Aretha memutar matanya malas melihat pemandangan yang sering dia jumpai saat dikampus, dan siapa lagi yang bisa merubah modnya selain idola kampus Devano. Pagi tadi Devano kembali kesifat dingin dan suka marah seperti biasanya, Aretha tidak habis fikir dengan kepribadian ganda suaminya itu. Andaikan dia bisa memutar waktu pasti akan Aretha putar saat-saat Devano sedang bersikap manis padanya.
“Wuah adik kulit kamu bagus banget, lembut dan putih bersih” kata Novi yang tiba-tiba menarik tangan Aretha.
“Jika dilihat dengan teliti kayak punya Nanda” kata Anin sambil menarik tangan Nanda untuk disandingkan dengan tangan Aretha.
“Iya bener, lo perawatan disalon xxx ya?” tanya Novi. Aretha hanya cengar cengir menjawab ucapan Novi.
“Berarti lo tajir melintir juga ya Re? Gue baru tahu” kata Anin.
“Gak juga, gue Cuma beruntung dapet kupon gratis hehehe” kata Aretha.
Anin dan Novi sangat iri mendengar jawaban dari Aretha, andaikan mereka juga dapat kupon gratis seperti Aretha pasti sangat menyenangkan bisa merasakan pelayanan mewah disalon xxx. Nanda merasa ganjal dengan ucapan Aretha, setahu dia tidak pernah ada kupon gratis disalon tersebut, bahkan mereka tidak pernah memberi diskon sama sekali. Namun Nanda tidak ingin ambil pusing, dia percaya saja pada Aretha
karena tidak mungkin gadis sealim Aretha akan berbuat tidak baik hanya untuk perawatan.
Saat sedang asik mengobrol datang seorang yang belum mereka kenal, wajahnya tergolong tampan juga namun tidak sebanding dengan Devano. Postur tubuhnya sangat bagus sangat kelihatan jika dia rajin berolahraga, dan aroma maskulin langsung tercium begitu tajam saat dia sampai didekat mereka.
“Hai kenalin gue Bastian dari fakultas bisnis” kata Bastian memperkenalkan diri.
“Hai gue Nanda, dia Aretha, Novi dan yang ini Anin” kata Nanda memperkenalkan ketiga sahabatnya pada Bastian.
“Gue sudah tahu nama kalian sejak ospek kemaren, bay the way gue mau ngasih ini kekalian sebagai hadiah valentin” kata Bastian sambil memberikan coklat berbentuk love kepada empat gadis tersebut.
“Gue gak ngrayain valentin” kata Aretha yang ingin menolak tapi dipaksa oleh Bastian.
“Anggap saja hadiah pertemanan dari gue” kata Bastian tersenyum ramah.
Bastian lalu pergi meninggalkan mereka yang masih penuh tanda tanya akan kedatangannya yang tidak diundang dan pergi tanpa diantar, namun mereka tidak ingin ambil pusing mungkin saja Bastian memang ingin menambah pertemanannya begitu pikir mereka.
Waktu terus berputar begitu saja hingga pembelajaran dikampus telah selesai, saat itu pula Aretha harus berpisah dengan ketiga sahabatnya. Seperti biasa Pak Ujang sudah setia menunggu digerbang seperti seorang bapak yang menanti kepulangan anaknya, Aretha tiba dirumah bersamaan dengan Devano. Sangat kebetulan sekali biasanya Devano akan pulang larut malam karena harus keperusahaan terlebih dahulu.
“Barang jelek dari mana ini?” tanya Devano yang menyambar coklat berbentuk love dari tangan Aretha, kebetulan coklat tersebut sangat besar jadi tidak muat jika dimasukkan kedalam ranselnya.
“Itu coklat bukan barang” kata Aretha yang ingin merebutnya kembali tetapi tangannya tidak sampai karena Devano lebih tinggi darinya.
“Dari siapa? Tanya Devano.
“Bastian” jawab Aretha santai.
Devano meremas coklat ditangannya dan melempar ketong sampah, Devano berlalu begitu saja dari hadapan Aretha yang membuat Aretha sedikit terkejut. Entah kenapa Devano terlihat sangat marah padanya, Aretha mengikuti Devano masuk kedalam rumah dengan sedikit berlari. Namun tiba-tiba Devano berhenti mendadak hingga membuat Aretha terkejut dan menabraknya. Devano membalikkan badannya agar berhadapan dengan Aretha.
“Kenapa setiap hari kamu hanya menghabiskan uang 50ribu saja?” tanya Devano dengan wajah datarnya.
“Memangnya kenapa? Itu sudah sangat banyak sekali yang penting aku sudah pakai uangnya” jawab Aretha dengan menundukkan kepala, Aretha tidak berani menatap Devano karena suaminya itu sedang berubah menjadi kucing garong yang siap menerkam dirinya kapan saja.
“Apa yang kamu beli dengan uang segitu?” tanya Devano heran.
“Siomay,cilok,empek-empek,batagor dan masih banyak lagi” jawab Aretha yang menyebutkan semua makanan kesukaannya.
“Apa itu?” tanya Devano penasaran.
“Mas belum pernah makan itu?” tanya Aretha yang mendapatkan gelengan kepala dari Devano tanda bahwa dia belum pernah memakannya.
“Itu penjual yang sering mangkal dipinggir jalan, mas belum pernah beli?” tanya Aretha.
“Apa? kamu beli makanan dipinggir jalan?” Aretha menjawab pertanyaan Devano dengan menganggukkan kepala.
Devano langsung mengambil ponselnya dari dalam kantong celana, dia menelfon beberapa orang entah siapa yang dia telfon hingga terlihat sangat serius. Dan benar saja hanya butuh waktu 15 menit orang yang ditelfon Devano telah tiba, aretha tercengang melihat siapa yang datang, ada dokter wanita dan Bu Ratna sipemilik salon beserta dua asistennya.
“Perkenalkan saya Erlyn dokter pribadi keluarga ini” kata Erlyn memperkenalkan diri.
“Hei ada apa ini? Tanya Aretha yang terlihat bingung.
“Dokter Erlyn akan memeriksa dan membersihkan semua makanan yang telah kamu makan, dan Bu Ratna akan membersihkan seluruh tubuhmu yang kotor karena berkeliaran ditempat seperti itu” kata Devano lalu pergi meninggalkan Aretha.
Aretha tercengang mendengar ucapan Devano, hanya makan cilok dan kawan-kawannya saja langsung memanggil dokter untuknya. Tidak sekalian saja dirinya dimedical cek up untuk mengecek semua organ dalam tubuhnya? Pikir Aretha sedikit kesal. Aretha menuruti perintah Devano pertama dia diperiksa oleh Dokter Erlyn, setelah selesai memeriksa Dokter Erlyn menuliskan resep yang berisi vitamin saja karena tidak ada masalah serius dalam tubuh Aretha. Kemudian setelah dokter Erlyn pergi giliran Bu Ratna dan pasukannya mulai beraksi, padahal baru kemaren Aretha melakukan perawatan disalon Bu Ratna namun hari ini dia harus melakukannya lagi gara-gara Devano.
Penulis masih pemula, saran dan kritikan dari pembaca sangat diperlukan untuk perkembangan karya, dan terimakasih atas dukungannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Maritza Hanan
sultan mah bebas
2022-05-30
0
Maya Ratnasari
mungkin lebih tepat "janggal" Thor, dibanding kata "ganjal"
2022-03-10
0
CahayaTerpuji
itu leeezaaattt
2022-02-25
1