BAB 11

Arinda duduk disamping bankar gavin, arinda merasa kikuk dan salah tingkah.

"apa kakak haus?" tanya arinda kebingungan harus apa

"ya" ucapnya singkat

"nih ka minumnya" sahut arinda seraya memberikan gelasnya ke tangan gavin

gelas yang dipegang arinda beralih ke tangan gavin. ga sengaja tangan arinda menyentuh tangan gavin, ia merasa malu dan menundukkan kepalanya

"maaf ka" cicitnya trersipu malu

"ga apa-apa, temani saya disini." pintanya

arinda pun mengangguk patuh dan menemani gavin, arinda yang di tatap merasa malu dan salah tingkah

kenapa si kakak gamteng menatap aku seperti itu? batin arinda bertanya kepada diri sendiri

arinda ga bisa menahan kantuk yang menderanya. ia pun tertidur di kursi kepalanya bersandar di bankar gavin. di genggam tangan arinda dengan lembut gavin mengusap pucuk kepala arinda, gavin pun ikut terlelap sambil mengenggam tangan arinda

sreeeeķkkk

gorden disingkap suster, cahaya matahari masuk dan membuat yang sedang tidurpu terbangun

ughhhh (lenguhan Arinda)

arinda bangun dan ingin berdiri, tanpa disengaja tangan gavin ikut tertarik. dengan perlahan arinda melepaskan tautan tangannya dari tangan gavin, tapi gavin mempererat genggamannya dan ga membiarkan lepas darinya.

mau ga mau arinda memberanikan diri membangunkan gavin, dengan menepuk pundak gavin pelan

"ka bangun ka sudah pagi" ucapnya kikuk

"hm" sahut gavin singkat dan dingin

"tolong lepaskan tangan saya kak" pinta arinda malu

dilepas genggaman tangan arinda, gavin merasa ga rela. gavin memulai rencana mengambil hati arinda

"hei kamu" sahut gavin

"ya ka" ucap arinda membalikkan badannya kehadapan gavin

"aku ma-mau ke kamar mandi" ucapnya pelan

"baik ka, ayo berdiri ka. aku antar depan pintu kamar mandi" sahut arinda sambil memapah gavin.

10 menit di kamar mandi pintu kamar mandi terbuka, gavin kesulitan berdiri hampir saja dia jatuh, untung arinda sigap memegang pundak kekar gavin. gavin merasa senang dengan perlakuan arinda yang menghawatirkan dirinya

"terima kasih" gumamnya pelan tapi masih bisa di dengar arinda

"ya ka, sama-sama" ucapnya pelan

krriiiing krriiiing ( telepon berdering)

"halo ma"

"halo sayang, kamu dimana"

"aku di rumah sakit ma"

"kamu kenapa sayang? kamu ga apa-apa kan?"

"aku ga apa-apa koq ma, bukan aku yang sakit ma"

mama hawatir sayang, kenapa bisa di rumah sakit? siapa yang sakit sayang?"

aku ga sengaja menabrak orang ma, namanya aku ga tau ma, aku belum tanya sama dia"

"ya udah, mama mau kesana, mama mau liat keadaan orang yg kamu tabrak"

"ya ma, aku tunggu disini. di rumah sakit xx, kamar vvip no 5"

"tunggu mama ya sayang, bye muachh"

telepon pun di akhiri arinda dan menghampiri gavin yang sedang berbaring di bankar

"ka, mama aku mau kesini" ucapnya pelan

"hm" ucap gavin singkat

"ka, aku belum tahu nama kakak?" tanya arinda pelan seperti gumaman

"Gavin Orlando" jawabnya singkat

kenapa ga asing ya namanya, kayaknya aku juga merasa pernah ketemu dia dimana gitu. batin arinda bingung dengan pemikirannya sendiri

tok tok( pintu di ketuk)

"masuk" sahutnya singkat

ceklek (pintu terbuka)

wanita paruh baya yang masih cantik itu masuk

berjalan mendekat ke arah arinda yang sedang duduk di sofa.

"sayang"

"mama udah datang"

"orang itu yang sakit?" tunjuknya ke arah gavin

"ya ma"

mama arinda melangkah ke arah bankar gavin dan ingin bertanya keadaan gavin. tapi belum sempet bertanya. ia dikejutkan pintu yang dibuka secara kasar

brakkk

**TOLONG BANTU AKU YA INI NOVEL PERTAMA AKU

like

comment

vote

happy reading**

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!