Masih pukul 04;30 pagi Devano sudah membuat keributan dikamar Aretha, berkali-kali dia mengetuk pintu kamar Aretha dengan keras hingga pemilik kamar tersebut keluar dengan mata yang masih terpejam.
“Kamu pingsan apa tidur? Susah banget dibangunin” kata Devano.
“Mas Devano kalau mau marah dipending dulu ya, Retha masih ngantuk” jawab Aretha dengan mata yang
masih terpejam.
Devano tersenyum tipis mendengar ucapan Aretha barusan, dengan gemas Devano menyentil kening Aretha hingga membuat Aretha meringis kesakitan.
“Siapa yang mau marah? Aku mau ajak kamu sholat subuh bersama?” kata Devano.
“Sekarang?” tanya Aretha.
“Tahun depan,,, ya sekarang lah” jawab Devano.
Aretha bergegas untuk wudhu dan mengikuti Devano menuju mushola kecil yang berada didekat kamar mereka, untuk sesaat Aretha sangat bahagia bisa sholat berjamaah dengan Devano. Rasanya Aretha tidak mau cepat-cepat kembali kekamar setelah sholat nanti. “Momen langka gaes” batin Aretha.
Setelah melakukan sholat berjamaah Aretha mencium tangan Devano, melihat sikap Aretha barusan Devano tersenyum dengan tipis tanpa sepengetahuan Aretha. Devano menahan tangan Aretha saat dia ingin kembali kekamar, ada beberapa hal yang ingin Devano sampaikan padanya, tentu saja Aretha tidak menolak dan kembali duduk berhadapan dengan Devano.
“Ini untuk kamu” kata Devano sambil menyerahkan bebrapa kartu pada Aretha.
Aretha mentap heran dengan semua kartu yang diterimanya, semua sama persis dengan pemberian Pak Wildan waktu itu.
“Tadi malam sudah Mas minta, kenapa dikembalikan lagi?” tanya Aretha bingung.
“Itu berbeda, yang tadi malam dari papa dan yang ini dari aku” jawab Devano.
“Tidak usah mas, aku tidak membutuhkan ini” kata Aretha.
“Mas tidak menerima penolakan, dan tugas kamu adalah membelanjakan kartu ini. Jika sehari saja kamu absen maka sebagai hukumannya kamu harus membersihkan seluruh rumah ini” kata Devano lalu beranjak pergi meninggalkan Aretha.
“Apa? Setiap hari harus belanja?” kata Aretha terkejut.
Aretha ingin protes namun Devano sudah kembali kekamar, dan Aretha juga baru sadar bahwa sedari tadi Devano bersikap manis padanya, tidak seperti biasanya yang suka marah.
Sang mentari sudah mulai menyinari bumi dengan riang, dan Aretha sudah siap untuk berangkat kekampus. Namun fikiran Aretha masih bingung dengan tugas baru dari Devano tadi pagi, semua kebutuhannya sudah tersedia didalam lemari, bahkan belum semuanya terpakai. “Bagaimana caranya ngeluarin duit tiap hari ya? Ternyata jadi orang kaya sama orang miskin sama susahnya, bedanya kalau orang kaya susah habisin duit nah kalau orang miskin susah cari duit, ckckck” gumam Aretha yang didengar oleh Devano, kebetulan saat Aretha bergumam Devano telah berjalan dibelakangnya, namun Aretha tidak menyadari kehadiran Devano sama sekali, tentu saja hal itu membuat Devano tertawa dalam hati.
Devano mengusap kepala Aretha dan berjalan mendahuluinya, hal tersebut langsung membuat Aretha manyun karena Devano telah merusak dandanannya. Seperti biasa mereka sarapan pagi bersama lalu berangkat dengan Aretha diantar Pak Ujang sedangkan Devano membawa mobil sendiri.
“Ada apa Pak?” tanya Aretha saat tiba diparkiran, Pak Ujang terlihat sangat bingung mengecek mobilnya.
“Tidak tahu Non, tiba-tiba bannya bocor jadi tidak bisa kalau berangkat sekarang” kata Pak Ujang.
“Bagaimana bisa? Kemaren masih baik-baik saja” tanya Aretha.
“Itulah non saya juga bingung, atau nona Aretha berangkat sama den Devano dulu saja daripada nanti terlambat” kata Pak Ujang memberi saran.
Aretha menoleh pada Devano yang masih terlihat datar, jika berangkat bersama Devano sama saja masuk kekandang macan begitu pikir Aretha.
“Mas apa boleh?” tanya Aretha dengan nada lirih.
“Masuk” kata Devano dengan senyuman tipisnya, dia teringat aksinya tadi malam saat membocorkan ban mobil milik Aretha, dan rencananya tersebut telah berhasil tepat sasaran. Mari kita beri penghargaan pada Devano dengan gelar lelaki modus profesional tingkat dunia, sungguh author tidak habis fikir dengan jalan
fikiran Devano ckckck.
Aretha dan Devano berangkat bersama, dalam perjalanan Aretha berkali-kali menatap Devano, dia tidak percaya bisa sedekat ini dengan suami tampannya. “Seorang yang menjadi pujaan hati banyak orang tengah duduk bersamanya didalam mobil, sungguh waow banget rasanya” batin Aretha.
“Kenapa liatin mulu?” tanya Devano yang masih fokus menyetir mobil.
“Enggak,,,eh mas kenapa tadi malam mas tahu kalau baju itu bukan aku yang beli” tanya Aretha penasaran, dia teringat kejadian tadi malam saat Devano memarahinya.
“Karena kamu tidak pakai uang papa” kata Devano.
“Tapi kan aku masih punya uang sendiri buat jajan, ya walaupun nggak sebanyak milik papanya mas Devano” kata Aretha.
“Kamu tahu harga baju itu?” tanya Devano.
“Tidak” sahut Aretha.
“Baju dengan merek itu paling tidak sekitar 30jt an, dan kamu tidak mungkin punya uang segitu” jawab Devano tanpa mengalihkan pandangannya dari jalan raya.
“Mahal banget, pantesan aja mas langsung tahu kalau bukan aku yang beli” kata Aretha.
Untuk bebrapa saat suasana mulai hening lagi, tiba-tiba Devano menepikan mobilnya dan berhenti dipinggir jalan.
“Mas kenapa berhenti? Kan masih jauh?” tanya Aretha bingung.
“Jika kamu masih didalam mobilku, saat tiba dikampus nanti semua orang akan curiga” kata Devano.
“Apa? Mas mau nurunin aku disini?” tanya Aretha tidak percaya, jarak menuju kampus masih jauh, jika dia memesan taxi online pasti akan terlambat sampai dikampus, jika dia berjalan pastilah juga terlambat.
“Iya, cepat turun” kata Devano sambil membukakan pintu untuk Aretha dan mendorongnya keluar.
“Mas Devano ngeselin” teriak Aretha dengan kesal.
Devano yang melihat tingkah Aretha dari sepion langsung tertawa lepas, sungguh kehadiran Aretha selalu membuat modnya baik disetiap harinya, selalu ada kelucuan tersendiri yang membuatnya untuk tertawa.
Aretha berjalan dengan kesal bahkan dia berfikir untuk bolos hari ini karena perbuatan Devano, namun nasib baik masih berpihak padanya, baru beberapa langkah dia berjalan sebuah motor ninja warna merah berhenti didekatnya.
“Adik ayo naik” kata Nanda sambil melepas helemnya.
Ternyata yang mengendarai motor tersebut adalah Nanda, Aretha langsung naik dijok belakang. Meskipun Aretha memakai rok tapi dia tetap memakai laging panjang jadi bebas untuknya bergerak seperti apapun, Nanda melajukan motornya dengan kencang hingga membuat Aretha harus memeluk erat sahabatnya itu.
Penulis masih pemula, saran dan kritikan dari pembaca sangat diperlukan untuk perkembangan karya, dan terimakasih atas dukungannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Entin Wartini
lama lama jg devano cinta sama aretha
2022-12-23
0
Koo Kom
visual artis ny siapa kira² thor🤔🤔🤩
penasaran sma peran aretha dan devano!!!
2022-03-09
0
finza ridho diamonds
thor kasih greget ya luv u
2022-02-28
0