Mulai saat ini Said memiliki tugas untuk mengawal Tasya Syahfitri, Meskipun dengan berat hati, Namun karena ketulusan ibu nya Tasya, Said tidak bisa menolaknya, Dan hanya meminta waktu seminggu untuk mengawalnya.
Sebelum nya Said juga membicarakannya dengan Ovilla bahwa dia mendapat pekerjaan sebagai pengawal, Awalnya Ovilla sangat khawatir, Namun said mampu meyakinkan Ovilla bahwa dia akan baik baik saja.
Beberapa hari yang lalu Said dan Ovilla pindah ke apartemen yang baru yang disediakan oleh Kakeknya Ovilla, Sebuah apartemen yang sangat besar dan tentu saja mewah Seharga puluhan miliar, Memiliki banyak kamar yang kosong sehingga said dan Ovilla bebas untuk memilih kamar, Butuh waktu beberapa jam untuk membereskan semuanya termasuk menyusun perabotan rumah tangga lainnya.
Yahh, Said dan Ovilla seakan akan seperti pengantin baru.
Said memulai tugas pertamanya dengan menjemput Tasya untuk pergi bersekolah, Said menunggu didepan gerbang, butuh waktu yang lama Said menunggu, hingga akhirnya Tasya keluar juga.
"Heii, pecundang apa yang kamu lakukan didepan rumahku" ketika keluar gerbang Tasya memasang muka tak enak, dan memandang sinis ke arah Said.
"Apa yang sedang aku lakukan?, tentu saja aku di mintai oleh ibu mu untuk mengawal mu" Balas Said.
"Haa?, Bukan kah sudah kubilang aku tidak butuh pengawal, Orang lemah seperti mu tidak cocok untuk mengawal ku, kau hanya cocok sebagai pelawak." Dengan sombongnya Tasya membalas perkataan Said.
"Aku melakukan ini, karena aku menghargai permintaan ibu mu, Dan juga aku tidak peduli apa yang terjadi padamu" Ujar said.
"Pecundang tetaplah pecundang, Memangnya berapa kau dibayar ibu ku??, Ahhh, sudah jelas bukan!! Orang miskin seperti mu tau tempat dimana mencari uang dengan cepat" Tasya menyinyirkan bibirnya dengan tatapan jijik, Dan berjalan melewati Said.
"Huhhhhh." Said hanya menghela nafasnya, Said kemudian berjalan mengikuti Tasya.
Kebetulan jarak antara rumah Tasya dan sekolah tidaklah jauh, Dan memudahkan Said untuk mengantar jemput Tasya.
Diperjalanan, ketika melewati pertokoan dan tinggal beberapa blok lagi dari sekolah, Said merasakan aura yang tidak enak dan bisa dibilang aura tersebut adalah, Aura membunuh yang sangat pekat.
Tepat seperti yang dikatakan Tessia Sebelumnya bahwa Tasya sedang diincar oleh seorang pembunuh bayaran.
Tasya yang sedari tadi berjalan tanpa tahu bahwa dirinya sedang diincar, Dan tidak merasakan bahaya apapun.
Seketika Said langsung memegang bahu Tasya dan memberhentikan langkahnya.
"Heii, pecundang apa yang sedang kau lakukan, Lepaskan tangan busuk mu dari bahu ku" Ucap Tasya berwajah kesal.
"Sebaiknya kau tidak keras kepala" Ucap Said dengan tatapan dinginnya.
"Dasar, sampah sialan lepaskan atau aku akan berteriak" Tasya berusaha melepaskan pegangan tangan said.
Tanpa ada aba - aba Said langsung menarik Tasya kebelakang dan membuat Tasya terjatuh.
"Sampahhhhh!!!! Apa yang telah kau lakuka-"
TANGGGGGGGG!!!!!!
Sebuah papan iklan terjatuh tepat didepan mereka dan pas diposisi tempat Tasya berdiri, papan iklan yang memiliki berat ber ton - ton nyaris menimpa Tasya jika bukan karena Said yang menariknya.
Tasya tampak syok dengan apa yang telah terjadi, Dia diam tak berkata.
Said bisa merasakan aura membunuh tersebut, Dan lokasinya, Namun saat ini Said memprioritaskan untuk tetap disamping Tasya, Mudah saja bagi nya untuk melumpuhkan mereka semua, Namun Said menunggu kesempatan dimana induk mereka keluar dan Menampakkan diri, Seperti membunuh bangsa semut hanya dengan ratunya.
"Sudah kubilang bukan sebaiknya kau tidak keras kepala" Ucap Said, Lalu berjalan terlebih dahulu.
"Cihh!!, dasar pecundang" Tasya tidak terima jika baru saja hidupnya diselamatkan oleh seorang pecundang.
Disekolah Said melakukan aktivitas seperti biasanya, yaitu tidur kecuali saat pelajaran Tentang sihir, Yahhhh ~ bagaimana pun juga Said sudah menguasai semua ilmu pengetahuan yang ada.
Sesekali Said memperhatikan Tasya dari kejauhan, Dan tampak tasya seperti gadis normal lainnya, Berbicara dengan gadis seusianya dan bercanda ria, tertawa dan bergurau.
Hubungan Said dan Chelsea tampak kembali normal, Meskipun Chelsea terkadang masih malu ketika Said berada didekatnya.
Said dan Chelsea mulai berbicara seperti biasanya.
"Hmmm, Said? " panggil Chelsea dengan lembut.
"Ahhh, ya ada apa Chelsea ?" jawab said yang sedang memutar - mutar kan penanya seperti sebuah spining pen.
"Mau kah kau makan siang bersama ku?" tampak wajah Chelsea memerah.
"Baiklah jika kau tidak keberatan" Said segera berdiri dan meregangkan tubuhnya.
Said tidak melihat Marry si wanita licik dikelasnya, Dan anehnya hari ini Lala tidak menjumpai Said ke kelasnya.
"Apakah Lala sedang tidak enak badan?" Batin Said, Tapi Tumben Lala tidak pernah seperti ini sebelumnya, Meskipun mereka telah berteman sejak kecil.
"Bukankah lala orang yang jarang sakit" Ucap Said dalam hatinya.
Sebelum nya Said juga mempertajam aura membunuh yang bisa dirasakannya, Dan menambah jarak sekitar 2 Mil diluar sekolah, sehingga Said dapat mengetahuinya dengan mudah.
Di taman sekolah terdapat kursi panjang yang terbuat dari kayu dimana tempat Said duduk bersama Chelsea dan menikmati makan siang bersama.
Sebuah keunikkan milik Chelsea adalah rambut panjang nya yang selalu terkucir 2, Twintail.
"Said ~ Ahhhhhhh" Chelsea menyuapi Said.
"Hammmn, Emmm enaknya apakah kau yang memasak semua ini?" Said menerima suapan dari Chelsea.
"E- aku hanya baru belajar memasak" balas Chelsea malu malu, Terlihat dari luka yang ada di Jari ~ Jemarinya yang terluka karena pisau dapur.
"Ohhh, kau pasti bisa jadi menjadi istri yang baik dimasa depan dan membuatkan bekal untuk Suami mu, Buatkan dia bekal yang sangat enak" Ucap Said dengan santai, Said hanya menganggap itu sebagai candaan.
Namun tanpa di sangka warna merah merekah terbias di wajah cantik nya chelsea.
"Istri yang baik ya " Batin chelsea, Hati nya terasa berdebar debar.
Dekk!!!
Tiba - tiba Said merasakan aura membunuh, Dan aura membunuh tersebut bukan mengincar Tasya yang sedang berada didalam kelas.
Perasaan Said tidak enak, Aura yang dirasakan Said tidak hanya aura membunuh melainkan bercampur dengan aura ketakutan.
Jantung said berdebar dengan cepat, Segera Said meninggalkan Chelsea .
"Said kau mau kemana? " Tanya Chelsea.
"Tunggu sebentar ya-" Said segera berlari menghampiri arah datangnya aura tersebut.
Dada said terasa sesak, Kekhawatiran Muncul dalam benak nya, Lala apa yang sedang terjadi padamu?.
Said berharap Lala baik baik saja.~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 213 Episodes
Comments
Yoga Jumantoro
💪
2023-01-26
1
ratna atiqah
H
2022-10-26
0
Oyiib Pw
harus ngeharem nich mah
2022-01-27
0