Setelah Adit berdandan dengan standar yang menurutnya Ia sudah tampan, Ia pun bergegas untuk ke RA Foods dan mengambil berkas yang akan digunakan untuk menawarkan Risa kerjasama dengannya.
" Boss besar kita sudah datang dengan visual tampan dan mendebarkan. Kau berniat negosiasi atau akan membuat Risa terpesona denganmu?" puji Kevin
" Dua-duanya." jawab Adit
Kevin menanyakan Adit kenapa dia terjun sendiri kali ini? Apa Dia sudah tak mempercayainya.
" Aku takut kau kembali suka padanya. Aura dia benar-benar memikat dan aku tidak mau kita konflik hanya karena wanita. Dia milikku sekarang, dan aku yang akan mengikatnya disisiku walau dengan bisnis." Kata Adit sambil membaca lagi proposal kerjasama yang akan dia gunakan.
Kevin tertawa mendengar Adit. Pria yang tidak pernah tertarik berkomitmen ini, kini tertarik untuk dengan wanita.
" Akan kuserahkan dengan senang hati. " Kata Kevin
Adit lalu pergi ke Shiland, Ia menuju ke customer servis untuk meminta bertemu dengan Risa. Dengan sopan customer servis memintanya menunggu, sementara dia menelpon Risa
" Iya, ada apa?" tanya Risa
" Ada orang yang ingin bertemu dengan Anda dari RA Foods. Apa Anda bersedia menemuinya?" tanya Cs
Risa langsung menjawab iya dan meminta Cs untuk mengantarkannya ke ruangannya.
" RA Foods, perusahaan F&B nomor satu itu? Ada apa kemari? " Batin Risa
Beberapa saat kemudian, pintu diketuk
" Masuk. " Kata Risa
Cs datang sambil membawa Adit.
" silahkan duduk." Kata Cs
Adit pun duduk di sofa tamu yang ada diruangan Risa.
" Kamu boleh kembali. Terima kasih. " Kata Risa pada CS
" Baik bu." jawab CS lalu pergi
Risa lalu menghampiri Adit dan duduk didepannya.
" Apa ada yang bisa saya bantu?" tanya Risa ramah dengan tersenyum
" oh plis, jangan tersenyum seperti itu." Batin Adit
" loh, bukankah kamu yang kemarin itu?" tanya Risa
" kemarin? Apa kita pernah bertemu sebelumnya?" Kata Adit seolah tak terjadi apapun
Risa langsung menangkap bahwa dia tak ingin membahas kejadian yang kemarin. Risa lalu mengalihkan pembicaraan dengan menanyakan apa maksud kedatangannya.
Setelah memperkenalkan diri sebagai formalitas, Aditpun menjelaskan maksud dan tujuannya datang menemuinya. Yaitu menawarkan kerjasama antara RA Foods dengan Shiland . Risa tertegun, pikirannya menerawang kerjasama seperti apa yang akan dihasilkan antara dua perusahaan dengan bidang yang sangat berbeda?
"Sebentar, Anda tahu kan bahwa Shiland bukan perusahaan F&B seperti RA Foods?" tanya Risa
" Iya tentu saja Saya mengerti. Karena itulah Saya ingin meminta waktu anda agar dapat menjelaskan secara rinci tentang tawaran kerjasama ini." Kata Adit
Risa kurang tertarik dengan kolaborasi saat ini karena menurutnya akan ada potensi penghianatan sekecil apapun itu demi profit yang didapatkan.
" Maaf tapi.... " Kata Risa
Menyadari akan ada penolakan dari Risa, Adit segera tanggap memotong pembicaraan Risa.
" Anda tahu kan reputasi perusahaan kami? Semua perusahaan yang bekerja sama dengan kami akan mendapatkan keuntungan yang tinggi. Jadi saya mohon agar Anda bisa meluangkan waktu Anda untuk mendengarkan penjelasan saya secara rinci." Kata Adit dengan sangat sopan.
" Kami tidak pernah tertarik dengan kolaborasi dan kami bukan pengejar profit tinggi seperti perusahaan Anda. Terima Kasih atas tawarannya. " Kata Risa tetap menolak
Adit berpikir keras agar Risa mau menemui Adit
" Setidaknya tolong luangkan waktu Anda sebelum memutuskan. Anda dikenal sebagai orang yang bijak bahkan ketika memberikan penilaian. " Kata Adit berusaha keras meyakinkan Risa.
Risa merasa bahwa apa yang dikatakan Adit ada benarnya. Tidak adil jika memberikan penilaian sebelum tahu detail hal yang akan dinilainya.
" Baiklah. " Kata Risa
Terdengar pintu diketuk dan Risa pun membukanya. Ternyata yang mengantar adalah staf yang membawa suguhan khusus untuk tamu. Staf tersebut pun meletakkannya di meja tamu.
" You did well. Terima kasih. Silahkan bekerja kembali." Kata Risa dengan tersenyum
Staff tersebut pun mengucapkan terima kasih sebelum pergi. Risa lalu kembali untuk berbicara dengan Adit.
" Saya tidak mengetahui apa yang disukai oleh Anda, tapi ini adalah makanan netral yang sesuai dengan semua orang. Semoga Anda menikmatinya." Kata Risa dengan tersenyum
" Tidak. Ini lebih dari cukup. Terima kasih." respon Adit dengan tersenyum
Adit lalu melanjutkan tawaran kerjasamanya.
" Sebelum bertemu Anda, Saya memutuskan untuk melakukan survei untuk melihat antusias pasar jika ada produk hasil kolaborasi kita. Ternyata citra perusahaan kita sama-sama kuat dan baik. Anda bisa melihat disini antusiasme pasar dan usulan mereka tentang produk kolaborasi kita. " Kata Adit sambil menunjukkan satu persatu hasil survei
Risa menyimaknya sambil memvisualisasi produk seperti apa yang akan mereka hasilnya.
" Melihat begitu banyaknya usulan, saya mengambil tiga terbesar dari usulan yang ada. Karena itulah mari kita diskusikan mana yang perlu di eliminasi hingga menemukan yang terbaik untuk dijadikan produk." lanjut Adit
Risa mengangguk hingga akhirnya menghabiskan waktu untuk mengeliminasi usulan dengan mempertimbangkan sumber daya yang dimiliki kedua perusahaan, permintaan pasar, dan juga kompetitor.
Tiga jam pun berakhir. Akhirnya mereka memilih bakal calon produk hasil kolaborasi perdana RA Foods dengan Shiland
" Tapi, Saya belum bisa bilang deal sekarang. Bisakah Anda datang besok?" Kata Risa
Adit gemas dengan respon Risa. Tiga jam adalah waktu yang sangat lama dihabiskan, tapi dia belum bisa bilang iya. Namun, akhirnya dia mewajari karena ini adalah kolaborasi pertamanya dan tentu saja dia tidak ingin salah langkah dengan mengorbankan Shiland.
"Baiklah." jawab Adit
Setelah Adit pergi, Risa menghubungi Derry untuk meminta pendapatnya.
" Bagaimana menurutmu Oppa?" tanya Risa
" Aku menyarankanmu untuk menerimanya." jawab Derry
Derry lalu memberitahu Risa bahwa Adit telah datang ke Shiland beberapa kali, dan itu membuatnya menyelidiki rekam jejak Perusahaan Adit ketika bekerja sama dengan perusahaan lain.
" Rekam jejaknya sangat bagus dalam bekerja sama. Lagi pula produk hasil diskusi kalian belum pernah ada. Bisa dibayangkan betapa meledaknya produk ini di pasaran jika benar-benar diwujudkan ." lanjut Derry
" Benarkah?" Kata Risa
Risa lalu mengajak Derry untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk jika dia tiba-tiba membatalkan kontrak kerjasama nya dan Derry menyetujuinya.
" Kita harus tetap waspada Oppa. Rekam jejak baik tak selamanya menjamin orang itu lurus. " Kata Risa
" Iya. Kalau begitu ayo sekarang susun perjanjian kerjasamanya." ajak Derry
Risa pun mengangguk. Sebenarnya setelah mendengar saran Derry untuk menerima tawaran itu, dia sudah punya niat sebesar delapan puluh persen untuk melakukannya. Hanya saja yang dua puluh persen ini sangat mengganggu jika tidak diselesaikan dengan benar.
Risa pikir bahwa perusahaan sebesar itu akan mudah menghianatinya jika ada tawaran dari perusahaan lain yang akan mendatangkan profit cukup tinggi, mengingat bahwa perusahaan Adit cukup agresif dalam mengejar profit.
Selesai menyusun, Ia lalu menghubungi Adit dan memintanya untuk berpikir tentang perjanjian kerjasama yang terbaik.
" Apa ini artinya dia menerima tawaran kita Vin? Tanya Adit pada Kevin
" Belum. Dia belum mengucapkan deal. Karena itulah ayo sekarang memikirkan perjanjiannya. " ajak Kevin
" Baiklah. " Kata Adit
Bersambung
...****************...
Hai pembaca setia Because of You,
Jangan lupa like, vote, dan comment ya.
Follow Instagram im_sena95 biar lebih kenal sama penulisnya
Thank You
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments