Rasa canggung menyelimuti mereka berdua, Said dan Ovilla baru saja diputuskan untuk tinggal bersama oleh Kakeknya Ovilla, Untuk sementara waktu Ovilla menginap di apartemennya Said, Dimana kakek Ovilla akan menyiapkan apartemen dimana Said dan Ovilla akan tinggal bersama nantinya.
Pertunangan tersebut tidak bisa dibatalkan secara sepihak, Dan merupakan keputusan yang tidak bisa diganggu gugat jika kakek Ovilla sudah membuat keputusan.
Sementara itu di apartemennya said.~
Said dan Ovilla duduk bersebelahan, Hanya ada sebuah kasur kecil dan beberapa perabotan lain yang seadanya, Yang berarti meraka akan tidur seranjang malam ini.
Mereka diam tidak berbicara sedikit pun, Untuk menghilangkan kecanggungan Said berdiri tegak untuk menyiapkan makan malam.
Ketika Said hendak beranjak menuju dapur, Ovilla menahan Said dengan memegang ujung baju Said.
"Ehhh, guru? " Ucap Said, Terlebih melihat Wajah gurunya Yang memerah.
"Maaf untuk sebelumnya membuat mu terlibat dalam hal ini"
Dekkk ~ apa - apaan wajah imut itu, Jantung Said berdetak tak karuan.
"Ahhhh, Tidak apa - apa, Jika guru tidak menyukai nya, Guru bisa menolaknya bukan?, Lebih baik guru mandi supaya lebih segar, Aku akan segera menyiapkan makan malam" Said belum mengerti tentang perasaan nya sendiri terlebih Dia sudah pernah dikhianati.
"Emmm, Baiklah" Perlahan Ovilla melepaskan pegangannya, Beranjak pergi ke kamar mandi.
Sesaat Ovilla berbalik.
"kau tidak akan mengintip ku bukan? " Ovilla memasang muka curiga.
"Urghhh, Ya Tentu saja tidak" Said hanya menggaruk kepala bagian belakangnya yang tidak gatal.
"kau pasti akan mengintip kan?? " Ovilla makin curiga
"beneran aku tidak akan mengintip" Said Masang muka polos nan lugu
"Mustahil, kau akan mengintip dan mengambil kesempatan" Ovilla menutupi tubuh nya dengan kedua tangannya.
"dasar mesum" lirih ovilla lalu memasuki kamar mandi.
Jleebbb!!
Daya tahan mental Said di pertanyakan.
Suara Air Dari kamar mandi, Membuat Said berimajinasi dan membayangkan nya. Aroma Sabun yang wangy tercium Mengisi ruangan, Eh tunggu dulu bukan kah hanya ada satu sabun saja di Apartemen miliknya. Berarti Ovilla memakai Sabun yang sama yang di pakai oleh Said.
Tak ingin Di marahi Said bergegas menuju dapur.
Said melanjutkan menyiapkan makan malam, mulai memasak beberapa makanan dengan bahan seadanya, skill memasak Said memang tidak bisa dianggap remeh, sesekali Said melakukan atraksi didalam masakannya.
Mereka berdua menikmati makanan bersama. Ovilla mencoba mencicipi Masakan yang di buat Said.
"Hmmm Ini sangat enakkk!!!, aku tidak tahu kau bisa memasak se enak ini" Ovilla bahkan tak bisa berhenti makanan.
Yahh mereka berdua juga sama sama memiliki porsi makan yang besar, Jika dilihat mereka memang terlihat seperti Adek dan kakak.
"Tentu saja, Selama ini aku hanya memakan makanan dari bekal yang guru buat, Dan bekal yang kau buat hari ini sangat enak aku bahkan sangat merindukan rasanya. " Said tersenyum riang sesekali melahap makanan. kehidupan yang selalu di impikan said.
"Hehhh? kau memakanya? bahkan kau tidak menyisakan nya " Ucap Ovilla, Padahal Ovilla masih ingin makan dari bekal tersebut.
"Hahahaha, Karena terlalu enak jadi aku lupa menyisakan nya bahkan untuk satu butir pun" balas Said sembari mengambil gelas lalu minum
"Dasar!!!, kalau begitu Aku akan mengambil jatah mu malam ini" Dengan cepat Ovilla mengambil beberapa makanan yang ada di meja
"Tidak jangan Makanan yang itu, kesukaan ku" Said merengek.
"Tentu saja ini adalah hukuman mu" Ovilla mengedipkan sebelah matanya.
Setelah makanan mereka berdua membereskan tempat makan dan lain lain. malam sebelum tidur Ovilla berhenti di depan pintu kamar.
"Heii Said" Panggil Ovilla.
"Hmmm... "
"Aku tidak keberatan dengan pertunangan kita, Bagaimana menurut mu dengan pertunangan ini? " Tanya Ovila, Pikirnya apa pendapat Said tentang pertunangan mereka.
"Entahlah Jika memang itu sesuatu yang telah di putuskan aku akan mengikuti nya, Namun Selama ini Aku hanya menganggap mu sebagai seorang kakak yang baik" Said tau ucapan nya akan menyakiti hati Ovilla, tapi Said tidak ingin terburu buru dalam membuat keputusan.
"Begitu ya.." Balas ovillat singkat sembari membuka pintu.
"Kau tidak akan menyerang ku kan? " Tanya Ovilla menatap wajah Said yang sok polos atau memang polos benaran.
"Tentu saja Aku akan menyerang mu jika sudah tidak tahan" Balas Said terkekeh.
"Dasarr Bodohh!!! " Guman kesal Ovilla dengan menggembungkan kedua pipi nya.
Buuukkk!!!
Ovilla Menutup pintu dengan keras dan mengunci pintu dari dalam dan membiarkan Said diluar.
"Ehhh, kenapa pintu nya di kunci? " Tanya Said.
"Matii Sana!!!!, Tidur saja di luar!!!!" balas suara dari dalam.
"Heee... Apakah aku melakukan kesalahan? "
...***********...
Sementara itu di markas utama gangster utara.....
Bekas - bekas penyerbuan yang dilakukan Said, Sedang dibereskan, Kerugian yang dibuat Said tidak ternilai termasuk barang - barang antik kepunyaan kakek Ovilla yang bernilai fantastis ikut menjadi kebrutalan Said dalam melakukan penyerbuan.
Untungnya Said tidak diminta ganti rugi, Walaupun kakek Ovilla sendiri kesal karena barang - barang antiknya banyak yang rusak.
Disudut ruangan terlihat Olaf sedang mengisap batang rokoknya, Dia masih memikirkan yang telah terjadi hari ini dan berharap keputusannya menjodohkan cucu nya dengan Said adalah keputusan yang benar.
Olaf sendiri masih tidak percaya akan kemampuan yang dimiliki Said, Bahkan aura intimidasi yang dikeluarkan olehnya tidak berpengaruh bahkan tidak dirasakan oleh Said.
"Yang benar saja, Tanpa diduga bocah itu sudah semakin kuat saja." Batin Olaf Terheran.
Olaf mengingat kembali 10 tahun yang lalu ketika dia dan cucunya ovilla mengunjungi panti asuhan, Olaf juga merupakan penyumbang terbesar di kota.
Waktu itu ketika Olaf datang ke panti Asuhan bersama Ovilla dalam kegiatan amal, Ovilla tertarik melihat said dan menghampiri nya, tidak butuh waktu yang lama Said dan Ovilla sudah begitu dekat, bahkan pengurus panti asuhan terkejut karena selama ini Said tidak pernah sedekat itu dengan orang asing.
Setelah pulang dari panti asuhan, Ovilla mengatakan keinginannya untuk mengadopsi said dan menjadi kan adiknya, Awalnya kurang setuju namun Ovilla terus memaksa dan mengabulkan keinginan Ovilla cucu kesayangannya itu, oylaf memerintahkan beberapa ajudannya untuk mengambil sayid dari panti asuhan.
Selama 10 tahun Said belum pernah sekali pun berjumpa dengan Kakeknya Ovilla, dan Said sendiri tidak tau identitas sebenarnya bahwa guru Ovilla selama ini adalah tuan putri dari kelompok gangster utara, karena setelah mengadopsi Said, Ovilla memutuskan untuk hidup sederhana, Dan memutuskan setelah lulus kuliah untuk menjadi seorang guru.
kehidupan pertunangan Said dan Ovilla masih berlanjut, Apa yang akan terjadi berikutnya??.
Bagaimana mungkin pertunangan yang terjadi tanpa didasari cinta, Mungkin Ovilla memiliki perasaan khusus terhadap Said selain menganggap sebagai adiknya, Dan kini melihat Said sebagai seorang pria.
Said sendiri belum memutuskan dan hanya mengikuti alur cerita.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 213 Episodes
Comments
KuPenjahatUsil
Bacuh la mc... 😂
2024-12-20
1
Oyiib Pw
kalo simc benar2 GX peka ama ciwi gue santet onlain Luh. muehehehehe 😁😁✌️✌️
2022-01-27
1
ベルゼブブ
.....
2022-01-22
0