Chpt - 12.Joana De Arc

Kerajaan vatikan.

Pasukan para Saint sudah di persiapkan, Personil maupun perlengkapan sudah terkumpul dalam jumlah yang memadai, Tak ada kendala apa pun.

Dewa kegelapan keberadaan itu lah yang sangat membahayakan bagi umat manusia.

Pasukan cepat tanggap di persiapkan sematang mungkin, Perang besar mungkin sudah tidak dapat di hindari lagi.

Kepulangan Paus ke kerajaan Vatikan, Di sambut meriah oleh penduduk kerajaan Vatikan, Sang paus agung yang telah memimpin kerajaan vatikan menuju masa ke emasannya.

"Jadi Begitu, yang akan memimpin pasukan kali adalah dia" Paus menanggapi informasi yang diberikan bawahannya, Dan melirik Kertas yang berisikan Informasi penting.

"Benar paus yang agung, Dia sudah kembali dari ekspedisi Gate, kali ini dia sudah menutup beberapa Gate yang berpotensi menghancurkan dunia" Ucap pria jubah putih yang berada disamping paus.

"Tidak diragukan lagi untuk mempercayai misi suci kali kepadanya, Keselamatan Dunia berada di tanganya!! " Yang lain ikut menambah kan.

"kalau begitu panggil dia segera untuk menghadap." Pinta Paus yang Agung.

Selang beberapa lama, Pintu besar nan megah terbuka lebar seorang wanita memasuki nya, wajahnya tampak lelah, Namun postur tubuhnya terlihat gagah, Jika bukan karena Oppai yang menganjal diatasnya, Tentu orang akan berpikir jika dia adalah seorang pria.

"Apa kau yang memanggil ku paus yang agung?" Wanita berbadan Tegap tersebut mendekati sang paus.

"Ohhh akhirnya kau sudah kembali!! Joana !!" Sang Paus langsung menyambut Hangat.

Joana De Arc

Level. : 500

Hp. : 493

Mp. : 512

Atk. : 630

DFN. : 425

Skill : Holy Sword, Swordman Master, Great Punishment, Purification, Goddess's Blessing.

Job. :Louis saint, ( Salah satu Dari Empat Saint Agung ).

Petarung penyihir terkuat kerajaan Vatikan, Yang telah menerima berkah dewi secara langsung.

"Ada keperluan apa sampai Anda repot untuk memanggil saya paus yang agung?" Joana membungkuk badannya.

"Aku ada misi khusus untuk mu, Ana!!" paus mengusap kepala joana seperti anaknya Sendiri, Dan memanggil Nama kesayangan nya.

"Anda tidak perlu repot untuk memanggil nama itu Paus yang agung" Joana merasa itu akan merepotkan bagi sang Paus, Meskipun Dalam hatinya Dia begitu senang di panggil Nama tersebut.

"Hahahaha, Bagaimana pun juga aku sudah menganggap mu seperti anak ku, Dan kau yang paling ke percaya!!" Sang paus tertawa kecil, Namun dia memiliki niat yang buruk.

Joana tersenyum manis, Meskipun memiliki tubuh yang Kuat seperti Pria, Tidak di pungkiri lagi jika Joana memiliki paras yang sangat cantik, Rambut pirangnya dan mata biru terang bersinar, Merupakan kecantikan yang hanya di miliki kerajaan Vatikan.

"Saya sangat senang mendengar ucapan anda, Lalu misi apa yang akan Anda berikan paus yang agung?" Tanya Joana, Tak sabar ingin segara melaksanakan nya.

"Mungkin kau sudah mengetahui nya bukan, Bahwa tanda kelahiran dewa kegelapan sudah muncul, Dan menjadi pertanda perang besar akan terjadi" Sang paus Menjelaskan.

"Jadi anda ingin saya menyelidiki kebenaran tentang tanda kelahiran dewa kegelapan tersebut, Dan jika memang benar adanya manusia yang memiliki ciri kelahiran dewa kegelapan, Berarti aku harus segara membinasakan nya" Joana mengerti ucapan sang paus.

"Anak pintar, Kau lebih tau dari ku, Terlebih lagi sekte tersembunyi yang menyembah dewa kegelapan mulai menampak dirinya, Dan ini akan menjadi penghalang bagi kita, Sebaiknya kau musnahkan saja semuanya." Sang paus mengeluarkan senyuman jahat.

"Baik Paus yang agung saya akan menjalan kan misi ini sebaik mungkin, Saya izin pamit untuk itu" Joana mulai meninggalkan ruangan, Joana juga menyadari senyuman jahat sang paus Terasa sangat aneh, Namun dia hanya ada untuk menuruti perintah Sang paus agung.

Joana telah meninggalkan ruangan, Dia mulai mempersiapkan diri, Dan mengambil waktu singkat untuk beristirahat setelah pulang dari ekspedisi Gate.

"Ohhh, Jadi diakah yang akan menjadi penerus mu, Penerus dari kerajaan Vatikan, Hehehe" Seorang Gadis kecil muncul dari belakang paus sambil tertawa kecil.

"Meskipun dia bukan yang terkuat dari 4 Saint's lainnya, Namun dia lah yang paling mudah untuk di pengaruhi benarkan?" Sang Paus tersenyum sinis.

"Aku tak menyangka gadis kecil yang kau culik 600 tahun yang lalu, Akan jadi seperti ini. Sungguh sangat menakjubkan!! " Ucap gadis kecil itu sambil mengelilingi ruangan dengan tubuhnya melayang Di udara.

"Yahh, Setidaknya eksperimen ku berjalan lancar" Sang paus menghembuskan nafas pelan, Memandangi langit ruangan.

"Hei Hei...., Bolehkah aku juga ikut mencoba memimpin manusia bodoh itu? " Gadis kecil itu meminta supaya permintaan nya dikabulkan, Mata nya berbinar merasa sangat senang dan tak sabar.

"Sebaiknya kau tidak menggangu tugas ku, Pergi balik sana." Balas Sang Paus.

"Heeee....... " Gadis kecil tersebut memasang muka cemberut.

Mereka berdua kemudian berjalan memasuki ruangan bawah tanah kerajaan Vatikan, Dan berhenti di sebuah pintu besar yang berlukiskan simbol simbol yang seharusnya Bukan simbol kepemilikan Vatikan.