BAB 4

Gavin keluar dari loby perusahaannya, di ikuti asistennya sekaligus sahabatnya yang ga jauh dari Gavin. supir sudah menunggu disamping mobil sang boss dan bersiap membuka pintu belakang mobil, lalu ia menundukkan kepalanya memberi hormat.

gavin masuk ke dalam mobil dan berucap "cepat" hanya 1 kata perintah dari sang boss, supir langsung melajukkan mobil sang boss dengan cepat.

ga butuh lama hany a 30 menit akhirnya sampai. Di kaffe PELANGI mobil gavin berhenti, Gavin keluar dari mobil yang pintunya di bukakan oleh sopir. Gavin melangkah masuk ke dalam caffe PELANGI dengan aura yg begitu kuat dan dingin.

Bima bertanya ke seorang waitters " maaf mba, pesanan meja atas nama Pak Andi Wijaya di nomor berapa?"

"Mari saya antarkan pak, ruangan yang dipesan berada di sebelah kiri atas. Bapak tinggal naik ke atas nomor ruangannya 5" ucap dian waitters di caffe PELANGI.

"Terima kasih" ucap Bima singkat

melangkah ke ruangan yang di bilang dian. mereka sampai juga.

"Maaf kami terlambat" ucap bima sambil menggeser kursi untuk sang boss dan untuk dirinya sendiri.

"mari kita mulai mettingnya" ucap Gavin

"Baik pak" jawab pak Andi ramah

"ini surat kontrak yang harus di tanda tanganin pak. proyek pemasangan Tower yang berada di bandung pak. ucap sekretaris pak Andi namanya Evi.

tatapan Evi ke Gavin adalah tatapan mendamba. Evi terpesona melihat ketampanan Gavin. Evi mulai beraksi untuk menarik Perhatian Gavin. tapi yang di dapat Evi malah tatapan tajam yang sangat menusuk. Evi sendiri nenjadi takut, ga berani untuk menatap Gavin kembali

1jam berlalu metting telah selesai dengan kesepakatan penanda tanganan kontrak

"Terima kasih banyak Pak Gavin telah mempercayakan kepada perusahaan kami" ucap pak Andi tulus

"iya" balas Gavin

keluar dari kaffe Gavin dan Bima tidak kembali keperusahaan. melainkan Gavin pulang ke mansion.

Rumah Bierel Arinda

"ma, aku ke kamar ya. aku mau belajar dulu di kamar" ucap rinda melangkah ke kamarnya.

"iya sayang, belajar yang rajin buat mama sama papa bangga" ucap mama sofia dengan senyum yang ga pernah luntur.

Mansion Gavin

Gavin dan bima sudah sampai di mansionnya. Gavin keluar dari mobil, aura dan karisma yang dikeluarkan sangat kuat. para pelayan membukuk memberi hormat kepada bossnya.

"siapkan air hangat untuk Tuan Muda" ucap kepala pelayan yang bernama pak Gusti

"baik" ucap pelayan tersebut melangkahkan kaki ke dalam kamar utama gavin

gavin masuk ke dalam bathroom dia merilekskan tubuhnya yang kaku dan tegang di bath. selama 25 menit dia berendam dia berdiri membilas tubuhnya di bawah guyuran shower. dia melilitkan handuk di pinggangnya. terlihat perut kotak-kotak yang sangat bagus. gavin memakai kaos oblong dan celana selututnya yang di siapkan pelayan. Gavin keluar kamarnya menuju ruang kerja yang ada di sebelah kamarnya.

"huft, bagaimana perkembangan proyek yang ada di bali?" ucap gavin menghela napas.

"ada sedikit kendala" jawab bima

"selesaikan bim, gue percayakan sama loe." ucap gavin

"ok" balas bima singkat

"pergi loe bim, gue mau istirahat. gue males liat muka loe" ucap gavin meledek

"iya, gue balik" balas bima ketus

dasar boss lucknut, untung sahabat gue. coba kalo bukan udah gue hajar loe batin bima kesal

TOLONG BANTU AKU YA INI NOVEL PERTAMA AKU

Terpopuler

Comments

Ayuning Tyas

Ayuning Tyas

nyimak thoooooorrr

2021-12-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!