BAB 9

2 minggu kemudian

akhirnya bayu siuman, ia mengerjabkan matanya dan memvuka perlahan matanya dan pandangan pertama kali yang dilihat ada mama disampingnya.

"ma" pangilnya lirih lemah

"sayang, kamu sadar nak"

"ma aku haus"

"sebentar sayang, mama ambilkan ya"

ga lama masuklah dokter dan perawat memeriksa keadaaan bayu. pemeriksaan pun dilakukan, tekanan darah, tekanan ritme jantung dan pemeriksaan nadipun ga luput dari sang dokter

selesai pemeriksaan dokter menghampiri mana bayu dan berkata

"semua normal dan pasien bisa dipindahkan ke kamar rawat inap" ucap dokter berlalu meninggalkan bayu dan mama bayu

"terima kasih dok"

"sama-sama nyonya, ini sudah tugas saya. karena saya sudah disumpah untuk menolong siapa pun"

mama bayu tak henti-hentinya mengucapkan syukur kepada tuhan yang maha esa

terima kasih tuhan, masih memberikan kami kesempatan untuk menjaga anak kami. dengan adanya ujian seperti ini. saya sadar semua ujian tidak akan melebihi kemampuan hamba

setiap cobaan dari mu tuhan pasti ada jalan keluarnya batin mama bayu mengucapkan syukur dan mensejajarkan lututnya dilantai (sujud syukur)

berita siumannya bayu terdengar oleh gavin. sebenarnya dia masih kesal dengan bayu.

teman-teman bayu yang beru mengetahui temannya sudah siuman. mereka berbondong-bondong datang ke rumah sakit untuk menjenguk bayu

"bay, gimana keadaan loe. masih ada yang sakit ga?"

"masih sedikit, tapi ga apa-apa koq"

teman-temannya mendekati bayu dan memberi semangat dan ga lupa mereka berdoa untuk bayu agar bisa beraktifitas kembali sedia kala

"terima kasih udah pada datang untuk menjenguk bayu"

"sama-sama tan"

mereka semua pamit dan menyalami punggung tangannya mama bayu

setelah kepergian teman-temannya. ada seorang gadis yang masih betah diluar. karena ga berani masuk

mama bayu membuka pintu ruang rawat bayu, dan munculah seorang gadis yang mematung di tempat, ia enggan untuk melangkah masuk. tapi suara interupsi dari seseorang dan menyadarkan ia dari lamunannya dan kembali ke dunia nyata

"rin"

arinda melangkah dan manarik kursi dan mendudukkan dirinya

"ya"

"terima kasih ya, loe mau ngejenguk gue"

Arinda menganggukan kepala dan menunduk. ga berani menatap matanya

dia memberanikan dirinya untuk bertanya

"yu, kenapa bisa kayak gini. apa ada masalah yu" tanya arinda penuh selidik

"ga ada masalah, gue ga apa-apa koq" sahut bayu lemah

"bener yu, loe lagi ga bohong kan" tanyanya penuh selidik

"ya rin"

sekitar 30 menit arinda berceloteh, lalu pamit pulang ke rumah, ia meminta izin sama mama bayu.

ORLANDO TECH

"buat rencana agar gue bisa deket sama arinda!

"baik tuan"

"bagus, gue tunggu hasilnya"

gavin masih berkutat dengan laptop dan berkasnya yang menumpuk di meja.

tanpa menoleh ia mempersilahkan asisten sekaligus sahabatnya untuk keluar dari ruangannya.

gavin mengambil bingkai foto di atas mejanya, di tatap sebuh foto gadis cantik yang sedang tersenyum. melihat foto gadis itu hati gavin berdegup kencang, senyumnya mengembang melihat foto gadisnya

kamu hanya milikku sayang, tunggu sebentar aku akan datang menjemputmu. tak akan ku biarkan kau lepas dariku sayang. aku mencintamu Bierel Arinda Atmadja batin gavin

Gavin menekan tombol panggil dan berdering

tut.... tut....

"halo boss" sapa yang diseberang telepon

"berikan aku laporannya hari ini. aku ingin tahu kegiataan gadisku. kirimkan cepat, tidak pakai lama" sahut gavin

"baik boss, segera saya kirim" sahut yang di seberang telepon

Gavin mengakhiri panggilan teleponnya dan kembali berkutat dengan berkas yang menumpuk

**TOLONG BANTU AKU YA INI NOVEL PERTAMA AKU

like

comment

votte

happy reading**

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!