Beberapa hari yang lalu Said mendapat panggilan asing di handphone nya, Dan ternyata yang menghubungi sayid adalah ibu dari gadis yang pernah diselamatkan oleh Said.
Ibu dari gadis tersebut meminta Said untuk menjumpainya pada hari dan tanggal yang telah ditentukan.
Said begitu terkejut dengan tempat yang didatanginya berharap bahwa dia tidak salah alamat, Namun alamat tersebut menunjukkan ketempat ini.
Tidak mungkin kan, Said diundang kerumah mewah besar seperti sebuah istana ditengah kota, Faktanya pemilik istana tersebut adalah orang terkaya dikota.
Sepertinya Said tidak salah tujuan, Said mencoba menghubungi kembali ibu dari gadis itu, Tak lama kemudian beberapa orang datang dan mempersilakan Said untuk masuk kedalam.
Seperti berjalan diatas sebuah permadani, lantai keramiknya begitu indah dan tampak terbuat dari batuan alami.
Said memasuki ruangan yang begitu besar didalam istana tersebut, Terlihat disana ibu dan gadis kecil itu sedang menunggu kedatangan Said.
Namun sepertinya keadaan lain menyambut kedatangan said, Pria tua dengan mengenakan setelan pelayan, Datang menyerang Said membuat dirinya refleks dalam posisi bertarung, Said dengan mudah nya menghindari tiap serangan yang dilancarkan sesekali Said menangkis serangan pria tua tersebut.
[ Automatic Aprisal.]
Sistem Said membaca status milik pria tersebut.
...Rudolf Baroon...
...level : 100...
...Hp. : 90...
...Mp. : 86...
...Atk. : 98...
...Dfn. : 90...
...Skill : Gaya bertarung ksatria vatikan, swordman master, Holy light, elemen dasar cahaya (lv. 89.)...
...Job : swordman master....
Level 100?, Baru kali Said menemui seseorang dengan level setinggi itu dan juga dia bekerja hanya sebagai pelayan.
Pantas saja said merasa aneh dari serangan yang dilancarkan oleh Rudolf, Disebabkan Rudolf merupakan pengguna pedang dan bukan petarung ahli bela diri, Namun dirinya dibekali beladiri tangan kosong.
Selang beberapa lama, Rudolf mulai menghentikan serangannya, Dan kembali ke tempat nya semula, Ternyata Said sudah menduganya bahwa di akan dites seperti ini.
Gadis kecil tersebut segera menghampiri said, Dengan lembut nya Said mengelus kepala gadis tersebut, Sembari berjalan ketempat duduk yang telah disediakan.
Beberapa hidangan cemilan dan teh dihadirkan, Apalagi gadis kecil tersebut sangat menyukai manisan.
Ibu dari gadis tersebut mulai memperkenalkan diri dan memperkenalkan nama si gadis kecil tersebut, Sekali lagi ibu dari gadis kecil tersebut mengucapkan terimakasih atas apa yang pernah Said lakukan.
Ibu Dari gadis tersebut bernama, Tessia Syahfitri dan gadis kecil tersebut bernama, Tiffany Syahfitri.
Awalnya hanya membicarakan hal formal, Dan menanyakan keadaan Said dan bagaimana keadaan sekolah nya.
"Begini Said ada sesuatu yang ingin ku mintai tolong dari mu" Pinta Tessia mulai memasang wajah serius dan menatap wajah Said.
"Ummm, Dengan senang hati saya bisa membantu" Ucap Said yang masih menikmati manisan bersama Tiffany.
"Baiklah langsung saja, Aku ingin kau menjadi bodyguard untuk putri ku" Tessia langsung To the point.
"Ehhh?.... Bodyguard, Seperti nya saya kurang cocok untuk pekerjaan ini, Lagipula saya ini terlalu lemah dan rapuh" Said berusaha menolak dengan lembut.
Tessia menundukkan pandangannya seakan kesal permintaannya di tolak begitu saja.
"Aku mohon padamu Said, Putri ku sedang dincar oleh pembunuh bayaran yang terus melakukan rencana untuk mencelakainya" Wajah cemas Tessia terlihat, Wajar bagi seorang ibu mengkhwatirkan putrinya.
"Baiklah aku akan mencoba sebisa mungkin" Jawab Said, Agak ragu.
Tiba tiba terdengar suara yang lantang yang datang dari tangga, Seorang gadis seusia Said datang menghampiri, Wajah nya tampak kesal.
"Ibuuuuu....!!, Bukankah sudah kubilang aku tidak butuh pengawal, Bodyguard atau apalah itu, Aku bisa menjaga diriku sendiri, Dan lagi siapa yang ibu panggil ini, Dia tampak lemah tak berdaya, Dan seorang pecundang, Semua orang disekolah mengetahui bahwa dia seorang pecundang" Gadis itu memandang jijik terhadap Said.
Gadis tersebut adalah Tasya Syahfitri, Salah satu bunga sekolah dan Teman sekelas Said, walaupun Said sendiri kurang memperhatikan teman sekelasnya.
status chek.
...Tasya Syahfitri...
...level : 23...
...Hp. : 16...
...Mp. : 19...
...Atk. : 25...
...Dfn. : 20...
...Title : Dapat bangkit sebagai petarung sihir dalam waktu dekat....
...Skill : kemampuan berpedang saint. Elemen dasar api dan cahaya (Lv. 1)...
...job. : ?...
"Ohh, Ternyata kalian sudah saling mengenal, Bukankah itu bagus, Tasya dialah yang telah menyelamatkan adik mu dari seorang pembunuh waktu di rumah sakit." Ucap Tessia.
"Haaa???, Memangnya kenapa jika dia yang telah menyelamatkan adikku, Dia hanya orang lemah yang berlagak seperti seorang pahlawan" Tasya dengan mudahnya merendahkan Said hanya karena perbedaan status sosial.
"Tasya tidak baik mengucapkan hal seperti itu, kepada orang yang telah menyelamatkan adikmu" Tessia tampak menaikkan nada suaranya, Menatap Tasya yang memalingkan muka ketika di tatap olehnya.
"Benar kakak, Abang ini yang telah menyelamatkan Tiffany dari pembunuh" Tiffany ikut berbicara, Tidak terima penyelamat nya direndahkan.
"Hmmm, Lagi pula aku tidak peduli, Heii kau pecundang apa yang kau inginkan dari keluarga ku, Hanya karena kau menyelamatkan adikku kau bersikap seenaknya, Apa yang sebenarnya kau incar" Ujar Tasya menatap Said dengan penuh kekesalan.
Said mengepalkan tangannya, Masih menahan emosi nya.
"Aku melakukan ini karena ibu mu lah yang meminta ku, Dan dia juga mengkhawatirkan mu" Said berusaha tidak terbawa emosi.
"Ibuuuu, Jika ibu memang benar mengkhawatirkan ku harusnya ibu menyewa pengawal yang lebih kuat, Dia ini hanya pecundang yang mencari keuntungan di keluarga kita" Tasya semakin menjadi - jadi dan terus merendahkan kemampuan Said.
"Said aku mohon kepada mu untuk mengawal putri ku, Ehmm... , Aku hanya minta waktu seminggu, Mungkin ini permintaan seumur hidup ku sebagai seorang ibu" Lirih Tessia yang sangat mengharapkan bantuaan Said.
Cihhhhhhh, Said begitu iri selama ini belum pernah merasakan kasih sayang seorang ibu.
"Tu- tunggu apa apaan ini ibu, kenapa ibu memohon kepada pecundang ini, Ahhh menyebalkan" Tasya sangat tidak terima dengan keputusan ibunya, Lalu meninggal kan mereka semua.
"Hei pecundang, Lihat saja akan ku buat kau menyesal telah mengusik kebahagiaan keluarga ku" Pandangan tajam Tasya tertuju pada Said.
Said sebenarnya tidak peduli pada hal yang seperti ini, Namun karena Said sangat menghargai Tessia sebagai ibu nya Tasya, Said akan memenuhi keinginan nya.
"Baiklah hanya seminggu, Setelah itu siapkan bayaran nya" Said meneguk teh nya lalu beranjak pergi.
"Terimakasih banyak said" Tessia tampak bahagia dan merasa tenang akan keselamatan putrinya.
Tiffany dan Said kemudian melakukan salam perpisahan yang baru mereka pelajari, Dengan beberapa tepukan tangan dan gerakan.
kenapa Tessia begitu mengharapkan Said untuk bisa mengawal putri nya, karena meskipun Tessia bisa menggunakan sihir, Tessia juga bisa melihat aura atau biasa di sebut paranormal.
Tessia melihat aura Said sangat tidak biasa apalagi saat itu aura Said memenuhi rumah sakit, Bukan tapi melainkan memenuhi seluruh kota.
*
*
*
Said telah meninggalkan rumah mewah seperti istana tersebut, Dari kejauhan Said diperhatikan dengan seksama, Dan Said hanya mengabaikan nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 213 Episodes
Comments
Sang M
Tunjukkan kekuatanmu, goblokkkkk biar tidak dipandang rendah. jgn memalukan para Reader, thor!!! kalo gak pingin 👊👊👊
2024-03-21
0
Kampung Pekerja
baca aja gausah bact bet dah
2023-12-16
1
Lesokee.
naif nya keterlaluan,rata rata MC op tolol
2023-01-10
0