Derry masuk ke Ruangan Risa dan melihat pembatalan kontrak kerjasama dimeja kerja Risa. Ia membacanya dan menjadi sangat khawatir dengan kekacauan yang dialami oleh Risa, Ia menghampiri Risa segera setelah ia tiba di kantor Shiland.
" Kenapa kau tidak mengajak Oppa, Risa?" tanya Derry khawatir
" Aku ingin Melakukannya sendiri Oppa." jawab Risa sambil terus berjalan menuju ke ruangannya.
Sampai diruangannya, Derry memberikannya minum dan Risa langsung meminumnya.
" Apa yang kau lakukan setelah ini Risa? Apa kau akan menghentikan persiapan?" tanya Derry
" Tidak Oppa, aku tidak akan membiarkan dia lolos dengan uang pinalty tiga kali lipat dari perjanjian awal." jawab Risa.
Derry lalu menanyakan Risa tentang apa rencananya sekarang?
" Oppa, maafkan aku tidak melibatkanmu kali ini. Namun, aku ingin Oppa mempercayaiku bahwa aku bisa mengatasi ini sendiri. " Kata Risa memohon
Derry pun mengerti dan menuruti keinginannya itu.
Keesokan harinya, Adit memenuhi janjinya untuk membicarakan pembatalan kerjasama ulang sesuai yang diinginkan Risa.
" Pantas saja Kau tidak membolehkan pria manapun menyukaimu, agar mereka tidak mendapat pukulanmu kan?" Kata Adit berusaha mencairkan suasana
Risa hanya diam dan menatap Adit tajam
" Tapi tak bisa dipungkiri bahwa kau memang hebat Risa. Menjalankan bisnis sampai sebesar ini pasti tidak mudah, karena itukan kamu bekerja sekeras itu sampai membekali diri dengan ilmu bela diri? " lanjut Adit yang tidak mendapat respon dari Risa
Risa beranjak dari tempat duduknya lalu menghampiri Adit
" Hentikan omong kosongmu. Aku menyuruhmu datang bukan untuk memujiku. " Kata Risa memberikan dokumen yang berisi pembatalan kontrak kerjasama yang menurutnya adil.
Adit pun menerima dokumen itu, Ia membaca detail satu persatu. Dan saat Risa mulai mengajaknya untuk membahas..
" Aku akan melanjutkan proyek ini. Sehingga kerja sama kita tetap berjalan seperti rencana awal." Kata Adit memotong pembicaraan Risa dan menutup surat pembatalan kerjasama yang diberikan Risa
" Kau benar-benar mempermainkanku. Apa yang sebenarnya kau inginkan?" Kata Risa kesal karena Adit begitu plin plan dalam memutuskan
Adit diam sejenak
" Apa karena kerjasama yang baru tidak bisa memberimu keuntungan yang lebih dibanding kerjasama denganku? " lanjut Risa.
Adit menggeleng dengan tersenyum
" Dari awal aku tidak berniat membatalkan. Aku hanya ingin tahu bagaimana responmu jika aku menghianatimu. Kau tahu kan bahwa aku dan Kris adalah rival, dan dia melakukan segala cara untuk menghancurkanku walaupun itu harus menyuap partner kerjaku. Apalagi kau mengenalnya dari kecil. Kupikir kau berpotensi untuk memihaknya dan menghianatiku. Ternyata kau adalah wanita yang tangguh, tidak terpengaruh sama sekali. Karena itulah biarkan aku melanjutkan ini. " jawab Adit
Risa menyunggingkan bibirnya
" Bagaimana aku bisa percaya padamu dengan mudah?" Kata Risa
" tiga ratus persen. " Kata Adit tiba-tiba
" Apa? " tanya Risa bingung
" Aku akan menaikkan target keuntungan kita menjadi tiga ratus persen dari target untuk membayarmu. " tawar Adit
" Kau serius bisa melakukannya? Tiga ratus persen bukan target jumlah yang sedikit." Kata Risa ragu
" Aku Aditya Viandrika, jika aku telah menetapkan target, itu artinya aku sudah memperhitungkan kerealistisannya." jawab Adit dengan penuh percaya diri.
Risa memikirkan tawaran dari Adit lalu memanfaatkannya untuk menekan Adit jika Ia berhianat lagi.
" Tapi jika Anda sekali lagi menghianatiku, Anda harus membayar pinalty kepada Shiland sebanyak target yang ada buat dan siap di ekspos dimedia selama setahun penuh. " jawab Risa
" Kau benar-benar ancang-ancang mengambil lima langkah untuk menghancurkanku Risa. " jawab Adit
" Aku tidak pernah main-main dengan ucapanku. " Kata Risa ketus
Risa beranjak menuju meja kerjanya. Lalu mengetik ulang kontrak kolaborasi termasuk pinalty terbaru jika Adit menghianatinya . Setelah selesai Ia memberikannya ke Adit untuk ditandatangani.
" Maukah kamu memberimu reward setelah aku berhasil mencapainya? " tanya Adit sebelum menandatangani kontrak kerjasama yang baru
" Kenapa kau harus meminta reward padaku. Bukankah kamu sendiri yang menetapkan target baru itu?" tanya Risa heran
" Tentu saja untuk mendorong untuk mewujudkannya. Dari awal aku melakukan semua ini karenamu." jawab Adit
Risa pun mengelak hal itu. Semua itu terjadi karena spekulasi Adit sendiri yang salah menilai Risa akan menghianatinya karena mengenal Kris sejak kecil.
" Turuti saja aku. Aku hanya butuh bahan bakar untuk mendorongku agar lebih bekerja keras." Kata Adit memohon
Risa merasa iba setelah melihat ketulusan di matanya.
"Baiklah. Apa reward yang kau inginkan?" tanya Risa menghentikan perdebatan
"Akan kukatakan nanti. Tenang saja tidak akan aneh - aneh." Kata Adit
" Baiklah aku mempercayaimu. Aku lelah berdebat, jadi jangan berpikir untuk melakukan sesuatu yang menghianatiku." jawab Risa.
Adit pun menuruti Risa dan kembali dengan perasaan yang lega. Dia mengatakan kepada Kevin untuk tidak khawatir dan bekerja seperti biasanya.
" Risa berhasil dikendalikan. " Kata Adit
" Syukurlah. Yang benar saja dia, datang hanya untuk memukulmu." Kata Kevin
" Kau baru melihat sisi lain dia yang sangat berbeda dengan image dia kan?" Kata Adit
" Iya. Sungguh menakutkan." Kata Kevin membuat Adit tertawa.
Hari peluncuran produk pun tiba. Seperti yang di prediksi oleh Adit, antusias pasar akan sangat tinggi. Karena itulah ia menyiapkan tiket online yang bisa diambil melalui aplikasi agar customer tidak kesal saat mengantri makanan dan minuman di RA foods. Tak jauh berbeda dengan kesibukan di RA foods, para psikolog maupun psikiater yang ada di Shiland juga mempersiapkan diri untuk melayani customer secara online di aplikasi.
Seperti kesepakatan diawali, evaluasi akan dilakukan oleh Owner secara langsung setelah empat bulan peluncuran produk. Adit meminta Risa untuk menemuinya di tempat eksklusif para pebisnis melakukan rapat
" Pesanlah sesuatu." Kata Adit memberikan daftar menu kepada Risa sesaat setelah dia datang.
Risa pun memilih sesuatu yang ada di daftar menu. Sudah menjadi kebiasaan, bahwa mereka akan mulai membahas ketika pesanan mereka telah datang.
" Bukankah kau harus kagum padaku?" Kata Adit
" Iya. Kau berhasil melampaui target yang bahkan kau naikkan itu lebih lagi. Haruskah kita mulai evaluasi sekarang?" Kata Risa
Adit tersipu mendengar pujian dari Risa. Pujian yang membuatnya sangat bahagia.
" Aku tidak ingin membahas evaluasi. Kita bahas itu besok dikantor ku. Beri reward ku sekarang. " tagih Adit
" Baiklah katakan yang kau inginkan." Kata Risa
" Panggil aku oppa." kata Adit
" Kenapa tiba-tiba kau meminta hal itu?" Kata Risa terkejut tak sengaja menyemburkan minumannya lalu buru - buru mengelapnya dengan tisu.
" Aku cemburu pada pria - pria yang kau panggil Oppa, Derry, Kris dua orang itu kau panggil Oppa." jawab Adit
" Apa kau tahu kenapa aku memanggil mereka Oppa?" tanya Risa
Adit menduga bahwa itu karena panggilan itu populer akhir-akhir ini mengingat Korea sedang booming di Indonesia.
" Aku tinggal di Korea saat masih kecil. Ibuku orang Korea asli, aku tinggal disana sama nenekku dulu . Oppa? Oppa itu panggilan saudara perempuan ke kakak laki-lakinya. " Kata Risa
" Lalu Kris? Bukankah dia orang asing." protes Adit
" Derry Oppa yang mengajariku memanggilnya Oppa. Aku terbiasa memanggilnya seperti itu. Ganti saja reward mu. " tawar Risa
Adit menggeleng. Ia tetap kekeh dengan permintaannya itu.
" Bukankah itu hal mudah? Kupikir aku bisa lebih dekat denganmu melalui panggilan itu " Kata Adit
Risa akhirnya menyerah dan menuruti permintaan Adit
Bersambung
...****************...
Hai pembaca setia Because of You,
Jangan lupa like, vote, dan comment ya.
Follow Instagram im_sena95 biar lebih kenal sama penulisnya
Thank You
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments