Status Chek!!
Said Kusuma
Level : 9999 MAX
HP. : 9999 MAX
MP. : 9999 MAX
ATK. : 9999 MAX
DFN : 9999 MAX
Skill : God Punch, Darkness Manipulation, Impenetrable Defense, Body Strenght, Summon, Spreader of the plague, Rasputin Cursed, provokator ( skill milik Mike ).
Job : Summoner, God of Darkness.
Ultimate skill : Golden Eye's(Dictator Ultimate Skill), Absolute Darkness.
Kamuflase Status.
Said Kusuma
Level. : 1
HP. : 10
MP. : 12
ATK. : 17
DFNS : 17
Skill : Impenetrable Defense.
Job: Summoner (Merupakan Job Terlemah)
...**********************...
Seluruh sekolah diliburkan untuk beberapa hari, Menunggu kepastian dan informasi lanjutan, Dari pihak berwenang, Yaitu Asosiasi Petarung Sihir yang Ada di ibukota negara.
Said sendiri tinggal di negara kepulauan yang sangat besar yang terdiri dari beberapa negara bagian, Negara tersebut Adalah USEA beribukota di Metro City.
Beberapa jam setelah kejadian, Berita mengejutkan pun berdatangan dan menjadi ladang pergosipan para pelajar, Yaitu tentang anak pemilik sekolah yang ditemukan tewas di sebuah gang sempit dan beberapa murid yang bersama nya di temukan terluka parah dan juga ada yang sudah tidak dapat diselamatkan.
Ditemukan pula Marry pacar nya Mike dalam keadaan Meraung kesakitan seperti orang gila, Dikarenakan kutukan halusinasi yang di berikan Said.
Polisi menduga jika Marry lah pelakunya, Namun bukti yang kurang Kuat membuat kasus di proses lebih lanjut, Alasan kuat bukan Marry pelaku nya adalah Mike bukan orang yang semudah itu untuk di bunuh, Apalagi dia selalu di kelilingi Bawahannya.
*ya orang yang ngebantai nya si said kok.*
Namun kematian merupakan hukuman teringan yang di berikan Said, Sebab dengan kematian Mike tidak akan merasa kan penderitaan seumur hidup nya, Dan yang mengalami penderitaan seumur hidup adalah Marry, Sebuah kutukan yang lebih menakutkan dari pada kematian itu sendiri.
Malam hari setelah kejadian itu, Kepala sekolah dengan beberapa anak buah nya berkumpul untuk mencari dalang dari pembunuh anak nya.
"Sialan lihat saja aku akan mencari siapa yang telah membunuh putra ku, Akan ku buat di menyesal dan akan ku remukkan setiap tulang nya lalu memberikannya pada anjing kampung." Kepala sekolah terlihat sangat marah di hadapan semua orang.
Belum sempat mereka bereaksi.
Tok... Tok..... Tok... !!
Suara ketukan pintu di barengi dengan terbukanya pintu.
"Permisi izinkan aku untuk melakukan bersih - bersih, Mohon kerjasama nya." Said masuk ke dalam ruangan, Mata nya di penuhi dengan niat membunuh.
Setelah itu kepala sekolah tidak pernah terlihat lagi, Menghilang begitu saja.
...*********...
Esoknya....
Said di panggil ke kediaman Tessia atau lebih tepatnya tempat tinggal nya Tasya, Tessia meminta Said untuk menemani Tasya dirumah nya selagi sekolah masih di liburkan.
Said juga sempat membicarakan beberapa hal dengan Tessia, Dan juga Said meminta izin untuk melakukan pengawalan di malam hari di rumahnya, Dengan senang hati Tessia menerima permintaan Said.
Traanggg!!
Tebass!!
SLASHH!!!
Dentingan pedang saling beradu satu sama yang lain membuat suara bergemerincing indah, Terlihat Tasya sedang berlatih pedang yang di ajari oleh Rudolf sang pelayan, sebuah gaya berpedang yang belum pernah di pelajari said sebelum nya yaitu, Jurus berpedang Saint.
Gaya berpedang Saint merupakan ciri khas Ksatria suci milik kerajaan Vatikan, Dan mungkin tidak di ragukan lagi jika kemungkinan Rudolf berasal dari kerajaan Vatikan.
Hal yang membuat Said curiga sampai saat ini adalah, Rudolf merupakan seorang ahli berpedang Saint Ber-Level 100 lalu mengapa dirinya menjadi seorang pelayan biasa?.
Apakah mungkin dia sedang menyembunyikan jati dirinya?.
Terik matahari pagi memang cocok untuk latihan, Said terus memperhatikan mereka sedari tadi dan mempelajari gaya berpedang hanya dengan melihat nya.
"Huuhhhhh..... Ahhhhhh" Tasya menghela Nafasnya yang berat, Keringat membasahi tubuhnya Dan Aroma manis keluar dari tubuh nya yang begitu memikat, Badan nya begitu ramping, Serta lengan yang kecil yang sebenarnya tidak cocok untuk berpedang.
"Nona sebaiknya kita sudahi saja latihan hari" Ucap Rudolf sembari mengulurkan sebuah handuk kecil ke Tasya.
"Sekali lagi!!, Hanya sekali lagi, Setelah itu kita sudahi" Ucap Tasya yang mana nafasnya masih terengah, Matanya di penuhi tekad yang membuat nya untuk terus berlatih.
Tasya melirik kearah Said yang sedari awal memperhatikan nya.
"Heii kau pecundang kemarilah" Tasya memanggil kearah Said.
Said yang dari tadi memperhatikan tiba tiba pelanga plongo sambil menunjuk dirinya.
"Aku?"
"Aku memanggil mu pecundang..!! " Tasya berteriak kesal.
Said memasang muka Masam, Tubuhnya memelas pasti hal yang tidak mengenakan akan terjadi, Namun yang jelas wajah Said minta di tampol.
Said segera datang menghampiri, Tidak enak melihat Tasya yang bertambah kesal.
"Ambil ini" Ucap Tasya sambil melemparkan sebuah pedang kayu kearah Said.
Said segera mengambil nya tanpa banyak bicara, Tangannya mencoba mengayunkan pedang itu beberapa kali.
"Sekarang lawan lah aku!!" Tasya mengulurkan pedangnya namun sepertinya Tasya menggunakan pedang sungguhan, Ini tidak baik dan juga berlebihan.
"Nona tidak sebaiknya nona menggunakan pedang sungguhan" Rudolf memperingati.
"Hah, Tidak perlu berbelas kasihan pada pecundang seperti nya harusnya dia tau apa yang harus di lakukan, Lagi pula dia menjalankan tugas nya sebagai pengawal bukan?" Tasya tersenyum senang, Dan memasang kuda kudanya, Bersiap menyerang.
kuda kuda gaya berpedang Saint tidak berbeda dari kuda kuda berpedang lainnya, Namun gaya berpedang saint berfokus kan pedang hanya pada satu tangan.
Melihat hal itu Said juga memasang kuda kuda berpedang nya dan memegang pedang kayu nya dengan kedua tangannya lalu diangkat mengarahkan kedepan sebuah gaya berpedang yang sangat di kuasai Said.
Berpedang Samurai....
"Hahahahaha, Gaya berpedang macam apa itu, Apakah tangan mu tidak kuat untuk memegang pedang satu tangan" Tasya tertawa meremehkan Said.
Melihat nya saja Rudolf tahu betul jika gaya berpedang yang dipakai said adalah gaya berpedang yang sangat kuat.
Tasya segera bersiap menyerang, Said hanya terdiam tenang, Dan mengabaikan perkataan Tasya.
Dengan sebuah kuda kuda yang sempurna, Tasya Melangkah maju dan menyerang kearah Said, Tanpa di sadari..... Tasya juga mengaliri pedangnya dengan sihir, Tentu saja Said mengetahui Aliran Mana yang berada di pedang Tasya.
Yahh, Tasya benar benar serius ingin Melukai Said yang hanya menggunakan pedang kayu.
SLASHH!!!!!
Tinggg!!
Kedua pedang saling beradu keras, Dan pedang milik Tasya terpental jauh, Pedang kayu milik Said masih mulus tanpa ada goresan sedikit pun, Tentu saja Said tanpa menggunakan sihir, Melainkan kekuatan fisik mutlak atau lebih dikenal tenaga dalam.
"Arrrrrrrggggghhhhg" Tasya berteriak kesakitan, Tampak nya lengan nya sedikit terkilir.
"Nona Anda terlalu memaksakannya!! " Rudolf langsung menghampiri.
"Berengsek kau pecundang apa kau berniat melukai ku!!"Ucap Tasya masih menahan sakit.
"Hahh? Bukan kah berniat melukai ku dan bahkan kau mengaliri sihir di pedang mu" Said tak mau kalah, Namun gagal Fokus Karena harus mengorek upilnya.
"Dan juga bukan kah konyol kau memakai pedang sungguhan dan aku hanya menggunakan pedang kayu" Sambung Said bodo amat, Masih fokus pada upil.
Said lalu menembakkan Upilnya sembarang tanpa tahu, Jika Upilnya mengenai Pembunuh bayaran yang sedang mengintai mereka latihan dari awal.
Tasya terkejut bagaimana bisa Said mengetahui nya, Padahal Tasya berniat untuk menjadikan Said kambing hitam, Namun malah menjadi bomerang baginya.
"Lihat saja kau pecundang, Akan kubalas perbuatan mu" Tasya segera meninggalkan mereka semua.
"Apa salahnya menjadi pecundang? " balas said dengan polosnya, Said tertawa kecil, Hingga gigi taringnya kelihatan.
Latihan tetap berlanjut Said meminta Rudolf untuk mengajarkan nya berpedang Saint, Dentang demi denting pedang terus beradu, Tebasan tiap tebasan terus beterbangan mengincar sasaran.
Keringat bercucuran membasahi tubuh Said, Said berlatih hanya menggunakan kekuatan fisik semata, Dan merupakan hal yang mengejutkan seorang berlevel 1 mampu mengimbangi dan menangkis semua serangan berlevel 100.
Tidak diragukan lagi Said memiliki kekuatan fisik yang sangat kuat, Beberapa hari yang lalu Said pernah mengangkat Bagian belakang mobil hingga terangkat tinggi dengan satu tangan hanya karena koin seorang anak jatuh kebawah mobil.
Dari kejauhan Tasya memperhatikan mereka berdua yang sedang berlatih, Said menyadari nya lalu memberikan senyuman terimut kepada Tasya lalu dibalas tatapan menjijikkan.
Setelah berlatih, Said berkeliling pekarangan rumah yang sangat luas sesekali Said tersesat.
"Gua tersesat mulu dah...." Batin Said.
Dari kejauhan didekat sebuah gerbang Said melihat Tiffany adik Tasya sedang berbicara dengan orang asing yang mengenakan pakaian serba hitam.
Melihat Said mendekati mereka, Mereka segera pergi, Said menghampiri Tiffany.
"Siapa mereka itu Tiffany?" Tanya Said.
"Mereka hanya orang yang tersesat kok" Jawab Tiffany dengan senyuman Polos.
"Wahh aku juga tersesat, Ehe!! "
Said tanpa pikir panjang mengajak tiffany untuk masuk kedalam rumah, Ditambah hari sudah semakin terik.
Said menoleh kebelakang melihat kepergian orang mencurigakan tersebut.
...***********...
Malamnya sebuah keanehan terjadi berbagai rencana pembunuhan terhadap Tasya dilancarkan terus menerus tanpa henti.
Dan Said berhasil menggagalkan semua rencana pembunuhan tersebut, Sepertinya rencana pembunuhan tersebut seperti sedang direncanakan oleh orang dalam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 213 Episodes
Comments
Izhar Assakar
tak ada yg bahasa pribumi kah nma2 jurusnya ini,,,bhanasa vatikan semua blibet bcanya mna kgk ngerti lgi,,,,
2024-01-08
1
ベルゼブブ
semangat
2022-01-22
0