Gadis Polos Kesayangan Tuan Mafia
Ep 14
Dan di sinilah sekarang NaNaa berada.
Perlahan Rein membaringkan NaNaa di atas tempat tidurnya.
Reinheart Veladrick
Turunkan suhu kamar ini ❄️
Tonney Derian [ Asisten Pribadi ]
Hah? Ini sudah terlalu dingin Tuan
Reinheart Veladrick
( memberi lirikan tajam )
Tonney Derian [ Asisten Pribadi ]
Ah yee Tuan, langsung di laksanakan
Tonney mencari remote Ac dan langsung menurunkan suhu ruangan ke suhu yang paling rendah.
Tonney Derian [ Asisten Pribadi ]
//Suhu dingin kaya gini, bisa² mati membeku nih//
Dokter NamJoon
Apa ini ga terlalu dingin Rein?
Reinheart Veladrick
Kau meminta kamar luas dan udara kan?
Dokter NamJoon
Ya tapi ga gini juga Tuan Muda, dia bisa mati kedinginan
Reinheart Veladrick
Tonney..
Tidak bertanya lagi, Tonney paham permintaan Rein. Dia langsung menaikkan suhu AC kembali ke suhu Normal.
Beberapa menit ketiga pria dewasa itu diam menatap NaNaa.
Reinheart Veladrick
Kenapa dia belum sadar juga?
Jelas NaNaa tidak akan sadar. Gadis itu sudah terlelap dalam tidurnya. Ac yang dingin, tempat tidur yang empuk, sungguh kenikmatan yang hakiki.
Dokter NamJoon
//Hemm.. Sepertinya gadis ini tidak pingsan tapi dia tidur//
Dokter NamJoon
Kau tunggu saja sampai besok pagi, kalau sampai besok pagi dia belum sadar
Dokter NamJoon
Panggil aku lagi kemari
Reinheart Veladrick
Hem ❄️
Reinheart Veladrick
Kalian berdua boleh meninggalkan ruangan ini ❄️
Dokter NamJoon
Aku pulang ( ingin menyentuh bahu Rein )
Reinheart Veladrick
Dont touch! ( melirik sinis )
Dokter NamJoon
Ah sorry, aku lupa kalau hanya gadis itu yang bisa menyentuh mu
Tonney Derian [ Asisten Pribadi ]
Mari Dokter, Tonney antar sampai keluar
Dokter NamJoon
Thank You Tonney
Namjoon dan Tonney pun keluar dari kamar Rein.
Kini tinggalah Rein dan NaNaa berdua di ruangan itu.
Rein terus menatap NaNaa dengan posisi berdiri dan melipat kedua tangannya di depan dada.
Reinheart Veladrick
( senyum tipis )
Pria itu memilih duduk di sofanya sambil mata nya tak lepas memandang NaNaa.
Apakah Rein mulai merasakan yang namanya cinta?
Hemm.. Mungkin kita harus menggali lebih dalam hati laki² misterius ini.
Detik berganti menit, menit berganti jam, dan tak terasa tiga jam sudah berlalu.
Posisi Rein masih sama, duduk di sofa, dengan kaki tersilang dan matanya tak lepas menatap NaNaa. Seolah NaNaa adalah hartanya yang paling berharga saat ini. Bahkan melebihi semua kekayaan yang dia miliki.
Reinheart Veladrick
( kelopak mata mulai menutup )
Reinheart Veladrick
( buru-buru lagi membukanya )
Reinheart Veladrick
Aku ingin memeluknya
Reinheart Veladrick
( kelopak mata kembali menutup )
Reinheart Veladrick
( buru² lagi membukanya )
Reinheart Veladrick
Tapi aku ga mungkin memeluk orang dengan kondisi pingsan
Reinheart Veladrick
Hah.. ( membuang nafas kasar ) Kenapa dia pingsan lama sekali?
Kim NaNaa
( tidur santuy )
Perlahan tanpa bisa Rein paksakan lagi. Kelopak mata lelaki tampan itu pun tertutup. Dan Rein pun menyusul NaNaa masuk ke alam mimpinya.
Suara kicauan burung begitu merdu di luar sana.
Sinar matahari sudah menelisik dari celah² jendela kamar.
Seorang gadis cantik tengah menikmati empuknya kasur dan hangat selimut tebal yang tengah membungkus tubuh rampingnya.
Kim NaNaa
( mulai terbangun tapi masih memejamkan matanya )
Kim NaNaa
//Kenapa kasur NaNaa jadi empuk banget ya?//
Kim NaNaa
( menarik guling di sampingnya )
Kim NaNaa
//Ah NaNaa males bekerja, kamarnya jadi dingin, nyaman banget//
Kim NaNaa
//Tapi ini jam berapa ya? Tumben di luar sana masih sepi//
NaNaa lupa kalau dirinya sekarang tidak tidur di kamar nya sendiri.
Kim NaNaa
( mengusap selimutnya )
Kim NaNaa
//Bentar deh, ini selimut kok lembut banget ya?//
Otak cerdas NaNaa mulai sadar kalau dirinya sudah tidak berada di kamarnya.
Kim NaNaa
( membuka mata )
Kim NaNaa
( melihat langit² kamar )
Kim NaNaa
( noleh kanan kiri )
Ini kamar siapa?
Mata NaNaa mengedar kesekeliling ruangan dan tidak terlihat siapapun di dalam kamar itu.
Gadis itu mulai menyingkapkan selimutnya dan memutuskan untuk beranjak dari tempat tidur.
Kim NaNaa
Apa ini kamar tuan Muda?
Kim NaNaa
( melihat kamar yang sangat luas )
Kim NaNaa
Daebakk! Ini kamar atau lapangan bola? Luas banget ( terkagum )
NaNaa merasa sendiri di kamar itu. Rasa keingintahuannya pun muncul. Dia berkeliling melihat-lihat kamar Rein yang benar² penuh dengan teknologi.
NaNaa melihat sebuah layar tipis yang di tempel di atas dinding.
Kim NaNaa
( mengetuk-ngetuk layar itu )
NaNaa sampai loncat menjauh saat melihat layar yang dia ketuk menyala dan menampilkan sebuah gambar.
Kim NaNaa
Ini TV? Ya ampun ini TV??? ( berbinar )
Kim NaNaa
Woaah, Daebak! Ada TV sebesar ini, NaNaa bisa masuk mungkin ya ( terkekeh )
Makin penasaran gadis itu terus berkeliling menyusuri kamar Rein. Tangannya tidak berhenti menyentuh benda² yang tampak asing buat dirinya.
Dan gadis itu tidak henti² nya berteriak woah woah woah. Maklum ya dia dari desa terpencil.
Kim NaNaa
NaNaa mau kumpulin uang yang banyak deh, buat beliin Ibu TV besar itu
Kim NaNaa
Sayangnya kenapa ga bisa di masukin ya?
NaNaa terus berjalan menyusuri kamar luas yang bernuansa hitam dan remang² itu sampai akhirnya dia tiba di sebuah lemari buku yang sangat besar dan tinggi.
Kim NaNaa
Lemari bukunya besar banget
Tangan NaNaa kembali usil. Dia memegang satu per satu buku yang ada di lemari itu. Tanpa mengetahui kalau salah satu buku yang tersimpan di sana adalah sebuah kunci untuk menuju ke sebuah ruangan.
Kim NaNaa
( mengambil buku yang cukup besar )
Kim NaNaa
Lho lho ini kok lemarinya gerak sendiri? ( kaget bukan main )
NaNaa telat menghindar, tubuh gadis itu terdorong oleh lemari dan..
NaNaa terjatuh di dalam sebuah ruangan. Dan matanya langsung membelalak.
Mata bulat gadis itu langsung melihat sosok pria yang berada di dalam kotak kaca dengan air yang mengguyur tubuhnya.
Kalau kalian berpikir NaNaa berada di kamar mandi?
100 buat kalian. Gadis itu kini berada di kamar mandi dan berita bahagianya Rein tengah berada di dalam ruang shower dan tengah mandi di sana.
Kim NaNaa
( tubuh bergetar )
Kim NaNaa
T, Tuan lagi mandi??
Tampak jelas di mata NaNaa lekukan tubuh Tuan Mudanya. Otot² yang terbentuk sempurna dari bahu, kemudian turun ke punggung tegapnya, turun lagi ke..
Kim NaNaa
// Hyaaa! NaNaa apa yang kamu lihat?!//
Dengan cepat NaNaa menutup matanya dengan telapak tangannya tapi dia sedikit memberikan rongga pada jemarinya untuk melihat ke depan.
Rein yang tengah menikmati mandi paginya tidak menyadari keberadaan NaNaa di dalam kamar mandinya. Pria itu dengan santai mencuci rambutnya dan semua kegiatannya tak lepas dari penglihatan NaNaa dari balik celah jemarinya.
Reinheart Veladrick
Hemm.. Segar ( senyum tipis )
Reinheart Veladrick
( mematikan pancuran air )
Di luar sana NaNaa panik karena melihat Rein yang sudah selesai mandi.
Kim NaNaa
//aduh aduh gawat Tuan sudah selesai mandi//
Kim NaNaa
( noleh kanan kiri mencari jalan keluar )
Kim NaNaa
//aduh jalan keluarnya dimana ini?//
Reinheart Veladrick
( bersiul )
Reinheart Veladrick
( mulai berbalik badan )
Kim NaNaa
Hyaaa! Gawat Tuan mulai keluar!
NaNaa panik bukan main, mencoba mencari jalan keluar tapi tidak menemukannya.
Pintu ruang shower terbuka bersamaan dengan keluarnya sosok yang ingin NaNaa hindari.
Reinheart Veladrick
( melihat NaNaa )
Kim NaNaa
( melihat Rein )
Guys, aku happy, aku udah punya group chat
Yang Mau masuk boleh tapi..
Jujur aku agak gaptek nih, ga tahu cara pakainya 🤣🤭
Yang pintar² tolong ajarin dong
Thank you udah vote dan read cs ini
Comments
mine
walaupun terhalang sehelai benang?
2024-05-25
1
hza.
gw dah ke matahari
2024-04-02
0
hza.
apsehhhh sadar woi Na
2024-04-02
0