BAB 12

Brakk

pintu terhempas kasar, orang yang melakukannya melangkah dengan santai dan perlahan.

tidak terlihat raut hawatir, tapi dalam hatinya sangat hawatir dan dia melihat di sekitarnya dan ingin mengetahui apa yang terjadi

"apa yang terjadi"

"kecelakaan kecil"

"kenapa kesini?"

"ingin tahu keadaanmu"

"aku baik, tak perlu peduli kepadaku"

"siapa yang peduli padamu, aku hanya tanya keadaanmu"

"cukup my, aku ga perlu belas kasihmu"

"arogan sekali dirimu, aku ini mommy mu gavin" sahutnya geram

"ya, kau memang mommy ku. tapi dimana kau di saat aku membutuhkan mu hah?"

aku kerja untukmu, untuk membuatmu hidup dengan layak.

"aku ga perlu itu semua my, lebih baik mommy perhi sekarang!!!" ucap gavin dengan nada tinggi

"baik, aku pergi" ucapnya marah

kenapa tuhan kau berikan aku ujian yang begitu berat, aku hanya ingin mommy peduli padaku. aku seperti ini karena mommy, aku butuh mommy, tapi mommy ga pernah ada di saat aku butuh mommy.makanya aku mencari wanita yang tidak seperti mommy dan wanita yang aku inginkan ada dihadapanku sekarang batin gavin menahan tangis di ekor matanya

gavin tersadar dari lamunannya, pundak bahu di tepuk pelan dan ia menoleh ke arah arinda. ya yang menepuk pundaknya adalah arinda

"kaka, ga apa-apa kan?" tanya penasaran

"aku baik"

"ibu tadi mommy nya kaka?"

"ya"

"maaf ka, aku kurang setuju dengan sikap kaka. itu ibunya kaka orang yang melahirkan kaka ke dunia ini. jadi tolong hargai dan hormati dia, karena surga di telapak kaki ibu ka" sahut artinda menasehati

"ya, akan ku coba"

"begitu kan bagus ka, oh ya ka apa pernah kita ketemu sebelumnya?" tanya arinda penasaran

"ya"

"dimana dan kapan ka?"

pertanyaan arinda ga di jawab sama gavin, dia malah mengacuhkan arinda dan itu berhasil memvuat arinda penasaran. tapi rasa itu terhenti karena interupsi seseorang yang baru datang kalo gavin harus diperiksa

dokter pun memeriksa keadaan gavin, dari teksnan darah, ritme jantung dan keadaan kakinya yang di gips dan dokter mengatakan kalo semua normal dan hanya perlu istirahat intensif agar tulang yang retak kembali pulih

"dok, gimana keadaanya? tanya mama arinda

"baik bu, hanya tidak boleh banyak bergerak aja dan yang lainnya semua normal" ucap dokter

"terima kasih dok" ucap mama arinda

"saya permisi ke ruang rawat yang lain" ucap dokter melangkah ke luar ruang rawat gavin

"ya" sahut arinda dan mama arinda

hening, ga ada yang mau berbicara. akhirnya mama arinda bangkit dan duduk disamping bankar gavin

"bagaimana keadaanmu nak?" tanya mana arinda

"baik"

"saya akan membayar biaya perawatan kamu selama di rumah sakit ini" ucap mama arinda

"saya ga perlu itu semua, saya masih sanggup soal biaya" sahu gavin dengan nada datar

"lalu kamu minta apa nak?"

"saya hanya perlu dia menjaga ku sampai sembuh, itu saja ga lebih" ucap gavin

"ok, aku mau menjaga kaka sampai sembuh" sahut arinda pasrah

gavin tersenyum, tapi senyumnya sangat tipis. dia sudah membayangkan rencana-rencana yang ada di otak pintarnya.hanys untuk memikat hati gadisnya. dia pun sudah memulai aksinya

"hei kamu" panggilnya

"ka, aku punya nama ya. nama aku bierel arinda" jawabnya ketus

"ok" sahutnya

"kaka perlu apa? tanya arinda

"aku mau makan, tapi kamu yang suapin aku" sahut gavin datar

"iya, iya aku suapin kaka"

selesai makan gavin merebahkan badannya dan meregangkan bagian atas tubuhnya karena pegal. itupun ga lepas dari mata Arinda.

**TOLONG BANTU AKU YA INI NOVEL PERTAMA AKU

like

comment

vote

happy reading**

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!