Aku bisa !

Dia duduk dengan membuka kancing jas nya lalu menatap ku dengan dingin.

“Silahkan duduk” pinta nya dengan sikap yang begitu profesional.

Aku masih kebingungan dan masih saja gugup bertemu kembali dengan nya, namun aku memberanikan diri untuk menuruti perintah nya. Aku duduk dengan perlahan, dan membuat nyaman posisi duduk ku agar terlihat lebih rileks,namun sepertinya itu sia-sia, karena aku sama sekali tidak bisa bersikap tenang saat ini.

“Boleh saya lihat lamaran nya?” Pinta Nicko dengan menyodorkan tangan nya.

Aku menatap mata Nicko sekali lagi dengan kikuk,lalu mengangkat Map yang ku bawa dan sedikit kusut itu, dengan perlahan memberikan nya kepada Nicko atau dikenal dengan Pak Ferdy di kantor ini. Lalu aku melihat papan nama berwarna emas yang tersimpan di meja kerja nya.

“Direktur Utama. Ferdyan Nickolas .M”

Itulah nama asli Nicko. Sejak kecil aku selalu menyebutnya dengan Nicko karena orang tua nya pun memanggil dia dengan sebutan itu, namun ternyata di kantornya dia lebih di kenal dengan nama Ferdy. Bodohnya aku tidak melihat nama direktur Utama perusahaan itu. Karena aku fikir, jika aku akan di jadikan asisten untuk HRD seperti apa yang di cantumkan di dalam tawaran pekerjaan ku.

“Baik. Mbak Fawnia. Sepertinya anda belum memiliki pengalaman apapun sebagai seorang sekertaris” ucap nya begitu kaku dan benar-benar tidak terlihat seperti mengenal ku.

“Belum Pak” jawab ku tanpa melihat matanya.

Aku tahu persis seharusnya jika wawancara seperti ini, kontak mata itu penting agar bisa merasa saling di hargai. Namun aku masih terlalu gugup dan takut melihat mata Nicko.

“Bisa lihat saya?” Pinta nya.

Nafas ku sudah semakin berat dan jantung ku terus berdebar begitu hebat ketika aku melihat mata nya.

Nicko pun terlihat begitu memaksakan diri untuk bersikap biasa saja,namun aku dapat melihat ke gugupan yang sama yang dirasakan nya.

Dia berdeham,dan terlihat menelan ludah untuk kembali mewawancarai ku dengan tenang.

“Apa Pak Zayden sudah memberitahukan anda tentang jobdesk yang akan di terima oleh anda?”

“Belum Pak. Pak Zayden hanya memberitahukan segala konsekuensi yang ada jika saya di terima di perusahan Bapak”

Nicko tampak mengangguk dan kembali membuka lembaran berkas ku. Pantas saja Pak Zayden mengatakan aku akan menghadapi Bos yang menyebalkan dan keras,ternyata memang kenyataan nya dari dulu Nicko adalah oranh yang keras kepala dan menyebalkan tentu saja.

Lalu dia terpatung ketika membaca suatu riwayat biodata ku yang sepertinya sudah dia lihat sebelum nya. Karena dia tampak tidak terlalu terkejut dengan status ku sekarang.

“Kamu sudah menikah?” Tanya nya tanpa menoleh ku dan terus melihat biodata ku.

Aku mengangguk dengan kaku.

“Sudah Pak” jawab ku dengan tegas.

“Disini status mu sudah menjadi single parent” ucap nya sambil menatap ku dengan wajah yang begitu penasaran.

“Suami saya meninggal 4 tahun yang lalu” jawab ku tanpa ada beban sedikit pun untuk mengatakan yang sebenarnya.

“4 tahun yang lalu?” Tanya nya.

Lalu dia seperti mengingat sesuatu. Aku yakin dia sedang mengingat kejadian di masa lalu. Dimana aku pergi meninggalkan nya dan menghilang begitu saja.

“Saya tidak memiliki pengalaman apapun sebagai sekertaris, namun jika Bapak membutuhkan seseorang yang memiliki pengalaman sebagai sekertaris mungkin bukan saya orang nya..”

“Kamu saya terima bekerja disini” ujar nya dengan memotong pembicaraan ku begitu saja. Seolah dia tahu jika aku mulai tidak tertarik dengan pekerjaan yang akan dia berikan.

Aku terdiam menatap nya. Aku mulai ragu dan cemas dengan semuanya. Jika awal nya aku begitu bersemangat untuk bekerja disini,kini aku merasa begitu lemas dan droop. Namun aku kembali mengingat Kara dan orang tua Ben yang ingin memisahkan kami.

“Terimakasih banyak Pak” jawab ku akhirnya.

“Saya akan bekerja sebaik mungkin, dan kapan saya bisa mulai bekerja?”

“Sekarang” jawab nya membuat ku mengerutkan kening.

“Sekarang?”

“Pak Zayden sudah mengatakan nya kan,jika perusahaan saya membutuhkan sekertaris secepat mungkin”

“Maaf Pak, tapi saya belum mempersiapkan semuanya, saya juga belum menyiapkan orang untuk menjaga anak saya di rumah selama saya bekerja”

“Anak?” Tanya Nicko begitu terkejut.

“Yah. Anak” jawab ku dengan begitu bangganya.

“Kamu punya seorang anak?” Tanya nya untuk meyakinkan.

“Ya. Anak perempuan” jawab ku dengan begitu jelas agar dia tahu tentang Kara.

“Kenapa? Apa Bapak keberatan jika mempekerjakan sekretaris yang sudah memiliki seorang anak?” Tanya ku berharap dia menjawab ‘iya’ dan membuat dia untuk memikirkan kembali tawaran pekerjaan kepadaku.

“Tidak. Sama sekali tidak” jawaban nya malah membuatku keberatan.

“Kalau begitu kapan kamu bisa masuk kerja?”

“Besok saya sudah bisa mulai bekerja Pak”

“Baik kalau begitu besok kamu sudah mulai bisa bekerja. Saya tunggu jam 07.00 kamu sudah disini dan bertemu dengan Pak Zayden kembali”

“Baik Pak”

“Selamat bergabung di perusahaan kami Fawnia” ujar Nicko menyodorkan tangan nya.

Aku menatap dulu uluran tangan nya itu lalu dengan segenap keberanian ku,aku menyambutnya dengan profesional mungkin.

“Terimakasih Pak Ferdy” jawab ku yang membuat dia tersentak karena telah menyebut nama depan nya tidak seperti dulu.

Aku menganggukan kepalaku kepada Nicko, berdiri, lalu pergi dari ruangan itu dengan cepat mungkin.

Aku ingin sekali segera sampai rumah dan menghampiri Keysa yang aku yakini jika dia sudah mengetahui ini sebelum nya.

Aku melajukan mobil ku menuju apartemen dengan cepat. Ketika sampai disana aku segera naik ke apartemen ku dan membuka pintu mencari Keysa.

Terlihat Keysa dan Kara sedang begitu asik bermain di ruang tamu dengan mainan yang begitu berserakan dimana-mana.

Aku diam di depan pintu menatap Keysa dengan kesal. Membuat Keysa maupun Kara kebingungan. Aku berjalan mendekati mereka dan duduk menghampiri Kara dengan memberikan senyuman.

“Hay sayang. Boleh Mama minta tolong?” Ucap ku dengan manis.

Kara mengangguk dengan wajah yang masih kebingungan.

“Mama boleh minta tolong Kara untuk tunggu di kamar?”

“Kenapa?”

“Karena Mama mau bicara dulu sama aunty Key. Ini pembicaraan orang dewasa dan Kara ga boleh denger dulu” Pinta ku berusaha membuat nya mengerti.

“Tapi Kara boleh bawa mainan Kara ke kamar?” jawab nya.

“Boleh” jawab ku dengan terus tersenyum kepadanya.

Lalu dia pun terlihat begitu bahagia dan senang. Kara mengambil beberapa mainan nya di meja dan berlari ke kamar lalu menutup kamar nya.

Aku berdiri dan kembali memasang wajah kesal ku kepada Keysa saat melihat Kara sudah masuk ke dalam kamar.

Wajah Keysa terlihat sekali begitu panik, dia pasti sudah mengetahui apa yang sudah membuat ku kesal seperti ini.

“kenapa lo ga bilang kalo itu perusahaan Nicko?” Tanya ku langsung tanpa basa basi lagi.

Seperti apa yang aku bilang sebelum nya. Keysa adalah teman sejati ku sejak aku duduk di bangku SMP, dan dia tahu segala permasalahan ku dengan Nicko dan seharusnya dia pun tahu bagaimana aku begitu berusaha untuk menghilang dari kehidupan Nicko.

“Sorry Faw. Gue juga ga tahu kalo ternyata itu perusahaan Nicko” jawab Keysa terlihat begitu jujur dan bersalah.

“Gue baru tau kemarin pas gue iseng liat fhoto team management perusahaan itu. Gue juga kaget pas liat ada Nicko di antara mereka, gue juga mana tau nama asli Nicko siapa kan selama ini”

Keysa benar. Memang selama ini dia tidak pernah tahu nama asli Nicko siapa, karena sejak SMA dulu kami teman-teman nya memanggil dia dengan nama Nicko atau Nick,dan kami pun tidak dalam satu kelas dengan Nicko,aku dan Keysa ada di kelas yang berbeda dengan nya.

“Ya tapi kenapa kemarin lo ga bilang langsung? Lo malah biarin gue buat ketemu lagi sama dia” kesal ku yang masih saja emosi.

“Awalnya gue juga mau bilang Faw, tapi kemarin gue liat lo seneng banget dapet kerjaan itu, gue ga mau patahin semangat lo. Dan juga lo udah janji sama Kara kalo lo udah mulai kerja dan ga akan ninggalin dia kan? Apa lo juga mau kecewain dia lagi ? Dan akhirnya kehilangan Kara?” Jawab nya dengan balik memarahi ku.

“Tapi ga dengan Nicko Key. Gue yakin masih ada sedikit kemungkinan di luar sana perusahaan yang mau terima gue”

“Dimana ?!” Tanya Keysia dengan wajah yang sudah emosi namun dia tahan dengan tenang.

“Lo mau cari kerja dimana lagi ? Di luar kota? Apa di luar pulau?” Tanya Keysa mengingat kan ku jika di Jakarta sini sudah hampir semua perusahaan yang aku jajahi tidak kunjung menawarkan ku bekerja di perusahaan mereka.

“Lo jangan egois Faw. Kara butuh elo, kalo lo ga kerja lo bisa kehilangan dia. Waktunya tinggal menghitung hari lo berebut Kara dengan mertua lo yang rese itu. Kalo lo ga mau kerja di perusahaan Nicko itu terserah lo,tapi gue udah cukup bantuin lo, gue udah cape”

Lalu Keysa menarik tas nya di atas meja dan pergi dari apartemen ku dengan kesal nya.

Aku melirik dia dengan perasaan bersalah.

Keysa benar. Aku tidak boleh egois. Dia sudah membantu ku untuk mendapat pekerjaan dan aku pun harus memikirkan tentang Kara. Aku harus bisa,aku harus bertahan.

Episodes
1 Berita pahit
2 Semua demi Kara
3 Miss you Ben
4 Panggilan pekerjaan
5 Good news
6 Nicko !
7 Aku bisa !
8 Hari yang baru
9 Hari yang membingungkan
10 Makanan kesukaan kami
11 Makan bersama Pak Direktur
12 Issue tidak benar tentangku
13 Pertemuan pertama Nicko dengan Kara
14 Janji yang akan aku tepati
15 Kenyataan yang sesungguhnya
16 Saksi kunci
17 Merubah kehidupan ku
18 Tentang Nicko
19 Tunangan Nicko
20 Tidak kompeten
21 Susu Caramel
22 Teman baru Kara
23 Pertemuan dengan orang penting
24 Perasaan itu masih ada
25 Selalu menyebalkan
26 Pembicaraan terpendam Bima
27 Flashback ‘kepergian Orang tua ku’
28 Flashback ‘first kiss’
29 Flashback ‘pelarian kami’
30 Aku tahu dan mereka tidak
31 Oma dan Opa Kara
32 Pertemuan yang mengharukan
33 Selalu menunggu ku
34 Keluarga yang sempurna
35 Ikatan Batin
36 Introgasi tentang masa lalu
37 Hari yang begitu berat
38 Pengumuman terbuka dari Nicko
39 Bertemu kembali dengan mereka
40 Sudah saatnya
41 Maafkan aku Pa
42 Malaikat kecilku
43 Makan malam dengan Bima
44 Pasar malam
45 Perdebatan di kincir angin
46 Hanya semu
47 Sama sama tidak menyukai sayuran
48 Berusaha untuk tenang
49 Berusaha mencuri hati Nicko
50 Kerinduan Mama Nicko
51 Rela berkorban demi Kara
52 Lagi-lagi menggagalkan bisnisnya
53 Kenapa selalu aku yang salah?
54 Kebohongan pertama untuk Kara
55 Bukan pembohong yang baik
56 Memantau Kara dan aku
57 Masalah itu kembali lagi
58 Cctv bekerja dengan baik
59 Karaaa !!
60 Akhirnya terbongkar
61 Akhirnya terbongkar
62 Menikah ?
63 Papa Nicko
64 Kembali kerumah kami
65 Mimpi buruk
66 Kembali dengan kesibukan ku
67 Menghargai nya
68 Suatu kejanggalan
69 Bagaimana mengungkapkan nya
70 Sleep Over
71 Aku siap
72 Percaya kepadanya
73 Keluarga Kirana
74 Konsekuensi yang ada
75 Hal yang tak mungkin
76 Hantu bagiku !
77 Tidak akan pernah sebanding
78 Suatu peringatan
79 Bertahan
80 Flashback ‘kepergian Ben’
81 Pertemuan yang tak di inginkan
82 Kebahagiaan yang sebenarnya
83 Begitu penat
84 Pengumuman terbuka
85 Selalu berdebat
86 Cerita sebenarnya
87 Terusik
88 Kara menghilang
89 Ekspetasi yang salah
90 Usaha yang sia sia
91 Aku menemukan nya
92 Fitting gown
93 Kebenaran
94 Menunggu nya
95 Curahan isi hati Bima
96 Pesta lajang berujung pertengkaran
97 Skakmat
98 Childish
99 Bergairah
100 Pernikahan
101 Tamu yang tak di harapkan
102 Malam pernikahan
103 Breakfast
104 Honeymoon
105 Karamel Madhava. P
106 Masih acara berlibur
107 Liburan telah selesai
108 Ini masalahnya
109 Tidak ada jalan lain
110 Kesepakatan
111 Berjanji untuk Nicko
112 Planning
113 Gotcha !
114 Mempercayai Riri
115 Telah tiba hari nya
116 Intimidasi
117 Membuat Ben tersudut
118 Satu masalah terpecahkan
119 Pekerjaan ganda
120 Ada apa dengan Bima?
121 Semakin mencurigakan
122 Awal menjadi detektif
123 Kali ini Nicko bersamaku
124 Mengenang kenangan pahitku
125 Hampir saja
126 Bukti besar
127 Misi pertama
128 Salah satu jalan
129 Tentang Ben
130 Memberi Ben kesempatan
131 Alibi
132 Rasa penasaran bertambah
133 Fakta mengejutkan
134 Merindukan Ben
135 Hubungan Bima dan Kirana
136 Alasan masih mencintaiku
137 Ide yang buruk
138 Apa benar masih ada hati untuk Ben ?
139 Aku tidak membenci mu Ben
140 Sebuah ancaman
141 Harapan Bima yang begitu sulit
142 Kenyataan yang menyakitkan
143 Ben bangun !
144 Semua terselamatkan
145 Mengunjungi Bima di penjara
146 Kesempatan kedua Bima
147 Hal yang baru aku tau
148 Ending yang di harapkan
Episodes

Updated 148 Episodes

1
Berita pahit
2
Semua demi Kara
3
Miss you Ben
4
Panggilan pekerjaan
5
Good news
6
Nicko !
7
Aku bisa !
8
Hari yang baru
9
Hari yang membingungkan
10
Makanan kesukaan kami
11
Makan bersama Pak Direktur
12
Issue tidak benar tentangku
13
Pertemuan pertama Nicko dengan Kara
14
Janji yang akan aku tepati
15
Kenyataan yang sesungguhnya
16
Saksi kunci
17
Merubah kehidupan ku
18
Tentang Nicko
19
Tunangan Nicko
20
Tidak kompeten
21
Susu Caramel
22
Teman baru Kara
23
Pertemuan dengan orang penting
24
Perasaan itu masih ada
25
Selalu menyebalkan
26
Pembicaraan terpendam Bima
27
Flashback ‘kepergian Orang tua ku’
28
Flashback ‘first kiss’
29
Flashback ‘pelarian kami’
30
Aku tahu dan mereka tidak
31
Oma dan Opa Kara
32
Pertemuan yang mengharukan
33
Selalu menunggu ku
34
Keluarga yang sempurna
35
Ikatan Batin
36
Introgasi tentang masa lalu
37
Hari yang begitu berat
38
Pengumuman terbuka dari Nicko
39
Bertemu kembali dengan mereka
40
Sudah saatnya
41
Maafkan aku Pa
42
Malaikat kecilku
43
Makan malam dengan Bima
44
Pasar malam
45
Perdebatan di kincir angin
46
Hanya semu
47
Sama sama tidak menyukai sayuran
48
Berusaha untuk tenang
49
Berusaha mencuri hati Nicko
50
Kerinduan Mama Nicko
51
Rela berkorban demi Kara
52
Lagi-lagi menggagalkan bisnisnya
53
Kenapa selalu aku yang salah?
54
Kebohongan pertama untuk Kara
55
Bukan pembohong yang baik
56
Memantau Kara dan aku
57
Masalah itu kembali lagi
58
Cctv bekerja dengan baik
59
Karaaa !!
60
Akhirnya terbongkar
61
Akhirnya terbongkar
62
Menikah ?
63
Papa Nicko
64
Kembali kerumah kami
65
Mimpi buruk
66
Kembali dengan kesibukan ku
67
Menghargai nya
68
Suatu kejanggalan
69
Bagaimana mengungkapkan nya
70
Sleep Over
71
Aku siap
72
Percaya kepadanya
73
Keluarga Kirana
74
Konsekuensi yang ada
75
Hal yang tak mungkin
76
Hantu bagiku !
77
Tidak akan pernah sebanding
78
Suatu peringatan
79
Bertahan
80
Flashback ‘kepergian Ben’
81
Pertemuan yang tak di inginkan
82
Kebahagiaan yang sebenarnya
83
Begitu penat
84
Pengumuman terbuka
85
Selalu berdebat
86
Cerita sebenarnya
87
Terusik
88
Kara menghilang
89
Ekspetasi yang salah
90
Usaha yang sia sia
91
Aku menemukan nya
92
Fitting gown
93
Kebenaran
94
Menunggu nya
95
Curahan isi hati Bima
96
Pesta lajang berujung pertengkaran
97
Skakmat
98
Childish
99
Bergairah
100
Pernikahan
101
Tamu yang tak di harapkan
102
Malam pernikahan
103
Breakfast
104
Honeymoon
105
Karamel Madhava. P
106
Masih acara berlibur
107
Liburan telah selesai
108
Ini masalahnya
109
Tidak ada jalan lain
110
Kesepakatan
111
Berjanji untuk Nicko
112
Planning
113
Gotcha !
114
Mempercayai Riri
115
Telah tiba hari nya
116
Intimidasi
117
Membuat Ben tersudut
118
Satu masalah terpecahkan
119
Pekerjaan ganda
120
Ada apa dengan Bima?
121
Semakin mencurigakan
122
Awal menjadi detektif
123
Kali ini Nicko bersamaku
124
Mengenang kenangan pahitku
125
Hampir saja
126
Bukti besar
127
Misi pertama
128
Salah satu jalan
129
Tentang Ben
130
Memberi Ben kesempatan
131
Alibi
132
Rasa penasaran bertambah
133
Fakta mengejutkan
134
Merindukan Ben
135
Hubungan Bima dan Kirana
136
Alasan masih mencintaiku
137
Ide yang buruk
138
Apa benar masih ada hati untuk Ben ?
139
Aku tidak membenci mu Ben
140
Sebuah ancaman
141
Harapan Bima yang begitu sulit
142
Kenyataan yang menyakitkan
143
Ben bangun !
144
Semua terselamatkan
145
Mengunjungi Bima di penjara
146
Kesempatan kedua Bima
147
Hal yang baru aku tau
148
Ending yang di harapkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!