BAB 16

"kaka ga apa-apa" tanya hawatir

"aku ga apa-apa" jawabnya salah tingkah

"kenapa lama banget coba di dalam?" tanyanya bingung

"aku kebelet" ucapnya malu

"oh, aku kira kaka sakit" gumamnya pelan

"kamu hawatir sama aku?" tanya gavin menatap arinda intens

"ga koq, pd banget sih ka"

"oh ya udah" sahut gavin berlalu ke ruang tengah.

arinda pun bingung sama dirinya sendiri. kenapa bisa se hawatir banget sama gavin. ia menepis rasa yang ada di hatinya.

ia mendoktrin dirinya sendiri, kalo dia harus sama sekolahnya. ia ingin mengejar impiannya untuk kuliah di london, ia ingin masuk oxford univercity.

arinda melangkah ke kamarnya, ia ingin mengulang pelajaran yang kemarin dan juga yang tertinggal karena gavin sakit.

ia belajar dengan giat, tanpa terasa berapa jam ia belajar. ia pun terlelap di atas buku yang ia pakai untuk belajar.

merasa ada yang aneh dengan gadisnya, gavin hawatir dan ia pun beranjak dari duduknya. ia berjalan perlahan dengan langkah yang rapat menahan rasa nyeri di kakinya, tapi ia ga peduli yang di peduliin melihat arinda. sampai di depan kamar arinda

tok tok

pintu di ketuk gavin berkali-kali tapi ga ada sahutan dari dalam kamar. ia pun memberanikan diri membuka pintu kamar

ceklek

pintu dibuka gavin memegang handle pintu dengan erat dan pelan agar ga menimbulkan suara. gavin pun masuk dengan langkah yang rapat dan ia pun tersenyum melihat arinda ysng tertidur pulas di kasurnya. ga lupa buku yang jadi alas kepalanya (bantal). ia pun membereskan buku-buku yang berserakan di atas kasur dan memasukkannya ke dalam tas arinda. gavin membenarkan gaya tidur arinda dan menyelimuti arinda sebatas dada.

kamu lucu juga kalo tidur kek gini. kamu cantik banget rin, aku ingin peluk dan cium kamu rin. aku akan menunggu kamu sayang sampai kamu suka sama aku batin gavin tersenyum.

gavin pun keluar dari kamar yang ditempati arinda. langkah kaki yang rapat dan menahan rasa nyeri di kakinya, gavin tetap tersenyum.

gavin percaya cintanya akan berlabuh dengan seiring waktu dan kebersamaanya sama arinda. cinfa gavin tulus, ia berusaha dengan gigih untuk memiliki arinda seutuhnya dengan cara apapun. ia pun ga akan segan untuk menyakiti siapa saja yang menghalanginya.

petang hari

enghhh lenguhan arinda, ia mengerjabkan matanya dan membukanya. melihat matahari menyingsing ke arah barat, ia pun tersenyum melihat langit berwarna jingga. arinda bangun dan ia pun melangkah menuju kamar mandi 15 menit ia membersihkan diri. ia menuju lemari dan memilih outfit yang pas dikenakan.

ceklek (pintu terbuka)

arinda keluar dari kamarnya dengan langkah yang lebar ia bergegas ke arah pantry. rencananya arinda ingin membuat nasi goreng untuk dirinya dan gavin. belum sampai ke pantry ada yang suara yang menghentikan langkahnya. ia pun membalikkan badan ke arah suara itu

"ga usah masak, kita makan malam di luar"

"baik ka"

"ayo kita pergi"

"sekarang ka?"

"tahun depan"

"hah"

ya iya lah sekarang, cepat kamu ganti pakaian kamu

"ya iya, tunggu sebentar" dengusnya kesal berbalik ke arah kamarnya

"jangan lama-lama, aku tunggu 15 menit lama aku tinggal" sahutnya berteriak

"ya iya sabar kek" ucap arinda teriak dari kamarnya

arinda memilih gaun warna peach selutut bermotif mawar dan memakai wedges putih ysng pas di kakinya. ga lupa juga ia memoles bedak yang tipis dan memakai lip tint. ia juga memakai tas selempangnya yang sama dengan gaun yang di pakai. setelah selesai berdandan dan ga lupa ia juga bercermin

"cantik" gumamnya monolog

**TOLONG BANTU AKU YA INI NOVEL PERTAMA AKU

like

comment

vote

happy reading**

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!