Terpaksa Jadi Cinta

Terpaksa Jadi Cinta

01

Dengan perasaan yang bercampur aduk Aretha duduk diam didepan cermin menunggu 2 pelayan melepas

seabrek hiasan yang membalutnya. Mungkin bagi seluruh wanita akan merasa

bahagia atas pernikahan yang selalu dinantikan, namun tidak bagi Aretha.

Menikah karena terpaksa atau bisa dibilang semua itu ancaman dari Bos Besar

yang membuatnya harus menikah dengan anak keduanya. Entah apa yang difikirkan

Bos Besar hingga melakukan semua itu, namun satu keyakinan Aretha bahwa dia

tidak mungkin masuk perangkap jika Ayahnya tidak terhasut karena uang.

Flash back on

“Retha maafkan bapak, terpaksa bapak menerima semua itu, kamu tahu kan adik kamu masih SMP dia butuh

biaya sekolah dan terlebih lagi hutang kelurga kita juga banyak” kata Pak Bram

dengan nada bersalah.

“Lantas dengan menjual Aretha untuk menebus semua itu?” tanya Aretha yang mulai meneteskan air

matanya.

“Bapak tahu ini salah tapi Pak Wildan sudah berjanji akan mencukupi semua yang kamu mau, jadi bapak

tidak ingin kamu banting tulang terus untuk membantu bapak, terlebih lagi kamu

anak gadis” kata Pak Bram meyakinkan Aretha.

“Tapi entah kamu setuju atau tidak juga tidak berlaku karena bapak sudah menandatangani surat

perjanjian tersebut, jika kita mau membatalkan maka harus membayar 2x lipat

dari uang yang bapak terima, dan bapak tidak sanggup untuk membayarnya, jadi

sekali lagi maafkan bapak” kata Pak Bram lagi sebelum meninggalkan Aretha.

Aretha hanya bisa menangis melihat kepergian Pak Bram dari hadapannya, jika Ibunya masih ada mungkin

Aretha tidak akan menyedihkan seperti ini, setidaknya akan ada yang memeluknya

agar sedikit tenang.

Flash back off

Aretha terbangun dari lamunannya saat kedua pelayan pamit pergi karena tugas mereka sudah

selesai, dengan langkah gontai Aretha masuk kekamar mandi untuk membersihkan

dirinya. Selesai melakukan ritual mandinya Aretha bergegas untuk tidur,

setidaknya Aretha tidak sekamar dengan suaminya jadi dia bisa tenang dan tidur

nyenyak.

Namun perasaan yang masih bercampur aduk tersebut masih membuatnya sulit tidur, bagaimana

tidak? Aretha adalah karyawan diperusahaan Pak Wildan meskipun hanya lulusan

SMK tapi dia mampu menjadi Staff Admin diPerusahaan tersebut. Semua itu dicapai

dengan susah payah, namun siapa sangka baru 3 bulan Aretha bekerja disana Pak

Wildan langsung memaksanya menikah. Awalnya Aretha menolak meskipun banyak

iming-iming yang Pak Wildan janjikan namun sekarang Aretha harus terpaksa

menerima karena surat perjanjian menyebalkan yang telah ditandatangani Ayahnya.

Tok tok tok

Aretha bergegas memakai jilbabnya dan berjalan untuk membuka pintu saat mendengar ada yang

mengetuknya, seorang wanita paruh baya tengah tersenyum dengan hormat kepada

Aretha, ternyata dia termasuk salah satu pelayan dirumah tersebut.

“Maaf Nona telah mengganggu istirahatnya tapi Tuan dan Nyonya meminta anda untuk keruang

keluarga sekarang juga” kata wanita tersebut dengan sopan.

“I,,ya baiklah” kata Aretha agak gugup, seumur-umur baru kali ini ada yang begitu sopan padanya

terlebih lagi umurnya jauh diatas Aretha. Tanpa berfikir panjang Aretha

langsung menutup pintu kamarnya dan mengikuti langkah pelayan tersebut.

Setelah berjalan begitu lama tibalah mereka diruang keluarga, Aretha begitu terpana melihat

ruangan didepannya. Hanya ruang keluarga tapi besarnya sama dengan rumah Aretha

yang berada dikampung.

“Ini ruang keluarga atau ruang pertemuan? Gedhe bener” batin Aretha.

“Retha sini nak” kata Bu Ani istri Pak Wildan.

Dengan perasaan gugup Aretha berjalan menuju sofa, Aretha memilih untuk duduk berhadapan dengan

Bu Ani dan Pak Wildan, setidaknya dia masih tahu diri dengan kondisinya saat

ini. Bu Ani hanya tersenyum melihat sikap Aretha, menurutnya Aretha sangat

manis dilihat dari segi mana saja.

“Aretha sekali lagi maafkan saya karena memaksa kamu untuk menikah dengan Devano, mungkin ini

sangat egois tapi kami punya alasan sendiri” kata Pak Bram membuka pembicaraan.

“Kalau boleh tahu apa alasannya ya Pak?” tanya Aretha sedikit takut.

“Saat ini saya belum bisa memberitahu kamu, tapi cepat atau lambat saya akan menjelaskannya,

tolong beri saya waktu” kata Pak Bram.

“Baiklah Pak saya mengerti” Kata Aretha.

“Mulai besok kamu akan masuk kuliah sayang, kami sudah mendaftarkan kamu satu kampus dengan

Devano, hanya saja kamu berada dijurusan Tata Boga sedangkan Devano melanjutkan

S2 diBisnis” kata Bu Ani dengan lembut.

“Ke,,kenapa Tata Boga Nyonya? Aretha lulusan Akuntan saat SMK, kenapa tidak ambil itu?” tanya

Aretha sedikit.

“Karena itu permintaan Devano” jawab Bu Ani.

“Cuma itu yang ingin kami sampaikan, sekarang kamu bisa istirahat dan jangan lupa besok kamu

sudah mulai masuk kuliah” kata Pak Bram dengan tersenyum.

Aretha berpamitan kepada Pak Bram dan Bu Ani untuk kembali kekamarnya, sungguh diluar dugaan

begitu pikirnya. Pertama dia dipaksa menikah namun tidak sekamar dengan

suaminya lalu apa tujuan dari pernikahan ini? Kedua dia harus kuliah bersama

suaminya namun beda jurusan? Terlebih lagi itu jurusan Tata Boga, sangat

menyimpang dari jurusan Aretha. Jika difikirkan semua itu sangat rumit akhirnya

Aretha memutuskan untuk tidur.

Penulis masih pemula, saran dan kritikan dari pembaca sangat diperlukan untuk perkembangan

karya, dan terimakasih atas dukungannya.

Terpopuler

Comments

Shinta Teja

Shinta Teja

pak Wildan kali lah, Thor. bukan pak Bram. kan pak Bram itu ayahnya Aretha...

2023-09-23

0

Vera Diani

Vera Diani

Nyimak

2022-08-20

0

Iin Suharta

Iin Suharta

semangat lanjut

2022-04-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!