12

Aretha tiba di kampus dengan Nanda bersamaan dengan Devano yang selesai memarkir mobilnya,

Devano penasaran dengan siapa Aretha datang dia memutuskan untuk berhenti sejenak dengan memainkan ponselnya, setelah Nanda melepas helemnya Devano segera pergi dari tempat itu.

“Makasih ya kakak pertama” kata Aretha.

“Nyantai aja, bay the way kenapa lo tadi jalan?” tanya Nanda heran.

“Ban mobil gue bocor ” jawab Aretha,

“Whats? Lo gila? Kenapa kagak pesan taxi?” tanya Nanda terkejut.

“Niatnya mau bolos tadi, pesan atau nggak pasti udah telat nyampai disini, oh ya kakak jago

banget naik motornya, gue jadi kagum” kata Aretha mengalihkan pembicaraan.

“Gue suka balap liar, heheh” kata Nanda cengar cengir.

Nanda dan Aretha bergegas menuju halaman kampus sebelum jam ospek dimulai, disana Anin dan Novi

telah menunggu kedatangan mereka. Seperti tugas yang diberikan dari panitia

bagi yang tidak berhasil mengumpulkan tanda tangan maka akan mendapatkan

hukuman, dan tentu saja dari sekian banyak peserta hanya mereka berempat yang

lolos dari hukuman.

Dibalik itu Aretha juga bernafas lega karena bukan hanya dia saja yang lolos dari hukuman,

jadi tidak akan ada perempuan yang cemburu atau suudzon kepadanya. Waktu

setengah hari dihabiskan untuk memberikan hukuman pada peserta ospek, sedangkan

Aretha dan ketiga sahabatnya hanya duduk melihat saja. Setelah memberikan

hukuman tiba waktunya untuk semua peserta ospek istirahat sebelum menerima

tugas berikutnya.

“Hei apa ini?” tanya Bimo sambil memperlihatkan kertas tanda tangan milik Aretha dan ketiga

temannya, Bimo,Erick,Lucky dan Ricard adalah sahabt Devano sejak kecil. Mereka

juga yang menjadi bodyguard dadakan Devano saat bertemu dengan fans fanatik Devano yang menggila.

“Tanda tangan” jawab Devano tanpa menghentikan aksinya untuk bermain game.

“Gue tahu, tapi sejak kapan lo jadi baik gini? Atau ada yang lo taksir diantara mereka?” tanya

Bimo penasaran.

“Kepo banget lo” jawab Devano tanpa memperhatikan Bimo sama sekali.

“Tapi bener kan?” tanya Bimo yang terus mendesak Devano agar mendapatkan jawaban akurat.

Devano menghela nafas kasar dan mematikan ponselnya, dia menoleh kearah Bimo dengan tatapan

kesal. Sahabatnya satu itu selalu antusias sekali dengan kehidupan pribadinya,

apapun itu akan dia korek hingga tak tersisa,

“Waktu itu gue sedang nongkrong dicaffe, nah mereka tiba-tiba muncul entah dari mana? Ya

terpaksa gue kasih daripada gue dikerumuni mereka berempat, lo tahu sendiri kan

gue paling benci di kerumuni cewek” jawab Devano dengan raut wajah kesalnya.

“Salah lo sendiri kagak ajak kita kalau pergi” kata Bimo nyrocos.

Devano mengambil sepatunya seperti hendak melemparkan pada Bimo, melihat hal tersebut Bimo

langsung angkat tangan, dia tidak mau ambil resiko jika Devano sudah mulai

marah seperti itu. Tidak berapa lama Lucky,Erick dan Ricard datang dengan

makanan dan minuman yang telah mereka beli.

“Lagi ngomongin apa sih?” Tanya Lucky sambil membagikan makanan dan minuman yang dibawanya.

“Itu bos kita lagi jatuh cinta” celoteh Bimo sambil makan.

Devano yang mendengar ucapan Bimo langsung melempar sedotan kearah Bimo.

“Lah Clara dikemanain?” tanya Ricard yang mendapatkan lemparan sedotan juga dari Devano.

“Sialan lo” kata Devano.

“Dah lah kalian ini suka sekali mengganggu Devano” kata Lucky dengan tertawa. Sedangkan Erick

hanya geleng kepala melihat tingkah mereka.

Setelah istirahat selesai semua peserta ospek dikumpulkan kembali, kali ini Devano sendiri yang

memberikan pidato kepada mereka, Devano juga mengumukan bahwa kegiatan ospek

akan diadakan diluar kampus selama 3 hari. Devano memerintahkan pada panitia

untuk menyerahkan selebaran pada peserta ospek, apa saja yang harus mereka bawa

dan berapa biayanya karena mereka akan tinggal disebuah penginapan.

Setelah selesai memberikan penjelasan dan arahan, Devano membubarkan mereka untuk segera pulang

dan mempersiapkan segala kebutuhan yang akan dibawa. Banyak peserta wanita

merasa senang karena mereka bisa bertemu dengan Devano lebih lama, begitu juga

dengan Nanda, Anin dan Novi, mereka sudah tidak sabar menantikan hari esok

untuk keberangkatannya. Hanya Aretha yang merasa murung dengan kegiatan

tersebut, entah kenapa dia merasa tidak senang.

Aretha tiba dirumah bersamaan dengan Devano meski dia dijemput Pak Ujang, Aretha terus

berjalan tanpa memperdulikan Devano yang berjalan disampingnya. Devano

tersenyum tipis melihat sikap Aretha yang masih kesal padanya, entahlah semakin

Aretha marah semakin terlihat lucu bagi Devano.

“Hei kecil, kamu belum belanja hari ini” kata Devano setelah memeriksa ponselnya.

“Siapa bilang? Udah kok” jawab Aretha bohong.

“Memangnya aku anak SD sampai kamu bohongin” kata Devano sambil menahan Aretha agar berhenti.

“Dari mana mas tahu aku belanja atau belum” tanya Aretha.

“Ini” Devano memperlihatkan isi ponselnya, ternyata Devano telah memasang aplikasi dari

setiap kartu miliknya, jadi Devano bisa tahu jika kartu itu digunakan atau tidak.

Aretha menelan salivanya saat kebohongannya dengan mudah diketahui Devano, maklum Aretha tidak

terlalu mengerti tentang kecanggihan tekhnologi jaman sekarang.

“Nanti aku akan belanja beberapa snack untuk dibawa besok” sungut Aretha.

“Dasar anak kecil” sahut Devano meninggalkan Aretha.

Aretha tidak habis fikir dengan Devano, sikapnya seperti bunglon yang sering berubah-ubah

begitu saja, jika harus memilih Aretha lebih suka sikap Devano yang manis daripada

sikap marah dan juteknya.

Penulis masih pemula, saran dan kritikan dari pembaca sangat diperlukan untuk perkembangan karya, dan

terimakasih atas dukungannya.

Terpopuler

Comments

Maritza Hanan

Maritza Hanan

suka ceritanya

2022-05-30

0

Maya Ratnasari

Maya Ratnasari

by the way

2022-03-10

0

finza ridho diamonds

finza ridho diamonds

imut malahan

2022-02-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!