Chapter 3

Anryzel merasakan suatu stimulasi yang membangkitkan kesadarannya dari alam mimpi. Sebuah rasa sakit yang berdenyut, seakan kepalanya telah terbentur dengan sesuatu yang keras.

Ketika membuka mata, dia mendapati dirinya berada dalam kamar sederhana yang terbuat dari kayu dimana-mana. Itu mengejutkan karena sebelumnya dia berada di Limitless Realm tempat Dragon God Aszera dikalahkan.

"Dimana ... aku?" gumam Anryzel bingung.

Apakah Anryzel dipaksa log-out dari Cothenic sehingga dia kehilangan kesadaran dan merasa sakit kepala setelahnya?

Kalaupun demikian, mengapa Anryzel berada di tempat lusuh seperti ini?

Jika dia memang kehilangan kesadaran, seharusnya ada alarm pertanda bahaya yang membuat para pelayan Anryzel memeriksa dan membawanya ke rumah sakit. Tapi pada kenyataannya, dia tidak ada di rumah sakit.

Melihat ke samping kanan, ada sebuah jendela sederhana yang menampilkan pemandangan dari beberapa rumah sederhana lain. Lalu melihat ke samping kiri, Anryzel mendapati sebuah meja yang diatasnya terdapat zirah ringan dan pakaian hitam dengan beberapa corak merah.

"Ini ...?" Anryzel terkejut.

Dari penampakan pakaian itu, Anryzel dapat menduga bahwa itu adalah pakaian yang dia kenakan pada saat melawan Dragon God. Anryzel kemudian meraba-raba tubuhnya sendiri, dan dia mendapatkan kenyataan yang mengejutkan.

Gaya rambut, warna kulit, dan bentuk tubuh, semua sama dengan ciri fisik karakter Anryzel Dirvaren dalam Cothenic. Tidak ada satupun tanda-tanda bahwa tubuhnya saat ini adalah tubuhnya di dunia nyata.

"Jangan bilang ...? Tidak, aku harus memastikannya dulu."

Anryzel mencoba menggerakan sistem game dan memanggilnya beberapa kali. Tapi usaha Anryzel terbukti sia-sia dengan tidak munculnya sistem itu. Alhasil, Anryzel hanya bisa menduga untuk sementara bahwa ini adalah kasus yang tidak masuk akal.

"Dunia lain ... aku tidak percaya ini." Anryzel menggelengkan kepala.

Untuk membuktikan apakah ini adalah dunia lain, Anryzel harus memastikan dengan mata kepalanya sendiri. Dia kemudian bangkit, dan kembali mengenakan pakaian yang berada di atas meja satu per satu.

"Aku harus memastikan dulu, baru setelahnya berpikir lagi."

Setelah Anryzel mengenakan pakaiannya dengan sempurna, tiba-tiba pintu kamar sederhana itu bersuara dan terbuka.

Sosok perempuan muda berambut pirang dengan pupil mata biru yang terlihat berusia 20-an muncul dari balik pintu. Anryzel terkejut karena kedatangannya, secara refleks bergerak ke arah belakang perempuan itu dan menodongkan tangan ke arah lehernya.

"Siapa kau?" ucap Anryzel mengancam.

Perempuan itu juga sepertinya terkejut, dan tidak mampu melihat pergerakan Anryzel yang sangat cepat. Sesaat dia melamun dengan mata yang kosong, tetapi tidak butuh waktu lama dia kemudian tersenyum canggung.

"E-em ... permisi? Apa ini sikap dari seorang yang telah menerima pertolongan?" ucapnya pelan.

"Pertolongan ...?" tanya Anryzel dengan pelan.

Apakah Anryzel telah ditolong oleh perempuan ini? Tidak, terlepas dari apakah itu benar atau tidak, Anryzel seharusnya tidak bersikap seperti ini. Bagaimana jika perempuan ini benar-benar penolongnya?

Anryzel segera melepaskan perempuan itu, lalu bergerak sedikit menjauh dan menjaga jarak yang aman.

"Kau adalah penolongku?" tanya Anryzel mempertegas, namun tidak menurunkan sedikitpun kewaspadaan.

Perempuan itu menghela napas panjang, kemudian bergerak dan duduk di atas kasur dimana Anryzel sebelumnya terbaring.

"Iya ... mari bicarakan ini dengan seksama. Kau pasti kebingungan bukan?"

Sikapnya tenang dan perkataannya lembut, membuat Anryzel menduga bahwa sosok perempuan ini bukanlah perempuan biasa. Namun apa yang dikatakannya memang sangat masuk akal, Anryzel sedang kebingungan saat ini.

Anryzel ikut menghela napas. "Kau benar, maafkan sikapku yang kasar."

"Tidak apa-apa, wajar saja kau bersikap seperti itu. Ngomong-ngomong, siapa namamu?"

"Aku? Aku ..." Anryzel terdiam sesaat.

Dia bertanya-tanya, apakah tidak masalah untuk mengatakan semuanya dengan jujur?

"Kenapa ...?" tanya perempuan itu bingung.

Anryzel akhirnya menarik kesimpulan untuk sedikit memanipulasi cerita. Di samping mencegah hal-hal buruk untuk terjadi, itu juga dilakukan agar dia bisa menelaah sikap perempuan itu.

"Tidak, hanya saja ... ingatanku masih terasa samar dan tidak jelas."

Perempuan itu memiringkan kepala, menampilkan kecemasan dan berkata dengan perasaan iba, "Apa kau hilang ingatan?"

"Mungkin? Ingatanku terasa acak dan samar, bahkan aku tidak mengingat darimana aku berasal. Ah, hanya ada potongan ingatan tentang seorang wanita yang memanggilku dengan nama 'Anryzel Dirvaren'."

"Hanya itu?" tanya perempuan itu kembali.

"Ya, aku tidak mengingat yang lain. Kepalaku terasa sakit ketika mencoba mengingatnya." Anryzel memegang kepala untuk berpura-pura.

"Ahh--" Perempuan itu menghela napas kembali.

Melihat tingkah lakunya, Anryzel sedikit merasa bimbang, apakah kebohongannya telah diketahui?

"--pasti sulit bagimu," sambung perempuan itu.

"Sulit?" Anryzel kehabisan kata-kata.

Dia benar-benar tidak menduga perempuan itu akan berkata 'sulit' dengan berbagai macam alasan.

"Ya ... pasti sulit untuk melupakan ingatan yang telah kita bangun selama hidup. Walaupun, aku tidak tahu apakah ingatanmu itu berisi hal-hal indah atau hal-hal buruk, tapi terlepas dari semuanya, ingatan adalah hal yang berharga."

Perempuan itu menatap keluar jendela. Tatapannya terasa begitu tenang, seolah dia merasakan kesedihan yang amat mendalam. Tapi tak lama, dia berbalik kembali pada Anryzel dengan wajah yang tersenyum ceria.

"Hehehe, lupakan perkataanku yang tidak jelas barusan. Bagaimana aku harus memanggilmu?"

"Mungkin ... kau bisa memanggilku Anryzel. Itu terasa cukup baik di dengar."

"Baiklah, Anryzel. Namaku adalah Nivania, Nivania Zournac. Aku seorang dokter desa yang kebetulan menemukanmu di hutan sebelah timur dalam kondisi tak sadarkan diri."

Percakapan itu terus berlanjut dengan Nivania yang menjelaskan bahwa dia menemukan Anryzel dalam keadaan tak sadarkan diri ketika mencari tanaman herbal di hutan sebelah timur bersama dengan beberapa penduduk desa.

Pada saat itu, Nivania bersama dengan penduduk desa berpikir bahwa Anryzel adalah penjahat yang berpura-pura tak sadarkan diri. Namun ketika melihat pakaian, dan kondisi Anryzel yang sebenarnya, mereka mulai berubah pikiran.

Anryzel terlihat seperti seorang ksatria ketika dilihat dari pakaian. Dia juga tidak terlihat seperti sedang berpura-pura tak sadarkan diri. Maka dari itu, Nivania secara berhati-hati mendekati, dan memeriksanya sebelum akhirnya membawanya ke desa.

Tempat dimana Anryzel berada saat ini bernama desa Giru dan berada di Kerajaan Aulzania. Tepatnya Kerajaan Aulzania itu ada di benua Zachen, satu dari sembilan benua yang ada di dunia.

Ketika mendengar nama "Zachen" Anryzel teringat pada nama benua manusia dalam Cothenic yang terdengar persis. Membuat dia berpikir apakah ini adalah dunia Cothenic tapi dalam versi yang nyata?

"Kau yakin benua ini bernama Zachen?"

"Eh, dari sekian banyak hal, ini yang kau ragukan?" tatap Nivania dengan mata heran.

"Ya, aku merasa nama ini sudah tidak asing lagi," balas Anryzel mantap.

"Um, aku tidak mengerti denganmu. Benua ini memang memiliki nama Zachen. Lagipula, jika kau berasal dari benua ini maka wajar jika nama ini sudah kau kenal bukan?"

"Begitu ... memang masuk akal." Anryzel mengangguk penuh keseriusan.

Namun ada satu hal yang tidak diketahui Nivania, bahwa sesungguhnya Anryzel bukanlah dari benua Zachen ini. Dia adalah manusia yang berasal dari dunia lain, Bumi!

"Oh! Aku hampir lupa." Nivania bangkit seakan teringat sesuatu. "Maaf ya, tapi hari sudah mulai gelap dan aku harus menyiapkan makan malam."

Nivania tersenyum sesaat, lantas bergerak mendekati pintu untuk keluar. Anryzel yang masih merasa sedikit penasaran akan satu hal segera memanggil Nivania dan menghentikannya.

"Tunggu, ada satu hal yang ingin kutanyakan."

Nivania memutar kepalanya perlahan. "Um, apa yang ingin kau tanyakan?"

Anryzel berpikir untuk memilih kata yang tepat. "Mengapa kau memilih untuk menyelamatkanku? Alasanmu sebelumnya, sama sekali tidak menjamin kalau aku bukan orang yang jahat."

Nivania terdiam, menatap pada Anryzel sambil memikirkan sebuah jawaban. Dia kemudian tertawa kecil, dan berkata seolah dirinya pun bertanya-tanya.

"Um ... entahlah, sepertinya instingku mengatakan kau adalah orang yang baik?"

Nivania tersenyum, sebelum akhirnya keluar dari kamar dan menutup pintu. Meninggalkan Anryzel yang masih dalam keadaan bingung.

....

Catatan Author:

Chapter Ini Hasil Revisi. Dari chapter 10 - seterusnya belum direvisi, jadi pasti berbeda. Mulailah dari Chapter 10 agar tidak terlalu bingung.

Terpopuler

Comments

Anryzel D. Bolonikov

Anryzel D. Bolonikov

"selamatkan lah orang orang yang harus kau selamatkan dari kegelapan dunia... kalo ga percaya tanya aja ama pak haji"

2023-05-15

0

🍂🍁🍁ᴬᴴᴹᴬᴰ 🥀

🍂🍁🍁ᴬᴴᴹᴬᴰ 🥀

Setelah di baca kembali kok terasa berubah, ternyata sudah di revisi 🤣

2022-08-20

1

∆§Trockz§∆

∆§Trockz§∆

diselametin karna goodloking🗿

2022-04-04

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10 : Makhluk Multi-dimensi
11 Chapter 11 : Persiapan pelelangan
12 Chapter 12 : Pelelangan dimulai!
13 Chapter 13 : Duke Fedel
14 Chapter 14 : Pelatihan
15 Chapter 15 : Perpisahan
16 Chapter 16 : Four springs
17 Chapter 17 : Four Springs II
18 Chapter 18 : Tragedi Four Springs
19 Chapter 19 : Sang Legenda
20 Chapter 20 : Cerita dibalik 3 tahun lalu.
21 Chapter 21 : Reruntuhan Napetha
22 Chapter 22 : Sacred Blood Beast
23 Chapter 23 : Kota Rondelia, dan Vampire.
24 Chapter 24 : Kota Rondelia dan Insiden
25 Chapter 25 : Kota Rondelia dan Insiden II
26 Chapter 26 : Kesedihan dan Amarah
27 Chapter 27 : Sosok Vampire yang sebenarnya
28 Chapter 28 : Percakapan
29 Chapter 29 : Kekaguman dan Sumpah Nirlayn
30 Chapter 30 : Ksatria Aulzania dan Kesepakatan
31 Chapter 31 : Pemakaman dan Lost Magic
32 Chapter 32 : Percakapan II
33 Chapter 33 : Seorang Penjahat, Ren.
34 Chapter 34 : Ras yang terlupakan.
35 Chapter 35 : Melawan Ksatria Aulzania.
36 Chapter 36 : Continents Holder, The Monarch.
37 Chapter 37 : Kelahiran Sosok dan Nama baru.
38 Chapter 38 : Rencana Rahasia
39 Chapter 39 : Penginapan Twin Lotus
40 Chapter 40 : Nirlayn dan Persiapan Konferensi.
41 Chapter 41 : Awal Konferensi
42 Chapter 42 : Masalah Kerajaan Aulzania
43 Chapter 43 : Dua orang penguntit
44 Chapter 44 : Kemunculan kembali Musuh.
45 Chapter 45 : Pengikut baru dan Pembukaan Turnamen.
46 Chapter 46 : Turnamen B-1
47 Chapter 47 : Turnamen B-2
48 Chapter 48 : Turnamen B-3
49 Chapter 49 : Sebuah Pengkhianatan
50 Chapter 50 : Kekacauan Kota Aulzania.
51 Chapter 51 : Mengamuklah, Nuxuria.
52 Chapter 52 : Shadow Executor, Kanza.
53 Chapter 53 : Kekacauan Aulzania : Pandangan orang - orang
54 Chapter 54 : Contoh Kecil Sebuah Keputusasaan
55 Chapter 55 : Pemanggilan Kedua
56 Chapter 56 : True Ancestor - Rusava dan Raytsa
57 Chapter 57 : The Seven True Ancestor
58 Chapter 58 : Ren yang bekerja Keras
59 Chapter 59 : Ren yang bekerja Keras II
60 Chapter 60 : Keyakinan akan Takdir
61 Chapter 61 : Kejadian yang tak terduga
62 Chapter 62 : Pria Misterius yang tidak jelas
63 Chapter 63 : Pesta yang berlangsung cukup lama
64 Chapter 64 : Percakapan dalam Pesta
65 Chapter 65 : Sebuah Percakapan di Kota yang Jauh
66 Chapter 66 : Gelar Pahlawan
67 Chaptet 67 : Perintah dan Tujuan Baru?
68 Chapter 68 : Percobaan Summon di Malam Hari
69 Chapter 69 : Avrogan dan Crundela
70 Chapter 70 : Sedikit Kesedihan dalam Hati Ren
71 Chapter 71 : Indacrus dan Kembalinya Ren ke Istana
72 Chapter 72 : Penciptaan Sihir
73 Chapter 73 : Sihir Baru dan Kenalan lama
74 Chapter 74 : Pertarungan dengan Derrian
75 Chapter 75 : Persiapan Invasi Monster
76 Chapter 76 : Blood Servant dan Awal Invasi
77 Chapter 77 : Invasi Monster
78 Chapter 78 : Invasi Monster II
79 Chapter 79 : Invasi Monster III
80 Chapter 80 : Gigantic Tree
81 Chapter 81 : Pencarian Kebenaran?
82 Chapter 82 : Wanita yang Ambigu
83 Chapter 83 : Sandiwara Ren dan Arystina Myziri
84 Chapter 84 : Kemunculan Masalah Baru
85 Chapter 85 : Kegembiraan Ren
86 Chapter 86 : Perjalanan memastikan Kebenaran
87 Chapter 87 : Bloody Palace of the Monarch
88 Chapter 88 : Pemikiran Ren?
89 Chapter 89 : Tidak Penting!
90 Chapter 90 : Keputusan Mutlak dari Ren!
91 Chapter 91 : Kanza yang menjadi Jahat?
92 Chapter 92 : Pertemuan Dua Raja
93 Chapter 93 : Kemunculan Sang Ular Legendaris
94 Chapter 94 : Anryzel Dirvaren [Lose]
95 Chapter 95 : Secercah Cahaya yang menelan Kegelapan
96 Chapter 96 : Awal Kekejaman
97 Chapter 97 : Ketersiksaan dalam Kehidupan.
98 Chapter 98 : Tidak Sederhana
99 Chapter 99 : Sihir Perlindungan
100 Chapter 100 : Kejayaan untuk Anryzel Dirvaren!
101 Chapter 101 : Milžiniška gyvatė
102 Chapter 102 : Ganzalan dan Ampunan Ren
103 Chapter 103 : Sulit untuk diperkirakan
104 Chapter 104 : Penyimpangan Tujuan
105 Chapter 105 : Kanza di Kota Perbatasan
106 Chapter 106 : Rencana dalam Bayang
107 Chapter 107 : Perampok yang malang
108 Chapter 108 : Keberadaan para Pemain?
109 Chapter 109 : Kembali bekerja
110 Chapter 110 : Kegiatan membosankan
111 Chapter 111 : Masakan Nirlayn
112 Chapter 112 : Sang Kusir, dimulai
113 Chapter 113 : Gru'end
114 Chapter 114 : Dicintai oleh PENJARA
115 Chapter 115 ~ Misi penyamaran
116 Chatper 116 ~ Misi Penyamaran II
117 Chapter 117 ~ Battle Magic
118 Chapter 118 ~ Kekacauan Dimulai Dari Saat Ini
119 Ch. Bonus ~ Si Kecil Yang Menunggu
120 Chapter 119 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral
121 Chapter 120 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral II
122 Ch. Bonus ~ Nivania Zournac
123 Chapter 121 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral III
124 Chapter 122 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral IV
125 Chapter 123 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral V
126 Chapter 124 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral VI
127 Chapter 125 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral VII
128 Chapter 126 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral VIII
129 Chapter 127 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral IX
130 Chapter 128 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral X
131 Chapter 129 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral [End]
132 Ch. 130 ~ Konferensi Tanpa Meja
133 Ch. 131 ~ Suasana Tegang
134 Ch. 132 ~ Mengejutkan
135 Chapter 133 : Merasa Kesulitan
136 Chapter 134 : Aroma Kekacauan
137 Chapter 135 : Prototype Anti-Detection Aircraft
138 Chapter 136 : Roh yang Aneh
139 Chapter 137 : Arystina yang Berusaha
140 Chapter 138 : Prototype VS Wyvern
141 Chapter 139 : Peneliti Sihir dan Pertaruhan Bodoh
142 Chapter 140 : Ketika Monarch Kelelahan
143 Chapter 141 : Kecerdasan Tak Biasa
144 Chapter 142 : Mencari Masalah?
145 Chapter 143 : Mereka yang tidak mengerti
146 Chapter 144 : Tiga Sekawan Yang Cukup Tangguh
147 Chapter 145 : Dibalik Penyerangan
148 Chapter 146 : Keanehan Berlanjut
149 Chapter 147 : Oh Celaka, Mengapa Harus Dia?
150 Chapter 148 : Pergerakan Kekaisaran
151 Chapter 149 : Para Utusan Bersitegang
152 Chapter 150 : Para Utusan Bersitegang II
153 Chapter 151 : Nasib Lorei Zonio
154 Chapter 152 : Kembali Ke Masalah Utama
155 Chapter 153 : Undangan Yang Tak Menyenangkan
156 Chapter 154 : Bukti Untuk Utusan
157 Chapter 155 : Floating Magic Ship?
158 Chapter 156 : Jangan Meremehkan Orang Kaya
159 Chapter 157 : Sang Dewa?
160 Chapter 158 : Hal Kecil Yang Datang Saat Gerimis
161 Chapter 159 : Teknologi dari Floating Magic Ship
162 Chapter 160 : Perempuan yang tangguh
163 Chapter 161 : Pemberitahuan Yang Mengejutkan
164 Chapter 162 : Menyelamatkan Korban
165 Chapter 163 : Membentuk [Crown]
166 Chapter 164 : Penyesalan Anryzel
167 Chapter 165 : Penawaran, dan Persyaratan
168 Chapter 166 : Kelas Pahlawan
169 Chapter 167 : Pelatihan Ksatria
170 Chapter 168 : Pelatihan Ksatria dan Hal Memalukan
171 Chapter 169 : Penyihir dan Acara Perpisahan yang tak biasa
172 Chapter 170 : Turquoise Dragon
173 Chapter 171 : Tindakan Ras Naga
174 Chapter 172 : Pertempuran murid
175 Chapter 173 : Murid Bersatu
176 Chapter 174 : Murid Kesulitan
177 Chapter 175 - Pertunjukkan Khusus
178 Chapter 176 - Monster Yang Malang
Episodes

Updated 178 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10 : Makhluk Multi-dimensi
11
Chapter 11 : Persiapan pelelangan
12
Chapter 12 : Pelelangan dimulai!
13
Chapter 13 : Duke Fedel
14
Chapter 14 : Pelatihan
15
Chapter 15 : Perpisahan
16
Chapter 16 : Four springs
17
Chapter 17 : Four Springs II
18
Chapter 18 : Tragedi Four Springs
19
Chapter 19 : Sang Legenda
20
Chapter 20 : Cerita dibalik 3 tahun lalu.
21
Chapter 21 : Reruntuhan Napetha
22
Chapter 22 : Sacred Blood Beast
23
Chapter 23 : Kota Rondelia, dan Vampire.
24
Chapter 24 : Kota Rondelia dan Insiden
25
Chapter 25 : Kota Rondelia dan Insiden II
26
Chapter 26 : Kesedihan dan Amarah
27
Chapter 27 : Sosok Vampire yang sebenarnya
28
Chapter 28 : Percakapan
29
Chapter 29 : Kekaguman dan Sumpah Nirlayn
30
Chapter 30 : Ksatria Aulzania dan Kesepakatan
31
Chapter 31 : Pemakaman dan Lost Magic
32
Chapter 32 : Percakapan II
33
Chapter 33 : Seorang Penjahat, Ren.
34
Chapter 34 : Ras yang terlupakan.
35
Chapter 35 : Melawan Ksatria Aulzania.
36
Chapter 36 : Continents Holder, The Monarch.
37
Chapter 37 : Kelahiran Sosok dan Nama baru.
38
Chapter 38 : Rencana Rahasia
39
Chapter 39 : Penginapan Twin Lotus
40
Chapter 40 : Nirlayn dan Persiapan Konferensi.
41
Chapter 41 : Awal Konferensi
42
Chapter 42 : Masalah Kerajaan Aulzania
43
Chapter 43 : Dua orang penguntit
44
Chapter 44 : Kemunculan kembali Musuh.
45
Chapter 45 : Pengikut baru dan Pembukaan Turnamen.
46
Chapter 46 : Turnamen B-1
47
Chapter 47 : Turnamen B-2
48
Chapter 48 : Turnamen B-3
49
Chapter 49 : Sebuah Pengkhianatan
50
Chapter 50 : Kekacauan Kota Aulzania.
51
Chapter 51 : Mengamuklah, Nuxuria.
52
Chapter 52 : Shadow Executor, Kanza.
53
Chapter 53 : Kekacauan Aulzania : Pandangan orang - orang
54
Chapter 54 : Contoh Kecil Sebuah Keputusasaan
55
Chapter 55 : Pemanggilan Kedua
56
Chapter 56 : True Ancestor - Rusava dan Raytsa
57
Chapter 57 : The Seven True Ancestor
58
Chapter 58 : Ren yang bekerja Keras
59
Chapter 59 : Ren yang bekerja Keras II
60
Chapter 60 : Keyakinan akan Takdir
61
Chapter 61 : Kejadian yang tak terduga
62
Chapter 62 : Pria Misterius yang tidak jelas
63
Chapter 63 : Pesta yang berlangsung cukup lama
64
Chapter 64 : Percakapan dalam Pesta
65
Chapter 65 : Sebuah Percakapan di Kota yang Jauh
66
Chapter 66 : Gelar Pahlawan
67
Chaptet 67 : Perintah dan Tujuan Baru?
68
Chapter 68 : Percobaan Summon di Malam Hari
69
Chapter 69 : Avrogan dan Crundela
70
Chapter 70 : Sedikit Kesedihan dalam Hati Ren
71
Chapter 71 : Indacrus dan Kembalinya Ren ke Istana
72
Chapter 72 : Penciptaan Sihir
73
Chapter 73 : Sihir Baru dan Kenalan lama
74
Chapter 74 : Pertarungan dengan Derrian
75
Chapter 75 : Persiapan Invasi Monster
76
Chapter 76 : Blood Servant dan Awal Invasi
77
Chapter 77 : Invasi Monster
78
Chapter 78 : Invasi Monster II
79
Chapter 79 : Invasi Monster III
80
Chapter 80 : Gigantic Tree
81
Chapter 81 : Pencarian Kebenaran?
82
Chapter 82 : Wanita yang Ambigu
83
Chapter 83 : Sandiwara Ren dan Arystina Myziri
84
Chapter 84 : Kemunculan Masalah Baru
85
Chapter 85 : Kegembiraan Ren
86
Chapter 86 : Perjalanan memastikan Kebenaran
87
Chapter 87 : Bloody Palace of the Monarch
88
Chapter 88 : Pemikiran Ren?
89
Chapter 89 : Tidak Penting!
90
Chapter 90 : Keputusan Mutlak dari Ren!
91
Chapter 91 : Kanza yang menjadi Jahat?
92
Chapter 92 : Pertemuan Dua Raja
93
Chapter 93 : Kemunculan Sang Ular Legendaris
94
Chapter 94 : Anryzel Dirvaren [Lose]
95
Chapter 95 : Secercah Cahaya yang menelan Kegelapan
96
Chapter 96 : Awal Kekejaman
97
Chapter 97 : Ketersiksaan dalam Kehidupan.
98
Chapter 98 : Tidak Sederhana
99
Chapter 99 : Sihir Perlindungan
100
Chapter 100 : Kejayaan untuk Anryzel Dirvaren!
101
Chapter 101 : Milžiniška gyvatė
102
Chapter 102 : Ganzalan dan Ampunan Ren
103
Chapter 103 : Sulit untuk diperkirakan
104
Chapter 104 : Penyimpangan Tujuan
105
Chapter 105 : Kanza di Kota Perbatasan
106
Chapter 106 : Rencana dalam Bayang
107
Chapter 107 : Perampok yang malang
108
Chapter 108 : Keberadaan para Pemain?
109
Chapter 109 : Kembali bekerja
110
Chapter 110 : Kegiatan membosankan
111
Chapter 111 : Masakan Nirlayn
112
Chapter 112 : Sang Kusir, dimulai
113
Chapter 113 : Gru'end
114
Chapter 114 : Dicintai oleh PENJARA
115
Chapter 115 ~ Misi penyamaran
116
Chatper 116 ~ Misi Penyamaran II
117
Chapter 117 ~ Battle Magic
118
Chapter 118 ~ Kekacauan Dimulai Dari Saat Ini
119
Ch. Bonus ~ Si Kecil Yang Menunggu
120
Chapter 119 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral
121
Chapter 120 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral II
122
Ch. Bonus ~ Nivania Zournac
123
Chapter 121 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral III
124
Chapter 122 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral IV
125
Chapter 123 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral V
126
Chapter 124 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral VI
127
Chapter 125 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral VII
128
Chapter 126 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral VIII
129
Chapter 127 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral IX
130
Chapter 128 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral X
131
Chapter 129 ~ Kekacauan Kerajaan Suci Sancteral [End]
132
Ch. 130 ~ Konferensi Tanpa Meja
133
Ch. 131 ~ Suasana Tegang
134
Ch. 132 ~ Mengejutkan
135
Chapter 133 : Merasa Kesulitan
136
Chapter 134 : Aroma Kekacauan
137
Chapter 135 : Prototype Anti-Detection Aircraft
138
Chapter 136 : Roh yang Aneh
139
Chapter 137 : Arystina yang Berusaha
140
Chapter 138 : Prototype VS Wyvern
141
Chapter 139 : Peneliti Sihir dan Pertaruhan Bodoh
142
Chapter 140 : Ketika Monarch Kelelahan
143
Chapter 141 : Kecerdasan Tak Biasa
144
Chapter 142 : Mencari Masalah?
145
Chapter 143 : Mereka yang tidak mengerti
146
Chapter 144 : Tiga Sekawan Yang Cukup Tangguh
147
Chapter 145 : Dibalik Penyerangan
148
Chapter 146 : Keanehan Berlanjut
149
Chapter 147 : Oh Celaka, Mengapa Harus Dia?
150
Chapter 148 : Pergerakan Kekaisaran
151
Chapter 149 : Para Utusan Bersitegang
152
Chapter 150 : Para Utusan Bersitegang II
153
Chapter 151 : Nasib Lorei Zonio
154
Chapter 152 : Kembali Ke Masalah Utama
155
Chapter 153 : Undangan Yang Tak Menyenangkan
156
Chapter 154 : Bukti Untuk Utusan
157
Chapter 155 : Floating Magic Ship?
158
Chapter 156 : Jangan Meremehkan Orang Kaya
159
Chapter 157 : Sang Dewa?
160
Chapter 158 : Hal Kecil Yang Datang Saat Gerimis
161
Chapter 159 : Teknologi dari Floating Magic Ship
162
Chapter 160 : Perempuan yang tangguh
163
Chapter 161 : Pemberitahuan Yang Mengejutkan
164
Chapter 162 : Menyelamatkan Korban
165
Chapter 163 : Membentuk [Crown]
166
Chapter 164 : Penyesalan Anryzel
167
Chapter 165 : Penawaran, dan Persyaratan
168
Chapter 166 : Kelas Pahlawan
169
Chapter 167 : Pelatihan Ksatria
170
Chapter 168 : Pelatihan Ksatria dan Hal Memalukan
171
Chapter 169 : Penyihir dan Acara Perpisahan yang tak biasa
172
Chapter 170 : Turquoise Dragon
173
Chapter 171 : Tindakan Ras Naga
174
Chapter 172 : Pertempuran murid
175
Chapter 173 : Murid Bersatu
176
Chapter 174 : Murid Kesulitan
177
Chapter 175 - Pertunjukkan Khusus
178
Chapter 176 - Monster Yang Malang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!