"Heeee..... Jadi ka- kalian tinggal bersama!! " Lala terkejut ketika Said dan Ovilla menceritakan semuanya, Namun tetap saja mereka menyembunyikan bahwa mereka telah bertunangan, Yang ditunanangkan oleh Olaf Kakeknya Ovilla.
"Yahhh aku harap kau tidak salah paham La" Said berusaha agar Lala tidak salah paham.
"Hmmm, Baiklah aku mengerti" Lala berfikir sekejap, Tapi tidak memikirkan apa - apa cuma gaya doang.
"Sudah ku putuskan kalau aku juga akan tinggal disini juga" Ucap Lala sangat bersemangat.
"HEEEEEEE!!!!! " Said dan Ovilla terkejut.
"Kenapa kau memutuskan seperti itu Lala, Kau tidak seharusnya tidak tinggal disini, Apa kau tidak tau betapa menyeramkan nya tinggal disini!! " Ucap Said, Dan langsung di balas tatapan menyeramkan oleh Ovilla. membuat Said bergidik ketakutan.
Said merasa ini akan menjadi masalah terlebih jika ini di ketahui oleh Olaf, Kakeknya Ovilla, Pasti dia akan mengira Said sedang mendua, Dia pasti tidak akan terima jika cucunya di poligami.
"Ehhh... Bukan kah aneh jika laki laki dan perempuan yang belum menikah tinggal bersama, Apalagi Kusu - kusu bukan orang yang bisa di percaya, Bisa saja kau menyerang guru Ovilla ketika sedang tidur" Dengan bangga Lala menjelaskan, Meskipun baru saja mengalami hal yang menakutkan namun wajah cerianya tidak pernah hilang.
Lala adalah gadis paling semangat dan ceria yang pernah Said temui, Dan Juga teman masa kecil yang tak pernah tergantikan.
Sedangkan Ovilla hanya mengangguk setuju.
Hmm!
Hmm!
Hmm!
"Dan juga Said untuk malam ini kau tidur di luar di tambah kau melanggar larangan ku, Jika bukan karena mu, Ini semua tidak akan terjadi." Ucap Ovilla, kemudian tersenyum senang.
"Kenapa??, Lagi pula aku ini pria baik baik, percayalah aku ini masih suci" Said memasang muka imut supaya tidak di hukum untuk tidur di luar.
Tanpa Said sadari semua bantal miliknya semuanya sudah berada di luar apartemen.
"Baiklah Said, Semoga tidur yang nyenyak malam ini dan mimpi indah." Ucap Lala dan Ovilla bersamaan dengan senyuman penuh kemenangan.
Said hanya pasrah, Lalu beranjak keluar.
"Mengsedih amat ni hidup" Batin Said.
...*********...
Said tiba di kediaman Tessia dan menggantikan salah satu klonnya yang sedang berjaga, Tentu saja Rudolf dan Tessia tidak mengetahui hal ini.
Said berjalan menyisiri perkarangan sambil berpatroli.
"Ehh? Tiffany apa yang sedang kau lakukan malam malam begini?" Said menemukan Tiffany yang tidak sedang berada di kamarnya, Tampak dia sedang berbicara dengan sesuatu.
"Ahhhh!!!!, Kak Said bu - bukan itu, Hanya saja aku tidak bisa tidur" Tiffany sangat terkejut dengan kehadiran Said yang tanpa di sadari oleh nya.
Said memperhatikan sekitar, Dan melihat seekor kelinci.
"kelinci? bukankah di rumah ini tidak ada kelinci" Batin Said, Meskipun keheranan Namun tidak Mencurigai ada yang aneh.
Namun Said mengira itu adalah hewan peliharaan baru milik Tiffany.
"Sebaiknya kau cepat pergi ke kamar mu, Tidak baik anak seperti mu tidur terlalu larut. "Ucap Said menasihati, Supaya lekas tidur.
"Hmm, Baiklah Kak aku akan segera tidur ke kamar ku" Seketika Tiffany berlari menuju kamarnya, Tiffany seperti sedang menghindari sesuatu.
Sesaat Said memperhatikan kelinci tersebut Dan menatap tajam ke arah kelinci tersebut, Terlihat kelinci tersebut ketakutan melihat Said.
"Kelinci makannya apa ya?, Apa dia juga makan Pizza? " Batin Said.
Said beranjak pergi dan melanjutkan patroli nya, Hingga matahari terbit bersinar datang dari arah timur.
Satu hal yang tidak diketahui Said adalah, bahwa di dunia ini ada yang namanya sihir perubahan bentuk.
...****************...
"Hoammmm...... " Said menguap begitu besar, Dirinya sudah beberapa hari ini begadang semalaman, Terlihat kantong mata yang menghitam terlihat jelas.
Di kejauhan Tasya terlihat kesal, Melihat Said kerjanya cuma tidur di kelas, Bahkan sudah hampir seminggu Said tidak melakukan apapun, Dan malah membuat Tasya begitu kesal, Berfikir Said hanya memanfaatkan keuntungan Keluarga nya.
Braakkkkk!!!!!
"Dasar pecundang, Apa yang lakukan selama ini" Tasya melabrak Said dengan memukul mejanya, Sesaat setelah bell istirahat di bunyikan.
Beberapa saat setelah meja tersebut di pukul, Said baru terkejut dan terbangun, Late respon bat dah si Said.
"Woahhh Tasya rupanya" Ucap Said dengan santai nya, Matanya masih ngantuk berat.
"Tidak kah kau melakukan pekerjaan mu, Sudah hampir seminggu kau tidak melakukan apa pun" Tasya dibuat kesal oleh tingkah Said.
"Ha? Bukan kah itu bagus jika tidak ada bahaya yang mengancam mu, Lagi pula kau bersyukur kau masih aman aman saja sampai saat ini" Balas Said sambil meregangkan tubuhnya.
"Berengsek!!!!!!, Sudah kuduga sedari awal kau hanya mencari keuntungan dari keluarga ku bukan" Tasya meninggikan suaranya hingga terdengar satu kelas.
"Sebaiknya kau jaga ucapan mu, Jika bukan karena ku kau sudah mati dari dulu, Mencari keuntungan atau pun tidak itu bukan urusan mu" Ucap Said dengan datar namun tatapannya terasa sangat dingin.
Said berlalu meninggal kan Tasya yang tampak sangat kesal.
"Berengsek pecundang itu, Lihat saja akan ku buat kau menderita telah mempermainkan ku" Dengua Tasya penuh kekesalan.
Tasya membuat rencana yang sangat tidak di percayai oleh siapapun dan juga sangat beresiko namun karena dirinya telah di penuhi oleh kekesalan terhadap Said, Apa pun akan di lakukan oleh Tasya supaya bisa membalas Said.
Menelpon beberapa orang suruhan berpura pura menyamar sebagai penculik, kemudian membuat alur dimana Said nantinya akan di pukuli hingga menangis minta ampun, Sungguh rencana yang sangat licik.
Salah satu kesalahan fatal yang di buat Said adalah Said hanya membuat dirinya Fokus merasakan aura membunuh tidak dengan aura kejahatan lainnya seperti, Penculikan.
*
*
*
Said mencari keberadaan Tasya, Seharusnya Tasya sudah menunggu nya di depan gerbang sekolah, Namun tidak seorang pun melihat Tasya setelah Said bertanya sana kemari.
Langkah Said terhenti ketika sekelompok preman mengepung Said dari segela arah, Preman tersebut adalah orang yang dibayar oleh Tasya untuk menghabisi Said, Orang kaya mah bebas.
Tampak nya rencana meraka berantakan, seharusnya melakukan penculikan palsu terhadap Tasya terlebih dahulu dan mengiring Said ke suatu tempat untuk di habisi.
Kringg!!~ Aiyaya Aiyaya I'm your little butterfly!
Handphone Said berdering.
Terdengar suara seorang wanita dengan nafas yang terengah engah, Dari gaya bicaranya tampaknya wanita tersebut sedang panik, Hal buruk pasti sedang terjadi.
"SAID TASYA DICULIKKKKKK!!!!!! " Dengan panik wanita tersebut memberitahukan, Wanita tersebut tidak lain tidak bukan adalah Tessia ibunya Tasya.
Perasaan buruk Said menjadi kenyataan, Bertanya tanya apa yang sedang terjadi, Lalu siapa pula preman yang sedang mengepung nya apakah mereka orang yang sama yang telah menculik Tasya?
.........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 213 Episodes
Comments
Sang M
bunuh aja Tasya wanita sundel itu.gak punya Attitude
2024-03-22
0
★←Råvêñ→★
Gk ada nada dering lain?
2022-09-17
1
MANUSIA LANGIT
ts
2022-09-16
0