Cemburu

Adit sangat kesal melihat Kris dan Risa terlihat mengobrol akrab di taman Shiland. Ia cemburu karena dia hanya bisa dekat dengan Risa saat diruangan Risa hanya untuk membahas bisnis.

Adit juga ingat tentang kejadian Indra yang menghianatinya karena bekerja sama dengan Kris.

" Wah, kalian terlihat akrab sekali." Kata Adit yang datang menghampiri mereka

" Apa yang kau lakukan disini?" tanya Kris

" Apa kita perlu membahas hal itu lagi?" tanya Risa yang tidak langsung mengatakan kerjasama karena tahu bahwa mereka adalah rival

" Apa hubunganmu dengan Risa? " tanya Adit pada Kris

" Entahlah. Mungkin bisa dibilang aku adalah kakaknya. Benarkan Risa? " jawab Kris lalu melihat ke Risa dan mengedipkan sebelah matanya

" Ah iya." jawab Risa

"Apakah kalian berdua pacaran? Sepertinya dia tak suka melihatku bersamamu Risa." lanjut Kris lalu menatap Adit sinis

" Oppa, berhentilah bercanda." Kata Risa

Kris pun menyerah dan pamit untuk pergi. Sebelum ia pergi, Ia mengusap kepala Risa untuk membangkitkan amarah Adit. Dan benar saja sorot mata Adit sangat tajam melihat perilaku Kris itu.

Setelah Kris pergi, Adit menanyakan apa hubungan dia dengan Kris.

" Kenapa kau marah? Kita sebatas rekan kerja kan?" Kata Risa yang mendengar pertanyaan posesif Adit

" Ah, aku lupa. Kita hanya sebatas rekan kerja" jawab Adit mengulang perkataan Risa

" Dia teman kakakku, dan aku sering bermain dengannya dulu. Puas?" jawab Risa.

Adit lalu pamit, dia bilang kepada Risa bahwa tidak ada yang ingin dia katakan. Dia hanya sekedar lewat lalu berhenti karena melihat Kris ada disana.

Saat dimobil, Adit terpikirkan oleh pernyataan Risa bahwa mereka hanya sebatas rekan kerja dan itulah yang membuat Adit mendapatkan ide untuk menguji Risa yang dekat dengan rivalnya itu.

Setelah begitu lama akhirnya dia menemukan Ide dengan menggunakan proyek pertamanya. Ia lalu memanggil Kevin untuk menjalankan apa yang dia mau.

" Beri ini ke Risa dan jika dia tidak puas, suruh dia datang kemari." Kata Adit sambil menyerahkan surat kontrak perjanjian kolaborasi dengan Shiland.

Kevin heran dengan yang terjadi padanya. Tidak biasanya Adit membatalkan kerjasama apalagi dengan pinalty yang cukup menghabiskan banyak dana.

" Apa kau yakin ini baik-baik saja? Konsekuensi sangat berat karena melibatkan kedua perusahaan" tanya Kevin memastikan Adit sadar dengan apa yang dia lakukan

" Aku sudah mempertimbangkannya. Aku hanya butuh cara dia menyelesaikan ini. Dia pasti akan segera kesini setelah kamu beri surat itu." jawab Adit dengan yakin

" Baiklah aku mengerti." Kata Kevin lalu pergi

Kevin pun sampai di kantor Shiland, Dia pun menuju ke ruangan Risa bersama Cs Shiland. Kevin pun memperkenalkan diri secara formal. Dan dengan berat hati, Ia menyerahkan surat pembatalan kerjasama itu kepada Risa. Dan benar saja dugaan Kevin, Risa sangat marah dan kecewa terhadap keputusan sepihak dari Adit.

" Apa-apaan ini? Apa kah ini etika bisnis dari CEO RA Foods?" tanya Risa yang berusaha menahan amarahnya

"Maaf, Saya hanya mendapat perintah untuk memberikan surat ini kepada Anda. Selebihnya Anda bisa datang ke kantor kami jika kurang puas. Saya pamit undur diri." Kata Kevin lalu pergi

Risa berusaha menahan amarahnya untuk tidak meremas kertas pembatalan itu atau bahkan merobeknya hingga hancur.

" Dia pikir dia siapa? Yang diputuskan harus mendatangi yang memutuskan? Hah! Semena-mena sekali dia. " Gumam Risa

Untuk meminta pertanggungjawaban, Risa memutuskan untuk segera mendatangi kantor RA foods sendirian.

" Bisa-bisanya dia memutuskan kontrak sepihak dua hari sebelum peluncuran produk, dan hanya menggantinya dengan uang yang bahkan tidak sepadan dengan pengorbanan partner kerjaku. Jika kau menganggap semuanya bisa selesai dengan uang, kau salah Adit. Aku tidak akan membiarkan semua itu terjadi. " Geram Risa saat menyetir mobilnya menuju kantor Adit.

Setelah di persilahkan masuk oleh CS, Risa pun masuk ke dalam ruang kerja Adit.

" Hai. " sapa Adit

" Apa kau sedang mempermainkan kami sekarang?! " tanya Risa dengan kesal

" Tenanglah, duduklah dulu. Kau terlihat emosi sekali." Jawab Adit tersenyum lalu mempersilahkan Risa duduk.

Risa mengambil nafas panjang sebelum dia duduk.

" Dua hari lagi produk kita akan launching dan bagaimana bisa kau membatalkan kontrak secara sepihak begitu saja? " Kata Risa.

" Aku mengerti kekesalan kamu . Karena itulah aku akan mengganti kerugian tiga kali lipat dari perjanjian. Bukankah seharusnya nominal itu lebih dari cukup?" Kata Adit terus berusaha menekan Risa agar bisa bertindak lebih

" kau tidak memikirkan partner kerja yang sangat bekerja keras kan? Yang kau pedulikan hanyalah uang karena itulah kau pikir mudah mengakhirinya dengan uang. " Kata Risa ketus

" Kau bisa mengganti tenaga mereka dengan uang yang sepadan dengan pekerjaan mereka kan? Lalu apa masalahnya? Bukankah semuanya butuh uang?" tanya Adit lagi

" Tapi kau tidak bisa membeli ketulusan dengan uang. " Kata Risa yang membuat Adit terkejut karena Ia mengeluarkan kata-kata yang tak biasa

" Ah, ini kolaborasi pertamamu ya. Pantas saja kau terlihat amatir. Ketulusan katamu? Maaf aku lebih menghargai uang daripada apapun. Karena itulah aku membatalkan kontrak kerjasama kita." jawab Adit

Risa akhirnya tahu alasannya. Ternyata Adit menghianatinya karena mendapat tawaran yang lebih tinggi darinya.

" Kau benar-benar brengsek! " Kata Risa lalu maju mencengkram kerah Adit lalu memukulnya

" Hey, apa yang salah denganmu. Apa kau pikir partner kerjamu akan setia selamanya kepadamu?" Kata Adit terkejut sambil menahan pukulan Risa agar tidak mengenai wajahnya.

" Aku tidak peduli dengan itu. Aku akan menghargai siapapun yang memberi ketulusannya kepadaku. Tapi, jika dia satu langkah menghianatiku, aku akan mengambil lima langkah untuk menghancurkannya." Kata Risa setelah membanting Adit ke dinding.

Adit benar-benar tidak menyangka bahwa Risa akan memukulnya seperti ini. Ia merasakan amarah Risa yang membara dari kedua matanya. Mendengar keributan diruang kerja Adit, membuat Kevin masuk, Ia terkejut karena posisi Adit telah tersudut dan kerah bajunya dicengkeram kuat oleh telapak tangan Risa. Ia pun berusaha melepas Risa.

" Beraninya kau menyentuhku!" Kata Risa menampik tangan Kevin yang memegang lengannya.

" Aduh." Kata Kevin setelah kakinya ditendang keras oleh Risa

Adit pun terkejut lalu memeriksa keadaan kaki Kevin

" Baiklah-baiklah. Apa yang kau inginkan sekarang? " tanya Adit menyerah agar Risa tidak semakin menggila

"Datang besok kekantorku untuk membicarakan pembatalan secara adil. Jika tidak, aku benar-benar akan mengambil lima langkah ku untuk menghancurkanmu." jawab Risa

" Apa yang akan kau lakukan jika tidak mau? Aku bahkan bisa melaporkanmu ke polisi dengan tuduhan penyerangan" tanya Adit penasaran

" Polisi? Hah, aku tidak takut. Apa yang aku lakukan? Tentu saja dengan sentimen publik terhadap penghianatan. Tidak ada yang tidak gila saat dihianati. Kau bahkan tahu rasanya dengan baik saat partner kerjamu menghianatimu dengan strategi yang kau anggap sampah itu. " jawab Risa

Adit pun menuruti Risa, karena itulah yang dia harapkan. Dia hanya ingin tahu, apa yang terjadi saat dia dihianati dan bagaimana pandangannya terhadap penghianatan.

" Apa kau baik-baik saja? " tanya Kevin khawatir

" Iya. Hey, bagaimana bisa dia yang terlihat lembut itu bisa memukulku dengan kuat?" Kata Adit sambil mengusap wajahnya yang sedikit sakit.

Bersambung

...****************...

Hai pembaca setia Because of You,

Jangan lupa like, vote, dan comment ya.

Follow Instagram im_sena95 biar lebih kenal sama penulisnya

Thank You

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!