Kimi No Seide (Because of You)
Kalau bukan karena menghargai
Kesempatan hidup yang diberi
Aku pasti sudah mengakhiri ini
Dan pergi berlari menghampirimu
Bukankah itu berarti engkau begitu berharga untukku?
Karena itulah bagaimana bisa kau meninggalkanmu?
Dengan mempercayai hatiku yang rapuh tanpamu
Dan tak tahu bagaimana setelah ini tanpamu
Mau tidak mau, kenyataan pahit yang meruntuhkan hatinya sekali lagi harus dihadapi. Baru saja Ia lulus dari kuliah manajemen bisnis, dan telah merencanakan perayaan kelulusan bersama Ibunya harus pupus.
Flashback On
" Ibu cantik sekali." Kata Adit setiba Ibu datang ke gedung tempat wisuda akan dilangsungkan
"Bisa saja. Kamu juga tampan sayang." Kata Ibu dengan tertawa kecil
" Haruskah kita masuk sekarang? Sepertinya acara akan dimulai Ibu." Kata Adit lalu berjalan masuk ke gedung dengan menggandeng Ibunya.
Satu persatu, rangkaian prosesi wisuda telah dilaksanakan. Dan kini saatnya pengumuman untuk Lulusan Terbaik dari jurusan manajemen bisnis yaitu Aditya Viandrika, dan tentu saja Ia diminta untuk memberikan sambutan sebagai lulusan terbaik di tahun ini.
Tepuk tangan yang meriah mewarnai langkah Adit saat naik ke panggung untuk memberikan sambutan. Dan tampak raut wajah Ibunya terharu bangga melihat pencapaian Putra satu-satunya itu.
" Baik, terima kasih. Sebelumnya Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh dan salam sejahtera bagi kita semua." Kata Adit di awal sambutan
Terdengar audiens menjawab salamnya
Adit mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantunya untuk berkembang dengan baik sampai menjadi seperti ini dan kesan-kesannya selama belajar di Universitas. Dan hal terakhir yang membuat kagum sekaligus merinding, adalah kata-kata yang Ia tujukan kepada sang bunda tercintanya.
" Dan terakhir, penghargaan ini kupersembahkan kepada malaikatku, Ibu Ratih Pratiwi, wanita yang sangat kukagumi dalam hidupku. Wanita yang ketulusannya dalam mencintaiku takkan pernah diragukan. Ibu, aku akan menepati janji yang kita buat bersama. Adit pasti akan menggunakan ilmu ini untuk berkarya sebanyak-banyaknya" Kata Adit terharu dan diikuti tepuk tangan yang meriah setelah Adit menyelesaikan sambutannya.
Selesai wisuda, Adit mengajak Ibunya untuk merayakan kelulusannya ditempat Indah yang sangat ingin dikunjungi oleh Ibunya, Yaitu liburan di Bali. Ia pun telah memesan tiket pulang pergi serta hotel yang akan mereka gunakan untuk istirahat.
Namun, sayang satu jam sebelum keberangkatan, Ibu Ratih mengalami serangan jantung. Dengan panik Adit berusaha memberi pertolongan pertama sambil menunggu Ambulan datang. Tetapi saat sampai di rumah sakit, nyawa beliau tidak terselamatkan.
Flashback End
Dengan langkah yang lesu, Ia berjalan meninggalkan makam Ibunya. Pertanyaan muncul dibenaknya tentang Apa yang harus Ia lakukan setelah ini? Untuk apa berjuang lagi jika orang yang satu-satunya menjadikannya kebanggaan telah tiada lagi? Apa dia menyusul saja? Apa yang harus dilakukan sekarang? Adit berjalan tanpa arah dan tenggelam bersama kesunyian malam yang semakin larut.
Seolah air matanya sudah terkuras habis, Ia tak dapat menangis lagi. Kini kebenciannya terhadap Ayahnya semakin membara karena ketidakhadirannya dipemakaman Ibunya, padahal jarak tempuhnya sangat dekat. Adit bersumpah akan menutup mata dan hatinya jika suatu hal yang buruk terjadi padanya dan Ia pun akan melakukan hal yang sama. Yaitu tidak akan datang di pemakamannya saat Dia mati.
" Dan kini, kau hanyalah orang asing yang menyakiti Ibuku!" Kata Adit dengan penuh amarah
Sampai dirumahnya, Adit tertidur. Mata berat yang Ia dapatkan setelah menangis membuatnya pulas.
" Ibu, jangan tinggalkan aku. Ibu, pulanglah aku menunggumu dirumah." Racau Adit yang melihat Ibunya dimimpi
Ibu yang sangat Ia cintai menghampirinya, memeluknya dengan penuh kehangatan, mengusap air matanya dengan lembut, dan semua itu membuatnya tenang
" Ibu darimana saja? Bukankah Ibu berjanji tidak akan meninggalkanku sendirian?" Kata Adit sambil menangis
Dengan lembut, tangan Ibu mengusap kepalanya dan tersenyum.
" Kau adalah anak Ibu yang berharga. Satu-satunya harta yang Ibu punya. Kamu anak yang bijak. Kuatlah mulai sekarang, dan ibu akan menunggumu dengan tenang disini. " Kata Ibu dengan lembut
" Tidak Ibu tidak, kumohon jangan pergi Ibu. Adit janji akan mematuhi semua yang Ibu katakan. Tolong Ibu, aku hanya punya Ibu. Ibu!!" rengek Adit saat Ibunya perlahan menghilang bersama cahaya keemasan
Adit tersentak bangun, Ia lalu bergegas ke kamar Ibunya.
" Ibu Ibu! " panggil Adit
Saat didepan kamar Ibunya, Adit mengetuk pintu dengan sopan.
" Ibu, bolehkah Adit masuk? " tanya Adit
Karena tak ada jawaban, Adit pun membuka pintu kamar Ibunya. Melihat kamar Ibunya yang kosong, Adit berinisiatif untuk menelepon Ibunya. Ia pun berlari mengambil ponselnya.
"Sudah jam dua pagi, kenapa Ibu tidak ada dikamarnya? Apa ada masalah dikantor?" Gumam Adit
Dering telpon Ibunya berbunyi, Adit pun menuju ke sumber suara.
"Apa Ibu sudah pulang? Ibu." panggil Adit tapi lagi-lagi tak ada jawaban dan ternyata Hp Ibu berada di meja kerjanya.
Adit bergetar saat namanya muncul di layar ponsel Ibunya "Anak hebatku". Begitulah Ibu menyimpan kontaknya. Seolah menyangkal kenyataan, Adit masih berpikiran positif.
" Mungkin Ibu lembur dan tidak pulang hari itu." Gumam Adit dan tak lama kemudian Ia tertidur di meja kerja Ibunya.
Jam menunjukkan pukul 09.40, tapi Ibu tak kunjung pulang. Ia pun berdandan rapi untuk menjemput Ibunya dikantor. Setelah Ia bersiap dan hendak mengambil kunci motornya, bel rumahnya berbunyi. Dalam hatinya begitu senang, karena Ia menduga Ibunya yang pulang. Namun, setelah pintu Ia buka..
" Apa benar ini rumah Ibu Ratih?" Tanya seorang laki-laki dengan berpakaian seragam dealer
" Iya benar, ada apa ini?" tanya Adit
"Kami dari dealer HS. Ibu Anda memesan satu unit mobil atas nama Aditya Viandrika dan sudah terbayar lunas. Seharusnya diambil kemarin dan ternyata kami mendapat kabar bahwa beliau telah meninggal dunia, jadi kami mengantarkannya hari ini. Mohon tunggu sebentar, kami akan menurunkan mobilnya." Kata staf dealer tersebut lalu beranjak menuju mobil yang membawa pesanan Ibunya
Mata Adit berkaca-kaca dan hatinya kembali remuk
" Ibu, ini tidak benar kan? Ibu! " rintih Adit dalam hati
Beberapa menit kemudian mobil sudah diturunkan dan staf dealer tersebut kembali masuk menemui Adit.
" Kami perlu tandatangan Anda sebagai bukti penerimaan. Kami turut berduka cita yang sedalam-dalamnya. " Kata staf tersebut
Dengan segera, Adit menandatangani bukti itu dan setelah menjelaskan tentang garansi, staf tersebut pergi.
Adit membuka kotak kado yang ternyata berisi kunci mobil dan surat. Dengan gemetar, ia pun membuka surat itu lalu membacanya dengan air mata yang tertahan.
Untuk Anak hebatku
Aditya Viandrika
Happy graduation sayang. Ibu begitu bangga berdiri disampingmu saat wisuda. Lagi-lagi kamu membahagiakan Ibu dengan menjadi lulusan terbaik. Terima kasih anakku, kamu tak henti membuat Ibu tersenyum selama ini.
Kelak kau akan menggunakan ilmu untuk hal yang baik seperti janjimu kan? Berkarya dan bermanfaat untuk orang banyak. Ah, Ibu sudah membayangkan tentang anak Ibu yang menepati janjinya. Ibu harap kamu tidak terbebani dengan ini ya sayang.
Maaf sayang, hanya ini yang bisa Ibu berikan. Semoga kamu bisa menggunakannya dengan benar untuk berkarya. Andai nanti Ibu pergi, Ibu berharap kamu segera bangkit sayang. Ibu menunggumu dengan tenang.
Dari Ibu
Seolah tahu hidup akan berakhir, beliau menulis surat wasiat untuk Adit
"Ibu Ibu." panggil Adit dengan air mata yang mengalir begitu deras
Bersambung
...****************...
Halo salam kenal semuanya.
Terima kasih telah mampir di karya perdana Im Sena. Semoga readers, menikmati karya ini. Kritik dan saran sangat diperlukan agar karya ini semakin berkembang baik, jadi jangan ragu untuk memberi kritik maupun saran :)
Yuk kenalan lebih jauh sama penulis, dengan follow Instagram im_sena95
Thank You 😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
azgafara
awal yng bagus...
2021-11-25
0
QQ
br mulai udah banyak irisan bawangnya😭😭😭
2021-10-24
0
Tobeli Hiatus 💞
masyaAllah sedih ya jadi anak kalo belum bisa bahagiain orang tua. apalagi ibu
2021-10-10
2