Hari yang baru

Keesokan harinya tepat di jam 07.00 pagi aku sudah sampai di kantor ku dengan memakai baju katun berwarna cream berlengan panjang dan di bagian leher terdapat kain tambahan seperut seakan dia adalah dasi namun dengan model yang lebih modern. Dan di tambahkan dengan span berwarna abu selutut ku dan begitu ketat membuat paha ku terbentuk dengan indah. Aku mengikat rambutku agar mempermudah aku untuk bekerja kesana kemari dan menyisipkan poni panjang ku ke belakang telinga dengan cantik nya. Riasan ku tidak terlalu mencolok, yang penting enak untuk di pandang dan tidak menjadi bahan tontonan seperti badut.

Aku menatap jam di tangan ku ketika hampir sampai di depan kantor Nicko dengan buku dan map yang ada di tangan ku.

“Permisi” sapa seorang laki-laki yang menghampiri ku di depan pintu kantor Nicko.

“Ya” sapa ku dengan manis.

Laki-laki ini memakai jas biru tua,celana hitam,sepatu kulit dan rambut begitu rapih terlihat mengkilat seperti memakai minyak rambut. Begitu rapih dan manis sekali.

“Mbak fawnia?” Tanya nya.

“Ya. Ada yang bisa saya bantu?” Tanya ku balik.

“Perkenalkan. Saya Bima. Asisten Pak Ferdy” ujar nya mengulurkan tangan.

Aku tersenyum mendengarnya dan menyambut tangan nya dengan hangat.

“Saya Fawnia. Sekertaris baru Pak Nick… euh Pak Ferdy” ucap ku hampir saja menyebutkan nama Nicko yang pasti akan membuat dia terheran heran.

Lalu dia tersenyum kembali dan melepaskan jabatan tangan nya.

“Saya di minta Pak Zaydan untuk menemui anda,karena beliau sedang ada rapat penting dengan client” ujar nya membuat ku bingung.

“Kalau boleh tahu, Pak Ferdy nya kemana ya? Apa dia juga ikut meeting?” Tanya ku dengan hati-hati.

“Pak Ferdy masih di rumah nya. Dan kita tidak tahu pasti kapan dia akan ke kantor”

Aku menganggukan kepala ku seolah mengerti dengan penjelasan nya. Padahal aku masih bingung, kenapa asisten nya ini malah di suruh oleh Pak Zayden sedangkan Nicko masih dirumah nya. Apa dia sedang ada pekerjaan dirumah nya?

Namun aku menelan sendiri pertanyaan itu dan bersikap untuk tidak mencari tahu tentang Nicko terlalu jauh.

“Ada beberapa hal yang akan saya jelaskan kepada anda tentang pekerjaan yang akan anda jalani. Karena beberapa hari ini saya ikut meng-handle jadwal rutin Pak Ferdy. Namun sebelum nya pak Ferdy meminta saya untuk menanyakan dulu apakah anda memiliki jadwal khusus untuk libur atau untuk kepentingan pribadi?” Tanya nya membuat ku bingung.

“Jadwal khusus saya?” Tanya ku memastikan.

“Iya”

Aku merasakan ada yang tidak beres.

“Kenapa menanyakan hal seperti itu ya Pak? Itu kan bersifat pribadi”

“Pak Ferdy hanya tidak ingin mengganggu jadwal pribadi anda, dan membuat anda tidak nyaman untuk bekerja” Aku mengerti sekarang, Nicko pasti berusaha untuk membuat ku nyaman bekerja dengan nya sehingga dia menawarkan jadwal bekerja sesuai keinginan ku.

“Pak. Saya akan mengikuti jadwal seperti apa yang sudah di terapkan oleh Pak Ferdy dan saya tidak perlu di manjakan dengan urusan pribadi saya. Saya pasti akan bersikap se profesional mungkin” jawab ku dengan tegas.

Pria ini terlihat menghela nafas nya yang begitu dalam ketika mendengar jawaban ku.

“Baik kalau begitu. Secepatnya saya akan memberikan jadwal Pak Ferdy kepada e-mail anda dan anda tinggal ikuti saja jadwal beliau” jawab nya dengan tersenyum.

Aku mengangguk dengan manis untuk bertermakasih.

“Kalau begitu mari kita ke dalam, kita akan mulai membahas pekerjaan anda dan ruangan untuk anda tempati”

“Baik Pak. Terimakasih”

Dia membuka kan pintu untuk ku masuk ke dalam ruangan Direktur Utama.

“Ini ruangan anda” ujar nya menunjuk meja yang berada di samping kanan kami begitu kita masuk ke ruang utama. Itu adalah tempat yang kemarin aku lewati dan terlihat kosong, namun kini itu akan menjadi ruang pribadi ku.

“Jadi jika ada yang akan menemui Pak Ferdy dia harus melewati anda dulu, entah lewat telepon atau ketika dia masuk ke dalam” ujar nya sambil menunjuk pintu kaca di depan kami.

Ya ruangan ku tidak sebesar ruangan direktur utama tentu nya, namun konsep ruangan itu begitu artistik dan sangat nyaman juga begitu terang, dengan meja coklat mengkilat yang panjang setengah melingkar, lemari kecil untuk menyimpan berkas di belakang nya, dan pot bunga besar di setiap sudut ruangan, membuat aku akan begitu nyaman duduk disana. Belum lagi dinding ruangan ku terbuat dari kaca yang membuat siapa saja yang melewati ku akan melihat ku dengan jelas.

“Dan mari saya tunjukan ruangan direktur utama” dia kembali mengajak ku masuk ke pintu selanjutnya,ruangan kemarin dimana aku bertemu lagi dengan Nicko untuk pertama kali setelah sekian lamanya.

“Ini adalah ruangan pribadi Pak Ferdy”

ruangan ini begitu terang karena dinding bagian luar terbuat dari kaca sehingga mambuat cahaya masuk begitu saja tanpa perlu penerangan tambahan. Ada meja kerja yang panjang dan rapih,lengkap dengan perlatan kantor nya. Di samping ruangan juga ada 3 sofa yang terbuat dari kulit berwarna coklat untuk menerima tamu yang datang ke ruangan ini. Banyak sekali dekorasi mewah yang ada di sekitar sini yang akan membuat takjub siapapun yang melihat nya, termasuk aku. Konsep nya bernuansa eropa dan berwarna gelap seperti kesukaan nya. Aku masih ingat itu.

Begitu panjang dan lebar sekali dia menjelaskan setiap sudut ruangan yang ada di sini, dan dia juga sempat menjelaskan sedikit kegiatan rutin Nicko ketika di kantor.

“Oh iya satu lagi” ucap nya mengingat sesuatu.

“Ada minuman yang harus kamu siapkan jika Pak Ferdy meminta secara mendadak dan tidak boleh kosong di pantry”

“Apa?” Tanya ku penasaran.

“Susu caramel” jawab nya membuat ku tersentak dan terpatung mendengar nya.

Susu Caramel. Persis seperti apa yang di sukai kami sejak dulu. Tiba-tiba aku melamun dan mengingat kembali masa-masa dulu kami.

Aku dan Nicko sejak kecil sangat suka sekali dengan caramel,bahkan sampai saat ini pun kami masih menyukai susu karamel.

“Mbak Fawnia?” Panggil pria itu berusaha mengembalikan ku ke dunia nyata.

“Iya” jawab ku dengan wajah kikuk.

“Anda bisa mengecek di komputer meja anda,apakah ada e-mail masuk untuk Pak Ferdy atau tidak. Jika ada, anda segera memberitahukan nya kepada Pak Ferdy dan anda juga bisa mencatat ulang semua jadwal Pak Ferdy dengan cara anda sendiri. Yang pasti tidak boleh keliru atau pun salah”

“Baik. Terimakasih” jawab ku dengan kembali tersenyum.

“Apa ada yang mau di tanyakan Mbak Fawnia?” Tanya nya dengan terus saja memanggilku dengan sebutan Mbak yang terdengar begitu risih di telinga ku.

“Bisa tolong panggil saya dengan Fawnia saja? Karena saya begitu aneh dengan panggilan ‘Mbak’ “ pinta ku dengan penuh kejujuran.

“Baik. Kalau begitu kamu juga bisa memanggil saya dengan Bima saja agar kita sama”

Aku menganggkan kepala ku merasa senang karena mendapatkan respond yang baik dari rekan baru ku ini.

“Ya baiklah. Karena aku rasa dengan memanggil dengan nama, bisa membuat kita tambah dekat” jawab ku membuat dia menatap ku bingung. Lalu aku baru tersadar dengan ucapan ku yang akan membuat dia salah paham.

“Euhh.. Maksud ku bukan kedekatan seperti itu, tapi kedekatan kita sebagai bawahan Pak Ferdy” panik ku membenarkan kembali ucapan ku.

Lalu dia tersenyum melihat kebodohan ku. Dan aku pun ikut tersenyum dengan kikuk nya.

Tiba-tiba seseorang masuk ke dalam ruangan di tengah tertawaan kita.

Nicko. Dia terkejut melihat kami berdua di dalam ruangan nya yang terlihat begitu bahagia. Aku dan Bima juga ikut terkejut dengan kehadiran Nicko yang tiba-tiba.

Terpopuler

Comments

martina melati

martina melati

kara jg doyan susu caramel.... apakh anakny nicko, thor

2024-10-26

0

lihat semua
Episodes
1 Berita pahit
2 Semua demi Kara
3 Miss you Ben
4 Panggilan pekerjaan
5 Good news
6 Nicko !
7 Aku bisa !
8 Hari yang baru
9 Hari yang membingungkan
10 Makanan kesukaan kami
11 Makan bersama Pak Direktur
12 Issue tidak benar tentangku
13 Pertemuan pertama Nicko dengan Kara
14 Janji yang akan aku tepati
15 Kenyataan yang sesungguhnya
16 Saksi kunci
17 Merubah kehidupan ku
18 Tentang Nicko
19 Tunangan Nicko
20 Tidak kompeten
21 Susu Caramel
22 Teman baru Kara
23 Pertemuan dengan orang penting
24 Perasaan itu masih ada
25 Selalu menyebalkan
26 Pembicaraan terpendam Bima
27 Flashback ‘kepergian Orang tua ku’
28 Flashback ‘first kiss’
29 Flashback ‘pelarian kami’
30 Aku tahu dan mereka tidak
31 Oma dan Opa Kara
32 Pertemuan yang mengharukan
33 Selalu menunggu ku
34 Keluarga yang sempurna
35 Ikatan Batin
36 Introgasi tentang masa lalu
37 Hari yang begitu berat
38 Pengumuman terbuka dari Nicko
39 Bertemu kembali dengan mereka
40 Sudah saatnya
41 Maafkan aku Pa
42 Malaikat kecilku
43 Makan malam dengan Bima
44 Pasar malam
45 Perdebatan di kincir angin
46 Hanya semu
47 Sama sama tidak menyukai sayuran
48 Berusaha untuk tenang
49 Berusaha mencuri hati Nicko
50 Kerinduan Mama Nicko
51 Rela berkorban demi Kara
52 Lagi-lagi menggagalkan bisnisnya
53 Kenapa selalu aku yang salah?
54 Kebohongan pertama untuk Kara
55 Bukan pembohong yang baik
56 Memantau Kara dan aku
57 Masalah itu kembali lagi
58 Cctv bekerja dengan baik
59 Karaaa !!
60 Akhirnya terbongkar
61 Akhirnya terbongkar
62 Menikah ?
63 Papa Nicko
64 Kembali kerumah kami
65 Mimpi buruk
66 Kembali dengan kesibukan ku
67 Menghargai nya
68 Suatu kejanggalan
69 Bagaimana mengungkapkan nya
70 Sleep Over
71 Aku siap
72 Percaya kepadanya
73 Keluarga Kirana
74 Konsekuensi yang ada
75 Hal yang tak mungkin
76 Hantu bagiku !
77 Tidak akan pernah sebanding
78 Suatu peringatan
79 Bertahan
80 Flashback ‘kepergian Ben’
81 Pertemuan yang tak di inginkan
82 Kebahagiaan yang sebenarnya
83 Begitu penat
84 Pengumuman terbuka
85 Selalu berdebat
86 Cerita sebenarnya
87 Terusik
88 Kara menghilang
89 Ekspetasi yang salah
90 Usaha yang sia sia
91 Aku menemukan nya
92 Fitting gown
93 Kebenaran
94 Menunggu nya
95 Curahan isi hati Bima
96 Pesta lajang berujung pertengkaran
97 Skakmat
98 Childish
99 Bergairah
100 Pernikahan
101 Tamu yang tak di harapkan
102 Malam pernikahan
103 Breakfast
104 Honeymoon
105 Karamel Madhava. P
106 Masih acara berlibur
107 Liburan telah selesai
108 Ini masalahnya
109 Tidak ada jalan lain
110 Kesepakatan
111 Berjanji untuk Nicko
112 Planning
113 Gotcha !
114 Mempercayai Riri
115 Telah tiba hari nya
116 Intimidasi
117 Membuat Ben tersudut
118 Satu masalah terpecahkan
119 Pekerjaan ganda
120 Ada apa dengan Bima?
121 Semakin mencurigakan
122 Awal menjadi detektif
123 Kali ini Nicko bersamaku
124 Mengenang kenangan pahitku
125 Hampir saja
126 Bukti besar
127 Misi pertama
128 Salah satu jalan
129 Tentang Ben
130 Memberi Ben kesempatan
131 Alibi
132 Rasa penasaran bertambah
133 Fakta mengejutkan
134 Merindukan Ben
135 Hubungan Bima dan Kirana
136 Alasan masih mencintaiku
137 Ide yang buruk
138 Apa benar masih ada hati untuk Ben ?
139 Aku tidak membenci mu Ben
140 Sebuah ancaman
141 Harapan Bima yang begitu sulit
142 Kenyataan yang menyakitkan
143 Ben bangun !
144 Semua terselamatkan
145 Mengunjungi Bima di penjara
146 Kesempatan kedua Bima
147 Hal yang baru aku tau
148 Ending yang di harapkan
Episodes

Updated 148 Episodes

1
Berita pahit
2
Semua demi Kara
3
Miss you Ben
4
Panggilan pekerjaan
5
Good news
6
Nicko !
7
Aku bisa !
8
Hari yang baru
9
Hari yang membingungkan
10
Makanan kesukaan kami
11
Makan bersama Pak Direktur
12
Issue tidak benar tentangku
13
Pertemuan pertama Nicko dengan Kara
14
Janji yang akan aku tepati
15
Kenyataan yang sesungguhnya
16
Saksi kunci
17
Merubah kehidupan ku
18
Tentang Nicko
19
Tunangan Nicko
20
Tidak kompeten
21
Susu Caramel
22
Teman baru Kara
23
Pertemuan dengan orang penting
24
Perasaan itu masih ada
25
Selalu menyebalkan
26
Pembicaraan terpendam Bima
27
Flashback ‘kepergian Orang tua ku’
28
Flashback ‘first kiss’
29
Flashback ‘pelarian kami’
30
Aku tahu dan mereka tidak
31
Oma dan Opa Kara
32
Pertemuan yang mengharukan
33
Selalu menunggu ku
34
Keluarga yang sempurna
35
Ikatan Batin
36
Introgasi tentang masa lalu
37
Hari yang begitu berat
38
Pengumuman terbuka dari Nicko
39
Bertemu kembali dengan mereka
40
Sudah saatnya
41
Maafkan aku Pa
42
Malaikat kecilku
43
Makan malam dengan Bima
44
Pasar malam
45
Perdebatan di kincir angin
46
Hanya semu
47
Sama sama tidak menyukai sayuran
48
Berusaha untuk tenang
49
Berusaha mencuri hati Nicko
50
Kerinduan Mama Nicko
51
Rela berkorban demi Kara
52
Lagi-lagi menggagalkan bisnisnya
53
Kenapa selalu aku yang salah?
54
Kebohongan pertama untuk Kara
55
Bukan pembohong yang baik
56
Memantau Kara dan aku
57
Masalah itu kembali lagi
58
Cctv bekerja dengan baik
59
Karaaa !!
60
Akhirnya terbongkar
61
Akhirnya terbongkar
62
Menikah ?
63
Papa Nicko
64
Kembali kerumah kami
65
Mimpi buruk
66
Kembali dengan kesibukan ku
67
Menghargai nya
68
Suatu kejanggalan
69
Bagaimana mengungkapkan nya
70
Sleep Over
71
Aku siap
72
Percaya kepadanya
73
Keluarga Kirana
74
Konsekuensi yang ada
75
Hal yang tak mungkin
76
Hantu bagiku !
77
Tidak akan pernah sebanding
78
Suatu peringatan
79
Bertahan
80
Flashback ‘kepergian Ben’
81
Pertemuan yang tak di inginkan
82
Kebahagiaan yang sebenarnya
83
Begitu penat
84
Pengumuman terbuka
85
Selalu berdebat
86
Cerita sebenarnya
87
Terusik
88
Kara menghilang
89
Ekspetasi yang salah
90
Usaha yang sia sia
91
Aku menemukan nya
92
Fitting gown
93
Kebenaran
94
Menunggu nya
95
Curahan isi hati Bima
96
Pesta lajang berujung pertengkaran
97
Skakmat
98
Childish
99
Bergairah
100
Pernikahan
101
Tamu yang tak di harapkan
102
Malam pernikahan
103
Breakfast
104
Honeymoon
105
Karamel Madhava. P
106
Masih acara berlibur
107
Liburan telah selesai
108
Ini masalahnya
109
Tidak ada jalan lain
110
Kesepakatan
111
Berjanji untuk Nicko
112
Planning
113
Gotcha !
114
Mempercayai Riri
115
Telah tiba hari nya
116
Intimidasi
117
Membuat Ben tersudut
118
Satu masalah terpecahkan
119
Pekerjaan ganda
120
Ada apa dengan Bima?
121
Semakin mencurigakan
122
Awal menjadi detektif
123
Kali ini Nicko bersamaku
124
Mengenang kenangan pahitku
125
Hampir saja
126
Bukti besar
127
Misi pertama
128
Salah satu jalan
129
Tentang Ben
130
Memberi Ben kesempatan
131
Alibi
132
Rasa penasaran bertambah
133
Fakta mengejutkan
134
Merindukan Ben
135
Hubungan Bima dan Kirana
136
Alasan masih mencintaiku
137
Ide yang buruk
138
Apa benar masih ada hati untuk Ben ?
139
Aku tidak membenci mu Ben
140
Sebuah ancaman
141
Harapan Bima yang begitu sulit
142
Kenyataan yang menyakitkan
143
Ben bangun !
144
Semua terselamatkan
145
Mengunjungi Bima di penjara
146
Kesempatan kedua Bima
147
Hal yang baru aku tau
148
Ending yang di harapkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!