Ep 18

NovelToon
🍁
🍁🍁
Untuk beberapa saat NaNaa terdiam di dalam pelukan Rein. Lelaki itu terus mengusap punggung NaNaa. Sedikit demi sedikit NaNaa mulai terbiasa dengan perlakuan Rein yang selalu tiba², tapi...
Kim NaNaa
Kim NaNaa
( menguraikan pelan pelukannya )
Kim NaNaa
Kim NaNaa
( menatap kedua bola mata Rein )
Reinheart Veladrick
Reinheart Veladrick
( ikut menatap NaNaa dengan senyuman tipis )
Kim NaNaa
Kim NaNaa
Tuan..
Reinheart Veladrick
Reinheart Veladrick
Ya?
Kim NaNaa
Kim NaNaa
Maksud Tuan berkata NaNaa milik Tuan apa?
Kim NaNaa
Kim NaNaa
Dan dua boneka ini apa?
Reinheart Veladrick
Reinheart Veladrick
Aku menyukai mu
Kim NaNaa
Kim NaNaa
Su, suka? Kita baru mengenal dua hari ini Tuan
Kim NaNaa
Kim NaNaa
NaNaa belum a--
Raut wajah Rein yang tadinya begitu lembut tiba² berubah menjadi dingin.
Tanpa berbicara apapun. Lelaki itu melangkah pergi, masuk ke dalam Mansion.
Kim NaNaa
Kim NaNaa
( melihat kepergian Rein )
Tonney Derian [ Asisten Pribadi ]
Tonney Derian [ Asisten Pribadi ]
NaNaa, apa yang kau bicarakan tadi?
Kim NaNaa
Kim NaNaa
Hah?? NaNaa ga bilang apa² Tuan
Kim NaNaa
Kim NaNaa
NaNaa cuma kaget aja baru dua hari mengenal dan Tuan udah suka sama NaNaa
Tonney Derian [ Asisten Pribadi ]
Tonney Derian [ Asisten Pribadi ]
Kau menolak Tuan Muda?
Kim NaNaa
Kim NaNaa
Hah? Menolak?
Tonney Derian [ Asisten Pribadi ]
Tonney Derian [ Asisten Pribadi ]
Ah sudahlah! Aku harus mengendalikan emosi Tuan, sebelum mansion ini hancur ( berjalan pergi )
Tonney Derian [ Asisten Pribadi ]
Tonney Derian [ Asisten Pribadi ]
Jisoo! Kau urus NaNaa! ( mengucap sambil melangkah pergi )
Kim Jisoo [ Kepala Pelayan ]
Kim Jisoo [ Kepala Pelayan ]
Yeee, Tuan!
Kim Jisoo [ Kepala Pelayan ]
Kim Jisoo [ Kepala Pelayan ]
( menatap NaNaa )
Kim NaNaa
Kim NaNaa
Eonnie .. ( raut bersalah + takut )
Kim Jisoo [ Kepala Pelayan ]
Kim Jisoo [ Kepala Pelayan ]
( menghela nafas panjang ) Kau ikut lagi dengan ku NaNaa
Sambil menghela nafas panjang dan langkah yang gontai, NaNaa mengikuti Jisoo lagi ke rumah belakang.
•••
••
NovelToon
DoR!
Pyar!
DoR!
Pyar!
Suara tembakan terdengar begitu memekakkan telinga. Tapi tidak untung Rein. Lelaki itu terus menembakkan pelurunya sampai beberapa barang keramik yang ada di ruang kerjanya pecah berkeping-keping.
Reinheart Veladrick
Reinheart Veladrick
Aku di tolak ❄️
Reinheart Veladrick
Reinheart Veladrick
( mengarahkan pistol ke sebuah gucci mahal )
DoR!
Pyar!
Tonney Derian [ Asisten Pribadi ]
Tonney Derian [ Asisten Pribadi ]
( masuk ke dalam )
Tonney Derian [ Asisten Pribadi ]
Tonney Derian [ Asisten Pribadi ]
Ya Tuhan, Tuan muda... ( shock )
Reinheart Veladrick
Reinheart Veladrick
Aku di tolak NaNaa ❄️
Reinheart Veladrick
Reinheart Veladrick
( mengarahkan pistol ke Tonney yang baru saja masuk )
Tonney Derian [ Asisten Pribadi ]
Tonney Derian [ Asisten Pribadi ]
Hyaaa! Tuan, letakkan pistolnya! Tonney masih mau hidup!
Reinheart Veladrick
Reinheart Veladrick
( menurunkan pistolnya )
Tonney terlambat menyusul Rein ke ruang kerjanya. Dan ketika masuk, Ruang kerja sang Tuan muda sudah porak poranda seperti kapal pecah.
Tonney Derian [ Asisten Pribadi ]
Tonney Derian [ Asisten Pribadi ]
Tuan, kenapa Tuan menembak semua gucci² itu?
Tonney Derian [ Asisten Pribadi ]
Tonney Derian [ Asisten Pribadi ]
Tuan tahu itu Gucci harganya mahal Tuan, bahkan ada yang langka karena dari jaman Dinasti Joseon
Reinheart Veladrick
Reinheart Veladrick
( hanya melirik )
Reinheart Veladrick
Reinheart Veladrick
( ingin mengangkat pistolnya lagi )
Tonney Derian [ Asisten Pribadi ]
Tonney Derian [ Asisten Pribadi ]
Eh eh, jangan tembak Tonney Tuan, okei hamba diam saja, maaf ( membungkuk )
Rein duduk lemas sambil menyandarkan dirinya ke sandaran sofa. Perasaannya campur aduk saat ini.
Pertama kalinya dirinya menembak wanita dan langsung di tolak di tempat.
Dimana-mana wanita yang berbondong-bondong mengejarnya dan dirinya lah yang menolak wanita, tapi barusan tadi???
Dia di tolak??
Reinheart Veladrick
Reinheart Veladrick
Aku di tolak ❄️
Tonney Derian [ Asisten Pribadi ]
Tonney Derian [ Asisten Pribadi ]
Emang Tuan nembak NaNaa?
Reinheart Veladrick
Reinheart Veladrick
( melirik sinis ) Kau tidak lihat apa yang ku berikan pada gadis itu?
Reinheart Veladrick
Reinheart Veladrick
Kau tidak lihat apa yang ku lakukan?
Reinheart Veladrick
Reinheart Veladrick
Bahkan aku mengutarakan perasaanku di depan para pelayan!
Reinheart Veladrick
Reinheart Veladrick
kurang romantis apa aku ini Tonney?
Tonney Derian [ Asisten Pribadi ]
Tonney Derian [ Asisten Pribadi ]
Tuan beneran menyukai NaNaa?
Tonney Derian [ Asisten Pribadi ]
Tonney Derian [ Asisten Pribadi ]
Dia pelayan lho Tuan, gadis desa lagi
Reinheart Veladrick
Reinheart Veladrick
Aku doakan kau dapat gelandangan ❄️
Tonney Derian [ Asisten Pribadi ]
Tonney Derian [ Asisten Pribadi ]
Hei Tuan, kok doa nya jelek sekali! Saya ga bermaksud merendahkan NaNaa Tuan!
Reinheart Veladrick
Reinheart Veladrick
Aku menyukainya saat pertama kali aku menatap matanya
Reinheart Veladrick
Reinheart Veladrick
Ada yang beda dari diri gadis itu, di tambah hanya dia lah yang bisa menyentuhku
Reinheart Veladrick
Reinheart Veladrick
Setelah sekian lama Tonney, aku bisa bersentuhan lagi, bahkan j*uniorku selalu bereaksi setiap kali bersentuhan dengannya
Reinheart Veladrick
Reinheart Veladrick
Kau tahu sendiri aku selalu merasa kalau aku gagal jadi laki²
Reinheart Veladrick
Reinheart Veladrick
Tapi...
Tonney Derian [ Asisten Pribadi ]
Tonney Derian [ Asisten Pribadi ]
Maaf menyela Tuan, tapi sepertinya..
Reinheart Veladrick
Reinheart Veladrick
Apa? ❄️
Tonney Derian [ Asisten Pribadi ]
Tonney Derian [ Asisten Pribadi ]
Sepertinya NaNaa tidak sadar kalau Tuan menembaknya
Reinheart Veladrick
Reinheart Veladrick
Maksud mu?
Tonney Derian [ Asisten Pribadi ]
Tonney Derian [ Asisten Pribadi ]
Mungkin Tuan harus pakai cara yang lebih romantis lagi
Rein terdiam mencerna ucapan Tonney.
Reinheart Veladrick
Reinheart Veladrick
//Lebih romantis lagi? Apa yang romantis itu dan di sukai kaum hawa?//
Dengan wajah bingungnya, Rein beranjak dari sofa, lalu melangkah duduk di kursi kebesarannya.
Reinheart Veladrick
Reinheart Veladrick
( menyalakan komputernya )
•••
••
NovelToon
Jisoo mengajak NaNaa duduk di sofa di ruang tengah rumah pelayan untuk berbicara empat mata.
Kim Jisoo [ Kepala Pelayan ]
Kim Jisoo [ Kepala Pelayan ]
( mode serius )
Kim NaNaa
Kim NaNaa
( tertunduk )
Kim Jisoo [ Kepala Pelayan ]
Kim Jisoo [ Kepala Pelayan ]
( memijat pelipisnya sambil menghela nafas )
Kim NaNaa
Kim NaNaa
Mianhae Eonnie, dua hari ini NaNaa buat masalah terus
Kim Jisoo [ Kepala Pelayan ]
Kim Jisoo [ Kepala Pelayan ]
( menatap NaNaa )
Kim NaNaa
Kim NaNaa
Apa NaNaa mengundurkan diri aja Eonnie?
Kim NaNaa
Kim NaNaa
Kalau NaNaa ga kerja di sini lagi, pasti Kediaman Veladrick akan lebih damai
DOR!
Pyar!
NaNaa dan Jisoo berjengkit kaget mendengar suara tembakan yang berasa dari dalam Mansion.
Kim NaNaa
Kim NaNaa
Eonnie..
Kim Jisoo [ Kepala Pelayan ]
Kim Jisoo [ Kepala Pelayan ]
( menghela nafas ) Tuan mode marah, NaNaa
Kim NaNaa
Kim NaNaa
Kenapa Tuan marah? NaNaa salah apa?
Kim Jisoo [ Kepala Pelayan ]
Kim Jisoo [ Kepala Pelayan ]
kau menolak Tuan Rein
Kim NaNaa
Kim NaNaa
Menolak? Maksudnya menolak? Emang Tuan Rein ngajak NaNaa jadi pacarnya?
Kim Jisoo [ Kepala Pelayan ]
Kim Jisoo [ Kepala Pelayan ]
Kau tidak tahu kalau tadi Tuan menembak mu? ( heran )
Kim NaNaa
Kim NaNaa
( menggelengkan kepala ) Baru dua hari Eonnie, masa langsung suka
Kim Jisoo [ Kepala Pelayan ]
Kim Jisoo [ Kepala Pelayan ]
Kau harus lebih peka lagi NaNaa ❄️
Kim NaNaa
Kim NaNaa
Setahu NaNaa kalau nembak kan ada PDKT nya Eonnie
Kim NaNaa
Kim NaNaa
Walau NaNaa ga pernah pacaran, tapi di desa ada 20 laki² yang ngejar NaNaa dan itu mereka lakukan berhari² buat dapetin hati NaNaa walaupun ujungnya NaNaa tolak
Kim Jisoo [ Kepala Pelayan ]
Kim Jisoo [ Kepala Pelayan ]
//20?? Aku aja 1 pun belum ada//
Kim Jisoo [ Kepala Pelayan ]
Kim Jisoo [ Kepala Pelayan ]
Tapi kau harus tahu Tuan Rein bukan pemuda² yang ada di desa mu itu
Kim Jisoo [ Kepala Pelayan ]
Kim Jisoo [ Kepala Pelayan ]
Tuan Rein adalah anak tunggal ahli waris V'L Corp, Tuan Rein tidak perlu mengejar susah payah untuk mendapatkan yang dia mau
Kim Jisoo [ Kepala Pelayan ]
Kim Jisoo [ Kepala Pelayan ]
Bukan tipe Tuan Rein mengejar wanita berhari² NaNaa
Kim NaNaa
Kim NaNaa
( diam sambil tertunduk lesu )
Kim NaNaa
Kim NaNaa
Tapi NaNaa beneran ga ada niatan buat menolak Tuan Muda, Eonnie
Kim NaNaa
Kim NaNaa
NaNaa hanya ga peka kalau Tuan Muda ternyata suka sama NaNaa
Kim Jisoo [ Kepala Pelayan ]
Kim Jisoo [ Kepala Pelayan ]
( menghela nafas ) Ya sudahlah, Na, nasi sudah menjadi bubur
Kim Jisoo [ Kepala Pelayan ]
Kim Jisoo [ Kepala Pelayan ]
Kalau sudah di tolak begitu, biasanya Tuan Rein ga akan beri kesempatan kedua
Kim Jisoo [ Kepala Pelayan ]
Kim Jisoo [ Kepala Pelayan ]
( menatap nanar langit² ruang tengah ) Aku mengira setelah ini Mansion akan penuh warna, tapi sepertinya mansion ini akan kembali berwarna hitam dan putih
•••
••
Hari sudah menjelang malam, tepatnya sudah pukul 6 malam yang artinya semua pelayan sudah berada di rumah belakang.
Di saat yang lain memilih masuk ke kamar mereka atau ada beberapa yang menonton TV di ruang tengah. NaNaa, gadis polos itu memilih duduk di bangku ayun yang ada di taman. Sambil memangku boneka Brownie pemberian Rein.
Sejak kejadian siang tadi, tidak ada pembicaraan apa² lagi. Bahkan sampai mempersiapkan makan malam pun NaNaa tidak menemukan keberadaan Rein.
Kim NaNaa
Kim NaNaa
Hufff.. ( membuang nafas kasar )
Kim NaNaa
Kim NaNaa
Biasa NaNaa ga bakal galau kalau di cuekin cowok, tapi kenapa sekarang NaNaa galau
Kim NaNaa
Kim NaNaa
( menatap boneka Brownie )
Kim NaNaa
Kim NaNaa
Hem.. Mukanya memang mirip Tuan Rein kalau lagi mode datar ( tanpa sadar tersenyum )
Kim NaNaa
Kim NaNaa
ah.. NaNaa apa yang kamu pikirkan sih, kenapa kamu berharap ada kesempatan kedua
Kim NaNaa
Kim NaNaa
( menggeleng cepat ) Sadar NaNaa, kamu cuma pelayan di sini, kamu dari Desa, kamu beda dengan Tuan Rein
Entah apa yang terjadi tiba² air mata NaNaa menetes tanpa dia harapkan.
Kim NaNaa
Kim NaNaa
Ih.. Napa NaNaa nangis sih? ( mengusap air matanya )
Tanpa sadar memori NaNaa teringat raut kecewa yang Rein tunjukkan siang tadi dan itu membuat hati gadis itu terasa sesak.
Kim NaNaa
Kim NaNaa
NaNaa beneran ga tahu kalau Tuan Rein nembak Hikss...
Kim NaNaa
Kim NaNaa
Kenapa malah nangis sih? ( berusaha mengusap air matanya )
Kim NaNaa
Kim NaNaa
Kenapa air matanya ga mau berhenti keluar?
Sendirian di taman, NaNaa menangis sambil memeluk boneka Brownie pemberian Rein.
15 menit kemudian,
Kim NaNaa
Kim NaNaa
Hah... Udah, NaNaa capek nangis, NaNaa ngantuk
Kim NaNaa
Kim NaNaa
Brownie ( menatap boneka Brownie ) temani NaNaa tidur ya ( senyum )
NaNaa beranjak melangkah meninggalkan taman berniat masuk ke dalam kamarnya.
Tapi..
Belum sampai tiba di kamarnya, wajah NaNaa di bekap oleh seseorang dari belakang.
Kim NaNaa
Kim NaNaa
( kaget ) Emppphhh..!
NaNaa di seret paksa masuk ke sebuah ruangan.
-------------
Rencana Rein Kah ini? Atau Penculikan?
Thank You buat Komen dukungan Kalian 💕
Aku Terharu dan Kadang mengakak bacanya 😆🥰
You are so sweet Guys
Thank you Like, Vote dan Gift nya 💖
Bye Bye 💐
NovelToon
Terpopuler

Comments

i don't care 😎🤝

i don't care 😎🤝

perkara 1 orang yang nolak ,tapi korbannya satu rumah🙂

2024-07-09

0

Tresya

Tresya

kamu jangan gitu yah jiso, kamu belum lama putus sama ahn bhohyun loh, masa ga dianggep sih/Chuckle/

2024-05-26

2

Tresya

Tresya

udah jam 3 malam loh ini dan sedari tadi aku ketawa ketiwi sampai' dikira mbak kunti/Sob//Sob/

2024-05-26

5

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!