sreeekkk (gorden dibuka)
matahari sudah nenampakkan diri, cahayanya masuk lewat celah-celah jendela.
ughh (lenguhan arinda) terkena cahaya matrahari membuat dia mengerjabkan matanya. nembuka perlahan matanya, orang yang pertama dia lihat gavin yang sudah mencuri ciuman pertamanya. tanpa rasa bersalah gavin ga berniat meminta maaf ke arinda
arinda meregangkan tangannya karena pegal tidur di sofa. ia langsung ke kamar mandi, arinda melakukan ritual paginya, membersihkan diri. butuh waktu 20 menit akhirnya dia selesai membersihkan diri. keluar dari kamar mandi, arinda masih saja kesal. dia juga bingung apa yang terjadi kepadanya
"rin, tolong bereskan pakaian ku! hari ini aku sudah boleh keluar dari rumah sakit" ucap gavin
"ya ka, aku bereskan" sahut arinda ketus
"terima kasih" ucap gavin tulus
apa yang terjadi sama dia?? terima kasih, aku ga lagi mimpi kan, kenapa jadi kek gini, koq gue seneng ya dia bilang terima kasih ke gue. batin arinda
setelah beres dengan administrasi. gavin dan arinda keluar dari rumah sakit. menuju parkiran sudah ada sopir gavin yang menunngu tuan mudanya
arinda tertegun melihat sopir gavin, dia mengingat siapa yang menolongnya di saat dia hampir dilecehkan preman. lalu dia berpaling menatap gavin, ia pun ingat siapa gavin. pria yang sudah menolongnya dan dia pun berdiri mematung di tempat itu.
ia bingung gavin sudah seperti pahlawan untuknya dan gavin juga pencuri ciuman prtamanya. dunia ini benar-benar sempit, kenapa harus gavin. ia pun ingat pria yang mencegat dia di gerbang sekolah itu juga dia.
apa bener hanya kebetulan atau sengaja? cuma author dan tuhan yang tahu 🤔🤔😘😘
"non, non" panggil sopir gavin
"ahh ya" ucqpnya seraya melangkah ke pintu belakang mobil dan duduk disamping gavin
"jalan" titah gavin
"baik tuan" ucap gusti, menstater mobilnya dan melaju dengan kecepatan sedang
45 menit mobil melaju ke apartemen gavin, mobil berthenti di depan loby aoartemen. gusti krluar dan membuka pintu belang mobil dan gavin pun keluar dari mobilnya. ia berdiri di bantu gusti, tapi gavin mengangkat tangannya memberi isyarat ke gusti kalo dia ga mau dibantu
gavin pun berdiri dengan tidak stabil, hampir saja jatuh dengan sigap arinda memegang lengan gavin dan membantu gavin berjalan.
tiing tiing
pintu lift terbuka, arinda memapah gavin dan membantu melangkah dengan perlahan. di dalam lift hanya ada heheningan sampai lsntai yang di tuju
arinda dan gavin berjalan ke unit gavin. di depan pintu aparetemen gavin menempelkan id card pintu apartemennya dan pintu itu terbuka. arinda membawa gavin melangkah ke ruang tengah apartemen.
gavin pun duduk di sofa, gavin sangat lelah tapi gavin merasa senang adanya arinda bersamanya.
"hmm" deheman gavin
"ada apa ka?"
"aku haus"
"sebentar ka, aku ambilkan dulu, tapi letak pantrynya dimana ka?" tanya arinda bingung secara apartemennya luas
"di depan belok kiri, itu tempatnya"
arinda pun berdiri menuju pantry mengambilkan minum di dispenser yang ada di samping kulkas
arinda pun krmbalu membawa segelas air putih buat gavin. menaruhnya di atas meja. gavin pun mengambil gelas itu dan meneguk habis isinya hingga tandas
"terima kasih"
"sama-sama"
"kamu bisa masak"
"bisa, tapi yang simple ka"
"buatin aku makanan"
"ok, tunggu sebentar"
"jangan lama-lama, aku sudah lapar rin"
"iya iya sabar sebentar kek"
**TOLONG BANTU AKU YA INI NOVEL PERTAMA AKU
like
comment
vote
happy reading**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments