Hari itu, Adit nongkrong bersama dengan Kevin dan Indra untuk melepas penat setelah sekian lama larut dalam pekerjaannya. Indra adalah sahabat Adit semenjak kuliah
" Kau benar-benar menakjubkan Aditya." Kata Indra
" Apa maksudmu?" tanya Adit bingung
" Kau tampan dan mapan, pasti banyak sekali Wanita yang mengejar mu." jawab Indra
" Lantas kau pikir apa itu istimewa?" sahut Adit lalu menenggak Ice Americanonya
" Sayangnya pria muda yang tampan dan mapan ini sama sekali tidak tertarik dengan wanita." sahut Kevin yang membuat Indra tersedak saat makan camilan
Indra pun menatap Adit dengan tatapan aneh yang menunjukkan seolah dia adalah laki-laki yang tidak normal.
" Tidak, bukan seperti itu! " sahut Adit yang langsung mengerti arti tatapan aneh Indra
" Berhentilah mengatakan hal yang aneh. Untung hanya ada kita bertiga." lanjut Adit menepuk pundak Kevin
" Huh, bahkan kau mengabaikan wanita secantik Windy. Aku cemburu padamu yang bisa dengan mudah mengabaikan banyak wanita yang menyukaimu." keluh Indra
" Kalau begitu ambil saja. Lagipula aku tidak akan pernah tertarik dengan wanita yang mencoba menggodaku agar aku mau menjadi pacarnya. " Ujar Adit
" Kalau dia menyukaimu aku bisa apa? Kau tahu responnya saat ada iklan lowongan kerja RA Foods? Sangat berisik, dia sangat termotivasi untuk masuk kesana karenamu. " lanjut Indra
" Kalau begitu bersabarlah sambil terus berada disisinya. " sahut Kevin
" Ada apa denganmu? Ekspresi wajahmu selalu langsung berubah serius sejak berbicara tentang wanita dan komitmen." tanya Indra yang heran dengan perubahan ekspresi Adit yang awalnya santai menjadi serius
Hanya Kevin yang mengetahui alasannya kenapa Ia sangat benci terhadap hal yang berbau komitmen, karena Kevin bersamanya sejak kecil. Ia tahu hal pahit yang Adit alami sehingga Ia sangat mewajari jika Adit masih belum bisa menjalani komitmen dengan seorang wanita
" Masih banyak hal yang harus ku urus. Apa kau tak melihat seberapa melelahkannya pacaran?" ujar Adit
" wah, apa kau sungguh belum pernah pacaran selama ini? " tanya Indra terkejut
" Hey, berhentilah membahas itu. Mulutmu ini minta dipites sebentar." Kata Kevin menutup mulut Indra dan akhirnya terjadilah pertengkaran kecil saat Indra mencoba melepas tangan Kevin yang mencubit bibirnya.
Indra lalu membuka ponselnya yang berbunyi karena ada notif berita terbaru yang sedang viral. Maklum, Dia adalah anak terupdate soal berita apapun.
" Sepertinya kau cocok dengan wanita ini." Kata Indra
" Siapa? Aku? Seperti apa wanita itu?" sahut Kevin
" Bukan kau, tapi Adit. Lihat ini." Kata Kevin memperlihatkan Hpnya untuk menunjukkan wanita yang dia maksud
" Risa Shiland?" Kata Kevin yang langsung merebut ponsel Indra
Kevin begitu girang dengan berita Shiland yang membuka cabang dikotanya. Ia sangat mengidolakan Risa, seorang psikolog muda yang berhasil menyembuhkan masalah psikologi seseorang tanpa mengkonsumsi obat-obatan.
" Kau menyukainya?" sahut Adit
Kevin mengangguk. Ia kemudian menceritakan awal dia mengidolakannya.
Dimulai saat dia mengikuti akun sosial media yang biasa membagikan tentang kesehatan mental dan seputar psikologi lainnya.
" Kau benar-benar menunjukkannya dengan jelas. Dia tipe yang seperti Adit versi wanita yang enggan berbicara tentang komitmen. Hanya karya yang selalu ada di pikirannya." sahut Indra
" Apa orang wajib berkomitmen ha? Kau ini dari tadi ribut pasangan dan komitmen. " ujar Adit
" Tentu saja! Kau lupa bahwa Tuhan menciptakan manusia berpasang-pasangan? Ada Adam dan ada Hawa. Tapi walaupun begitu, menemukannya harus dengan berjuang lebih dulu." ceramah Indra
Adit tidak mengindahkan ceramah Indra, Ia justru menanyakan kenapa Kevin mengidolakan wanita itu?
" Siapa namanya? " Kata Adit berusaha mengingat nama yang disebutkan oleh Indra tadi
" Risa" sahut Kevin dan Indra bersamaan
" Yeah itu maksudku. Kenapa kau menyukainya?" tanya Adit penasaran
" Pesonanya saat dia live menjawab satu per satu pertanyaan yang diajukan netizen. Sepertinya kau harus menonton sendiri. Agak susah mendeskripsikannya." jawab Kevin
Adit hanya menganggukkan kepalanya.
" Ngomong-ngomong berapa banyak lagi kau akan buka cabang?" tanya Indra
" Entahlah. Selagi sumber daya yang dimiliki perusahaan mencukupi aku akan terus membuka cabang baru. " jawab Adit
" Kau lihat sendiri kan? Sifat ambisiusnya inilah yang membuat rasa ingin memiliki pasangan tertutup, Ia tidak akan tertarik sampai tujuannya benar-benar tercapai." sahut Kevin selesai melihat-lihat postingan Risa
" Berapa umurmu tahun depan?" tanya Indra
" Bukankah sama denganmu? " lempar Adit
" Ah, kau benar. Sudah hampir kepala tiga, tapi hati ini tetap betah menjomblo. Siapa yang salah kalau begini?" ratap Indra
" Kau lah. Menunggu terus. Katamu jodoh harus diperjuangkan terlebih dulu baru bisa didapatkan. Kalau cuma menunggu ya mana mungkin datang." cibir Kevin
"Karena itulah tolong bantu aku untuk meluluhkan Windy. Hm? Mau ya? Adiiit?" Kata Indra dengan tatapan memohon
Melihat ekspresi Indra yang menggelikan, membuat Adit tak tahan hingga Ia melemparnya dengan bantal sofa, dan diikuti pula oleh Kevin yang juga sama-sama gelinya.
" Aku tidak tertarik menjodohkan orang, berhentilah memohon." ujar Adit dengan raut wajah yang illfeel
" ekspresi wajahmu benar-benar menggelikan." Kata Kevin
Indra hanya bisa cemberut saat ditolak mentah-mentah oleh kedua sahabatnya itu. Bukan tanpa alasan dia memohon, karena setiap jalan dengan Windy, hal yang ditanyakan adalah seputar Aditya Viandrika hingga ia merasa terabaikan. Namun, saat Ia sangat mengabaikannya selalu ada yang membuatnya tak bisa pergi dan keadaannya selalu tepat dengan Windy yang datang padanya untuk meminta bantuan. Namun, meski begitu, Ia masih sabar menunggu. Yah, mungkin sampai dia mengungkapkan perasaannya pada Adit atau Adit yang lebih dulu memiliki pasangan.
Indra lalu mengambil gitar lalu menyanyikan lagu andalannya saat ditolak dalam situasi apapun. Lagu itu adalah Ya Sudahlah dari Bondan Prakoso. Melihat penampilan Indra, mereka pun akhirnya bergabung menyanyikan lagu itu bersama-sama
Saat Kau berharap, keramahan cinta
Tak pernah kau dapat ya sudahlah
Melihat penampilan Indra, mereka pun akhirnya bergabung menyanyikan lagu itu bersama-sama
Apapun yang terjadi
Ku kan slalu ada untukmu
Janganlah kau bersedih
Coz everythings gonna be okay
Acara nongkrong kali ini benar-benar membuat Adit relax hingga dia kembali mendapatkan ide baru untuk mengembangkan bisnisnya yaitu dengan saham sehingga menarik minat orang untuk menginvestasikan uangnya di RA Foods. Setelah pulang, Ia kembali berkutat dengan laptopnya, untuk mencari referensi seputar penjualan saham secara sehat.
"Ibu, jangan khawatir. Aku akan menggunakan semua lahan karya yang engkau tinggalkan untukku dengan baik. Ibu percaya padaku kan? Aku tidak akan pernah mengingkari janji yang kubuat bersama Ibu dulu." Gumam Adit
Sejenak Ia melihat potret Ibunya yang cantik tergantung di dinding bersamanya saat foto di momen wisuda dulu. Lagi-lagi Ia berkaca-kaca karena merindukan Ibunya. Terkadang Ia merasa miris karena kini, Ia sebatang kara, tanpa keluarga dan hanya bersama partner kerja yang akan membantunya mewujudkan mimpinya.
Bersambung
...****************...
Halo salam kenal semuanya.
Terima kasih telah mampir di karya perdana Im Sena. Semoga readers, menikmati karya ini. Kritik dan saran sangat diperlukan agar karya ini semakin berkembang baik, jadi jangan ragu untuk memberi kritik maupun saran :)
Yuk kenalan lebih jauh sama penulis, dengan follow Instagram im_sena95
Thank You 😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments