiri, Ren tidak tahu harga pastinya. Mengingat Core yang Ren rencanakan untuk dijual hanya yang terendah dari inventory nya. Mungkin itu berada di kisaran 5-10 koin tembaga.
"Oke, waktunya pergi."
Ren berjalan keluar dari kamar penginapan nya. Seperti biasanya Ren selalu menarik perhatian banyak orang. Apalagi dengan baju pedagang kaya yang baru - baru ini dia pesan dari Penjahit ternama di Kota Ceeven.
Berbeda dari biasanya Ren tidak langsung menuju keluar penginapan. Ren harus memberitahu bahwa dirinya tidak akan menginap lagi.
Setelah memberitahu petugas penginapan dan memberikan kunci pada pelayan penginapan, Ren kemudian pergi.
*
*
*
*
*
Guild Petualang.
Sebuah istilah yang cukup terkenal dalam Game ataupun Novel. Guild petualang merupakan sebuah organisasi yang mengatur para petualang. Di Dunia ini Guild petualang merupakan sebuah hal yang nyata.
Ren mendapatkan informasi keberadaan Guild Petualang beberapa hari lalu.
Mendengar sebuah nama yang tak asing, Ren langsung menyimpulkan bahwa Guild ini dibangun oleh para pemain seperti dirinya.
Pada perjalanan kali ini, Ren akan melibatkan Guild petualang.
Ren akan menyewa beberapa petualang terbaik yang bisa dia sewa untuk mengawalnya menuju Kota Rondelia.
Saat ini Ren sedang Di depan Cabang Guild petualang di Kota Ceeven ini.
Ketika Ren memasuki tempat ini, suasana yang Ren rasakan tak jauh berbeda dari bar biasa. Sekelompok orang berkumpul di meja dan meminum minuman keras.
Namun saat Ren memasuki Guild ini, suasana dengan cepat berubah.
Semua mata menatap pada Ren, tatapan menusuk dari sana - sini Ren rasakan.
"Siapa bocah mencolok ini?"
"Mungkin dia ingin jadi petualang?"
"Pfft dengan badan lemah seperti itu?"
Berbagai macam bisikan suara Ren dengar, tapi Ren dengan tenang mengabaikannya.
Lagipula mereka yang membisikan hal itu pada Ren hanya sekumpulan pria otak otot berbadan besar.
Ren yakin tidak ada satu orang pun pemain yang ada disini.
"Um.. Permisi Nona."
"Ya? apa ada yang bisa saya bantu?"
"Aku membutuhkan seorang pengawal dalam perjalananku? bisakah Guild membuat permintaan khusus soal ini?"
"Tentu, pengawal seperti apa yang anda butuhkan?"
"Jika bisa, sekelompok party terbaik di Kota Ceeven ini."
"Um.. Itu, apakah anda serius? party terbaik memakan biaya yang sangat besar tahu."
Perempuan itu memasang ekspresi wajah yang bermasalah.
"Tidak apa, berapa harganya untuk mengawalku ke Kota Rondelia?"
"Kota Rondelia? perjalanan itu cukup jauh, setidaknya, 250 Koin emas saya Rasa."
"250 Koin emas?!" Ren terkejut.
"Iya, apakah itu terlalu mahal bagi anda? sudah saya katakan bukan." Perempuan itu berusaha meyakinkan Ren.
"Tidak bukan itu, aku kira akan lebih mahal dari itu." Ren menghela nafas lega.
Kata - kata Ren membuat perempuan yang bertugas itu terkejut. 'Bagaimana mungkin 250 Koin emas menjadi hal yang biasa untuk seorang anak muda?' itulah yang dipikirkan oleh perempuan itu.
Namun Ren mengabaikan tatapan terkejut perempuan itu. Ren menyerahkan sejumlah kantong emas untuk menyewa party terbaik kota Ceeven ini.
Perempuan itu kemudian meninggalkan Ren, dia mengatakan akan memanggil para petualang itu yang sedang berada di penginapan khusus petualang.
Ren hanya berdiri di tempat, dia tak tahu harus melakukan apa.
Sebelum akhirnya beberapa langkah kaki yang berat menghampirinya.
"Hehehe, Hey nak. Bagaimana jika kau memberikan semua uangmu pada kami?"
'Tidak mungkin, Sekumpulan orang bodoh ini.' Ren bergumam merasa kasihan pada sekumpulan Pria berotot dihadapan nya.
"Tidak, jika kalian menginginkan uang carilah di papan permintaan sebelah sana" Ren mencibir sambil menunjuk papan permintaan.
"Kurang ajar! Nak, sepertinya kau sudah bosan hidup!"
Lelaki botak berotot yang memimpin, mengepalkan tangannya.
"Terima ini!...."
Lelaki itu mengarahkan sebuah tinju ke arah wajah Ren.
Seorang lelaki besar dan berotot ditambah botak meninju anak muda yang lemah. Pemandangan absurd seperti ini hanya terjadi di dunia penuh kekerasan.
Di mata orang lain, mungkin tinju itu cepat dan susah untuk dihindari. Tapi tidak dimata Ren, tinju itu seakan dilancarkan dengan perlahan. Terlihat seperti sebuah Lelucon.
Ren bisa saja menghindari ataupun menahan tinju ini, tapi Ren tidak melakukan hal ini karena....
Bammm...!
Tinju itu ditahan oleh lengan seseorang, Ren hanya diam menatap tinju itu, berpura - pura tak dapat bereaksi.
"Pak Tua botak, jangan berani menyakiti Klien kami"
Seorang Pria muda muncul dihadapan Ren. Dia menahan tinju dari pria berbadan kekar dan berkepala botak itu hanya dengan satu tangan. Perbedaan kekuatan sangat terlihat jelas disini. Meski pria muda ini bertubuh lebih kecil dari pria botak itu.
"Jika kau melanjutkan hal ini, Guild akan bertindak tegas terhadapmu."
Lelaki itu berbicara dengan santai namun mengancam.
Pria botak hanya bisa menggertakan gigi nya, dia kemudian melepaskan tinju dari pria muda dihadapan nya.
"Tch.. Ayo pergi!"
Sekelompok pria itu meninggalkan Guild dengan wajah kesal.
Sementara, orang yang menahan tinju itu hanya tersenyum sebelum berbalik ke arah Ren.
"Kau adalah Klien kami kan? Maafkan kekasaran pria botak tadi, bagaimana pun dia adalah anggota Guild ini. Ngomong - Ngomong, Namaku Kazumi." Pria itu berbicara dengan Rasa bersalah.
"Mengapa kau memberi keringanan pada para sialan otak otot itu? mereka selalu membawa masalah pada Guild Petualang."
Seorang wanita muda lainnya muncul dari ruangan lain. Berbicara dengan nada kesal pada Pria yang bernama Kazumi.
" Itu tidak dapat dihindari Yuki, peraturan Guild itu cukup bebas, jadi kita tidak bisa sembarang menghukum mereka kecuali pelanggaran sangat berat mereka lakukan."
Kali ini, Muncul seorang wanita yang bertipe tenang dan pintar.
Tak lama seorang pria lainnya datang.
"Yosh, Yosh, Ini bukan waktunya bertengkar. Tidak baik untuk Klien kita, mari kita perkenalkan diri masing - masing. Namaku Kazumi, pemimpin dari party Four springs ini, aku juga seorang Swordsman, Mohon bantuannya Klien." Pria yang menyelamatkan Ren berbicara.
"Hm! Baiklah, Namaku Yuki, Aku seorang Archer di party ini. Mohon Bantuannya."
"Namaku adalah Arisu, seorang mage yang berspesialisasi dalam sihir api dan penyembuhan. Mohon bantuan nya."
"Eh? Namaku Reigin, seorang Tank dari party Four Springs ini. Begitu?"
Dari apa yang mereka katakan, Ren dapat menyimpulkan bahwa, kemungkinan besar mereka adalah player.
"Hallo, Sebuah kehormatan bisa bertemu dengan party terbaik kota ini, Namaku Ren S. Alvian. Seorang pedagang yang baru memulai usahanya." Ren memperkenalkan diri sambil tersenyum.
"Yosha, perkenalan selesai. jadi Klien, kami harus mengawalmu ke kota Rondelia kan?" Kazumi bertanya.
"Itu benar, bisakah kita berangkat hari ini?" Ren menjawab dengan penuh harap.
"Hm. Hm. Tentu, Arisu, Yuki, Reigin, ayo kita bersiap terlebih dahulu!" Kazumi berbicara semangat.
Ren berpamitan pada Party Four springs untuk bersiap terlebih dahulu.
Kedua belah pihak berjanji untuk bertemu di gerbang Kota Ceeven satu jam lagi.
'Perjalanan ini, akan sedikit menarik.'
Ren yang duduk di dalam kereta kuda nya bergumam dengan nada halus.
Menyewa para petualang tidak semata - mata untuk mempermulus penyamaran. Namun Ren akan menggali sebanyak mungkin informasi dari mereka. Karena sepertinya informasi para pemain ini belum menyebar dikalangan orang biasa dari dunia ini.
Bahkan Duke pun tidak mencurigai Ren sebagai pemain, bukti bahwa para pemain menyembunyikan diri dengan baik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
Ule 352
rada aneh sih ,hrsnya potion tingkat menengah menurut ren malah sekelas potion tertinggi ,kalo para pemain dah masuk isekai 3 tahun lamanya tapi masa standar nya masih rendah
2021-11-20
1
Ari Ari
next
2021-07-31
0
Balck
lumayan gak klise kayak novel yang gw baca sebelum sebelumnya
2021-05-25
1